Mas Awang,
Bagus banget jawabnya. Email jawaban telah saya terima kemarin sore, dan
semalam membaca Hamilton (buku dapet bulan lalu). Ternyata Hamilton
telah detil bahas geologi Indonesia di th 1979 itu, awal-awal
perkembangan plate tectonik. Reference lain yang di sebutkan, saya belum
punya. Ada Mas?  Jadi, sejak Oligo-Mio, maka gunung-gunung tumbuh di
sebelah utaranya. Ini bersesuaian dengan kompresi sejak masa itu, siklus
Kalender SALAM. Mantablah. 

Pegunungan Jawa Selatan di mana? (Pelabuhanratu?) Gunung terbaru di mana
? (G. Gedhe?). Apakah ada gunung lahir di setiap 7 Ma? Asumsi, semua
jawabannya "ya", di ukur kedua lokasi itu, yang jaraknya sekitar 70 km.
Lalu Kalender SALAM, yang tunjukkan series, umur SB order3 (7 Ma), dan
tectonic phase), perkiraan jarak gunung dari pelabuhan ratu ke utara:
Oligo, 32.4 Ma, late syn-rift, 40 km; 
Early Mio, 25.4 Ma , sagging, 20 Km; 
Mid Miocene, 18.4 Ma, compaction, 0 km; 
Late Miocene, 11.4 Ma, orogenesa1, 50 KM; 
PlioToHolocene, 4.4 Ma, orogenesa2, 70 Km.

Derajad extensi dan orogenesa berkorelasi langsung dengan jarak
volkanisme.

Begitu ? 

Subduction berkerak menjauh dari sumbu PermianTriassik:
Malay-Bangka-Kalimantan (Katili, 1985). Nah jarak Banka-current trench,
sekitar 700 Km. Maka bisa saja, jarak trench ke Pulau Bangka, trech itu
adalah berskala berjarak kasar:
PermianTriassic, 600 km,
Jurasik, 400, km,
Cretaceous, 200 km,
Cenozoic, 0 km.

Sumatra pun juga alami pergerakan trench menjauh dari sumbu
Permiantriassik pada order1 700 Ma. Perputaran siklun tektonik timur,
dari permiantriasik di P Kalimantan, lalu bergerak ketimur karena
himesphere Pangea mengembang), kini menjadi di Laut Banda. Siklun juga
memutar Kalimantan, Sumatra, Jawa, anticlokways. Pemutran ini
menggerakkan ujung Sumatra di utara juga bergerak ke barat. Ada daerah
sebagai pengulangan tempat lahirnya gunung, karean maju mundurnya siklus
70 Ma.  

Tak begitu?

Punya paper asli Milankovitch ? Referensi saya hanya pengikutnya, dan
hanya sepintas di bahas. Ada siklus 100 ka, 40 ka, 20 ka. Umumnya orang
mengatakan, siklus itu hanya berlaku untuk Kwater, dan sulit untuk umur
selanjutnya. Kalau datanya hanya pendek, misal rekord 100 th, maka ya
tentu jarak Matahari-Bumi konstan, 1 AU, 150 000 km itu. Nah kalau umur
tua bagaimana ?

Salah satau pengikut mashabnya, Dr. Djin S. Nio, aktif menggunakan itu.
Ketemu beliau, 3 jam presentasi beliau, di lanjutkan satu jam diskusi di
terenak kedua T-Bone-nya Tizi (setelah Glosis, dari 14 lokasi yang
pernah di coba di Bandung), katakan memang di kampungnya sana, Belanda,
aliran-aliran geologi ini sering tak saling bicara, misal dengan ahli
struktur Vaning Meiniesz, atau Wortel (geodinamik Eropa). Tentu diskusi
nyambung bila dengan profesor-profesor : De Jong (senior petrologist di
Eropa), de Boer (senior sedimentologist), Eisma ( salah satu yang
memahami climatic changes), atau yang lain. 

