Kemarin2 saya malah berpikir yang sebaliknya tuh, ilmu kalau hanya ilmu 
tanpa diaplikasikan namanya mubazir.  Kita diberi akal supaya kita bisa 
memanage bumi untuk kepentingan kita.  Manusia kan memang ditakdirkan 
sebagai khafilah di bumi, ya toh?

Saya kemarin berpikir, apakah ada metodologi yang bisa "memperkecil" 
erupsi Gunung Merapi?  Saya bukan vulcanologist, tapi yang saya ingat 
bahwa Gunung Merapi "batuk-batuk" karena lavanya kental, lalu semakin 
dekat ke surface viscocitynya semakin tinggi dan membuat kemungkinan 
ledakan akan lebih besar.  Nah apa ada teknologi yang bisa membuat 
viskositas lavanya ini menjadi lebih cair, lalu dibuat semacam channel 
untuk mengalirnya lava maupun lahar tersebut sehingga semuanya masih bisa 
terkontrol?  Misalnyapun dengan teknologi nuklir (jangan dibayangkan 
pemboman seperti Hiroshima ya, yang pasti yang sesuai dengan kondisilah), 
atau 'menyuntikkan' campuran kimiawi tertentu?  Mengontrol alam, kalau hal 
itu akan menyelamatkan banyak nyawa dan kehidupan, bukannya itu memang 
kerjaannya scientist, dalam hal ini geoscientist?

Misalnya bencana alam Tsunami yang lalu.  Kita sudah tahu dari 
sebelum2nya, walaupun due datenya kita tidak tahu, bahwa daerah Aceh dan 
sekitarnya bisa kena bencana alam kalau peristiwa gempa tektonik itu 
terjadi (yang mana memang epicentrumnya dekat wilayah tersebut).  Nah, 
kalau sudah tahu apa yang mungkin terjadi, bisa dilakukan management yang 
tujuannya untuk mengurangi impact kerusakan yang akan dialami. 

Menurut saya, manusia ada di dunia ini untuk memanage alam untuk 
kepentingan manusia, jadi setelah dipahami dan dimengerti, bisa mengambil 
keputusan terbaik untuk umat manusia juga.  Jangan cuma dipahami dan 
dimengerti terus dipasrahkan, tetapi diambil langkah2 agar korbannya tidak 
banyak. 

Viva science and technology for the better world,
Parvita Siregar






"Nataniel Mangiwa" <[EMAIL PROTECTED]>
04/21/2006 08:20 AM
Please respond to iagi-net

 
        To:     iagi-net@iagi.or.id
        cc: 
        Subject:        Re: [iagi-net-l] ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING


betul, setuju!

jgn kita merasa dgn pengetahuan dan teknologi yg kita punya lalu kita
bisa mengatur alam, alam bukan untuk diatur atau dilawan..tetapi untuk
dipahami dan dimengerti.

::natan::

On 4/21/06, Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Jangan, merapi jangan sampe dibor dan dibom pake nuklir
> sakit nanti dia, kasihan gunung cantik nan perkasa itu
>
> jangan dirusak kampusnya volkanolog itu
> Ayo para vokanolog bekerja dan belajar lagi memahami dia
> Agar komunikasi makin lancar dan hubungan makin mesra dengan si cantik 
itu
>
>
>
>
> A R I E F B U D I M A N
> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



Reply via email to