Maksih Mas Ismail. Apa Dr. Budi Santoso telah pensiun ya ? Lalu di ganti
mas Hudi, angkatan 1972, itu ? Masih banyak ahli, termasuk yang menjadi
dosen kini di Fisika itu, atau menjabat di BATAN Jogja ato di Serpong,
JKT. Banyak ahli-ahli atom kita yang sudah pensiun, atau malah sudah
wafat. 

Memang, sudah sejak awal, tantangan PLTN adalah kesiapan masyarakat. Di
dalam lab, banyak ahli-ahli, namun di luar pagar lab, wah,....

PLTN pun belum paling ekonomis, di banding PLT Gas, Air (sungai), Uap
(batubara, gas), panas bumi. Masih banyak energi murah di Indonesia ini
belum tergarap: gelombang laut, angin, tenaga matahari, dll.

Oh iya, kemarin ada terlewat: Einstein no 13 paling berpengaruh dalam
sejarah.

Ingat Pak Johannes, terus ku ingat putranya. Ada yang tahu email: Sdr.
Daneil Michael Johannes, di Geoquest, Schlumberger ? Tahun 95, menjadi
manager Geoquest Huston, USA. Setelah itu belum pernah ku ketemu lagi. 

Salam,
Maryanto.


-----Original Message-----
From: Ismail Zaini [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, April 19, 2007 7:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

Pak Maryanto , sekarang yg ngurusin Nuklir kalau gak salah juga
yuniornya Pak Baiquni , yaitu Pak Hudi Hastowo MIPA UGM Angkt 70 an ,
sebagai Ketua Batan sekarang ( sebelumnya Sekmen Ristek ). Kalau gak
salah juga Tahun 70 an dulu ( 74 / 75 an ? ) ada Geolog  yang Lagi
survai Uranium di Kalbar mendapat kecelakaan ( di Sungai ? )  shg
meninggal Dunia.
Pada tahun 90 an telah dilakukan Studi Tapak untuk menentukan lokasi
PLTN Jepara yg dilakukan Oleh New Jec ( perusahan dr Jipun ) dg beberapa
konsultan Indonesia ( ada 5-7 konsultan) Studi tsb mulai dari pembuatan
Photo Udara , Geologi ,Geofisika , Hidrologi, Oceanografi, lingkungan ,
dll , yang akhirnya menetapkan Ujung Watu Jepara menjadi lokasi PLTN .
Tidak jauh dari PLTN ini sekarang malah duluan dibangun PLTU batubara
Tanjung Jati B di desa Bondo Jepara. ( kayaknya Jepara ini mau jadi
Pusat pembangkit Listrik Jawa )  Kalau diperhatikan Dari diskusi diskusi
kondisi geologisnya , kekawatiran thd Gempa di daerah ini kayaknya tdk
terlalu mengkawatirkan ( seperti para penentang PLTN bukan keberatan thd
kekawatiran adanya Gempa tapi alasan lain ( Isu isu lain ), ada
lingkungan , masyarakat belum siap , harga, dll ). 
Namun demikian karena sekarang ini banyak "bahaya geologi" ( Tsunami ,
gempa Jogya, Lusi,dll )yang bermunculan sekarang ini ,  maka banyak
masyarakat awam mengchawatirkan adanya bahaya geologi thd instalasi PLTN
nantinya, pertanyaan ini terutama oleh masyarakat sekitarnya, oleh
karena itu mungkin perlu juga ada pencerahan pencerahan pengaruh geologi
thd bangunan pembangkit didaerah itu. apalagi adanya penelitian baru yng
menemukan sesar seperti yg termuat disalah satu media masa tsb menambha
kekawatiran tsb


ISM

----- Original Message -----
From: "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Tuesday, April 17, 2007 9:52 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria




Bagaimana ya sejarah PLTN ya ?

Menurut saya sih, kita mulai saja dari buku yang masuk dalam 100 tokoh
paling berpengaruh dalam sejarah, M. Hart. Ya nulis-nulis, biar pikiran
lebih santai.

John Dalton, 1766-1844, urutan 93 "most influenced the world", lahir di
Inggris, temukan teori atom pertama. Lalu, di ikuti Neils Bohr,
1885-1962, urutan ke 100, lahir di Kopenhagen, temukanstruktur atom.
Kemudian, Enrico Fermi, 1901-1954, utrutan 73, lahir Roma, Italia,
perancang  reaktor nuklir I. beliau sudah Phd pada umur yang
sangat-sangat muda, 20 th.Di ikuti Albert Einstein, 1870-1955, ahli
nuklir, penemu rumus relativitas. Namun nobelnya dari penemuan
fotoelektrik, tak dari rumus itu. Ditawari jadi presiden Israel, tapi
tak mau. Membuat bom nuklir di AS, belakangan demo agar nuklir bukan
untuk pembunuh massal.

Lalu, Prancis gudangnya ahli nuklir, juga Eropa, Amerika. Prof. Herman
Johannes, assisten di Jaman Jepang di jln. Ganesya itu, akhirnya ajari
fisika ke Indonesia, bertempat di Jogja karena awal ibu kota pindah di
sini. Lalu dirikan UGM.  Asisten beliau, cumlaude FIPIA UI, di jln
Ganesya BDG, Prof. Achmad Baiquni menonjol di sini, ngajar FIPA UGM
1953-1976(?). Waktu beliau di Jogja, ya membuat raktor Kartini, di
BATAN, Babarsari. Fisika FIPA, 1978 jadi FMIPA, ada seksi Reaktor
nuklir, adan seksi atom inti. Teknik nuklir, di fak teknik di buat juga,
1979, ato 1980. Karena harus di JKT, dekat pusat pemerintahan, untuk
menjabat Dirjen BATAN, maka ya beliau boyongan ke JKT. Buatlah, reaktor
di Serpong, JKT.

Di rancanglah PLTN. Lokasi di pilihlah Muria. Hasil lain-nya, adalah
mencerdaskan bangsa pada ilmu nuklir ini. Menjadikan bangsa mempunyai
lebih luas wawasan. Mengejar ketinggalan, atawa malah sejajar dengan
negara maju. Sehingga tahu kosmos dari ukuran pre-elementary partikel
hingga jagadraya ("buwana"), untuk bisa kuat menjadi "hamengku buwono".

Gitu ?
Cerita lainnya ?

Salam,
Maryanto.

-----Original Message-----
From: M. Nur Heriawan [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, April 18, 2007 10:04 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

> University, reaktor nuklir di
> suatu daerah yang namanya Kashiwazaki, hanya kurang dari 40 km dari
> kampus.

Satu lagi lokasi reaktor nuklir diJepang yang saya tahu di pesisir
Kagoshima, pulau Kyushu bagian selatan. Justru lokasinya relatif dekat
dengan Mt.
Sakurajima yang notabene masih aktif.

Menurut saya untuk membangun sebuah reaktor nuklir (buat PLTN)
memerlukan kesiapan (mental) dari masyarakat. Kalau masyarakat secara
psikologis masih belum bisa menerima teknologi ini...ya pasti susah,
akan ditentang disana-sini.

Kalau Jepang dan Prancis yang sudah menggunakan PLTN, sebagian besar
rakyatnya sudah berpikiran maju ke depan, bukan mundur ke belakang...
:-)

Salam dari Kyushu,

Nur H.

----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke