Pak Gde,
Sekedar menghayal sedikit tentang fracture.
Bicara masalah fracture di borehole ini lebih banyak sulitnya daripada
mudahnya.
Kalo skala fracturenya kecil (dalam bilangan beberapa mm), kemungkinan besar
masih bisa dilihat dari core, namun kalo ada sudah agak besar sedikit, saya
ragu bahwa kita akan dapat core nya karena kemungkinan zona ini sangat
rubble sekali. Jadi balik lagi ke filosofi, kalo kita coring di fracture
zone dan dapat core, berarti resevoar kita jelek, kalo gak dapat ya bagus.

Nah bicara FMI (hole coverage paling bagus yang mencapai 90% di ukuran
lubang 8-1/2"), kalo kita lihat ukuran buttonya yang mencapai sekitar 1 cm,
nah kita bisa menduga seberapa besar minimal yang bisa di rekod oleh alat
ini.

Yang kedua, kalo yang kita bor ini zona fracture intensive sekali,
kebanyakan yang kita lihat merupakan zona konduktif saja, tanpa arah sama
sekali. nah arahnya ini kita karang mau kemana (sori buat interpreter ... he
he he) ... karena anda bisa bayangkan kalo ada zona breksiasi di singkapan,
kita sendiri perlu dimensi yang lebih besar menmentukan dimana zona
breksiasinya dan diman host rocknya.
Terus apa yang kita bisa plot di FMI? ... menurut saya adalah fracture
dengan sekala yang tidak besar, mungkin di bawah satu centimeter.

Belum lagi masalah open vs close fracture yang sangat pelik. Di singkapan,
open fracture biasanya ditandainya dengan tumbuhnya mineral mineral pengisi
(biasanya calcite) yang tumbuh di dinding dinding fracture. Mineral pengisi
ini biasanya punya bentuk kristal yang baik sekali dengan crystal face yang
kelihatan bagus. Namun di beberapa singkapan, kita juga menjumpai bahwa
kristal yang bagus juga dapat tumbuh terus sehingga menutupi sisa sisa ruang
terbuka dan mebentuk "comb strukture". Idealnya, mineral pengisi ini akan
dapat dideteksi dari FMI, tapi nyatanya ya enggak juga.

Cara laen pendeteksian bisa dari "log log yang biasa" saja. Untuk quicklook,
saya sering menggunakan log log seperti caliper, density, neutron, sonic dan
resistivity plus data mudlog. Proses proses invasi filtrate ke dalam formasi
menjadi driver utama untuk menarik kesimpulan apakah ada potensi fracture
(open) atawa tidak. Log log konvensional ini seringkali berkorelasi positif
terhadap proses invasi.

Nah gitu pak Gde.



On 5/31/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Poro dan perm fracture ya..kembali ke core. Image, stoneley, dsb hanya
membantu untuk hal2 tertentu (including budget??) :)
Pak Shofi, ada barang baru nggak?

gde

> Pak Gde,
> Sedikit komen, analisa fracture dari core, menurut saya sih gak
reliable,
> kenapa?
> Karena kalo kita dapat core berarti fracturenya gak berkembang dan
mungkin
> terisi oleh mineral pengisi.
> Yang terbaik memang dari image, tapi image itu dikalibrasi dari core,
jadi
> gimana ya?
>
>
> On 5/31/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Pak Sandrya,
>> Perhitungan permeability bisa di kombinasi antara continuity untuk
fluid
>> dari porosity matrix dan dari fracture. Kalau nggak salah (bisa di
>> check)
>> rumusnya Parson (1966) dengan mengkombinasikan permeability dari
>> fracture
>> dan dari matrix (kalau memang HC dari kedua porosity tsb)
>>
>> Lalu kalau hubungan arah fractures dengan arah pengeboran? saya masih
>> percaya bahwa andaikata arah umum fracture yg mengandung HC N-S dengan
>> dip
>> 40 derajat kearah timur maka frekwensi fractures yg lebih banyak kalau
>> kita drilling menuju barat.
>>
>> Lebih bagus analisa poro, permeability matrix dan fracture lebih bagus
>> dari core. Kadang micro fracture tidak bisa teridentifikasi dari
>> generation X borehole tool.
>>
>> Good Luck,
>> -gde-
>>
>> > Maaf ingin bertanya soal naturally fracture reservoir.
>> >
>> > Beberapa literature yg saya baca tentang naturally fracture
reservoir,
>> > dalam
>> > hal ini main porosity matrix dan secondary posority adalah fracture,
>> > apakah
>> > dalam perhitungan petrophysics utk kondisi naturally fracture
>> reservoir,
>> > seyogyanya kita menggunakan dual porosity model? Bagaimanakah dengan
>> > perhitungan permeabilitynya? Adakah cara praktis melalui log selain
>> > tentunya
>> > uji core dilaboratorium.
>> >
>> > Ada pula kasus dengan target drilling basement rock, fracture sangat
>> > berperan penting untuk ditemukannya hydrocarbon didalamnya. Apakah
utk
>> > kondisi ini, source rock yg berposisikan diatas basement rock karena
>> > adanya
>> > fracture, memungkinkan hydrocarbon utk mengisi ruang kosong fracture
>> di
>> > basement rock tersebut?
>> %3


Kirim email ke