FYI: Saya mewakili IATMI-KL (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia
- Kuala Lumpur) utk dinner bersama Pak SBY tadi malam.
Saya sendiri tidak menyangka ternyata saya duduk satu meja dengan beliau ...

Berikut uraian ringkasnya ...
sambungannya besok ya
=================================
Acara dinner dengan Pak SBY aku ulas sementara sekilas dulu, berhubung
aku sampai dirumah sudah jam 12 malam.

Alhamdulillah semua "point concerns" IATMI-KL sudah saya sampaikan ke
pak SBY. Beliau juga menanggapi dengan sangat-sangat serius. Surat yg
sudah dibuat konsepnya oleh Pak Jurtul Hariprimadi sudah disampaikan
ke Pak Andi Malarangeng sesuai saran Pak SBY sendiri ketika "ngobrol"
sambil makan malam.

Seteah diperkenalkan oleh Pak Dubes saya memperkenalkan ttg keberadaan
IATMI-KL dengan pasukannya sebanyak 150 orang. Beliau sangat mengerti
bahwa kondisi perekonmian Indonesia masih belum pulih sempurna
walaupun jelas menunjukkan hal-hal yg membaik. Beliau akhirnya
bertanya ke saya "Jadi nanti kalau Indonesia sudah membaik bersedia
membangun negeri sendiri kan ?". (duh njawab piye ya ) ... aku hanya
menjawab "Kalau memang kondisinya sudah memungkinkan tentunya banyak
teman-teman IATMI-KL bersedia membangun kembali ke Indonesia, Pak".
Beliau berjanji akan mengundang ulang ahli-ahli Indonesia. Hal ini
juga ditegaskan lagi oleh Ibu Ani (Ibu Presiden) untuk mengundang
ahli-ahli profesional Indonesia. Kebetulan dalam satu meja ada juga
bekas pegawai IPTN yg saat ini bekerja di kedirgantaraan di Malaysia.

- PSC Term
Saya memberitahukan tentang bagaimana Petronas dahulu belajar dr
Indonesia, dan mereka sedikit merubah PSC term, Dan hasilnya cukup
bagus seperti yg diutarakan teman2 di IATMI yg bekerja di Petronas.
Beliau menanggapi bahwa memang PSC term saat ini sedang mengalami
ujian di beberapa negara. hal ini terjadi sehubungan dengan
perkembangan harga minyak,  fiscal term dll. PSC term yg diadopsi juga
oleh negara2 lain ini juga beliau rasakan utk dilihat lagi. Menurut
Pak SBY, PSC term harus menguntungkan negara, itu harus. Namun juga
harus mampu untuk bersaing mengundang investasi.
Saya juga bercerita bagaimana Petronas merubah sistem relinguishment
sehingga menjadi cycle (recycle) explorasinya lebih maju.

- Pertamina.
Saya bertanya, bagaimana dengan Pertamina pak, apakah masih belum bisa
disejajarkan dengan Petronas. dahulu Petronas belajar ke kita kan ?
Beliau menyatakan sudah memiliki sebuah policy tersendri untuk
Pertamina. Policy beliau adalah dengan membuat play ground sesuai
dengan kemampuan Pertamina dibanding dengan pesaing2nya. Beliau
membuat sebuah strategy sehingga pertamina paling tidak didalam negeri
mampu untuk bersaing dengan cara membuat regulasi (red perlindungan)
sehingga kalau dipertandingkan dengan BP, Chevron, dll pertamina yg
masih jauh dibawah ini tidak langsung mati. Beliau tahu bahwa
Pertamina masih perlu proteksi, namun sulitnya jangan sampai keenakan.
Proteksi ini harus bertahan dikurangi sampai pertamina mampu.
Contoh tentang BBM yg diperbolehkan diusahakan oleh perusahan dr luar.
Ini semestinya menjadi ajang Pertamina untuk belajar mandiri....
(tantangan nih buat Pertamina mas mBong !)
Beliau juga tahu dan mengerti bahwa telah terjadi salah urus di
Pertamina dimasa lampau. Termasuk beban-beban yg ditanggung Pertamina.
Termasuk beban utk pemerintah, partai2, serta pribadi2 yang ...
(sambil beliau memasukkan tangan ke saku .. maksudnya banyak koruptor
di Pertamina, rdp). Beliau mengerti tetapi proses hukum merupakan
prioritas dalam menangani kasus2 korupsi/penyelewengan seperti ini.

(note: hampir selalu Pak SBY menyatakan segala sesuatu penyeleseian
kasus pelangaran harus dengan proses hukum/peradilan, dalam dialog
terbukanya beliau juga menyatakan tidak senang dengan laporan yg
katanya si anu.)

- Cepu.
Saya memberitahukan bahwa potensi Cepu sangat besar. Lapangan disana
mampu memproduksi 200 rb bph. Prosesnya sudah berlarut-larut sehingga
produksi bisa tertunda lama.
Beliau menanggapi --> Masalah cepu yang G to G (Government to
Government) sudah selesei, sekarang tinggal masalah B to B (Bussines
to Bussiness) . Beliau menyatakan juga bahwa kita saat ini Indonesia
memerlukan income dari minyak tersebut. Sehingga masalah B to B harus
diseleseikan secepatnya.
(jadi bener dugaan saya bahwa dahulu diawali dialogue G to G, wich is
beyond my knowledge).
Beliau juga menginginkan Jeruk Field (note: wah SBY tahu juga Jeruk
discovery) serta beberapa lapangan baru untuk segera onstream. Wah ini
tantangan ... pak SBY sangat ingin produksi migas Indonesia kembali
meningkat.

- Investasi
Saya bertanya bagaimana dengan investasi, masih perlukah dana dari
luar ? Kan Indonesia banyak orang kaya ?
Beliau menangggapi soal dananya orang Indonesia yg sempat parkir di
luar negeri. Beliau menyatakan ini masalah yg cukup kompleks dan
menyatakan sudah memiliki policy utk menarik kembali salah satunya
mungkin dengan memutihkan pajaknya. Sehingga dana-dana itu bisa
kembali utk diinvestasikan di Indonesia.

Note : Dalam hal pelanggaran hukum, beliau lagi-lagi menekankan harus
melalui proses ini. Namun kita tidak boleh mengungkit-ungkit masa
lalu. Kesalahan masa lalu memang ada, namun kelebihannya juga ada.
Kita harus mulai dari sekarang ke depan. Beliau menyatakan lebih
menatap kedepan ketimbang menyeleseikan masalah2 masa lampau.

Kesan-kesan lain tentang makan malam dengan beliau :
- Rileks
- Santai
- Sederhana
- Tidak banyak bertanya, namun menjawab serta menanggapi pertanyaan
dan pernyataan dengan serius.

Sekian dulu deh, .... dah setengah dua malem nih ....
besok aku terusin dengan :
- Tsunami Aceh
- IPTN
- Demokrasi yg kebablasan
- Guyon dan lelucon SBY


RDP
--
--Writer need 10 steps faster than readeR --




--
--Writer need 10 steps faster than readeR --

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke