Bila Pak Ustad Achmiyul sebut Minas ada aquifer pasir Petani, maka kemungkinan pasir itupun ada di Pekanbaru selatan. Ini akan lebih dekat pemakai airnya. Bila Sungai Siak sebagai sinklin, maka kemungkinan ada gawir sesar NW-SE di Pekanbaru bagian Selatan, melewati antara Perumahan Arengka (tinggian) dan Mall SKA (rendahan). Sesar ini sebagai kelanjutan trend NW-SE Kotabatak.
Trend Minas, yang NW-SE, adalah sejajar berturut-turut kearah barat dengan antiklinorium trend NW-SE: Minas, Kotabatak, Petapahan, Langgak (Mountain Front). Kalau recharge air dari Mountain Front, di barat, pasir di Pekanbaru akan lebih dulu di isi ketimbang yang di trend Minas. Tegalsari (Rumbai), di utara Sungai Siak, masih ada artesis dengan kedalaman 200'an m. Pekanbaru Selatan, mungkin lebih dangkal pasir Formasi Petaninya. Kemungkinan memang air semakin sulit. Apalagi pemakai (penduduk) yang semakin banyak. Lalu, banyak hutan menjadi gundul akibatkan air hujan akan langsung sebagai air permukaan saja. JAWAH Curve, telah saya tulis, perhitungkan hal ini. Salam, Maryanto. (SKA bisa saya buat banyak singkatan, salah satunya "Sak Kulone jalan Arengka". Kalau dari arah selatan mall: SKA = "Sak Kiwone jalan Arengka". Kalok dari arah utara: SKA= "Sak Kanane jalan Arengka". Kalo dari atas, atawa arah lain : SKA = "Sak Karepmu Ae". Singkatan resminya, amat-sangat sedikit sekali orang yang tahu. Mo tau ? ). -----Original Message----- From: Ahmiyul Rauf [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 10:23 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan) Rekan IAGI sekalian, Ada yang bisa ditarik dari kejadian semburan air bercampur minyak di Balik Papan. Banyak daerah kaya minyak tapi sulit air, antara lain karena tidak ada study air tanah yang melibatkan para ahli geologi perminyakan tempatan. Di Pekanbaru misalnya, sampai hari ini masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih. Keluhannya air sumur berbau, kalau dipakai untuk mandi lengket2 dibadan, jangankan untuk diminum. Pelayanan PAM sangat tidak memuaskan. Ironisnya beberapa kilometer ke utara dari pusat kota ada lapisan akuifer batupasir Petani pada kedalaman sekitar 300 meter, sementara PAM yang dikelola PEMDA mengambil sumber air kotor dari Danau Buatan yang terletak persis diatasnya. Padahal tebal dari Batu Pasir Petani ini bisa mencapai ratusan meter, sehingga mungkin lebih dari cukup utk supply air PAM. Penyebaran akuifer batu pasir Petani ini diperkirakan merata disekeliling struktur ladang Minas, sehingga kota industri baru Perawang yang juga kesulitan air juga bisa memanfaatkannya. Sudah tentu ini perlu pengkajian juga, karena sebagai suatu potensi apa yang saya paparkan ini baru sekedar konsep. Perlu keterlibatan instansi terkait dengan menyertakan kawan IAGI-Ahli Geologi perminyakan setempat, agar berbagai data yang ada termasuk seismik bisa dipakai, sdh tentu dengan seizin MIGAS. Secara Regional recharge areanya adalah mountain Front/Bukit Barisan, sehingga keberlangsungan sumur airnya bisa sangat lama, mungkin bisa sampai ratusan tahun. Hal ini disebabkan karena Formasi Petani memang berasal dari Bukit Barisan, jadi bisa dipercaya bahwa Lapisan Batu Pasir Petani yang ada di sayap ladang Minas adalah bagian distal dari fan-delta system yang sangat luas sejak Bukit Barisan terangkat. Keberadaan struktur Minas dapat dipandang sebagai berkah Allah yang masih belum termanfaatkan, karena dengan pengangkatan struktur Minas lapisan batu pasir Petani ini juga terangkat sehingga di sekeliling sayap Minas kedalamannnya hanya beberapa ratus meter saja. Lebih jauh ke arah Kota menuju selatan lapisan ini menjadi lebih dalam berada dibawah Sinklin Siak, persisnya berada dibawah Sungai Siak... Gagasan ini baru sekedar "play concept" yang masih perlu dimatangkan bersama oleh segenap anggota IAGI dimana saja berada, khususnya anggota PENGDA RIAU... Semoga..!! Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf --------------------------------------------------------------------- siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------