> Abah
>
> kalau mark up dari KPS kan sebenarnya ada badan yang mengontrol seperti
> BPMigas....
> Namanya KPS dengan sistem cost recovery seperti sekarang ya tentu pengen
> untung sebesar - besarnya (kalau bisa udah untung dulu sebelum bagi
> hasil)...
> jadi tinggal gimana pinter - pinternya  dan niat tulus personil  BPMigas
> saja mengawasi dan mengontrolnya...

  Benar Ferr , bagaimana pinter pinter dan memang memiliki motivasi untuk'
  memberikan bagian yang wajar sesuai dengan aturan kontraknya bagi NKRI dan
  seluruh stake holdernya.
>
> Apakah lalu kalau dipegang bangsa sendiri apa lalu boleh tidak profesional
> dengan alasan belajar...?
> Atau lalu boleh mark up / korupsi karena toh yang korupsi perusahaan dalam
> negeri...?

  Eeeh ari Feri , malahan harus lebih baik daan profesional , dan saya
  percaya bahwa kita sebenarnya mampu.
  Mau contoh kemampuan ahli ahli kita ?
  Jalan tol Cipularang yang bisa selesai dalam waktu satu tahun adalah
  bukti bahwa kita bisa kalau kita mau (terlepas masih ada kekurangan di-
  sana sini. Kita harus angkat topi , bahwa ini selesai , padahal jembatan
  nya bentangnya lebih dari dua ratus meter dengan ketinggian 70 meter.


> Apakah kalau perusahaan dalam negeri pengawasan dari BPMigas jadi lebih
> kendur..

  Pasti dan seharusnya tidak ada istilah "kendusr" atau "tidak kendur",
  rekan rekan BP Migas -pun harsu melakukan tugasnnya sebagi agent of
  government secara profesional.
>
> dari dulu kita ngomong ketakutan akan korupsi tapi kalau enggak ada
> perbaikannya ya ...jalan di tempat seperti sekarang.

  Apa memang enak jalan ditempat ?
  Kan enak jalan mju dan berkembang !
>
> Regards
>
> Ferdinandus Kartiko Samodro
> TOTAL E&P Indonesie Balikpapan
> DKS/EXR/GLG
> 0542- 533852
>
>
>
>
>
>
> [EMAIL PROTECTED]
> 25/05/2005 09:37 AM
> Please respond to iagi-net
>
>
>         To:     iagi-net@iagi.or.id
>         cc:
>         Subject:        RE: [iagi-net-l] Blok Cepu, ExxonMobile & strategi
> besar Pertamina
>
>
>
> 4.Menjawab pertanyaan atau "kecurigaan" bahwa Pertamina tidak mampu
> mengoperasikan Blok ini.
> Ini pertanyaan lucu dan sangat berjiwa "inlander", karena reservoir di
> Cepu , bukanlah reservoir yang terlalu spesifik , operasi di Cepu bukanlah
> operasi yang sulit.
> Korupsi ????? , seperti dikatakan oleh Oki , EM -pun mempunyai angka angka
> ajaib sewaktu menuntut biaya yang telah dikeluarkannya !!!
> Apakah bisa Anda bayangkan drilling cost lebih dari tujuh juta dollar
> dalam usulan biaya drilling di onshore Jawa Timur ???? dimana 30% dari
> biaya tersebut hanya untuk personil ????
>
> Jadi kalau soal "mark up" itu bukan monopoli orang Indonesia.
> Pertamina sedang berubah dan memaang harus berubah , kita harus yakin
> bahwa mereka akan berubah.
>
>
>
>
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
> Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to