Pak Leo, maksud dari lolos di satu point, bisa2 berakhir dengan kesimpulan "inversi gak jalan".
Okay , Pak. Terima Kasih link tentang AVA nya , saa coba browsing. -----Original Message----- From: Leonard Lisapaly [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 23, 2007 12:10 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Melakukan inversi seismik dalam praktek tidak sekedar "push the buttons". Ada banyak hal yang mesti diperhatikan : property overlapping, data quality, data preparation/conditioning, quality control, wavelet, resolusi, etc. Lolos di satu point, bisa2 berakhir dengan kesimpulan "inversi gak jalan". Seperti kata Pak Budiman, interpretasi porosity dari hasil inversi dengan hanya menggunakan fullstack seismic harus dilakukan ekstra hati2 mengingat overlapping P-impedance milik shale dan porous carbonate. Hasil inversi bisa diinterpretasi dulu untuk menentukan mana shale dan mana carbonate. Dari well, bisa dicari relasi porosity vs P-impedance untuk shale dan carbonate. Kemudian hasil inversi (P-impedance) diubah menjadi porosity tergantung litho type-nya. Sekali lagi, hati2 dengan shale vs porous carbonate. Dengan kata lain, subyektifitas interpreter sangat kuat perannya. Ada beberapa proyek AVO (lebih tepatnya AVA) di carbonate yang pernah dan sedang dikerjakan Jason. Kalau ada yang tertarik melihat salah satu hasil AVA inversion bisa ke www.fugro-jason.com, masuk ke Reading Room, lalu ke Technical Paper, lalu masukkan keyword carbonate (untuk geology) dan RockTrace (untuk Technology). Di situ ada satu (satu2nya) paper tentang AVA inversion di carbonate dimana AVO effect tidak terlihat. LL -----Original Message----- From: Hendrawan Arief [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 23, 2007 10:06 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Sedikit nimbruing akh.. Masalah dipercaya dan ngak dipercaya, Saya kira perlu merefer ke data quality yang ada. Apakah sudah cukup bagus atau kurang bagus. Kemudian, jumlah well control yang ada ikut menentukan, kalau uman 1 well denga data seismik 3D , maka lateral porosity variation yang ada akan dihinggapi statistical probability. Juga dengan kualitas dari data seismik nya sendiri, sudah preserve amplitude kah..atau belum. Mungkin ada rekan lain yang mengkoreksi atau menambahkan.. Salam, -----Original Message----- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 22, 2007 1:35 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Mas Budiman, Frank dan lainnya. Gimana dengan porosity cubes yang di turunkan dari AI ini. Apakah di gas bearing carbonate reservoir (diatas 50 meter thick) data ini biasanya bisa dipercaya? Asumsi saya sih, mereka sudah bikin crossplot antara AI dengan porosity di well dan hubungan keduanya dipakai untuk mendistribusikan porosity ke seluruh 3D cube. Niatnya, kalau memang porosity cube ini bisa diandalkan, saya ingin pakai sebagai data lunak (soft secondary data) untuk memandu distribusi facies-porosity-permeability di 3D static model via collocated co-kriging atau algorithma lain. Cheers Oki "Budiarto, Budiman" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kang Oki, Reservoir characterization batuan carbonate hanya dengan menggunakan P-Impedance domain saja, menurut pengalaman saya tingkat kegagalannya cukup besar, karena pada batuan carbonate, sangat sering terjadi overlap antara porus carbonate yang mengandung hidrokarbon dengan shales. Tight carbonate, biasanya sangat gampang dipisahkan dari shale, tapi kan bukan reservoir ini yang menjadi target pemboran. Jadi kalau datanya memungkinkan (ada sumur yang punya shear sonic dan seismic datanya punya offset stack --> 3D seismic data akan lebih baik), tidak ada jeleknya untuk mencoba module Simultaneous Inversion. Tergantung dari kualitas data seismic dan variasi lapisan antara porus carbonate dengan tight carbonate & shales, dengan kombinasi P & S atau Vp/Vs, biasanya porus carbonate dapat dipisahkan dari shales. Selamat mencoba dan semoga sukses. Budiman Budiarto (Bekas tukangnya Jason) CONOCOPHILLIPS Gedung Menara Mulia JL. Jend Gatot Subroto KV 9-11 JAKARTA 12930 Phone 524-1631 Mobile 0811-8-2222-1 -----Original Message----- From: oki musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Sunday, January 21, 2007 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Relative vs. Inverted Impedance Frank, tengkiyu. Yang memproses impedance nya sih setahu saya Jason. Jadi mestinya pakai workbench nya mereka. Cheers Oki Franciscus B Sinartio wrote: Oki, Pake bahasa awam dan singkat: pake relatif impedance untuk interpretasi top, bottom, fluid contact apakah sequence boundary, MFS atau facies outline. kalau inverted impedance pake untuk prediksi porosity dan rock dan fluid property yang lain. (pake X-plot, atau least square kalau parameternya mau pake lebih dari satu) cukup puas dengan jawabannya? yah silahkan tutup email ini. kalau belum puas karena pingin tahu kenapa? dan apa pitfall nya? silahkan baca teks yang dibawah ini. fbs ========================= Oki, sebelum menjawab pertanyaanmu sebaiknya kita bahas dulu istilah2, karena setiap software sering pake istilah yang berbeda2. Seismic Inversion adalah istilah yang dipakai untuk bikin model yang diambil dari seismic data ke model geology. awal2nya impedance sudah dianggap model geology karena sudah layer property, dan prediksi rock & fluid properties nya terbatas di posisi(lokasi) yang mau di bor. sekarang kebutuhan 3D model dari properties ini sudah merupakan keperluan rutin. Impedance biasanya di kategorikan atas absolute impedance dan relatif impedance. kalau absolut berarti nilainya adalah nilai absolut. jadi bisa langsung di korelasikan dengan parameter2 elastis yang lain dari rock physics. kalau relatif impedance berarti bukan nilai absolut nya. Nilainya bisa didapatkan dengan memakai scaling,bisa juga pake perbedaan absolut impedance (jadi mirip ke reflectivity) kalau yang scaling awalnya muncul karena keterbatasan display dari software seismic. dulunya hanya bisa memperlihatkan range yang kecil dan biasanya harus ada bilangan negatif nya ada positipnya, jadi absolut impedance harus di scaling. sekarang sudah banyak software yang bisa kasih lihat image nya walaupun semua bilangan poitip. Kalau yang perbedaan absolut impedance awalnya muncul karena ada beberapa hal. Salah satunya adalah untuk meng akomodir interpreter yang sudah biasa lihat boundary property bukan layer property. Untuk mendapatkan absolut impedance diperlukan adanya process merubah reflectivity menjadi impedance sesudah melakukan process "membuang" efek dari wavelet (atau efek dari source energy) nya. (Ingat model konvolusi), Kalau relatif impedance bisa dari absolut impedance yang discale atau dihitung dari seismic nya tanpa melalui penghilangan efek wavelet lalu dihitung impedance contrast nya (semacam reflectivity juga sih sering di tampilkan dalam bentuk (delta-Rho/rho) atau (delta P-imp/ Pimp) atau (delta V-imp/S-imp), atau (delta-Vp/Vp) ataua (delta-Vs / Vs) atau (delta-poisson-ratio / poisson ratio), atau yang lainnya) Sering relatif impedance di rancukan dengan bandpass impedance. Padahal bandpass impedance bisa saja absolute bandpass impedance bisa saja relatif bandpass impedance. Bandpass impedance adalah impedance yang terbatas frequency content yang dipakai. Biasanya karena tidak hadirnya low frequency di impedance oleh karena di seismic juga biasanya low frequency di filter out. Ada software yg meng identik kan bandpass dengan relatif impedance padahal output yang dihasilkan adalah bandpass yang sudah di scale sehingga muncul relatif bandpass impedance. ada juga software yang tdk meng-ekstract (deconvolve) efek dari wavelet, dan hasilnya masih tetap bukan layer property tapi dalam bentuk lain dari reflectivity.. Ini namanya juga relatif impedance. Nah Oki pakai software yang mana. Dari pertanyaan nya saya tebak, relatif impedance nya masih dalam bentuk reflectivity bukan absolut impedance yang di scale. Sedangkan inverted impedance nya adalah absolut impedance yang sudah memasukkan low frequency dari bikin model geology low frequency nya (dari well data). Kalau mau meng interpretasi boundaries (top/base of carbonate) fluid contacts. Akan lebih bagus image nya kalau pakai relatif impedance yang masih dalam bentuk reflectivity, bukan absolute impedance yang discale. Termasuk interpretasi facies boundary. Email saya yang lalu ada yang nanya ttg kenapa saya bilangin akan sangat membantu dalam interpretasi synrift deposit. Jawabannya adalah karena sequence boundary di synrift biasanya adalah lokal di synrift tersebut saja. dan sering juga kontrast impedance nya lebih kecil, apalagi kalau di deposit relatif tidak beda lama waktunya. Dan mungkin bukan angular unconformity. Kalau mau pindahin ke fluid dan rock properties ambil yang absolute impedance (sebaiknya yang full band, maksudnya sudah memasukkan model dari frequency rendah.) Jadi kalau tebakan saya benar, maka relatif impedance nya Oki bisa dipakai utk pemetaan boundaries( top, bottom,fluid contact). Sedangkan inverted impedance nya bisa dipakai untuk tebak porosity dan rock/fluid property yang lain) Pake software apa sih Ki? Mudah2an ada gunanya, fbs Catatan: Kalau mau bikin full band absolute impedance, sebaiknya bikin dulu relatif impedance nya kalau bisa bukan dari yang scaling absolute impedance. Jadi memang masih boundary property. Lalu interpretasi seismic tersebut. Hasil interpretasinya bisa dipakai sebagai guide untuk inversion bisa juga untuk low frequency modelnya atau malah lebih baik untuk dua2nya. --------------------------------- Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos' Green Center. --------------------------------------------------------------------- siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------- Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. --------------------------------------------------------------------- siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- siap melancong dan presentasi di Bali pada tahun 2007 ini??? ayo bersiap untuk PIT Bersama HAGI-IAGI dan asosiasi2 lainnya di Pulau Dewata!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------