Nah, ini yang amat sangat menarik. Kent C. Codie, Robert E. Sloan, 1998:
origin and evolution of earth: sebut bahwa pembagian nama-nama umur
geologi adalah berdasar awalnya dari pengkelompokan fosil, lalu, terbaik
pengelompokan itu dengan sequence boundary, yakni ukuran butir, dan saya
pakai untuk jadikan rumusan yang amat sederhana Kalender itu, dengan
probability lebih dari 70-90 %. Eror bisa hanya 20-10 % di banding
dengan umur pengukuran yang standar deviasi pengukurannya jauh lebih
besar dari itu. Jadikan rumusan itu akan lebih di sukai, karena
sederhananya, dan mungkin ya hanya sederhana begitu kelakuan jagad ini.
Mantab banget.

Di mulai saja pembahasan, 1815, William Smith dengan "fossil
succession", dan lahirkan kolom geologi pertama. Di ikuti muridnya,
Baron George Cuvier, dengan model catastropi. Lalu d"Orbigny, France
dengan ide Cuvier, develop "stage: a group of strata with same
assemblage of fossil". 1958, Christian Lochman Balk, and James L.
Wilson, Summary of the North American trilobite, assemblage zones were
used in North America. Meaningfull in stages sequences. Cambrian is the
time diversification of the major trilobite phyla and classes.  

Awal 1900's, James Hutton, promotes Unitarian geology. Lalu 1983,
Geologic Time Scale, juga 1999, dan terakhir 2004.

Penamaan umur dari keberadaan dan kepunahan fosil, lalu lebih bagus
dengan SB. Pengkuran error ada yang 1-2 Ma. Sayangnya ada error untuk
geologic setting yang tak disebutkan disitu, dan bisa saja ini hingga
3-4 Ma.  Nah, stage itu, ternyata saya dekati dengan siklus 7 Ma dng
error 1.3 Ma. Atau 70 Ma error 8 Ma, atau 700 Ma dengan error 50 Ma.
Wow, siklusnya simpel, masih dalam daerah kesalahan pengukuran. Nah
Occam "Razor": kalau ada rumus yang sama, maka pilihlah yang lebih
sederhana. Malah dengan kesederhanaannya, si kalender bisa integrasi ke
macam-macam: global tektonik, stratigrafi, muka laut, biologi evolution,
sejarah, gerak kutub, kemagnitan, ekonomi, dll, dll. 

Maka ya amat setuju bila ada kepunahan pada setiap SB 70 Ma, serta stage
7 Ma. Dari monyet tua ke munyet muda, dll, hingga Homosapien tiap 7 Ma.
Lalu dari Australopiticus, hingga Homohomsapien tiap 700 Ka, dan isi
otak bertambah sekitar 200 CC dari 300 cc itu setiap 700 Ka. Malah ada
sejarah dengan siklus 700 a, 70 a. Hem...

Jadi mengapa tak meng-uji-saja si kalender itu dengan semua "estabished
theory" untuk mendapatkan banyak kemudahan? 

Bagaimana Mas Awang ?

Kalau mau lihat sari buku bisa di lihat disini:
http://www.geocities.com/maryanto7/Codie.C.K.Origin.Evolution.of.earth.1
.doc


Wassalam,
Maryanto.

-----Original Message-----
From: Awang Satyana 

Mas,
 
Mengetahui umur kerak samudra dapat diturunkan dari pola magnetic
stripping yang menjauh dari MOR (disebut leg anomali dalam geo-marin).
Karena sea-floor spreading, terdapat pasangan magnetic stripping
sisi-menyisi dari MOR. Polanya cukup rumit, tetapi dapat diurai
satu-satu. Di Hamilton (1979) cukup banyak dibahas untuk pola sea-floor
spreading Indian Ocean. Atau, cek Heirtzler et al (1978) : The Argo
abyssal plain - Earth and Planetary Sci. Letters vol. 41, p. 21-31.
Curray et al. (1982) : Structure, tectonics and geological history of NE
Indian Ocean, di buku The Ocean basins and margins edited by Nairn and
Stehli, Plenum Press, NY bisa jadi acuan utama. Mulai dari buku Hamilton
(1979) saja yang mudah dicari.

=== di setip ====
 


---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke