2 pandangan yang berbeda untuk hal yang sama ; negative : kok kita hendak menjaga areal kita sendiri harus tergantung sama negara lain seperti amerika positive : kita manfatin nama amerika sehingga kita tidak perlu keluar dana untuk menjaga wilayah kita dari gangguan negara lain .
Regards Kartiko SAMODRO Telp : (0 )147443540 noor syarifuddin <noorsyarifuddin@ yahoo.com> A iagi-net@iagi.or.id 22/11/2006 12:44 cc Objet Veuillez répondre Re: [iagi-net-l] (iagi-net)Exxon à Lebih Lama di Natuna <[EMAIL PROTECTED] .id> selain dari pajak, kayaknya negara juga masih dapat dari PI-nya pertamina di blok itu deh....... tapi jujur saja, sampai sekarang kayaknya juga belum ada yang tahu mo dikemanain tuh CO2 yang 70 % itu.... ada juga yang cerita, blok itu dipertahankan ada operatornya karena di daerah perbatasan, jadi paling nggak gak si encik yang usil itu gak berani ganggu-ganggu... apalagi kalau operatornya EMOI..:-) salam, ----- Original Message ---- From: OK Taufik <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, November 22, 2006 3:58:41 PM Subject: [iagi-net-l] (iagi-net)Exxon Lebih Lama di Natuna Exxon Lebih Lama di Natuna Kerja sama ExxonMobil dengan pemerintah di Blok Natuna berakhir Januari 2007 nanti. Mau putus atau dinegosiasi ulang? Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro, awal bulan ini tampak ragu-ragu. Ia menyebut ada tiga opsi setelah perkongsian tahap pertama itu usai. Opsi pertama, Blok Natuna yang diperkirakan memiliki 46 trilyun kaki kubik gas itu akan diserahkan ke Pertamina. Kedua, ditender ulang. Opsi ketiga, negosiasi ulang kontrak kerja sama dengan Exxon. Dari pengalaman bernegosiasi dengan Exxon di Blok Cepu, di mana pemerintah akhirnya manut saja, ke mana Natuna akan dibawa sebenarnya sudah dapat diduga. Toh, akhirnya pemerintah tegas mengambil keputusan: melanjutkan perkongsian dengan Exxon, juragan migas asal Houston, Texas, Amerika Serikat, itu. Orang pun mengaitkannya dengan kedatangan Presiden George W. Bush, 20 November 2006. Ya, hitung-hitung sebagai kenang-kenangan atas niat baik Bush datang ke "kota hujan" Bogor. Perpanjangan kontrak Exxon di Natuna seakan mengesampingkan suara keberatan di DPR. Kalangan dewan menilai, sejak menjadi kontraktor bagi hasil di Blok Natuna D-Alpha, 1985, Exxon tak melakukan apa pun. Exxon sendiri mengusai Natuna D-Alpha setelah mengakuisisinya dari Esso. Toh, hasilnya nihil. Yang lebih parah lagi, bagi hasil dari kerja sama itu dinilai cuma menguntungkan Exxon. Dalam amandemen kontrak kerja sama (PSC) tahun 1995, Exxon memperoleh hak bagi hasil 100%. Pihak Indonesia 0%. Negara hanya mendapat pemasukan dari pajak. Pola bagi hasil semacam ini tak pernah terjadi di blok migas lain. Sebelum amandemen itu, bagi hasilnya 76% untuk Exxon, 24% untuk Indonesia. Exxon beralasan, bagi hasil 100 banding nol itu adalah kesepakatan kedua pihak tanpa paksaan. Pasalnya, gas Natuna mengandung CO2 amat tinggi (70%) sehingga butuh biaya besar dan teknologi tinggi untuk mengeksploitasinya. Alhasil, Indonesia cukuplah menerima pajak saja. Wakil Presiden Jusuf Kalla menampik anggapan bahwa perpanjangan kontrak itu ada kaitannya dengan kunjungan George Bush. Lagi pula, putusan itu dilakukan dengan syarat: "Harus yang paling menguntungkan Republik (Indonesia). Itu tujuannya," katanya. Kedua pihak, tutur Kalla, sepakat membuat kontrak kerja sama baru, khususnya menyangkut besaran bagi hasil. Kontrak kerja sama baru itu sendiri masih akan dirundingkan, dan sebenarnya adalah buah kompromi kedua pihak. ExxonMobil punya senjata ampuh untuk melawan Indonesia kalau pemerintah memutus kerja sama pada Januari tahun depan. Dalam perjanjian kerja sama (1995) memang disebutkan bahwa kontrak berakhir pada Januari 2007. Tapi ada klausul lain yang menyebutkan, baik Indonesia maupun Exxon punya opsi menambah kontrak dua tahun lagi. Dengan adanya opsi itu, Exxon tak mau begitu saja ditendang dari Natuna. Ketika Jusuf Kalla menyambangi Amerika, September lalu, tak lupa ia bertemu dengan pimpinan ExxonMobil. Pembicaraan dilakukan demi mencari titik temu. Dari pertemuan itu, Exxon kemudian berkirim surat ke pemerintah. Surat yang diteken Senior Vice President ExxonMobil Corp, Stuart Mc Gill, itu menyatakan bahwa ExxonMobil siap mencari penyelesaian yang menguntungkan kedua pihak. --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ____________________________________________________________________________________ Sponsored Link Mortgage rates near 39yr lows. $510k for $1,698/mo. Calculate new payment! www.LowerMyBills.com/lre --------------------------------------------------------------------- ----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru, 20-22 November 2006 ----- detail information in http://pekanbaru2006.iagi.or.id --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------