>kaum professional migas yang hadir (pada umumnya kawan2 dari group EMP,
>maupun beberapa pejabat ESDM pusat maupun daerah, tapi tidak ada
> satupun dari BPMigas) 
   
  Pak Andang,
   
  Tidak ada undangan ke BPMIGAS untuk forum tersebut. Saya tau ada forum itu 
karena seorang teman menelpon memberitahukan forum itu. Pada saat yang 
bersamaan dengan forum itu saya bersama Ka BPMIGAS sedang menyiapkan bahan 
untuk rapat terbatas dengan Presiden SBY hari itu juga soal "penemuan cadangan 
migas raksasa" di offshore west Aceh.
   
  salam,
  awang

Benyamin Sapiie <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Ini benar saya setuju sekali..memang sampai saat ini masih selalu
terpisah-pisah pertemuaannya dengan data yang kelihatannya juga
berbeda-beda anehnya. Yang terpenting pada akhirnya; untuk menyelesaikan
masalah ini geosaintis harus keluar dengan satu atau lebih model pilihan
yang disetujui. Karena para engineer selanjutanya harus bekerja.

Apakah masih penting memperdebatkan apa pemicunya? Untuk kepentingan
akademik saya pikir ya..tapi kepentingan publik tidak malah bisa dipakai
untuk kebdarab politik dan lain2. Walaupun ini sangat penting untuk bisa
mengerti apa yang terjadi disubsurface saat ini.

Saat ini sudah merupakan bencana alam dari mud volcano, saya pikir sudah
tidak tepat meributkan bagaimana matikannya menurut saya kenapa tidak
lebih berkonsentrasi untuk menangani lumpur dan mungkin kalau bisa
mensimulasi atau meprediksi waktu kedepannya. Untuk itu geosaintis harus
mengerti bagaimana terejadinya sebelum bisa membuat rencana bagaiman
mematikannya atau mengontrolnya.

Saya dukung rencana Pak Andang...

Ben Sapiie



Keterbukaan data dan manajemen riset geologi-geofisika-engineering: Kunci
penyelesaian masalah bencana lumpur Sidoarjo

Judul presentasi tersebut saya bawakan kemarin Kamis 28 Pebruari 2008 di
Surabaya dalam kesempatan diskusi sehari yang diselenggarakan oleh Forum
Masyarakat Jatim yang menampilkan pembicara: Ibu Yuni (Lapindo), Soffian
Hadi (BPLS), Sukendar Asikin (ITB), Koesoemadinata (ITB), Agus Guntoro
(Trisakti), Andang Bachtiar (ETTI), Rudi Rubiandini (ITB), Hasanuddin
(ITB), Edi Sutriyono (Lapindo), Doddy Nawangsidi (ITB), dan Adriano Mazzi
(Norwegia). Ada 2 pembicara lain yang membahas masalah sosial ekonomi,
tapi karena sudah jam 5 sore, saya tidak mengikutinya karena harus kejar
jadwal pesawat balik ke Jakarta jam 7 malam. Sengaja saya mempresentasikan
kegalauan saya tentang penyelesaian masalah LuSi dengan mengambil sudut
yang berbeda dari para "pendekar" geosains dan drilling lainnya daripada
sekedar saling unjuk pesona membuat opini memihak pada masing-masing kubu
di hadapan sekitar 150 audience yang awam soal G&G&R&E oil&gas, karena
saya anggap percuma saja membahas, berdiskusi, dan berdebat dalam forum
yang sangat singkat seperti itu untuk menyelesaikan masalah. Yang kita
butuhkan bukan show-case di hadapan masyarakat awam seperti itu, tetapi
duduk tenang bersama-sama dalam satu forum 3 hari 3 malam, membahas dengan
kepala dingin data-data yang ada, interpretasi yang dilakukan, dan
sintesis yang ditawarkan. Itulah esensi dari presentasi yang saya.
Audience yang terdiri dari masyarakat yang sangat awam GGRE dan sebagian
kaum professional migas yang hadir (pada umumnya kawan2 dari group EMP,
maupun beberapa pejabat ESDM pusat maupun daerah, tapi tidak ada satupun
dari BPMigas) pada umumnya setuju dengan apa yang saya sarankan. Tidak
mungkin kita menyelesaikan masalah saintifik hanya dengan presentasi
masing2 1/2 jam dan tanya jawab 10-15 menit. Beberapa cuplikan ringkasan
dari presentasi saya, masih senada dengan tema yang selalu saya suarakan
setahun terakhir ini soal LuSi (yang senada juga dengan teriakan kawan
muda brilliant kita Firman GEA dan juga ungkapan2 RDP yang sangat bijak)
sbb:

Latar belakang:
- Pro dan kontra tentang pemicu bencana sampai sekarang tak kunjung
terselesaikan
- Cara penanggulangan sedikit banyak ditentukan oleh pengetahuan tentang
pemicunya
- Solusi engineering mutlak memerlukan interpretasi geologi-geofisik
permukaan dan bawah permukaan (dalam dan dangkal)
- Sifat data geologi-geofisika yang multi interpretasi
- Data terkait operasi migas dianggap data rahasia
- Eskalasi politis bencana membuat sekat-sekat psikologis diantara sesama
geosaintis maupun engineer
- Belum pernah dilakukan temu kerja / kupas tuntas saintifik - engineering
yang komprehensif, bukan sekedar show case "information-opinion session"
n
Data: Bukan interpretasi atau opini
- Rekaman-rekaman seismik, gravity, dan magnetik sebelum kejadian semburan
29 Mei 2006
- Mudlog, wire-line log, dan hasil-hasil uji formasi sumur-sumur di
sekitar daerah bencana (termasuk sumur-sumur eksplorasi Yodium dan
eksplorasi air tanah)
- Deskripsi / pemerian batuan dan struktur geologi permukaan di sekitar
Surabaya, Sidoardjo, Mojokerto
- Rekaman-rekaman (micro) – seismic, (micro) – gravity, geolistrik,
magnetik (VLF) dalam 2 tahun terakhir pasca kejadian semburan
- Data monitoring GPS berkala paska semburan
- Data kimia-fisika air, lumpur, gas berkala paska semburan
- Data mudlog dan kromatografi sumur relief
- Data yang diakuisisi oleh tim Bola Beton
- Data yang diakuisisi oleh Badan Geologi ESDM
- Geolograph dan real-time chart sumur Banjar Panji-1
- Dan berbagai data G&G&E lainnya yang dianggap perlu

Manajemen riset:
- Melibatkan semua ahli G&G&E yang mau terlibat termasuk dari LN
- Screening alamiah voluntarism – operation cost dicarikan sponsornya
tapi MAN-HOUR tidak dibayar

- Mekanisme data terbuka lewat web

- Ditambahi dengan 2 s/d 3 kali pertemuan intensif tertutup, minimum 2
hari sekali pertemuan dg MEMBAWA SEMUA DATA DASAR dan
ANALISIS/INTERPRETASI-nya

- Fase pertama 2 bulan, diikuti implementasi AKUISISI data tambahan 3
bulan

- Mekanisme yang sama diulangi untuk 2 bulan berikutnya paska akuisisi
data tambahan

- Forum riset akan menghasilkan gambaran mutakhir bawah permukaan dan
permukaan daerah semburan yang bersifat MULTI-INTERPRETASI

- Pembuatan ranking alternatif interpretasi berdasarkan signifikansi
implikasi bahayanya (bencana lebih lanjut) dan biaya engineering
solutionnya

- Engineering solution secara bertahap

- Total waktu yang dibutuhkan sebelum implementasi engineering solution 7
bulan



Data rahasia vs data publik:

- Karena data-data “migas” yang terkait dengan kondisi
geologi-geofisik-engineering dari semburan lumpur sangat dibutuhkan untuk
kepentingan kemanusiaan yang lebih luas, maka seharusnya “otoritas
data” tergugah untuk membuat data data itu menjadi DATA PUBLIK sehingga
masalah bencana ini dapat segera diselesaikan



Contoh penyelenggaraan forum tertutup saintis-periset-praktisi multi-kubu:

- 17 Juni 2006, ketika sudah 19 hari lumpur menyembul, di Shangrilla
Surabaya, 18 orang

- 23 Juni 2006 di ITS 35 orang

- 30 Juni 2006 di Shangrilla 30 orang.

- 18 juli 2006 di Sommerset 35 orang

- 29 Juli 2006 di Unpad 30 orang

- 1 September 2006 di Sheraton Bandung 45 orang

- 27 Januari 2007 di Graha Pena Surabaya 37 orang



Salam



Andang Bachtiar



----- Original Message -----
From: "nyoto - ke-el" 
To: 
Sent: Friday, February 29, 2008 8:47 PM
Subject: Re: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"


> Hehehehehe .... cuman bilang OOooooo ... gitu aja koq pada kebakaran
> jenggot
> lho, yg merasa dikubu yg kepentingannya terusik .... santai aja mas-mas
> ...
> whiken2 jee ..... malah Oom RDP pinter mendefinisikannya sebagai sumber
> "suudzon" .... iya kali ye ....? soalnya para ahli yg lainnya (baik dari
> dalam negeri maupun yg dari LN) koq malah ngaku dapet datanya dari pihak
> kepolisian, katanya mas Bambang tadi data2 aslinya terbuka utk siapa aja
> &
> bukan hanya terbuka utk kubu yg se-"bahasa", lha trus ngendi sing bener
> kiye
> ....?
>
>
> wass,
>
>
>
>
>
> 2008/2/29 Rovicky Dwi Putrohari :
>
>> Pak Awang atau Pak Bambang Istadi,
>>
>> Kalau mereka (Mazinni dkk) bisa memiliki akses ke data aslinya itu
>> atas persetujuan siapa ? Ini yang menjadikan sumber "suudzon"
>> (prasangka buruk) karena tidak ada "fairness", atau kesamaan dalam
>> kebolehan melihat data. Prasangka buruk ini justru bisa saja
>> (memungkinkan) berakibat buruk dalam kasus hukum nantinya.
>> Yang perlu diketahui adalah pernyataan Pak Rudi dan Pak Andang yang
>> justru melihat datanya dari kantor polisi seperti yang dilansir
>> Antara. Mungkin bisa cross chek kapan data itu dilihat (ditliti
>> Mazinni dkk).
>>
>> Btw, hal ini bisa jadi sumber masalah kasus hukumnya. Dimana saya
>> sendiri (dan most of IAGI member) ngga punya kompetensi disini.
>> OK lah ini hanya "ento-ento" atau kira-kira saja, seandainya, kalau
>> saja semuanya terbuka sejak awal data-data ini kasusnya bisa lain.
>> Tetapi kalau secara ilmiah emang benar, tanpa dispute dari sisi sini,
>> maka hanya kasusnya akan bergeser ke penyembunyian data (evidence) dan
>> fairness. Tentunya lebih ringan ketimbang drilling menyebabkan MV.
>>
>> Hahaha aku jadi jadi penasehat hukumnya Lapindo neeh :)
>>
>> Saya menyarankan kepada pihak Lapindo untuk memohon kepada yang
>> berwenang ... (mboh siapa) ... untuk diberi ijin membuka data-data ini
>> ke publik. Karena kalau memang terbukti bahwa Lapindo tidak bersalah
>> (sesuai keyakinan Lapindo), maka yang untung juga Lapindo. Kasus
>> hukumnya hanyalah (paling banter) penyembunyian data, bukan
>> penghapusan data kan ? Dan ini ringan saja hukumannya dibandingkan
>> salah drillingnya :)
>> Dan ini bisa merembet tidak hanya Lapindo, semua peneliti akan terbuka
>> untuk membuka data-data pengukuran yang sudah pernah diakuisisi,
>> termasuk Pak Hasannudin yang pernah meneliti amblesannya secara
>> geodetik. Juga dari ITS yang meneliti dan mengukur gaya beratnya
>> (gravity survey), serta siapa saja yang pernah menelitinya.
>>
>> Nanti kalau sudah dapat ijin Lapindo tinggal menyediakan server di
>> Internet, atau menyerahkan semua datanya ke lembaga yang diakui (saya
>> saran sih BPPT). Datanya ditaruh di server, siapa saja berangkat dari
>> data yang sama persis. Dan sudah tidak ada suudzon didalamnya.
>> Sehingga kasus sciencenya cepat terseleseikan. Tentusaja sebelum
>> "diterbitkan" harus diverifikasi dahulu. Mengapa diserahkan ke BPPT ?
>> karena disanalah kasus ilmiah atau studi ilmiah itu mestinya
>> dilakukan.
>>
>> Risiko buat Lapindo tentusaja ada, kalau terbukti kasus drilling
>> penyebabnya. Tapi jangan takut .... Ya ndak apa-apa ta, wong selama
>> ini Lapindo juga sudah mengeluarkan 2.9 Trilliun, seperti yang
>> dibilang Mas Bambang Istadi. Artinya secara moral sudah menunjukkan
>> "itikad baik" dalam menyeleseikan kasus ini dengan. Ingat "itikad
>> baik" itu mempunyai dampak hukum yang sangat kuat. Wong utang yang
>> sudah ga pernah dibayar trus yang hutang hanya bilang "iya deh nanti
>> aku bayar", ini sudah menunjukkan itikad yang biasanya keputusan
>> kasusnya akan di postpone. Si penghutang bisa lenggang kangkung,
>> sampai nantinya digugat lagi.
>>
>> :( "Looh pakdhe kok tahu hukum gitu ?"
>> :D "lah bude Laras itu kan lulusan fakultas hukum thole"
>> :( "Oooh, jadi nanti Pakdhe minta bayaran juga ?"
>> :D " HUST !!"
>>
>> Potential loss-gain ?
>> Secara ekonomi silahkan saja dihitung.
>> Kalau gempa menjadi penyebab, maka kucuran duik 2.9 Trilliun akan
>> menjadi cost recovery dan akan dikembalikan/dibrikan ke Lapindo. Lah
>> wong aturannya kan masuk CR, kan ? Berapa probabilitynya ya ?
>> Kalau ternyata drilling penyebabnya, maka Lapindo ada potensi
>> kehilangan duik yang sudah dikucurkan. Tapi ini kan masih potential
>> loss., bukan real lost, kan ? (cmiiw). Bahkan Lapindo masih memiliki
>> tanah yang dibelinya. Tidak total lost 2.9 T kan
>>
>> Kalau tahu probabilitynya maka akan terlihat bahwa "dengan membuka
>> data itu" akan memiliki EMV positip walaupun 50-50 !
>>
>> RDP
>>
>> 2008/2/29 Awang Harun Satyana :
>> > Pak Nyoto,
>> >
>> > Bila tak ada nama Pak Bambang Istadi (EMP Brantas) di paper itu,
>> selain
>> validitas datanya menjadi meragukan, Pemerintah Indonesia pun (BPMIGAS
>> dan
>> Ditjen Migas) akan mempermasalahkannya - mengapa data milik Pemerintah
>> Indonesia digunakan pihak asing tanpa keterlibatan si pemilik data ?
>> >
>> > Nah, sebaiknya janganlah kita berburuk sangka sebelum tahu duduk
>> perkaranya dengan jelas.
>> >
>> > Salam,
>> > awang
>> >
>> >
>> > -----Original Message-----
>> > From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> >
>> >
>> > Sent: Friday, February 29, 2008 5:08 C++
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"
>> >
>> > Pak Nyoto,
>> >
>> > Para penulis minta saya untuk jadi co-author untuk menunjukan pada
>> scientific community bahwa mereka punya access ke data yang dimiliki
>> oleh
>> Lapindo, karena menurut mereka di scientific community paper Davies
>> dianggap
>> tidak credible dan spekulatif karena mengunakan data dari internet dan
>> sumber2 yang tidak jelas.
>> >
>> > Saya sempat keberatan, nanti paper tersebut akan dianggap sebagai
>> pesan
>> sponsor Lapindo,... tapi sebaliknya mereka beranggapan paper tersebut
>> akan
>> memiliki credibility kalau ada sumber data yang jelas.
>> >
>> > Apakah Lapindo atau saya bisa mempengaruhi mereka untuk mengatakan
>> sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan mereka? Apakah kredibilitas
>> mereka sebagai scientist yang telah mereka bangun lama dan meneliti mud
>> volcano lebih dari 11 tahun diberbagai belahan dunia bisa saya
>> pengaruhi dan
>> bisa dibeli?
>> >
>> > Please deh pak Nyoto,.. jangan beranggapan kita2 ini sebagai
>> professional akan mempertaruhkan kredibilitas dan profesionalisme demi
>> gaji!
>> Saya sebagai pegawai bisa dipecat kapan saja,.. lalu pendapat saya akan
>> berubah tergantung siapa yang menggaji saya?
>> >
>> > Wass.w.w.
>> > Bambang Istadi
>> >
>> >
>> > -----Original Message-----
>> > From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> > Sent: Friday, February 29, 2008 4:23 PM
>> > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"
>> >
>> > Mazzini dg pak Bb.Istadi ? Oooo ....
>> >
>> >
>> > yo wis, met whiken nek ngono
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > 2008/2/29 Rovicky Dwi Putrohari :
>> >
>> > > Mazzini menuliskannya juga di Earth Planetary science bersama Pak
>> Bambang
>> > > Istadi
>> > >
>> > > Triggering and dynamic evolution of the LUSI mud volcano,
>> Indonesia
>> > >
>> > > A. Mazzini a,⁎, H. Svensen a, G.G. Akhmanov b, G. Aloisi c, S.
>> Planke
>> a,d,
>> > >
>> > > A. Malthe-Sørenssen a, B. Istadi e
>> > > Silahkn donlod disini :
>> > > http://folk.uio.no/hensven/Mazzini_EPSL_07.pdf
>> > > Seperti kata Koenil, ini "perang" science bukan main ... jelan
>> bukan
>> > > mainan
>> > > Tetapi kalau memang masih ada pro kontra begini, dari sisi hukum
>> jelas
>> > > teori
>> > > relasi gempa - MV ini tidak (*belum*) bisa dipakai sebagai "pisau
>> operasi"
>> > > kalau kata Pak Awang.
>> > >
>> > > RDP
>> > > 2008/2/29 :
>> > >
>> > > > Tidak hanya di Indonesia yang sibuk soal lumpur.
>> > > > Di Belanda juga ada presentasi LUSI. Ini yang kedua kalinya.
>> Tahun
>> lalu
>> > > > oleh Rick Swarbrick. Rick mempresentasikan seismik data dan
>> beberapa
>> > > data
>> > > > pengeboran. Dan kronologis drilling dan terjadinya mud volcano.
>> Seismic
>> > > > sectionnya juga menunjukkan analog blow out crater alami yang
>> terjadi
>> > > jauh
>> > > > sebelumnya di daerah yang sama. Konklusinya LUSI di trigger oleh
>> > > drilling.
>> > > >
>> > > > Dengar-dengar Adriano Mazzini akan memberikan ide tandingan yang
>> > > > menyatakan bahwa LUSI diakibatkan oleh gempa bumi.
>> > > >
>> > > > Nanti saya kasih updatenya.
>> > > >
>> > > > Salam dari negara kincir angin.
>> > > >
>> > > > Herman Darman
>> > > >
>> > > > ___________________
>> > > >
>> > > > activity.
>> > > >
>> > > > Dear PGK Member,
>> > > >
>> > > > Please find attached your copy of the PGK March Newsletter. This
>> month's
>> > > > meeting will be held on Wednesday, March 19th, 2008.
>> > > >
>> > > > The agenda outline is as follows:
>> > > >
>> > > > 17:00 - 18:00 hrs: Social hour (free drinks)
>> > > >
>> > > > 18:00 - 19:00 hrs: Lecture by Adriano Mazzini
>> > > >
>> > > > Title: "Causes and Triggers of the LUSI Mud Volcano,
>> Indonesia"
>> > > >
>> > > > Furthermore we'd like to remind you of the short PGK excursion
>> on
>> > > > Wednesday March 5th from 17:00-18:00 pm to the Shell iScope
>> > > Visualisation
>> > > > Centre in Rijswijk. For registration please contact Gary Ingram:
>> > > > [EMAIL PROTECTED] before 12 noon March 4th.
>> > > >
>> > > > We hope to see you all there!
>> > > >
>> > > > Best regards,
>> > > >
>> > > > Wieske Paulissen
>> > > >
>> > > > Secretary PGK
>> > > >
>> > > > <>
>> > > >
>> > > > **********************************
>> > > > Wieske E. Paulissen
>> > > >
>> > > > Delft University of Technology
>> > > > Dept. of Geotechnology
>> > > > Stevinweg 1 - 2628 CN Delft
>> > > > The Netherlands
>> > > >
>> > > > Office: 0031 15 2782576
>> > > > E-mail: [EMAIL PROTECTED]
>> > > >
>> > > > -----Original Message-----
>> > > > From: Bambang P. Istadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> > > > Sent: Friday, February 29, 2008 9:47 AM
>> > > > To: iagi-net@iagi.or.id
>> > > > Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"
>> > > >
>> > > >
>> > > > Cak Noor, Oden, pak Nyoto,
>> > > >
>> > > > Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya
>> mintakan
>> > > > teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2
>> masih
>> > > > objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor
>> peraturan
>> > > > pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo,
>> akan
>> > > > saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.
>> > > >
>> > > > Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan
>> Mark
>> > > > Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol.
>> Daripada
>> > > > bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang
>> salah
>> > > > seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu.
>> > > >
>> > > > Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk
>> > > > menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan
>> kami
>> > > > setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena
>> ada
>> > > > pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo,
>> tiada
>> > > > niatan kami untuk menutup-nutupi.
>> > > >
>> > > > Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan
>> > > > berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi selama
>> ini
>> kami
>> > > > lebih banyak diam karena berkonsentrasi untuk terus berbuat
>> > > > menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan, juga berbagai
>> macam
>> > > > persoalan dilapangan. Kami tidak akan lari dan akan terus
>> menyelesaikan
>> > > > masalah2 sosial kemasyarakatan. Ini suatu komitmen dan tidak
>> memikirkan
>> > > > untuk menagih ke Pemerintah biaya yang sudah dikeluarkan saat
>> ini
>> > > > sebesar Rp. 2.9T maupun yang akan dikeluarkan dan tetap patuh
>> amanah
>> > > > PerPres 14 tahun 2007.
>> > > >
>> > > > Silahkan,.. saya tunggu
>> > > > Wass.w.w.
>> > > > Bambang Istadi
>> > > >
>> > > >
>> > > >
>> > > >
>> > > >
>> > > >
>> > >
>> ----------------------------------------------------------------------------
>> > > >
>> > > > CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011 !!!!!
>> > > > PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
>> > > > PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG
>> > > >
>> > > >
>> > > >
>> > >
>> -----------------------------------------------------------------------------
>> > > > To unsubscribe, send email to:
>> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> > > > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> > > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> > > > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> > > > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> > > > No. Rek: 123 0085005314
>> > > > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> > > > Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> > > > No. Rekening: 255-1088580
>> > > > A/n: Shinta Damayanti
>> > > > IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> > > > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> > > >
>> ---------------------------------------------------------------------
>> > > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
>> information
>> > > > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>> In
>> no
>> > > event
>> > > > shall IAGI and its members be liable for any, including but not
>> limited
>> > > to
>> > > > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,

=== message truncated ===

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Kirim email ke