Yth. Bu (?) Deni,

Alasan untuk mengamankan Taman Jaspis Tasikmalaya yang begitu indah dan
memukau sebetulnya sangat sederhana. Petrified Forest di Arizona yang
sebelumnya bernasib sama dengan apa yang dialami oleh Petrified Forest
Banten dan Taman  Jaspis Tasikmalaya langsung memberikan barokah kepada
masyarakat Arizona dan bangsa Amerika setelah statusnya berubah menjadi
National Museum dan kemudian National Park. Tak kurang dari 2 ( dua ) juta
wisatawan datang mengunjungi Petrified Forest National Park Arizona tersebut
( 1995 ! ).

Ditancapkannya larangan penambangan di wilayah Taman Jaspis Tasikmalaya
bukanlah akhir dari segalanya. Museum Geologi Bandung yang saat ini dipimpin
oleh Dr. Yunus punya rencana jangka pendek dan jangka panjang yang sangat
bagus dan sangat terpuji ( untuk kepentingan masyarakat dan pengetahuan
kebumian ! ). Mang Okim kira demikian juga dengan Pemkab Tasikmalaya.

Kemarenpun mang Okim / Masyarakat Batumulia Indonesia telah mengusulkan  ke
Depperin agar masyarakat di Desa Buni Asih / Kampung Pasir Gintung
Tasikmalaya Selatan mendapatkan  prioritas untuk dibantu mesin-mesin
batumulia dan sekaligus pelatihan kerajinannya ( kalau tidak tahun ini ,
insya Allah tahun depan ! ). Dengan cara ini insya Allah mereka akan
memroses batumulia yang ukuran kecil dan mempertahankan yang ukuran besar.

Semoga penjelasan sederhana di atas dapat mengurangi keraguan Bu (?) Deni
tentang niat dan tujuan tulus kami dalam " memprovokasi " penyelamatan Taman
Jaspis Tasikmalaya tersebut. Mohon maaf kalau ada yang kurang pas.

Salam batumulia,
Mang Okim




----- Original Message -----
From: "Deni Rahayu" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Wednesday, July 16, 2008 1:34 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] TAMAN JASPIS TASIKMALAYA : MENDEKATI KENYATAAN !!!


> Ass...
>
> Saya rasanya kurang sependapat dengan beberapa pendapat kawan-kawan
mengenai usaha perlindungan (mudah2an saya salah interpretasi), lalu setelah
dilindungi mau jadi apa ? apa yang bisa dimanfaatkan ? bermanfaat buat siapa
? buat masyarakat setempat atau kalangan geoscientist ? saya pikir itu
pertanyaan dasar yang harus menjadi pijakan didalam membuat suatu keputusan
dalam usaha-usaha perlindungan dari suatu daerah terutama daerah-daerah yang
mempunyai muatan ekonomisnya (Jaspis). Beberapa hal yang mungkin menjadi
konsen saya adalah :
> 1. Bahwa keputusan untuk melakukan perlindungan terhadap Benda Cagar
Budaya itu harus didasarkan atas pertimbangan seberapa besar dapat
bermanfaat bagi masyarakat sekitar (bukan masyarakat/rakyat yang jauh dari
tasikmalaya) artinya besar manfaat mana Perlindungan Cagar Budaya VS
Pengelolaan terpadu terbatas dan mempunyai nilai ekonomi tinggi bagi
masyarakat ? (bukan untuk konglomerasi atau bos2 dari jakarta/luar negeri).
> 2. Kalau perlindungan Cagar Budaya itu untuk usaha pengambilan
data/informasi yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bagian kajian ilmu
pengetahuan dan pengaturan pengelolaan, saya malah setuju. Kalau
perlindungan hanya untuk Cagar Budaya lalu dimaksudkan untuk pariwisata,
saya sebagai orang awam dibidang batumulia kurang sependapat karena bagi
saya lebih baik dikelola oleh masyarakat sekitar dan dipergunakan untuk
sebesar2besarnya kemakmuran rakyat sekitar juga.
> 3. Dan saya seyakin-yakinnya, bahwa Cagar Budaya(perlindungan) JASPIS ini
akan terkikis oleh kepentingan ekonomi dan itu wajar.
>
> salam
> ODEN - dNr
>
>


--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to