Ada berbagai sektor dalam penggunaan energi primer,
transportasi , industri,listrik dan rumah tangga.sektor yang paling besar 
dalaha transportasi , apalagi dg
penembahan mobil baru yang 500rb /thn atau 1,8 M liter pertahun
( 10 liter / mobil/hari )Setiap sektor memerlukan jenis energi tertentu , misal 
untuk
transportasi saat ini yang "paling Siap" menggantikan BBM
adalah BBG atau Bio Oil ( PPO , Bio disel ) kalau gak salah
Bisa dilihat di Pameran Mobil Gakindo yang dibuka hari ini
Mobil dg bahan bakar PPO, Untuk listrik untuk menggantikan BBM
adalah Batubara, Geothermal , or Nuklir , memang ada Solar ,
angin ,ombak,fuel cell, dll itu semua tidak akan bisa mampu
untuk memproduksi listrik yang sudah ribuan MW kebutuhannya (
2005 = 25000 MW ), kalau hanya skala puluhan KW bolehlah.Rencana diversifikasi 
sumber energi ternyata masih sulit
dilaksanakan , terutma kalau sudah masuk skala komersiel ( skem
Bisnisnya ) seperti untuk CBM , Pencairan batubara , dll ,
karena ujung ujungnya Energi itu merupakan Komoditi , sudah
bukan infra struktur lagi. Akhirnya pertimbangan keekonomiannya
yang utama. Oleh karena itu untuk Energi energi pemula seperti
CBM ,Batubara Cair , dll harusnya pemerintah memberikan
berbagai insentif agar dapat dikembangkan secara komersiel
(perlakuan khusus)> Penelitian @ berbagai energi
alternatif/subtitusi sudah banyak dilakukan , begitu masuk
skala komersiel akhirnya mandeg semua.Karena semuanya di
perlakukan sama sewbagaimana perlakuan thd energi konvensional
( Migas ).Kadang kadang delimatis , setiap Kebijakan?Regulasi Harus
Menguntungkan Negara , Pengertian Menguntungkan Negara ini apa
hanya ditinjau dari banyaknya pemasukan ke negara atau ada juga
harus diprtimbangkan aspek lainnya, seperti multiple
efeknya.dll.Inilah salah satu problematikanya , mengapa energi energi lain
( selain Migas) kurang bisa berkembang.Apa harus nunggu Migas
Habis dulu baru dikembangkan
ISM


> Penggunan hidrokarbon liquid (minyak : bensin, diesel, dll)
> sebagai car fuel (bahan bakar mobil) jelas paling mudah,
> efisien, dan murah untuk saat ini.
>
> Permasalahannya adalah suplai yang semakin terbatas (selain
> US, Jepang, China, dan UE, ke depan India akan juga rakus
> energi). Selain itu emisi karbon juga menjadi efek yang
> serius.
>
> Hidrogen sebagai sumber pembangkit listrik sudah memiliki
> nilai ekonomik untuk skala besar, terutama di refinery.
> Paling tidak di sektor industri penggunaan energi dari
> liquid hidrokarbon (minyak) bisa dikurangi. Minyak terlalu
> mahal untuk dibakar. Sebagai contoh yang lain avail produksi
> minyak mentah bisa hanya mencapai 80% dari nilai total
> produksi minyak mentah per harinya untuk menjalankan sistem
> injeksi uap (EOR) kalau harus membakar minyak. Belum
> terhitung biaya perawatan
> infrastruktur untuk pembakaran sumber energi yang kotor
> tersebut.
>
> Pemanfaatan transfer energi untuk mobil antara kedua bahan
> tersebut sedikit berbeda.
> - liquid hidrokarbon (bensin) mengubah energi kalor menjadi
> energi mekanik, dengan efek samping emisi karbon. Isu yang
> ada adalah kebutuhan semakin besar (orang lebih suka SUV
> dari pada mobil kecil yang irit bensin). Perbaikan yang
> dilakukan adalah dengan pemakaian
> superior/precision fuel (bebas timbal atau oktan lebih
> tinggi, dll) maupun efisiensi pembakaran mesin.
> - hidrogen fuel mengubah potensial energi (dalam gas
> alam/ethanol) menjadi energi listrik kemudian menjadi energi
> mekanik. Efisiensi proses jelas berkurang karena memerlukan
> proses antara, tetapi efisiensi energi penggerak mesin bisa
> diperbaiki. Kalau untuk produk car fuel ramah lingkungan,
> masih perlu diperhitungkan mana yang lebih ekonomik untuk
> suatu produksi masal (mobil), penggunaan hydrocracking
> catalyist untuk precision fuel dibandingkan dengan katalist
> untuk proses produksi
> hidrogen. Sistem storage and dispenser (dingin and
> pressurized) adalah tantangan untuk pemanfaatan hidrogen
> sebagai bahan energi penggerak mobil. Yang jelas resiko
> flamable (kebakaran) bisa dikurangi. Untuk itu small scale
> hidrogen generator seharusnya bisa diupayakan lebih efisien
> daripada sistem mobile tank untuk liquid hidrokarbon
> (minyak). Hal ini berlaku juga untuk mobil berbasis solar
> cell atau biofuel.
>
> Mungkin yang harus dibandingkan adalah mana yang lebih
> efisien dan aman, mobil menggunakan hidrogen, biofuel, gas
> alam, atau solar cell. Untuk saat ini semuanya jelas kalah
> dengan mobil minyak (bensin, diesel).
>
> Dunia memang kecanduan dengan minyak (bensin/diesel) -
> termasuk saya. Siapa mau tukar mobil dengan beli mobil baru
> selain bensin/diesel ? Tapi kan nggak semua sektor harus
> menggunakan bensin atau diesel. Peragaman energi maupun
> pengolahan hidrokarbon menjadi energi yang lebih ramah
> lingkungan adalah tidak salah bahkan bisa bernilai ekonomik,
> toh
> akhirnya untuk kebaikan penghuni bumi juga.
>
> Yang pasti Indonesia bukan penghasil conventional
> hidrokarbon resources yang sangat besar, sehingga status
> sebagai negara net importir menjadi isu yang sangat serius
> apabila tidak berhasil dalam program peragaman sumber
> energi. Bahkan negara seperti US sudah kelimpungan untuk
> mendapat suplai energi minyak karena harus bersaing dengan
> China dan India. Bayangkan kalau kita harus bersaing dengan
> mereka untuk membeli minyak.
>
> Todate US retail gasoline price $3.15/gallon (~Rp
> 7500/liter) bahkan di Eropa $6-7/gallon (~Rp 15,000/liter).
> Berapa banyak subsidi bensin dari negara kita untuk orang
> bermobil ? Sebaiknya subsidi bensin dipakai untuk tanggap
> darurat terhadap potensi bencana serta proses pendidikan.
>
> Salam,
> WW
>
>
> -----Original Message-----
> From: Fauzan Arif [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, July 19, 2006 11:12 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Hydrogen - Ramah lingkungan,
> benarkah ?
>
> Apakah melalui hydrogen fuel tsb. rasio fossil fuel : kalor
> (energi) yg dihasilkan sama besar dibandingkan dg pembakaran
> dg motor
> (konvensional).
> Maksud saya hydrogen fuel disini kan tidak berperan sebagai
> sumber energi melainkan hanya agen pentransmisi energi saja,
> menurut logika saya jelas efisiensinya lebih kecil
> (berkurang) dibandingkan dengan pembakaran biasa.
> Jika demikian konsumsi fossil fuel pada "hydrogen fuel plant
> (??)" otomatis lebih boros kan...betul tdk pak?.
> satu lagi..hydrogen cair itu kan pasti dingin
> sekali..suhunya itu
> termasuk kedalam kriteria membahayakan tdk??misalkan kalau
> tidak sengaja kena kulit manusia...kalau bensin kan saya
> rasa masih "aman", orang kumur2 pake bensin aja ada.
>
> Fauzan Arif
>
> ----- Original Message -----
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Thursday, July 20, 2006 9:11 AM
> Subject: [iagi-net-l] Hydrogen - Ramah lingkungan, benarkah
> ?
>
>
>>
> <http://photos1.blogger.com/blogger/5344/444/1600/Euro_Hydrogaenroadmap.> 
> jpg>Hydrogen
>> merupakan unsur pembentuk air bila digabungkan dengan
>> oksigen,
> Hydrogen
>> fuel
>> cell juga hanya akan memproduksi air sebagai "sampah"nya.
>> Secara
> sepintas
>> energi ini akan sangat-sangat ramah lingkungan. Uni-Eropa
>> sudah
> memiliki
>>
> roadmap<http://photos1.blogger.com/blogger/5344/444/1600/Euro_Hydrogaenr> 
> oadmap.jpg>pemanfaatan
>> hidrogen ini sebagai bahan penyedia energi. Sudah dimulai
>> sejak
>> awal 2000 UE mengkampanyekan penggunaan hidrogen.
>>
>> (
>>
> http://rovicky.wordpress.com/2006/04/10/hydrogen-ramah-lingkungan-benark> 
> ah-2/
>> )[image: More...]
>>
>>
> <http://photos1.blogger.com/blogger/5344/444/1600/HydrogenCell.jpg>Bagai> mana
>> hydrogen fuel
>>
> cell<http://photos1.blogger.com/blogger/5344/444/200/HydrogenCell.jpg>in> i
>> bekerja ?
>>
>> Fuel Cell ini bekerja mirip seperti aki (accu), hanya saja
>> reaksi
> kimia
>> penghasil tenaga listrik ini menggunakan hidrogen dan
>> oksigen yg
> bereaksi
>> dan "mengalir" mirip seperti mengalirnya bahan bakar
>> melalui sebuah
> motor
>> bakar. Namun jelas tidak ada pembakaran (combusting) dalam
>> proses  pembangkit
>> listrik ini. Ya, listrik ini timul mirip seperti aki mobil
>> saja.
> Dengan
>> demikian "limbah" dari proses ini hanyalah air murni yg
>> aman untuk
> dibuang
>> dimana saja. Klik gambar disamping utk memperbesar.
>>
>> Namun ada hal yg sangat penting yang harus dimengerti
>> mengenai
> hidrogen
>> fuel
>> cell ini bahwa tidak ada sumber hydrogen di alam. Tidak ada
>> sebuah
> jebakan
>> gas hydrogen di alam seperti jebakan gas atau jebakan
>> minyak. Gas
> hidrogen
>> harus dibuat, liquid hydrogen atau hidrogen cair harus
>> diproduksi oleh industri.
>>
>>
> <http://photos1.blogger.com/blogger/5344/444/1600/use%20of%20hydrogen%20> 
> fuel.jpg>Nah,
>> dari mana energi pabrik penghasil hydrogen ini ?
>> Disinilah tempat bersembunyinya aspek lingkungan pada
>> "hygdrogen fuel  cell".
>> Hydrogen dihasilkan oleh pabrik yg energi utamanya masih
>> menggunakan  fossil
>> fuel (minyak, gas ataupun batubara) . Nah kemanakah CO2
>> hasil
> pembakaran
>> di
>> industri penyedia hydrogen fuel cell ini ? Beberapa plant
>> di US dan EU memanfaatkan "reservoir" bawah tanah dengan
>> menginjeksikan CO2 kedalam pori-pori batuan. Handling CO2
>> ini dianggap lebih ramah lingkungan  ketimbang
>> pembakaran pada mesin transportasi yg "terpaksa" dibuang
>> bebas di
> udara.
>>
>>
> <http://photos1.blogger.com/blogger/5344/444/1600/CO2storage.jpg>Dengan>> 
> demikian hydrogen fuel cell dianggap sebagai salah satu
>> cara untuk mempermudah "mengelola" CO2 akibat proses
>> pembakaran fossil fuel
> (minyak,
>> gas dan batubara). Sehingga yang harus diperhatikan adalah
>> dimana  powerplat
>> penghasil hydrogen ini, karena disitulah penanganan CO2
>> hasil
> pembakaran
>> akan di"kelola". Kebocoran reservoir ini juga akan sama
>> saja dengan  melepas
>> limbah CO2 di alam bebas. Disinilah risiko penggunaan
>> hydrogen dalam
> aspek
>> lingkungan.
>>
>> Harus selalu diingat bahwa hydrogen tetap hanya berfungsi
>> sebagai  "distributor
>> energi" seperti energi listrik yg ditransmisikan melalui
>> kabel.
>>
>> Picture source : Schlumberger oilfield review
>>
>>
>>
>> --
>> http://rovicky.wordpress.com/
>>
>
> ---------------------------------------------------------------------> -----  
> PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
>
> ---------------------------------------------------------------------> To 
> unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> --------------------------------------------------------------------->
>
>
>
> ---------------------------------------------------------------------> -----  
> PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
> -----  Call For Papers until 26 May 2006
> -----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
>
> ---------------------------------------------------------------------> To 
> unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------


___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to