Pak Ismail dan yang lainnya. Kalau di Bandung, sumur 300 meter itu biasa untuk pabrik2. saya pernah lihat suatu pabrik tekstil di Cicaheum membor sumur lebih dalam dari 300 meter untuk dapat air. waktu itu pakai rig-truk dari direktorat geology (?). pada waktu pemboran nya dijamin dapat air bersih dari salah seorang PhD (sorry lupa namanya siapa) saya yakin yang di milis ini sudah banyak yang sering lakukan pemboran yang cukup dalam. selain pemboran, banyak juga anggota milis ini yang sudah sering survey cari air, dengan geolistrik. hampir semua perguruan tinggi yang ada geology atau geofisika atau pertambangan punya alat untuk geolistrik. saya sering lihat yang di Bandung dan Jawa Timur. kalau biaya saya kira mestinya bukan problem, kan pemasukan kas daerah nya cukup tinggi (mungkin yang tertinggi setelah Jakarta). atau minta dana CD perusahaan minyak yang operasi di sana. air adalah kebutuhan vital. dua hal yang sering dilupakan dan bisa jadi problem kalau sudah mulai ambil air dari kedalaman yang cukup dalam. 1. walaupun air nya sering jadi sumur artesis dan tekanan nya cukup tinggi, harus diingat bahwa perlu waktu untuk re-charge balik air tersebut dari permukaan yang berada mungkin sangat jauh dari sumur tersebut. jadi kalau disuruh lapor ke "badan" tertentu. sebaiknya lapor, supaya bisa diatur 2. harus di jaga supaya air yang berasal dari aquifer yang diatasnya yang mungkin kualitas nya lebih jelek, tidak merembes masuk ke aquifer yang bagus. walaupun tekanan nya lebih tinggi tetapi bisa saja kotoraan nya masuk. maka bukan hanya sumur itu yang tercemar tetapi aquifer nya secara keseluruhan (kalau yang ini pernah mengalami di perumahan tempat tinggal saya) fbs
----- Original Message ---- From: Ismail Zaini <[EMAIL PROTECTED]> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, January 23, 2007 4:04:11 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan) Mungkin bagi Perusahaan kelas PDAM pertimbangannya ekonomi , karena untuk mengebor satu sumur air sampai 300 meter itu perlu biaya banyak ( perlu banyak sumur ) , belum kualitasnya . dibandingkan membangun unit pengolahan air yang ada dipermukaan. disisi lain PDAM harus menjualnya ke masyarakat dg harga rakyat banyak. ISM Subject: [iagi-net-l] Air Untuk Kota Pekanbaru (Pembelajaran dari Kasus Semburan Air di Balik Papan) Rekan IAGI sekalian, Ada yang bisa ditarik dari kejadian semburan air bercampur minyak di Balik Papan. Banyak daerah kaya minyak tapi sulit air, antara lain karena tidak ada study air tanah yang melibatkan para ahli geologi perminyakan tempatan. Di Pekanbaru misalnya, sampai hari ini masyarakat masih kesulitan mendapatkan air bersih. Keluhannya air sumur berbau, kalau dipakai untuk mandi lengket2 dibadan, jangankan untuk diminum. Pelayanan PAM sangat tidak memuaskan. Ironisnya beberapa kilometer ke utara dari pusat kota ada lapisan akuifer batupasir Petani pada kedalaman sekitar 300 meter, sementara PAM yang dikelola PEMDA mengambil sumber air kotor dari Danau Buatan yang terletak persis diatasnya. Padahal tebal dari Batu Pasir Petani ini bisa mencapai ratusan meter, sehingga mungkin lebih dari cukup utk supply air PAM. Penyebaran akuifer batu pasir Petani ini diperkirakan merata disekeliling struktur ladang Minas, sehingga kota industri baru Perawang yang juga kesulitan air juga bisa memanfaatkannya. Sudah tentu ini perlu pengkajian juga, karena sebagai suatu potensi apa yang saya paparkan ini baru sekedar konsep. Perlu keterlibatan instansi terkait dengan menyertakan kawan IAGI-Ahli Geologi perminyakan setempat, agar berbagai data yang ada termasuk seismik bisa dipakai, sdh tentu dengan seizin MIGAS. Secara Regional recharge areanya adalah mountain Front/Bukit Barisan, sehingga keberlangsungan sumur airnya bisa sangat lama, mungkin bisa sampai ratusan tahun. Hal ini disebabkan karena Formasi Petani memang berasal dari Bukit Barisan, jadi bisa dipercaya bahwa Lapisan Batu Pasir Petani yang ada di sayap ladang Minas adalah bagian distal dari fan-delta system yang sangat luas sejak Bukit Barisan terangkat. Keberadaan struktur Minas dapat dipandang sebagai berkah Allah yang masih belum termanfaatkan, karena dengan pengangkatan struktur Minas lapisan batu pasir Petani ini juga terangkat sehingga di sekeliling sayap Minas kedalamannnya hanya beberapa ratus meter saja. Lebih jauh ke arah Kota menuju selatan lapisan ini menjadi lebih dalam berada dibawah Sinklin Siak, persisnya berada dibawah Sungai Siak... Gagasan ini baru sekedar "play concept" yang masih perlu dimatangkan bersama oleh segenap anggota IAGI dimana saja berada, khususnya anggota PENGDA RIAU... Semoga..!! Wassalaamu'alaikum Ahmiyul Rauf --------------------------------------------------------------------- siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------