Terima kasih sebelumnya Pak Agus, Pak Shofi dan Pak Gde serta rekan2 yg lainnya atas masukannya.
Mungkin perlu sedikit saya jelaskan masalahnya. Target formation adalah Quartzite reservoirs yg berumur ordovician. Formasi ini telah mengalami kurang lebih 5 kali periode structure. Mudah terlihat oleh 3D seismic main faults (in general thrust faults) dan trend natural fracture (kata: pak Gde) dibantu dengan software Fraca. Porosity sangat rendah sekali: 3%. Oleh sebab itu kita menginginkan utk mem-bor sumur yg kurang lebih mendekati fracture network. Paling tidak kalau pun dari natural fracture tak mengalir, akan dilakukan fracturation setelah itu. Satu sumur berhasil dibor pas didekat fracture network dan hasilnya cukup bagus. Namun karena lemahnya kontrol BOP (kata: pak shofi), blow out lah yg terjadi. Untuk menghindari problem yg telah terjadi dan konon dengan UBD bisa membantu mengurangi biaya pengeboran, mengurangi Skin well bore, meningkatkan produksi dengan meminimumkan formaiton damange, untuk itu akan dicoba pilot wells UBD. Dari quartzite formation yg tebalnya kurang lebih 300m, kita tak bisa menentukan dimana letak jelasnya bagian yg paling fracture atau berapa persenkah dia. Harus dilakukan dulu fracture model (dari logs imagery + analog field + seismic). Paling tidak apabila satu sumur berhasil di lakukan interpretasi fracture dari log, akan dianalogikan ke sumur lain dimana kira2 yg berpotensial. Yang diharapkan adalah: disamping engineering data terpenuhi (reducing skin, improvement productivity) juga geological informasinya dari model fracture bisa kita buat. Dari masukan semua rekan2, bisa saya simpulkan bahwa resolusi imagery logs akan lebih akurat dengn wireline (sulit utk kondisi kita). Alternatif lain adalah dengan LWD tetapi tentu tidak akan sangat akurat. Apakah ada dari rekan2 yg tahu success ratio nya: EcoScope dari Schlumberger ? sandrya Pada tanggal 28/03/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Pak Sandrya dan Pak Agus, Sebelumnya saya ingin bertanya, apa yg dimaksud dgn fracturing reservoir? Apakah memang reservoirnya adalah fractured reservoir (e.g Natural fracture) atau fracture yg sengaja dibuat? Fracture memang bisa dilihat dgn menggunakan data image (FMI, STAR, OBMI, EI dsb), sonic (DSI, XMAC dsb) atau conventional logs maupun mud/drilling data) ataupun data2 lainnya. Khusus LWD yg density atau GR image, saya tidak yakin kita bisa melihat dgn jelas fracture2nya karena alasan resolusi. Sejauh ini setahu saya hanya dgn LWD resisitivity image kita bisa melihat fracture krn resolusi lebih bagus (disarankan sebelumnya check dan bandingkan tool spec yg dimiliki semua logging service company). Nah, masalahnya kalau ini UBD, kita harus mencari LWD resistivity image yg bisa di run di nonconductive mud (+air). Bisa juga di run wireline image log (ada beberapa hal yg perlu diperhatikan untuk ini). Kalau boleh tau (kira2) dengan 300m reservoir itu ada berapa persen fracture-nya dan memproduce oil atau gas? Thanks, gde > Apa kabar Sandrya, udah berapa lama di Aljir, wah pasti deh udah Tajir. > > Salam untuk keluarga, ikut semua kah? Semoga sehat. > > Saya sempat ketemu Edu (satu gedung, tapi belum kontak lagi) > > > > Kami juga sudah drilled 2 sumur dengan UBD, Carbonate, tight (por 3-5 > %), hole size 8.5" > > Ada zona fracture yang terindikasi oleh log. Tetapi sayangnya kita tidak > > memproses data log (khususnya density, karena validitinya diragukan atau > bahkan di satu > > sumur tidak di run karena alasan teknis). > > Logging service company state bahwa mereka bisa run image log, bahkan > ada yang real time > > berikut dengan dip dan azimuth bedding plane/fracture. Hasil terbaik > bila dilakukan dg resistivity log, > > tetapi syaratnya harus di WBM. Jadi walaupun tidak sejelas resistivity, > density tool bisa dipakai > > untuk menghasilkan image log. Coba kontak loging company anda. > > Sangat mungkin untuk sumur selanjutnya kami akan pergunakan image log > dari density. > > Saya harap anda dan kawan2 lain mau tukar pengalaman tentang ini. Terima > Kasih. > > > > Wassalam > > > > Agus Sutoto > > EMP Kangean LTD > > > > ________________________________ > > From: Sandrya Laksana [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, March 23, 2007 8:10 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Logging Acq.kondisi Under Balance Drilling > > > > Rekan2 Iagi, > > > > Mohon pencerahan mengenai logging acquicition yg tepat bisa di lakukan > di kondisi Under Balance Drilling. > > Dari beberapa article yg saya baca, UBD akan tergantung sekali dengan > besar lubang bor, biasanya memilih lubang bor yg kecil utk faktor > safety. Bisa itu 6 3/4, 5 7/8 atau 4 3/4. Untuk itu, banyak diameter > tool2 logging yg tidak bisa masuk dengan ukuran kecil. > > > > Sedikit menggambarkan case yg saya punya, planning akan UBD dengan tight > formation below 3% porosity (Quartzite formation) yang tebalnya 300 m. > Dengan porosity yg sangat rendah seperti ini, dibutuhkan secodary > porosity yg akan dicoba dengan fracturing reservoir. Sementara utk tahu > zona fracturation sangat ideal dengan imagery logs.. > > > > Apakah ada LWD tool yg bisa detil melihat fracture coridor ? Kalo > wireline setahu saya bisa imagery resistivity resistivity (FMI / OBMI) > atau sonic (UBI). > > > > Apakah bisa sharing pengalaman rekan2 UBD dengan coil tubing ? Bagaimana > princip tekniknya? > > > > > > Terima kasih sebelumnya, mohon maaf atas email ini. > > > > Sandrya Laksana > > Geologist RepsolYPF - Algeria > > ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------