Opo wani...nego ulang.......; jaringan dibalik kontrak-kontrak, minta ampun 
panjang sekali. Sebetulnya tidak perlu nego ulang, asal transparan saja; saya 
pikir akan lebih baik atmosfer kegiatan ekonomi sektor esdm ke depan.

Lha..menambah jumlah cekungan sedimen di Indonesia dari 60 ke misal 77 cekungan 
saja, belum kelar-kelar. Tapi dengan semangat kemerdekaan RI tahun 2007, 
cekungan sedimen di Indonesia dijadikan 62 saja... (mumpung moment-nya HUT RI 
ke-62). 
salam Merdeka...
agus

Agus Irianto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jan2ne....Cak AR ora ragu2 utk 
berteriak lantang
MERDEKA...!!!...opo meneh wong Jawa
Timur?Suroboyo....tinggal menunggu saatnya yg tepat
saja......wong nganggo bambu runcing wae iso ngusir
londo je...hehe...bakatnya sbg Jurnalis geologi
Merdeka bersama cak ndang.....terus dikembangkan
cak......Percayalah rakyat pasti banyak yg
mendukung......!!!

Indonesia memang harus berani menasionalisasi bisnis
asing, kita harus berani meniru langkah2 presiden
Bolivia Evo Morales yang menasionalisasi semua bisnis
asing yang beroperasi di negaranya - Setuju kita harus
Negosiasi ulang Kontrak2 Pertambangan dan
Migas......Para Professional yg tergabung dlm IAGI,
IATMI dan HAGI kayaknya harus menjadi ujung tombak utk
terus meloby2 RI-1 , RI-2, Mentri ESDM, DEPHAN dan
Kementrian Lingkungan Hidup dan departemen2 yg
terkait, juga mas media harus terus menerus
mempropagandakan hal ini...........!!!

"Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
 bahwa mereka sedang merampok kekayaan alam negara-
negara berkembang," kata Stiglitz dalam
wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin....dst2...

Kita punya hak koq utk melindungi kekayaan Nusantara
kita ini agar tidak tercabik2 jadi keroyokan, banca'an
perusahaan2 atau negara2 asing lainnya sambil
membiarkan rakyat kita hidup sengsara di negrinya
sendiri.....nasib TKI unskil yg rela meninggalkan
negrinya demi 600 ringgit dan disiksa lagi.....ada yg
salah dalam mengetrapkan UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yg
berbunyi : "Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat."
............ Reklame Gudang Garam yg sudah semingguan
ini tayang terus  di bbrp sta TV cukup
menyentuh....sbb syairnya :

Rumahku Indonesiaku

Ketika aku melihat sesuatu yg belum pernah aku lihat
sebelumnya......mataku terpukau....Betapa Indahnya
Negri Ini.

Dan Ketika aku merasakan sesuatu yang belum pernah aku
rasakan sebelumnya ......hatiku terpukau......Betapa
besarnya Bangsa ini.

Hanya disini di rumahku yang membentang luas ke empat
penjuru.
Kupersembahkan seluruh jiwa dan ragaku. Dan kupastikan
tak akan ada yang mampu merebutnya dariku.
Hanya disini di INDONESIA.

DIRGAHAYU INDONESIA ke 62

Padamu Negri

Padamu negri kami berjanji
Padamu Negri kami berbakti
Padamu Negri kami mengabdi 
Bagimu Negri Jiwa raga kami

Kutuliskan lagu Padamu negri di mailing list ini utk
sama2 kita renungkan akan kekhawatiran desintegrasi
bangsa.........saya berdoa semoga jangan sampai
terjadi, mari kita hayati, kita baca2 lagi sejarah
perjuangan bangsa, sejarah sumpah pemuda, sejarahnya
bung Karno dan Bung Hatta, sejarahnya WR.Soepratman
dan komponis2 lainnya dalam melahirkan lagu2nya.

Sekali lagi menjelang memperingati hari Kemerdekaan RI
yg ke 62 saya mengucapkan : DIRGAHAYU INDONESIA ke 62
Semoga NKRI Tetap JAYA......MERDEKA....!!!

Lam Salam,
Agus Irianto 





--- Ariadi Subandrio 
wrote:

> Kasus Cepu, hasil negosiasi ulang kontraknya malah
> terbalik.
>   Dulu WK-nya Pertamina sekarang malah jadi WK-nya
> orang2 yang diceritakan Stiglitz.
>    
>   62 tahun MERDEKA, boro-boro berani
>    
>   lam-salam,
>   ar-.
>   (.......... yang agak ragu untuk lantang2 teriak
> MERDEKA
>    
>    
>   
> 
> Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
>   Berani ngga ya ?
> 
> RDP
> ===================================================
> Stiglitz: Negosiasi Ulang Kontrak Pertambangan
> Kamis, 16 Agustus 2007 | 01:04 WIB
> 
> TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah diminta
> menegosiasi ulang
> kontrak-kontrak pertambangan yang terindikasi
> merugikan kepentingan
> rakyat. Joseph E. Stiglitz, pemenang hadiah Nobel,
> mengatakan, jika
> pemerintah Indonesia berani melakukan ini maka akan
> memperoleh
> keuntungan jauh lebih besar dibandingkan yang
> diperoleh para investor
> asing.
> 
> "Mereka (para perusahaan tambang asing) tahu kok
> bahwa mereka sedang
> merampok kekayaan alam negara-negara berkembang,"
> kata Stiglitz dalam
> wawancara eksklusif dengan Tempo, kemarin.
> 
> Negosiasi ulang kontrak karya ini juga sangat
> mungkin dilakukan dengan
> Freeport McMoran, yang memiliki anak perusahaan PT
> Freeport Indonesia.
> Freeport merupakan salah perusahaan tambang terbesar
> di dunia yang
> melakukan kegiatan eksplotasi di Papua.
> 
> Stiglitz mencontohkan ketegasan sikap Rusia terhadap
> Shell. Rusia
> mencabut izin kelayakan lingkungan hidup yang
> dikantongi Shell. Ini
> karena perusahaan minyak itu
> didapati melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup
> dengan melakukan
> pencemaran lingkungan. "Kalau melanggar
> undang-undang, ya izinnya
> harus dicabut dong," kata dia.
> 
> Dimintai tanggapannya soal ini, Menteri Koordinator
> Perekonomian
> Boediono enggan berkomentar banyak. Usai seminar
> yang juga dihadiri
> Stiglitz dua hari lalu, ia engatakan itu hanya
> semacam kasus yang
> dipelajari mantan kepala ekonom Bank Dunia. "Tapi
> tentu kita harus
> melihat situasi kita sendiri," katanya.
> 
> Seperti ramai diberitakan beberapa waktu lalu,
> Freeport Indonesia
> melakukan pencemaran lingkungan di selama mengebor
> emas dan tembaga di
> Papua. Namun, kasus ini tidak pernah sampai ke
> pengadilan. Pemerintah
> hanya meminta perusahaan tambang asal Amerika
> Serikat itu memperbaiki
> fasilitas pengolahan limbahnya.
> 
> Stiglitz juga menyoroti keberhasilan Bolivia
> menegosiasi ulang
> kontrak-kontrak karya dengan para investor asing
> yang menguasai
> penambangan minyak dan gas.
> 
> Negara miskin Amerika Latin itu sekarang memperoleh
> keuntungan yang
> jauh lebih besar. "Jika sebelumnya hanya memperoleh
> keuntungan 18
> persen, sekarang sebaliknya mereka yang mendapat 82
> persen," ujarnya.
> Dan para investor asing itu, kata dia, tetap disana.
> 
> Untuk menetralisir tekanan yang muncul dari negara
> besar seperti
> Amerika Serikat yang mendukung perusahaan asing
> secara diam-diam,
> sepeti ExxonMobil, Stiglitz punya saran. Menurutnya,
> media massa harus
> mempublikasikannya. "Masyarakat pasti akan sangat
> marah ketika
> mengetahuinya, sehingga kontrak-kontrak itu akan
> dinegosiasi ulang."
> 
> Ia menyesalkan sikap seorang duta besar Amerika
> Serikat yang sempat
> meminta Indonesia menghormati kontrak-kontrak
> pertambangan yang
> terindikasi korupsi. Pejabat itu akhirnya diberi
> posisi manajemen oleh
> sebuah perusahaan tambang besar asing. "Ketika dia
> menguliahi
> Indonesia tentang korupsi, justru dia sedang
> mempraktekkannya," kata
> Stiglitz yang enggan menyebut nama pejabat itu.
> 
> BUDIRIZA
> 
>
----------------------------------------------------------------------------
> Hot News!!!
> EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
> 228 papers have been accepted to be presented;
> send the extended-abstract or full paper
> by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
> Joint Convention Bali 2007
> The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI
> Annual Convention and Exhibition,
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007
>
----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> 
>        
> ---------------------------------
> Be a better Globetrotter. Get better travel answers
> from someone who knows.
> Yahoo! Answers - Check it out.



      
____________________________________________________________________________________
Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 


----------------------------------------------------------------------------
Hot News!!!
EXTENDED ABSTRACT OR FULL PAPER SUBMISSION:
228 papers have been accepted to be presented;
send the extended-abstract or full paper
by 16 August 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



       
---------------------------------
Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel. 

Kirim email ke