Apakah Pertamina pun akan belum cukup kuat untuk berdiri diatas kaki sendiri 
atau bahkan mampu pasang kuda-kuda dalam menghadapi kompetitor di sektor 
downstream?
Kalau dulu secara fisik Indonesia dijajah, bisa jadi tanpa kaki dan kuda-kuda 
yang kuat Indonesia akan kembali dijajah . Tidak secara fisik, namun secara 
politik dan ekonomi.

[EMAIL PROTECTED]@#!!!


=======================

>From: "Imam Haryanto" 
>
>----- Original Message -----
>From: Joi Surya Dharma
>
>-----Original Message-----
>From: medcoenergi
>Behalf Of Tomi Afandi
>
>FYI, bg yg suka otomotive.....,
>
>kayaknya SPBU pertamina bakal jadi SPBU minyak tanah aja kalik yah...
>
>
>Subject: Sharing nyoba Shell di karawaci
>
>
>
>Subject: [Jakarta Peugeot Club] Road Test: Shell Super Extra 95
>
>
>Pagi ini, 2 November 2005 , untuk pertama kalinya saya merasakan "freedom"
>dimana saya bisa mulai melepas ketergantungan pada BBM Pertamina. 
>Critanya
>begini:
>
>Baca Kompas pagi ini, ada foto SPBU Shell di Lippo Karawaci yg katanya 
>udah operasional. Kaget juga, setau saya deregulasi BBM baru efektif 
>sekitar 23 November 2005. Curious abis, drpd 'curiosity kills the cat', 
>saya berangkat ke Karawaci siang tadi. Tanpa banyak kesulitan lokasi 
>SPBU saya temui. Ini
>petunjuknya:
>
>-  Tol Merak exit di Karawaci
>-  Ambil jalur menuju supermall, puterin deh itu mall dan ikutin jalur 
>balik menuju tol
>-  SPBU di kiri jalan.
>
>First impression...
>
>Dari penampilan fisiknya aja, udah top bgt! Menempati lahan yg amat 
>luas, entah berapa ribu m2, dgn logo Shell gede. Liatnya aja 
>mengingatkan pada tunggangannya Schummy di sirkuit2 F1.
>
>Next...
>
>Ada petugas yg mengarahkan mobil, dan saya dapet lane 1 dari pinggir 
>jalan raya. Klo ga diarahin, pasti bingung milih lane & pompa. Pompa 
>saya ternyata no urut terakhir, no 18! Yes, 18, artinya ada 18 pompa 
>disitu, dan sekitar
>6 lanes.
>
>Petugas pengisi dgn ramah dan sopan (sayang cowoq) bertanya mau isi apa..
>Daripada bingung saya jawab seenaknya aja: " Bensin yg paling bagus dan 
>paling mahal".
>
>So, mengalirlah BBM tsb ke tangki Renault Clio saya, dan sambil baca2 
>ternyata yg saya beli adalah Shell Super Extra dgn oktan 95. Dan baru 
>tersedia 2 jenis bensin, yaitu Shell Super 92 & Super Extra 95. Harga?
>Bersaing abis dgn Pertamax dan Pertamax Plus Pertamina! Super 92 Rp 
>5,700/ ltr dan Super Extra 95 Rp 5,900/ ltr. Dan masing2 pompa disitu 
>rata2 memiliki 4 buah dispenser di masing2 sisinya, artinya 1 pompa dgn 8
>dispenser! Dikali 18 pompa, banyak amat yak...   ;-)
>
>The most important thing...
>
>Meteran mereka super-super akurat! Saya isi full tank dan menurut trip 
>computer mobil saya, fuel used adalah 31.3 ltr. Tapi tu pompa berhenti 
>saat meteran di pompa baru nunjukin 30.5 liter!! Ini mah amat langka di 
>SPBU Pertamina, biasanya malah melebihi yg tertera di trip computer 
>mobil! Trus receipt otomatis di print-out oleh pompa. Jadi mau ngakalin bon ga 
>bias
>deh..   ;-)
>
>Disitu jg ada small store ala AMPM, dan yg dijual termasuk oli Shell.
>Container kaleng jg bias didapat disitu untuk beli bensin (klo mau 
>dibawa pulang). Jerigen yg saya bawa ditolak.. Harus pake container 
>mereka. Tidak dijual, tapi mesti kasih deposit. So saya ambil container kecil 
>isi 4 ltr
>dan beli 4 liter Shell Super 92 buat diliat2 di rumah.    ;-)
>
>Ada yg ngeselin jg: para petugas termasuk kasir di store masih pada 
>bego2 dan bingung menjawab pertanyaan2 saya. Tapi sy ga bisa marah, 
>wong mereka
>sopan2 dan menjawab dgn cukup proper tanpa indikasi sok tau. Eh, tiba2 
>sy liat bule berdiri2 di tengah2 lane pengisian. Tanya kasir, dia jawab 
>itu boss dia, orang Shell Singapore.
>
>Singkat kata, saya hampiri si bule yg ternyata masih muda, bernama 
>Meneer Eric van der Meer, orang Belanda yg bertugas sebagai GM Retail 
>Indonesia, India & Vietnam dan berkantor di Singapura. Ngobrol2 dgn 
>dia, berikut bbrp hal yg saya dapat:
>
>1.. Sampai akhir tahun ini akan ada bbrp station lagi. Di Jakarta at 
>least ada 2, Jl S. Parman disebelah DHL dan Mampang/ Buncit (lokasi 
>persis dia ga inget). Kedua station tsb under construction saat ini.
>2.. Solar dengan minimum cetane 49 (kemungkinan 51) masih belum bisa 
>dipasarkan dalam waktu dekat. Setelah dipancing2, ujung2nya ya 
>kesimpulannya adlh Pertamina masih berusaha dgn berbagai cara menahan 
>laju mereka. L Hampir tiap hari si bule nemuin para yg dipertuan agung 
