>
  Pak Koesoema

  Memang kalau kita lihat dari kacamata pwerusahaan minyak / PSC yang
  normal , adalah aneh bahwa PTM tidak boleh farm -out.

  Hal ini terjadi sebagai akibat sifat PTM (berdasarkan PP - nya berangkali)
  yang dianggap samadengan PSC kecuali split-nya.
  Sampai sini dulu saya bertanya : Apakah memang harus disamakan ?
  Apakah akan ada yang protes kalau diberikan sedikit dispensasi (lha wong
  PTM punya negara , artinya mau untung seberapa banyak ya untung-nya buat
  negara dan dimanfaatkan untuk rakyat.

  Karena disamakan maka WKP-nya akan dan hanya SATU.
  Akibat-nya  ?
  Ya , seperti kata Pak Lufthi itu , kalau fatm - out ya harus seluruh WKP.
  Praktek-nya bagaimana ya ? Wong daerah-nya begitu besar , dibeberapa
  cekungan , dengan berbagai tingkat risiko, tingkat operasi (ada lapangan
  yang baru diketemukan , ada yang sudah jadi brown - field).
  Jadi kalau mau farm - in / farm -out , bagaimana menghitung perjanjian
  bisnis-nya ya ?

  Jadi akhirnya PTM milih saja sitim KSO, tentunya akan sedikit sulit bagi
  para calon mitra , karena seperti kata Pak Kusuma  namanya ya tetap sajal
  PTM. Padahal untuk public company nama-nya tercantum merupakan hal yang
  penting.

  Menurut saya Pemerintah pake saja saerian "A" mild yaitu " Kalau bisa
  dibikin mudah mengapa dibukin susah" and`"Tanya kenapa ?".

  Jadi Pemerintah harus berani memberikan "perlakuan khusus" kpd PTM
  al. boleh memisahkan sebagian daerah-nya untuk melakukan "deal-bisnis",
  apapun bentuknya , sepanjang itu akan memberikan kontribusi positip bagi
  PTM.

  Dalam hal sudah terjadi "kerja-sama" dengan fihak ketiga , maka daerah
  diperlakukan sebagai satu blok tersendiri , dan melaporkan aktifitas-nya
  sebagai KKKS`kepada BP-Migas .TETAPI MASIH TETAP MENJADI DAERAH WKP PERTA-
  MINA.

  Perlakuan/aturan akuntansi migas-nya tentu harus dseselaraskan , akan
  tetapi menurut pendapat saya Pemerintah akan  dapat bagian sesuai
  dengan aturan yg berlaku saat ini.

  Pendapatan Pertamina dari kerja sama , dimasukan kembali ke PTM tetapi
  harus suda bebas pajak.

  Jadi pada dasar-nya kak boleh memecah interest-nya , maka akan sulit
  bagi - PTM untuk mengembangkan diri.
  Dus , yang jadi kunci adalah mau apa tidak Pemerintah memberikan
  hak kepada PTM untuk memecah-mecah porto folio berdasarkan kepentingan
  bisnis-nya ?

  Si - Abah

___________________________________________________________________________












  Ini sekedar wacana ("provokasi") saja mengenai KSO. Saya harap tulisan ini
> dapat menuai diskusi
>
>
>
> Jika Pemerintah ingin membesarkan Pertamina dan tidak meng-anak-tirikan
>  anak
> kandungnya sendiri walaupun pernah nakal, maka Pertamina harus
> diperlakukan
> sebagai PSC lainnya sehingga dapat bersaing dengan sehat.
>
> Pertama-tama prinsip 'undivided interest" tidak diberlakukan untuk
> Pertamina. Yang jadi masalah utama bagi Pertamina adalah mendapatkan dana
> untuk mengembangkan lapangan-lapangannya, membor prospek2-nya bahkan
> mengexplorasi sebahagian daerah-daerahnya, untuk mana tidak mungkin untuk
> dibiayai bank. Pertamina harus diperbolehkan untuk mem-farm-out-kan
> sebahagian ladang2 minyaknya, prospek demi prospek, bahkan bahagian
> tertentu
> daerahnya, kepada perusahaan minyak nasional maupun internasional dengan
> memberikan participating/ working interest (termasuk reserves
> entitlement?)
> dan dibayar dengan hasil produksinya (in kind) sesuai dengan participating
> interestnya. Hal ini dilakukan oleh PSC lainnya, mengapa Pertamina tidak?
> Perusahaan minyak tidak akan berminat kalau sekedar jadi kontraktor
> dibayar
> dengan cost and fee saja. Supaya Pertamina tidak jadi perusahaan
> portfeuille
> saja, maka Pertamina harus tetap jadi operator tetapi dengan partisipasi
> aktif dari fihak investor. Untuk ini tidak perlu dibentuk perusahaan baru
> seperti PT Pertamina Cepu, tetapi Pertamina cukup membentuk management
> units
> seperti Strategic Business Units (yang mengelola keuangannya sendiri) yang
> langsung berada di bawah management Pertamina dan merupakan bagian
> integral
> dari Pertamina. Namun supaya bentuk KSO ini menarik bagi perusahaan minyak
> yang melakukan farm-in (partner), maka partner harus diberi hak untuk
> menempatkan personilnya pada SBU ini (seconded) untuk slot-slot tertentu
> sehingga mempunyai kontrol langsung terhadapa jalannya operation.  Jadi
> sebenarnya sama dengan JOB atau JOA (yang nota bene bukan merupakan badan
> usaha/badan hukum tersendiri, tetapi lebih semacam panitya bersama).
>
> Hal ini terjadi pada waktu PT Humpuss Patragas melakukan farm-out blok
> Cepu
> pada Ampolex, pada waktu mana PT H. Patragas adalah tetap operator, tetapi
> Ampolex menempatkan seorang Vice President Exploration dan seorang Chief
> Geologist di dalam organisasi PT H. Patragas. Untuk menghindari kecurigaan
> Menteri BUMN atau fihak lainnya akan adanya duplikasi dengan BP Migas,
> atau
> adanya PSC dalam Pertamina, maka nama dari SBU ini tidak perlu
> mencantumkan
> nama partner. Program kerja, POD, AFE dsb dilaporkan pada BP Migas sebagai
> bahagian dari rencana kerja Pertamina. Dengan demikian Pertamina benar2
> bertindak sebagai partner dan bukan sebagai regulator. Apakah daerah2 yang
> di-KSO-kan harus ditenderkan, kita pertanyakan juga apakah PSC lain jika
> ingin melakukan farm-out harus melakukan tender, bahkan izin dari BP
> Migas?
>
> Correct me if I am wrong!
>
>
>
> (PLEASE DO NOT ATTACH FILE LARGER THAN 500 KB)
> R.P.Koesoemadinata
> Jl. Sangkuriang G-1
> Bandung 40135
> Telp: 022-250-3995
> Fax: 022-250-3995 (Please call before sending)
> e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> ----- Original Message -----
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: "malahan" <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Thursday, May 18, 2006 8:49 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] 40 KSO PTM
>
>
>>> ==================intro=============
>>> KORAN TEMPO, Senin, 15 Mei 2006, INDUSTRI, kilas:
>>> Pertamina EP Kembangkan 15 Lapangan.Jakarta- Pertamina Explorasi dan
>>> Produksi (pertamina EP), anak perusahaan PT Pertamina Persero, akan
>>> mengembangkan 15 Lapangan ZExplorasi di Jawa Barat mulai tahun ini.
>>> Dari
>>> lapangan itu, diperkirakan akan menambah produksi gas sebesar 100 juta
>>> kaki kubik per hari dan minyak 5.000 barel per hari. Direktur Utama
>>> Pertamina EP Kun Kurnely mengatakan pengembangan lapangan itu untuk
>>> membantu Jawa Barat yang sedang mengalami kekurangan pasokan gas.
>>> Selain
>>> itu, Pertamina mulai menawarkan 40 lapangan lainnya beberapa tahun ke
>>> depan dengan pola kemitraan. Diharapkan Juni nanti sudah ada penetapan
>>> mitra Pertamina. *MUHAMAD FASABENI
>>> ==============end of intro================
>>
>>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------
> -----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke