Tidak setuju (boleh nggak ya?)

MDT acquisition itu idealnya dilakukan oleh Reservoir Engineer dan di QC dari 
kantor oleh Petrophysicist. InsyaAllah semua masalah data acquisition related 
dengan pre-calibration tool dan acquisition itu jadi minim atau tidak ada.

Nah Operation atau Wellsite Geologist bisa siap-siap untuk next well.


-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, April 28, 2006 2:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation


MDT aquisition idealnya dilakukan oleh Asset / Reservoir Geologist (yang punya 
reservoir) langsung di rigsite unit, sedangkan Wellsite Geologist atau 
Operation Geologist hanya menemani untuk QC prosedur & mekanik.
Terutama untuk Development Field.



                                                                                
                           
                      Arief Budiman                                             
                           
                      <[EMAIL PROTECTED]         To:      
"'iagi-net@iagi.or.id'" <iagi-net@iagi.or.id>      
                      a.com>                   cc:                              
                           
                                               Subject: RE: [iagi-net-l] 
Pressure data QC and              
                      28/04/2006 12:05         Interpretation                   
                           
                      PM                                                        
                           
                      Please respond                                            
                           
                      to iagi-net                                               
                           
                                                                                
                           
                                                                                
                           



Mas Tony,
1) yg harus dilakukan adalah bahwa flushing flowline terhadap fluid dari test 
sebelumnya benar2 bersih (=seluruh flow line terisi lumpur).  Nahwa kemudian 
saat LFA ada berbagai jenis fluid, ya memang itu faktanya.  Kalau kita 
samplingpun kita kadang mendapatkan multi fluid di dalamnya.

2) Untuk reservoir dari satu sumur yg terpisah secara vertikal, presure gradien 
yg berbeda bisa :
- tidak berkomunikasi (bila fluid compositionnya sama),
- berkomunikasi (bila fluid compositionnya berbeda),
- berkomunikasi dan komposisinya sama tapi kedua reservoir tersebut pada 
pressure transition zone (ada perubahan formation pressure regimenya yg cepat 
per satuan interval kedalaman)

3) benar, pressure gradient bisa untuk mengukur ketebalan HC column




A R I E F   B U D I M A N
Pertamina - Eksplorasi Sumatra
Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-----Original Message-----
From: tony soelistyo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 27, 2006 8:56 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation

*Berikut beberapa point yang mungkin bisa bermanfaat berdasarkan apa yang saya 
alami.*
**
Mas Shofi wrote :adakah pitfall
untuk
interpretasi dari LFA/OFA ini?
*ada, Mas. Data LFA/OFA itu seringkali juga tidak selalu memberikan konfirmasi 
apakah fluidanya gas atau oil atau filtrate atau water. Pernah mengalami P/O 
(pump out) lalu melihat LFA/OFA dan disana gas flag ada, oil colouration ada 
tapi juga channel blue (airnya) ada atau resistivity sensor curve-nya bergerak 
(artinya ada air)? Atau oil colourationnya rendah terus padahal sudah memompa 
sekian puluh liter dalam sekian puluh menit (dalam barangkali invasinya ya)? * 
*Biasanya lalu untuk reservoir yang kiritikal (semuanya biasanya kritikal buat 
G&G...he5x) dilihat dari potential volumenya, setelah OFA/LFA lalu diikuti 
dengan sampling. Saya tidak bilang setiap LFA/OFA tidak bisa dipercaya lho, 
karena banyak kasus juga LFA/OFA digabung dengan pretest gradient, log 
character memberikan data yang sudah sangat cukup untuk mengetahui apa 
fulidanya dan berapa potential kolomnya. Nah, untuk reservoir yang tipis (low 
P&P), disinilah LFA/OFA comes very handy tapi di reservoir seperti ini pula 
yang paling sering terjadi ambiguity...:-)*

apakah
kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas tersebut dispisahkan oleh 
permeability barrier and not communication with other sand body?
*menyambung komentarnya Mas Syaiful, rule of thumb saya : zona-zona yang tidak 
segaris (diluar batas toleransi +/- psia) sudah pasti not in communication, 
tapi bukan berarti zona yang segaris sudah pasti in communication, they're 
maybe in communication in geology-time but not necessarily in production time.* 
*tapi sekarang giliran saya yang bertanya : adakah yang pernah mengalami 
zona-zona yang diinterpretasi "not-incommunication" dari data pretests ternyata 
ketika diproduksi dan diambil pretest datanya lagi dan mungkin juga data dari 
sumur-sumur produksi berikutnya, ternyata menjadi "in-comunication" dalam masa 
produksi ?*

