Pak Awang,

Menurut pakar dari BATAN (?), bahwa keberadaan tenaga nuklir justru harus
kita sukuri dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusian (listrik dll);
jadi tidak perlu ditakuti. Ketika rencana PLTN digulirkan, timbul perdebatan
antara yang pro dan yang kontra. Katanya (yang tidak setuju): kita belum
siap mengoperasikan PLTN karena "budaya" kita masih belum disiplin,
sementara PLTN memerlukan kedisiplinan dan kecermatan tinggi.
Ketika lokasi PLTN dipilih di Semenanjung Muria (Jateng), ada pendapat bahwa
di situ ada sesar yang masih aktif (1980-an). Tentu saja uraian Pak Awang
dapat menghilangkan kekawatiran tersebut.
Kalau PLTN jadi dibangun di Semenanjung Muria (2008), paling-paling para
penggemar bandeng presto dari Juwana-Lasem-Rembang dsb akan kecewa karena
limbah PLTN yang berupa air hangat akan mempengaruhi tambak-2 di wilayah
ini.

Salam hangat,
Sugeng


----- Original Message ----- 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, April 18, 2007 9:03 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria


Minggu lalu saya berdiskusi dengan teman-teman ex BATAN yang sekarang
ada di BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir - ini adalah badan yang
mengawasi penggunaan material radioaktif dan tracer di semua industri
dan lembaga2 di Indonesia, termasuk penggunaan material radioaktif oleh
logging company).

Saya bertanya, bagaimana kabar rencana pembangunan PLTN di Semenanjung
Muria. Dijawab, tahun 2008 mulai tender. Saat ditanya mengapa PLTN akan
dibangun di Semenanjung Muria dan bukan di Kalimantan yang paling aman
dari gempa. Dijawab, tak ada pasarnya kalau dibangun di Kalimantan sebab
yang sangat butuh listrik adalah Pulau Jawa dan yang paling aman dari
kegempaan di Jawa adalah Semenanjung Muria, maka diputuskanlah PLTN
dibangun di Jawa di Semenanjung Muria dengan pertimbangan pasar dan
kestabilan geologi.

Sekarang kita coba lihat bagaimana kestabilan Muria. Memang di bawah
Muria ada sesar besar tua (latest Cretaceous-Eocene)
Meratus-Muria-Kebumen (BD-TL) yang dalam analisis saya adalah sinistral.
Sesar ini bertanggung jawab untuk munculnya backarc volcanism potassic
ala Muria dan ultra-potassic ala Bawean, juga tingginya CO2 content di
wilayah ini. Sebagai konduit magmatis ia pernah aktif di sekitar Kuarter
Bawah. Menabrak terhadap sesar ini ada splay sesar sinistral besar yang
lain bernama Rembang-Madura-Kangean-Sakala. Ini berumur lebih muda,
Miosen Tengah-Atas, pernah teraktifkan saat pembengkokan Busur Banda di
ujung timurnya terjadi, tetapi relatif tak aktif juga.

Apakah sesar2 ini akan teraktifkan oleh gempa seperti Sesar Opak di
Yogya ? Kalau kita menganggap bahwa prima causa gempa2 di Jawa adalah
kompresi akibat subduksi di selatan Jawa, maka kecil kemungkinan bahwa
Sesar Muria akan teraktifkan. Mengapa ? Sebab, di bawah Muria zone gempa
Wadatti-Beniof sudah sekitar 600 km, tidak seperti di Sesar Opak yang
episentrumnya di overriding plate hanya sedalam 30 km. Gempa sedalam 600
km dan sejauh Muria dari wilayah subduksi saya pikir prasyarat yang
sulit dipenuhi agar Muria tergoncang hebat di permukaan. Tambahan pula,
Semanjung Muria juga disusun oleh kerak stabil berumur Trias-Jura
Karimun Jawa Arch.

Tetapi,  tetap harus dilakukan analisis seismotektonik Kuarter (saya
pikir sudah dilakukan untuk site PLTN ini), untuk memastikan bahwa
tempat ini benar2 aman. Kalau PLTN mau di Jawa, ya tak ada pilihan lain
selain di Semenanjung Muria.

Salam,
awang

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 18, 2007 7:56 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

Adakah yang tahu ?
Bagaimana Jepang memanfaatkan Nuklir di negara yang merupakan
"Earthquake-prone area" ini.
Irwan Meilano atau Pak Fajar yg sedang di Jepun, mungkin bisa
membrikan ulasan, bagaimana Jepang mengatasi bahaya kegempaan di
reaktor-reaktornya. Setahuku Jepang memanfaatkan pembangkit listrik
nuklir sepertiga dari kebutuhannya.

Aku pikir kita masih terlalu phobia dengan Nuklir dan Gempa. Belum
lagi limbahnya :(
Impian PLTNuklir kok masih zaauh :(

Dahulu ketika negara2 eropa memanfaatkan hutannya untuk mmebangun kota
dan menjual produk kayu, Indonesia masih belum apa-apa.
Ketika hutan habis kita diminta menjaganya.

Dahulu ketika batubara dipakai untuk sumber energi kita juga belum
apa-apa
Ketika batubara dianggap encemari, kita tidak bisa menjualnya

Dahulu ketika minyak menjadi sumber energi, kita menjualnya tanpa
memanfaatkan dengan optimum.
Ketika sekarang ribut emisi karbon, kita ngga tahu mau pakai apa lagi

Sekarang, memanfaatkan energi nuklir kita juga ga berani. memanfaatkan
geothermal juga nga pernah ada solusi ...

Lah trus piye ... ?


rdp

On 4/18/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kenapa dulu  Semenanjung Muria Jepara ditetapkan sebagai lokasi
> PLTN , karena salah satunya aman dari Gempa, sekarang ditemukan
> bukti baru ternyta ada Sesar, seberapa jauh sesar ini
> berpengaruh thd keamanan suatu PLTN ? soalnya menurut
> Pemerintah sebentar lagi pembangunannya sudah akan dimulai,apa
> ya harus direlokasi , sayangnya kadang kadang bisa terjadi
> macam macam interpretasi thd sesar sesar baru ini , kalau
> memang ada ( lha kok baru muncul sekarang )
> ISM
> ===================================================
> Pembangunan PLTN, Aman atau Membahayakan (1)
> Peringatan Dini dari Patahan Muria
>
> SM/Muhammadun Sanomae KAWASAN LEMAH ABANG: Calon lokasi PLTN di
> kawasan Lemah Abang, Desa Balong, Kecamatan Kembang,
> Jepara.(30)
> Sejak awal April lalu, ada penelitian geologi Semenanjung
> Muria. Kegiatan itu dikaitkan dengan rencana pembangunan
> megaproyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Berikut
> laporan wartawan Suara Merdeka Muhammadun Sanomae dan Sukardi .
> APAKAH kawasan semenanjung Muria sangat aman untuk lokasi
> pembangunan PLTN? Pertanyaan itu selalu muncul pada setiap
> kegiatan sosialisasi atau diskusi tentang PLTN.
> Kampanye massal ''perlunya'' PLTN dibangun di kawasan Jepara
> sudah dilaksanakan badan tenaga atom nasional (Batan) sejak
> awal 1990-an. Bahkan, di Jepara pernah diadakan penataran juru
> penerang PLTN kerja sama Kantor Departemen Penerangan dan Pemda
> setempat.
> Para tokoh masyarakat dan agama dikumpulkan untuk diberi
> pembekalan seputar manfaat teknologi nuklir bagi manusia. Salah
> satunya manfaat nuklir bisa menjadi alternatif bagi penyediaan
> energi listrik.
> Pada kesempatan lain, para juru penerang dan pejabat serta
> anggota legislatif juga diajak melihat langsung reaktor nuklir
> milik Batan di Serpong, Tangerang.
> Namanya juga orang awam dalam bidang teknologi nuklir, ketika
> sudah diberi penjelasan bahwa PLTN sangat aman dibangun di
> Jepara, sebagian masyarakat langsung percaya 100 persen.
> Bahkan, kepada mereka juga diberi gambaran, masuknya PLTN
> dengan kapasitas besar pertama di Indonesia akan memberikan
> kesejahteraan.
> Pada sebuah sesi sosialisasi PLTN di Jepara, Agustus 2006,
> pelawak yang tampil di panggung menyampaikan ''pesan sponsor'',
> dari pada hidup dengan sentir (lampu minyak) lebih baik
> menerima nuklir.
> Maksud dari pesan yang disampaikan kurang lebih berarti, jika
> masyarakat menolak kehadiran PLTN untuk menyuplai energi
> listrik, maka masyarakat akan mengalami kemunduran. Akibat
> kekurangan listrik, kembali mengandalkan lampu minyak untuk
> penerangan.
> Kondisi Riil
>
> Kembali ke pertanyaan ''klise'' soal keamanan PLTN, tentu
> jawabnya tak sederhana. Pernyataan pejabat Batan maupun
> Pemerintah bahwa Semenanjung Muria sangat aman untuk PLTN harus
> didukung dengan kondisi riil di lapangan. Salah satunya adalah
> keamanan kawasan Semenanjung Muria dari ancaman gempa bumi.
> Peneliti Puslitbang Geologi Kelautan Departemen Energi Sumber
> Daya Mineral (ESDM) menemukan dua patahan (sesar) besar di
> kawasan Muria.
> ''Berdasarkan ciri-ciri pendukung yang kami temukan, ada dua
> patahan besar di kawasan gunung Muria, di Rahtawu dan Tempur,''
> ungkap Priyantono, peneliti Puslitbang Geologi Kelautan, yang
> melakukan aktivitas di Jepara sejak 2 April.
> Keadaan alam yang mendukung adanya patahan, antara lain banyak
> ditemukan air terjun dan adanya bidang patahan. Kedua patahan
> membujur dari selatan ke utara.
> Dikatakan, patahan besar Rahtawu (Kecamatan Gebog, Kudus)
> posisinya sejajar dan tidak menyambung dengan Patahan Tempur
> (Keling, Jepara).
> ''Untuk patahan Tempur menyambung sampai Gunung Genuk dekat
> Benteng Portugis. Di sekitar Gunung Genuk ditemukan banyak
> patahan kecil.''(60)
>
>
>
>
> ___________________________________________________________
> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>
>
>
>
------------------------------------------------------------------------
----
> Hot News!!!
> CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
> 29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>
------------------------------------------------------------------------
----
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


-- 
http://rovicky.wordpress.com/

------------------------------------------------------------------------
----
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to
[EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke