Menurut saya, naturaly fracture reservoir tidak harus selalu dual porosity. 
Pada sandstone atau limestone yang vuggy mestinya dual porosity, tapi pada 
basement granit atau limestone yang crystaline bisa saja single porosity. 
Kalibrasi permeability bisa saja dari core, tapi perlu diingat bahwa 
permeability core hanya untuk microfracture. Kita tidak pernah bisa kalibrasi 
macro fracture atau bahkan big open facture, yang justru diharapkan memiliki 
kontribusi terhadap produksi HC, dari core karena kita jarang bisa mendapatkan 
core yang highly fartured. Kalau ada well test data, bisa digunakan kH.
   
  Untuk source rock dibasement sulit dipahami kalau migrasi dari atas. Migrasi 
tetap updip atau lateral, tentunya dari batuan yang secara stratigraphy lebih 
muda, tapi tidak harus di atasnya. Jadi pada saat migrasi, merupakan basement 
high.
   
  Fractured reservoir umumnya terdpat pada batuan yang ductile. Pada soft sand 
misalnya,  kalau terjadi fracture maka kecil kemungkinan membentuk fracture 
reservoir karena akan sealed. Dengan demikian, logikanya frac job akan 
berfungsi dengan baik untuk meningkatkan permeability.
   
  Penentuan lokasi sumur di zona fracture memang sulit, karena pada dasarnya 
sangat sulit memprediksi distribusi fracture. Yang biasa  kita lakukan adalah 
mencoba menggenaralisir arah fracture dari data sumur, yang kemungkinan faktor 
kesalahnya sangat besar. Yang kita ukur di sumur paling hanya 8", hanya 
memotong beberapa fracture, tapi seolah-olah kita sudah punya justifikasi untuk 
menebak penyebaran fracture di seluruh lapangan. Kita juga tidak pernah tahu 
kontinuitas dari fracture tersebut. Kesalahan lain yang sering kita lakukan 
bahwa  kita sering didefinisikan conductive fracture sebagai open fracture. 
Kenyataannya tidak semua conductive fracture adalah open fracture. Major 
fracture yang sesungguhnya umumnya berupa open fault atau open minor fault, 
karena secara geometri diharapkan penyebarannya akan  lebih luas dan 
berhubungan. Soal mineralisasi, sangat spesifik untuk daerah tertentu. Tentunya 
dia tidak pilih pilih dipuncak atau di sayap. Kalau kondisinya
 memungkibnkan, akan terjadi mineralisasi di semua fracture. Mungkin karena di 
puncak struktur abnyak open fracture, mineralisasi banyak terjadi di sana. 
Pemahaman tentang strain-strass analysis, data PLT, record data waktu drilling 
(lost circ, drilling break dll), data interference test  dll akan sangat 
membantu memahami daerah mana yang yang diharapkan merupakan zona fracture. 
Tentu saja, sumur diusahakan menembus sebanyak mungkin open facture agar 
mencapi produksi yang optimal.
   
  Salam
  pujas
   
   
   
  
Sandrya Laksana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Maaf ingin bertanya soal naturally fracture reservoir.
   
  Beberapa literature yg saya baca tentang naturally fracture reservoir, dalam 
hal ini main porosity matrix dan secondary posority adalah fracture, apakah 
dalam perhitungan petrophysics utk kondisi naturally fracture reservoir, 
seyogyanya kita menggunakan dual porosity model? Bagaimanakah dengan 
perhitungan permeabilitynya? Adakah cara praktis melalui log selain tentunya 
uji core dilaboratorium. 
   
  Ada pula kasus dengan target drilling basement rock, fracture sangat berperan 
penting untuk ditemukannya hydrocarbon didalamnya. Apakah utk kondisi ini, 
source rock yg berposisikan diatas basement rock karena adanya fracture, 
memungkinkan hydrocarbon utk mengisi ruang kosong fracture di basement rock 
tersebut? 
   
  Kembali pada clastic natural fracture reservoir, untuk meningkatkan produksi 
apakah fracturation sangat disarankan atau bahkan akan sebaliknya, menutup 
natural fracture tsb sehingga menyebabkan sulitnya hydrocarbon keluar. Jika 
demikian bagaimanakah kita dapat meningkatkan produksi tersebut? 
   
  Untuk penentuan letak sumur pemboran, pada umumnya sangatlah ideal 
ditempatkan diposisi puncak structure. Apakah sama untuk kasus fracture 
reservoir? Yg saya baca (mohon dikoreksi), justru fracture di posisi puncak 
structure akan terisi cement atau mineral seperti calcite, etc..tetapi akan 
sangat ideal jika posisi pemboran diletakkan sedikit ke flank structure, 
tentunya hal ini sudah mempertimbangkan arah trend faults dan trend fracture 
daerah tersebut. 
   
  Mohon saran dan pendapatnya, terima kasih sebelumnya.
  SL


       
---------------------------------
You snooze, you lose. Get messages ASAP with AutoCheck
 in the all-new Yahoo! Mail Beta. 

Kirim email ke