kmaren ada salah satu comment dari wartwan bisnis indonesia di blog saya sbb :
http://rovicky.wordpress.com/2006/06/20/patahan-patahan-yg-membelah-pulau-jawa/ # alexis Says: July 25th, 2006 at 10:24 am e clear explaination. good job! wartawan mene ke tehe soal beginian… padahal corongnya kemana-mana dan dipercaya audiens. ehmm, ada ga ya yang berminat kasih pengetahuan sama wartawan??? ========================= kan tinggal di follow up kalau ada niat dari IAGI. Btw, PP-IAGI kan punya Public Relation yang cuangiih-suranggih, kan ? Gimana ? rdp On 7/26/06, Agus Hendratno <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kawan-kawan, saya kira KITA (geologist) perlu hati-hati kalau ketemu pers. Pers mempunyai pemahaman yang berbeda dengan apa yang kita sampaikan terkait dengan fenomena geologi di tanah air. Sehingga terkesa ada mis-persepsi bagi pers terhadap pernyataan geologist. sehingga terkesan "diplintir". teman-teman IAGI Jogja, juga jatim ketika ada kasus gempa, tsunami, porong, fenomena alam lainnya; banyak diburu pers. tahu-tahu. paginya beda seperti yang diungkapkan sehari sebelumnya. Mungkin jarangnya edukasi kebumian bagi pers dan wartawan. PP-IAGI pernah ngadain acara tersebut. Dalam waktu dekat arek-arek HMTG UGM, saya minta mengorganisasi : Pelatihan Geologi bagi Wartawan. Mugo-mugo berhasil. Soale, saya sendiri yang mengarahkan juga masih ngalor-ngidul untuk meng-edukasi publik dan perang urat syarat dengan isu-isu. Namanya juga ISU, koq yang ditelan. Lha, inilah GAP INFORMASI, sehingga yang ada sekarang adalah : ISU, PANIK, TRAUMA, FRUSTASI, dan KETAKUTAN yang tidak jelas SUMBER KETAKUTANNYA. Anaknya seorang geologist dan istrinya seorang geologist pun, kadang-kadang panik dan termakan ISU GEMPA dan TSUNAMI, Pulau JAWA mau PECAH, pulau MADURA, mau tenggelam, dari ISU-ISU di luar. Aneh juga...... wislaaaah.... salam Agus Hendratno --- Abdullatif Setyadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Memang umumnya media massa di negeri kita, terutama > media massa yang masih berusaha merebut pasar akan > berbicara sebombastis dan sedramatis mungkin untuk > menggambarkan apapun peristiwa. Tentunya selain > redaksinya sadar bahwa media massa adalah media > untuk > edukasi masyarakat, juga cari untung dengan oplah... > > Salah satu lahan yang paling enak saat ini adalah > gempa dan tsunami. Mereka akan berusaha berebut > akses > ke sumber yang dianggap kompeten (macam M' Andang, > P' > Awang, dll). Kalau gak ada, ya sudah siapapun yang > menyandang status 'geologist' akan diminta > keterangan. > Berbagi pendapat lalu muncul simpang siur > berseliweran, kadang-kadang tidak konvergen satu > sama > lain. Masyarakat akan menanggapi dengan bingung dan > panik... Menurut saya ada dua hal yang bisa meredam > hal itu: > 1. Menggunakan hak jawab dari yang 'merasa' para > pakar > kegempaan dan tsunami (perorangan, lembaga, dll) > melalui media masa, untuk meluruskan 'kesesatan' > yang > ditimbulkan oleh yang dianggap 'golongan geologist > sesat'; atau > 2. Masyarakat kalau sudah 'muntah' akan bisa > mensortir > sendiri mana yang benar dan mana yang 'sesat'. > Seperti > biasalah yang terjadi pada para tokoh parpol..., > yang > belang-belang akhirnya akan kelihatan pada > akhirnya.. > > Kalau masalah tenar atau populer, saya cenderung > melihat semakin banyak geologist yang berani dan > 'boleh' bersuara akan makin bagus. Toh tokoh-tokoh > geologi tenar di Indonesia jumlahnya tidak mencukupi > untuk mengedukasi masyarakat yang jumlahnya > sedemikian > banyak. Tinggal masalah koordinasi saja mungkin... > > ALS > > > Iwan B <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Kalau Pak Andang sih OK punya pendapatnya di mass > > media. Tapi saya > > pribadi juga terus terang jengkel dengan tulisan2 > > yang saya baca di > > mass media . > > Seperti contohnya yang disebut Awang tentang > potensi > > gempa di jakarta > > yang saya baca di kompas beberapa hari yll, dan > > dituliskan oleh > > seorang ahli geologi yang bekerja di instansi > > pemerintah di Sumut. > > Walaupun saya bukan ahli gempa, tapi saya yakin > > kalau yang dituliskan > > di kompas itu sifatnya sangat intuitif dan > bersifat > > misleading, > > apalagi untuk masyarakat awam. Apalagi disebutkan > > potensi tsunami yang > > cukup besar di jakarta. Saya sendiri juga heran > kok > > kompas bisa > > meliput pendapat seperti itu............ > > > > > > > > On 7/26/06, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > > Saya tak memaksudkan bahwa orang2 yang bekerja > di > > kegempaanlah yang boleh berbicara soal gempa. > > Tetapi, tentu saja media akan otomatis menghubungi > > instansi terkait untuk meminta keterangan. Hanya, > > yang namanya pengetahuan geologi, saya pikir tak > > dikungkung oleh instansi tertentu. Seorang > petroleum > > geologist, kalau ia tertarik dan cukup punya > waktu, > > boleh-boleh saja menekuni masalah kegempaan > > misalnya. Begitu juga sebaliknya. Saya malahan > > selalu menganjurkan agar kita jangan membatasi > diri > > dengan suatu hal dan tak mau peduli dengan hal > > lainnya. > > > > > > Di media pun, saya pikir teman2 geosaintis kita > > yang dimintai keterangan itu, pernyataannya juga > tak > > mewakili instansi di mana mereka bekerja, tetapi > > lebih ke pendapat-pendapat pribadi sejauh yang > > mereka ketahui saat mereka dimintai pendapat. > > Pendapat2 individu maupun pendapat resmi suatu > > instansi bisa saja salah bukan ? > > > > > > salam, > > > awang > > > > > > OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Apa saya tak salah simak, setelah Gempa > > Yogya..Awang sendiri meyakini > > > "tak bisa menampik komentar ahli kebumian, > karena > > ini pers era > > > reformasi" (kira2 begitu). Untuk pernyataan > resmi > > memang sebaiknya > > > pihak yg berwenang, namun pendapat para ahli > > berkompeten dalam tataran > > > analisa tak ada yg bisa membendung, apa lagi > kalau > > hanya bicara soal > > > gempa untuk barat sumatera dan selatan > > jawa..kurang lebihnya dasar > > > penyebabnya itu-itu sajakan?..pergerakan lempeng > > australia ke lempeng > > > eurasia..anak elementry school saja agak-agak > > tahulah soal ini. Dan > > > lagi pula para geocsientis yg berkomentar > ..masih > > ada > > > competencynyalah..kalau juga tak langsung > terlibat > > soal tsunami, masih > > > terlibat soal gempa dan sekitarnya. Kalau bagi > > komunitas kita sendiri > > > petroleum geology misalnya bisa saja diterima > > komentarnya soal > > > gempa..namun untuk khalayak umum yg agak susah > > nrima dan agak riskan > > > dari sisi pertanggungjawaban, nanti orang > > berkomentar masak orang > > > pertamina komentar soal tsunami sih (misalnya). > > > > > > On 7/26/06, Hendri Ruslan wrote: > > > > Pak Andang YSH, > > > > Pernyataan Pak Awang tersebut mungkin hanya > > antisipasi saja untuk lebih > > > > berhati-hati, plus untuk mengingatkan bahwa > ada > > aturan siapa yang berwenang > > > > untuk mengeluarkan pernyataan di muka umum ?. > > > > > > > > Salam, > > > > Hendri > > > > ----- Original Message ----- > > > > From: "Andang Bachtiar" > > > > To: > > > > Sent: Tuesday, July 25, 2006 6:47 PM > > > > Subject: Re: [iagi-net-l] Opini Gempa diantara > > Eksekutif Muda Jakarta > > > > > > > > > > > > > Saudaraku: Awang yang saya kagumi,... > > > > > > > > > > Saya benar2 tergelitik dengan pernyataan > > sampeyan bahwa ada geologist2 (yg > > > > > langsung mendapatkan popularitas) yang tidak > > sadar bahwa pendapat2-nya > > > > > bisa meresahkan (masyarakat?), terutama > dalam > > konteks Bencana Gempa & > > > > > Tsunami akhir-akhir ini...... > > > > > > > > > > Kalau kita simak di media akhir-akhir ini > (di > > TV, radio, koran, internet) > > > > > sebenarnya kawan-kawan geosaintist yang > (saya > > yakin) semuanya volunteering > > > > > bicara karena panggilan nurani, tugas, > profesi > > maupun organisasi-nya > > > > > jumlahnya tidak banyak dan kita hampir tahu > > nama mereka satu-persatu > > > > > (untungnya sejak tidak menjadi Ketua IAGI > saya > > relatif tidak pernah lagi > > > > > berbicara di media ttg Gempa&Tsunami karena > > memang ilmu saya masih sangat > > > > > dangkal dibandingkan para pakar Gempa, > > Tsunami, Tektonik dsb, sehingga > > > > > otomatis -mudah2an- saya tidak termasuk > dalam > > kategori yg sampeyan > > > > > sebutkan);.... Dan sejauh menyangkut > > pernyataan2 mereka yang saya monitor: > > > > > saya belum menemukan sesuatu yang meresahkan > > masyarakat disitu. Malahan > > > > > kebanyakan dari mereka seringkali harus > > terbangun malam-malam karena > === message truncated === __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------
-- http://rovicky.wordpress.com/ --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------