Mas Romdoni wrote : Just curious, Kalau sudah ada data fluid analysis, untuk 
apa di gradient lagi yah mas?
*gradient tetap diperlukan karena: *
*1. kemungkinan terjadinya ambiguity dari analisa LFA/OFA * *2. dipergunakan 
untuk mengestimasi tinggi kolom HC dan juga kontak* *malah kalau pakai pakem 
alm. Unocal dalam explorasi (SX = Saturation Exploration), kalau bisa 
di"gradient"-khan, seberapa kritikal LFA/OFA dilakukan di zona tersebut (i.e. 
LFA/OFA hanya pada zona-zona tertentu saja). * *Kalau reservoirnya tebal-tebal 
dan punya P&P yang bagus, mestinya pretest gradient itu reliable lho.*

*salam,*
*tony (tadi pagi satu LRT kita kayanya, Mas Shofi)
*
On 4/27/06, Romdoni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak shofi, sekedar sharing pengalaman.
> Untuk QC pressure, langkah awal, Kita bisa lihat dari PTA analysis nya 
> (bentuk build up, kestabilan atau repeatabilitynya).  Sewaktu di oil 
> company sebelumnya, saya menggunakan horner plot antara pressure vs 
> derivative time(excel macro), biasanya dilakukan di lapangan. Kalau 
> grafiknya cembung kebawah berarti data tersebut valid.  Tetapi saat 
> ini setahu saya tidak digunakan lagi.
>
> Betul pak shofi, mobility bisa dijadikan acuan awal untuk memvalidasi 
> PT.
> Dan pada umumya, secara statistic PT yang mempunyai mobility less than 
> 1 dpt diinterpretasikan sebagai tight or super charge. (tumb of rule 
> nya salah satu wireline service company).  Kecuali kita pakai XPT yang 
> applicable untuk very low mobility.
>
> Untuk pretest top-down or btm-top, sebenarnya tidak ada perbedaan yang 
> significant, Tapi effect yang berpengaruh dlm kedua strategy PT 
> tersebut hanyalah kestabilan temperature dalam tool yang dapat 
> mempengaruhi pembacaan Quartz gauge nya yang tentu saja berpengaruh 
> dalam keakuratan PT valuenya.
> Jadi konsekuensinya, Kalau kita btm-top, karena RIH cepat, maka kita 
> butuh waktu yang lebih lama di bottom (sebelum PT#1) agar temperature 
> di gauge sudah stabil sebelum melakukan PT.
>
> Just curious, Kalau sudah ada data fluid analysis, untuk apa di 
> gradient lagi yah mas?
> Bukankah gradient nya dilakukan untuk mengetahui fluidnya yang sudah 
> diketahui dari LFA nya.  Karena pressure gradient sangat banyak 
> keterbatasannya.
>
> Sekian
>
> -----Original Message-----
> From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, April 27, 2006 6:45 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Cc: Shofiyuddin
> Subject: [iagi-net-l] Pressure data QC and Interpretation
>
> Barangkali ada yang mau share tentang QC pressure data dari RFT/MDT 
> sebelum kita melakukan interpretasi seperti penarikan fluid gradien 
> dan penentuan batas fluida (GWC/GOC/OWC). Untuk QC, selama ini saya 
> paling banyak menggunakan data mobility, lebih tinggi harganya, 
> validitas data semakin bagus, semakin rendah (semakin tighter 
> formation) akan semakin tinggi ketidakpastiannya. Adakah faktor laen 
> yang berpengaruh?
>
> Yang kedua, kalo kita melakukan pre-test data tidak top down, adakah 
> koreksi yang harus dilakukan? misal pengambilan pre-test secara acak 
> dan bottom to top? adakah equation yang memperhatikan efek histerisis?
>
> Untuk melakukan interpretasi seperti penentuan gradien, saya juga 
> membandingkannya dengan data dari OFA/LFA dan PO sample. Kalo yang 
> keluar adalah HC, saya berkeyakinan data itu valid dan bagus, adakah 
> pitfall untuk interpretasi dari LFA/OFA ini? Nah kalao yang keluar itu 
> filtrate, adakah cara yang harus dilakukan untuk mengetahui jenis HC 
> atau formation fluid nya?
>
> Untuk interpretasi lanjut, seringkali kita menemukan zona zona gas 
> atau oil yang tidak terletak dalam satu garis (different pressure 
> regime), apakah kita bisa memberikan interpretasi bahwa zona gas 
> tersebut dispisahkan oleh permeability barrier and not communication 
> with other sand body?
>
> Pitfall apa sajakah yang diperlukan untuk interpretasi pre-test ini.
>
> Maaf kebanyakan nanya, soale lagi dikejar deadline ...
> thanks sebelumnya? kalo ada paper atau reference, bolehlah kirim lewat 
> japri ....
>
>
> --
> Salam hangat
>
> Shofi
>
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit 
> IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
>
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------







---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------




---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke