nambahin pak Ndaru untuk pak Rovicky dan nyenggol point-nya Abah:

- Kandungan Pb pada deposit type ini tidak akan secara ekonomis bisa
ditambang, karena cuma merupakan gangue mineral dari deposit emas dan
peraknya (tipe deposit: carbonate-base metal/mesothermal/epithermal
intermediate sulfidation Au deposit). Pb ini berkandungan sekitar 0.1 s/d
3-4 %.
- Pb yg secara ekonomis bisa ditambang adalah berupa massive sulfide dari
tipe2 deposit VMS (Kuroko di Jepang), MVT/Irish Type (Galmoy di
Ireland), Kuffer Sciffer (di Polandia), Broken Hill Type (Broken Hill di
Australia), baik itu secera genetic stratabound ataupun stratiform/Sedex yg
secara umum ada di continental-margin setting.
- Secara umum ditemukannya tipe2 deposit ini yg secara ekonomis bisa
ditambang di Indonesia sangat kecil, ada beberapa indikasi deposit massive
sulfide Pb ini ada di Sumatra terutama di back-arc setting (Bangka, Namsalu
di Belitung).

Poin sangat menarik dari Abah, semua pemain bisa bersinergi:
Emang betul Abah, bahwa seharusnya semua tipe pemain bisa bersinergi dalam
industri pertambangan, karena nature/skala deposit/operasi emang
memungkinkan semua pemain ini berdampingan: majors, intermediate/mid-cap,
juniors (termasuk pemain domestik) bahkan skala KUD. Dan ini telah
diakomodasi oleh legal system/framework yg telah ada (KK, KP, Tambang
Rakyat, dll). Namun karena ada euforia "reformasi" dan "era otonomi
regional", akhirnya sistem pertambangan kita dirubah, diaduk-aduk (dan tak
jelas visinya dan tak kunjung jadi sampai kapan???) akhirnya kita mundur 30
tahun.

Semestinya sistem yg telah ada (yg telah dirintis oleh sesepuh kita pak
Sutaryo Sigit, pak Katili, dll) perlu diperbaiki saja, tidak perlu dirubah
total dan akhirnya kebingungan kita mau kemana dan bagaimana caranya.

Salam, Adi


On 16/05/2008, yanto R.Sumantri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
> > Mas Ndaru
>
> Kasus kasus sperti ini  yaitu
> "penambang liar " /rakyat/koperasi yang melakukan kegiatan
> "penambangan" versus Persusahan pertambangsan versus kaidah
> Lingkungan   versus peraturan pertambangan yang baku versus
> kepentingan kepentingan.................dst sangat   banyak dan
> terjadi disektor petambangan di era OTONOMI DAERAH ini.
>
> Akibatnya adalah kesemrawutan yang sudah tidak tahu lagi dimana pangkal
> dan dimana ujungnya .
>
> Itu menurut Si Abah yang  hanya
> nonton  loh.
> Nah , kalau menurut Mas Ndaru yang ber gaul erat
> dengan pertambangan , harusynya bagaimana ya supaya yang versus versu itu
> menjadi suatu sinergi ?
>
> Si-Abah
>
> _________________________________________________________________
>    Galena di Wonogiri (Tirtomoyo) yang pernah saya kunjungi
> bbrp tahun lalu
> > adalah berasosiasi dengan "polymetallic
> quartz veins" yang juga mengandung
> > logam dasar lain spt
> chalcopyrite dan sphalerite. Kejadian polymetallic
> > veins ini
> berhubungan dengan intrusi diorite - dacite - sampai andesite
> >
> dengan batuan sarang breksi volkanik (sebagian besar Formasi Mandalika
> -
> > walau ada juga yg berkembang di Formasi Wuni - Oligo-Miocene).
> Vein-vein
> > semacam ini juga banyak diketemukan di Pacitan,
> Ponorogo sampai Trenggalek
> > ke arah timur - semuanya ada di
> Pegunungan Selatan (sering disebut sebagai
> > Pacitan District).
> Sebagaimana lazimnya, polymetallic veins ini berkembang
> >
> tipis-tipis saja, biasanya sebagai "sheeted veins", dengan
> kristal kuarsa
> > cenderung kasar, bahkan biasa berkembang
> "gigi anjing/ dog tooth", dan
> > "crustiform
> banded". Sependek pengetahuan saya, belum ada (bahkan di
> >
> tingkat
> > dunia) tipe deposit spt ini yang bisa ditambang pada
> skala industri secara
> > ekonomis. Namun dalam sejarahnya, bbrp
> tempat di Pacitan District ini
> > pernah
> > ditambang oleh
> (pada masa pendudukan) Jepang dengan cara kerja rodi spt di
> >
> Ngrejo (Tirtomoyo), Kasihan dan Petungsinarang (Pacitan) - yang
> menyisakan
> > terowongan-terowongan bawah tanah yang masih bisa
> dilihat saat ini.
> >
> >
> >
> > Demam galena
> (juga bbrp komoditi tambang yang lain spt Zn, Mn, dan pasir
> >
> besi) memang sedang terjadi sejak bbrp tahun ini, dan lagi-lagi pasar
> > tujuan
> > utamanya adalah China. Karena sifat
> keterdapatannya yg kecil-kecil dan
> > setempat-setempat saja
> (terjadi jadi juga di Bayah Dome dan bagian lain
> > Indonesia),
> para "penambang" mengggalinya secara manual dan selektif
> > sekali.
> > Jadi jangan tanya - metode spt ini sudah sesuai
> dengan kaidah penambangan
> > yang benar (termasuk ramah
> lingkungan)?? Fakta yg ada di lapangan para
> > pelaku penggalian
> (saya tidak sebut penambangan) adalah masyarakat
> > setempat
> > yang biasanya akan menjualnya ke para pedagang (pengumpul) yg
> bertugas
> > meng-"ekspor"- ke luar. Bbrp Dinas Pertamben
> yg saya pernah ketemu (di
> > Jawa)
> > juga tahu bahwa ada
> pemegang KP resmi (biasanya KP Eksplorasi) yang
> > melakukan
> penggalian galena ini untuk langsung di jual. Jangan tanya juga
> >
> kenapa bisa terjadi - karena semua dilakukan denga "rapi
> jali".
> >
> >
> >
> > Salam - Daru
> >
> >
> >
> > -----Original Message-----
> >
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Tuesday, May 13, 2008 9:53 PM
> > To:
> iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: [iagi-net-l] GALENA
> >
> >
> >
> > PERTAMBANGAN RAKYAT DILARANG OPERASI;
> Tirtomoyo Hasilkan Bahan Amunisi
> >
> > 21/02/2008 09:43:34
> WONOGIRI (KR) - Lokasi pertambangan galena (timbal
> >
> >
> sulfida) di Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri,
> >
> > menjadi rebutan antara masyarakat desa (pertambangan
> rakyat) dengan
> >
> > sejumlah perusahaan yang mengklaim
> memiliki izin resmi Bupati
> >
> > Wonogiri. Belakangan
> diketahui sedikitnya ada empat perusahaan
> >
> >
> pertambangan resmi yang beroperasi di daerah penghasil galena
> >
>
> > tersebut, sedangkan pertambangan rakyat juga ngotot beroperasi
> karena
> >
> > mengklaim kegiatan mereka lebih awal ketimbang
> ke empat perusahaan
> >
> > resmi.
> >
> >
> seterusnya Baca KR disini :
> >
> >
> http://222.124.164.132/web/detail.php?sid=153277&actmenu=38
> >
>
> >
> >
> > Ada yang tahu crita rumitnya galena di
> Wonogiri ?
> >
> > Apa bener jumlah galenanya cukup untuk
> ditambang (kelas industri) atau
> >
> > hanya ukuran tambang
> rakyat ?
> >
> > Siapa yang membutuhkan galena ini di
> Indonesia atau hanya eksport ?
> >
> >
> >
> >
> Thanks
> >
> >
> >
> > RDP
> >
> >
>
> >
> >
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> >
> > PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> >
> > * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> >
> > * penerimaan
> abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> >
> > * pengumuman
> penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> >
> > * batas akhir
> penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> >
> > * abstrak /
> makalah dikirimkan ke:
> >
> > www.grdc.esdm.go.id/aplod
> >
> > username: iagi2008
> >
> > password:
> masukdanaplod
> >
> >
> >
> >
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> > ----
> >
> > PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> >
> > * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> >
> > * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> >
> > AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
> >
> >
> >
> >
>
> ----------------------------------------------------------------------------
> > -
> >
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >
> > To subscribe, send
> email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >
> > Visit IAGI
> Website: http://iagi.or.id
> >
> > Pembayaran iuran anggota
> ditujukan ke:
> >
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >
> > No. Rek: 123 0085005314
> >
> > Atas nama:
> Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >
> > Bank BCA KCP.
> Manara Mulia
> >
> > No. Rekening: 255-1088580
> >
> > A/n: Shinta Damayanti
> >
> > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >
> >
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> >
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information
> > posted
> > on its mailing lists, whether
> posted by IAGI or others. In no event shall
> > IAGI and its members
> be liable for any, including but not limited to
> > direct
> >
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> > loss
> > of use, data or profits, arising out of or in
> connection with the use of
> > any
> > information posted on
> IAGI mailing list.
> >
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
> --
> _______________________________________________
> Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate
> jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
>

Kirim email ke