>agar bisa segera masarin solar. Dia berharap dalam 3 bulan Shell sudah 
>bisa mulai memasarkan solar 3.. Shell V-Power dengan oktan 97 segera 
>di-launching dalam waktu dekat, perkiraan Januari 2006 4.. Mengenai 
>harga bensin yg bersaing itu, Shell menjamin bahwa kualitasnya sesuai 
>dgn claim mereka, oktan 92 dan 95. Additive yg dikandungnya juga sesuai 
>dengan standar internasional Shell.
>
>The surprises...
>
>Sambil ngobrol saya mengamati pelanggan yg datang dan mengisi. 
>Ruaaaarrrr biasa! Mayoritas bukan mobil2 mewah, tapi kijang kapsul, 
>Daihatsu Espass, Timor, bahkan taksi prestasi!! Artinya, banyak 
>pengendara di Jakarta dan sekitarnya sebenarnya bersedia membayar harga 
>Pertamax, cuma mereka tau kualitas Pertamax dan P-Plus jelek, jadi ya 
>mending beli premium aja. Blum lagi ditipu mulu ama meteran pompa 
>bensin.. Nah, giliran ada BBM impor mereka bersedia spend the money 
>tuch...
>
>Now the test...
>
>Jujur aja, pertama kali saya agak kecewa. Ini mah kualitasnya mirip dgn 
>P-Plus di SPBU MBAU Pancoran (yes, sy selalu usaha isi disana, meteran 
>terakurat dan kualitas bbm Pertamina terkonsisten baiknya utk semua 
>jenis BBM termasuk solar). Lha ini udah jauh2 dibelain dari Kebayoran ke
>Karawaci...   35 km tuch jaraknya dari rumah.
>
>Tapi pelan2 mulai ada perubahan di tol... Clio a/t yg baru saya pake 
>selama
>2 tahun ini ngoper giginya di 6000-6200 RPM klo gas diinjek pol, 
>sekarang ngopernya di 6500-6700 RPM. Gigi 3 ngoper 4 di 160 kph, dan 
>ini blum pernah kejadian selama saya pakai. Biasanya ngoper di 150 kph 
>tuh. Cuma perubahan tidak 'langsung' dan cenderung belum konsisten. 
>Kadang akselerasi enteng, kadang berkurang lagi, gitu terus.. Analisa 
>sementara, Shell 30..5 ltr tidak mudah bercampur sempurna dgn P+ yg 
>tersisa sekitar 20 ltr di tangki.
>
>Impresi di jalan non-tol..
>
>Power band lebih luas, torsi lebih merata gitu maksudnya. Lebih smooth.
>Mesin yg selama 2 thn ini mejen dulu di seputar 2,750 RPM saat di gas 
>tanggung (akselerasi lembut dari berhenti, biasanya di seputar RPM ini 
>ngedrop dulu putarannya sebelum naik lagi) sekarang berubah karakternya.
>Bagi pemilik Clio manual, gejala ini tidak terasa, tapi di versi matic 
>ya beginilah kondisinya selama ini dgn Pertamax atau P+.
>
>Further improvement..
>
>Sepertinya analisa sementara bahwa bbm ini tidak mudah bercampur 
>sempurna makin terbukti. Keliling2 kota, makin lama mesin makin enak. 
>Setelah bbrp kali parkir, makin enak aja rasanya!
>
>Conclusion..
>
>Definitely better fuel than Pertamina's! Dgn harga sama, yach pasti ai 
>uber terus deh Shell ini. Karawaci? No problem. toch cuma sementara, 
>kesana hari Minggu jg relative lancar. Bentar lg jg buka di Jakarta. 
>Petronas juga udah siap tuh di Cibubur dan Artha Gading!! Tunggu beroperasi 
>aja bentar lagi..
>
>Further test at home...
>
>Bensin Shell Super 92 sebanyak 4 liter di container saya pake buat 
>mainan di rumah, sambil rokokan.. Hehehe, just kidding. Bensin ini 
>baunya/ aromanya mirip BBM Pertamina jaman dulu. Confirmed by bokap gw 
>yg gw kasi ½ botol aqua dan jg by Nanda yg jg gw kasi ½ btl aqua. 
>Ceceran bensin CEPET banget nguapnya... di tangan juga terasa dingin! 
>Lebih dingin dari BBM Pertamina.
>tapi kalah dingin ma methanol.. J Residu di kulit tangan? Adaaa...
>walau kering tp terasa licin kaya abis pake hand body lotion. Good, 
>artinya ada banyak additive, paling tidak lubricant. Bagus lah buat fuel pump 
>dan
>injectors...   Klo bbm pertamina emang ada residu tp ga kering tuh.. minyak 
>tanah???
>
>Dah puas main2, sisain lagi ½ botol redline, sisanya ai tuang ke tangki 
>306.
>
>Next test...
>
>Pinginnya  yg Super 92 (low grade) di-test.. Tapi berhubung beda oktan 
>3 numbers dan harga cuma beda Rp 200, jadi kurang semangat ni.... ada 
>yg mau test dan share hasilnya?
>
>
>Salam
>-TAF-
>
>
>
>-----------------------------------------------------------------------
>---------
>YAHOO! GROUPS LINKS
>
>   a..  Visit your group "iaitbjakarta" on the web.
>
>   b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
>    [EMAIL PROTECTED]
>
>   c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
>Service.
>
>
>-----------------------------------------------------------------------
>---------
>
>       -----
>       This message has been certified virus free by Medcoenergi 
> Antivirus
>





---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to