Saya mengenal tentang istilah danau lumpur in pertama kali dari cerita dongeng Gadis Timun emas yang saya dengar sekitar tahun 1973. Dimana diceritakan, setelah tiba saatnya, raksasa buto ijo menagih janji ke Mbok Janda Ndadapan bahwa sang Timun Emas remaja harus diserahkan ke Buto ijo untuk dimaem. Sang janda tidak tega, malam sebelum hari H, Timus emas disuruh pergi dengan dibekali empat items, pertama timun, kedua duri, ketiga garam dan keempat adalah terasi, dengan pesan, bila mana Buto Ijo hampir berhasil mengejar Timun Emas, Timun emas harus melemparkan bekalnya satu persatu.
Benar, saat hari H, Buto Ijo dengan pakaian terbaiknya menghadap sang janda, menagih janji agar Timun Emas diserahkan, namun dengan sangat menyesal dikatakan bahwa timun emas sudah pergi ngabur dari rumah. Raksasa Buto ijo marah, dan mengejar Timun Emas. Kejar-kejaran terjadi dalam kurun yang cukup lama, karena Timun Emas kecil , Buto Ijo besar, Timun Emas tersusul, ingat pesan sang janda, Timun emas melemparkan mentimun, dan ajaib setelah dilemparkan, sebiji mentimun tadi menjadi ladang mentimun yang sangat luas membentang antara Timun Emas dan Buto Ijo. Buto ijo karena kehausan, dengan senang hati dia makan mentimun sepuasnya sehingga lupa mengejar Timun Emas. Setelah bosan dengan mentimun, Buto Ijo ingat lagi akan Timus Emas. Kembali dia berlari .... bla .... bla..... bla .... makin dekat lagi, sang Timun Emas melemparkan duri, dan menjadi hutan bambu berduri membatasi Buto Ijo dan Timun Emas. Namun Buto Ijo bisa melewati rintangan itu .... dan berlari lagi ..... setlah dekat lagi, Timun Emas melemparkan garam dan menjadi danau air membentang diantara Buto Ijo dan Timun Emas. Buto Ijo berenang dan berhasil menyeberangi danau. Begitu sudah hampir terkejar lagi, Timun Emas melepaskan senjata terakhirnya, yaitu terasi, dan ajaibnya terasi ini menjelma menjadi danau lumpur yang sangat luas sekali, memisahkan dia dan Buto Ijo. Sang Buto masih berusaha menyeberanginya, namun tidak berhasil dan akhirnya Buto Ijo meninggal tenggelam dalam telaga lumpur. Sementara, sang Timun Emas yang sesungguhnya adalah Dewi Sekartaji, bertemu dengan pujaan hatinya, Panji Asmara Bangun. Lantas, apa hubunganya ini semua dengan semburan LUSI ?! Saya tidak mengerti, hanya bahwa:1. LUSI adalah juga telaga lumpur dan diakhir cerita, sang Buto Ijo juga meninggal tenggelam dalam telaga lumpur, 2. juga kekasih hatinya Timun emas (Dewi Sekartaji) adalah Panji Asmara Bangun dan sumur lapindo namanya Banjar Panji-1 (ada nyrempet-nyrempet Panji-nya), 3. juga cerita Timun Emas ini terjadi di jaman kerajaan Jenggala, yang juga menurut sejarah, katanya Pusat Kerajaan Jenggala itu ada disekitar Sumur Banjar Panji-1. Saya hanya bercerita, tidak bermaksud untuk menarik persoalan sangat2 serius ini ke arena Klenik. Lebih kurangnya, mohon maaf ..... Dwiyatno R ----- Original Message ----- From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Wednesday, September 20, 2006 12:41 PM Subject: [iagi-net-l] Ulasan LUSI Berdasarkan Jurnal Ilmiah Luar Negeri Coba kita tengok bagaimana jurnal-jurnal ilmiah luar negeri mengulas LUSI ini. Saya mengamati beberapa, dan ternyata semua sama yaitu bahwa mereka hanya sepakat bahwa Lusi adalah "mud volcano eruption" Apa penyebab erupsinya ? Gempakah, pengeboran Lapindokah ? Tak tahu. Besar kemungkinan dua-duanya. Sebuah jurnal menyebutkan juga gejala geotermal. Di bawah ini adalah salah satunya. Salam, Awang Mud volcano floods Java Disaster-plagued Indonesian island faces new threat. by Richard Van Noorden <http://www.nature.com/news> [EMAIL PROTECTED] What Has Happened ? For 3 months a sea of hot mud has been gushing from the ground in Sidoarjo, East Java, 35 kilometres south of Indonesia's second largest city, Surabaya. The steaming mud pool is growing at an estimated 50,000 cubic metres a day, accompanied by hydrogen sulphide gas, and now reportedly covers more than 25 square kilometres. The flow has not yet been stopped; thousands of people have lost their homes. How bizarre... has this sort of disaster happened before? The Sidoarjo disaster is an example of a 'mud volcano'. Mud and gas accumulates when sea sediments are trapped in subduction zones, where one tectonic plate slides under another, and can erupt out of volcanic cones or simply from a crack in the ground. Mud volcanoes have burst on every continent, but are abundant in the South Caspian region (offshore and onshore Azerbaijan) and offshore Indonesia in the East Java Basin. But the Sidoarjo mud volcano is rather unusual. It's huge. And, says Sam Rice, a geologist at the University of --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru ----- Call For Papers until 26 May 2006 ----- Submit to: [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------