Pak Rendra,

Mungkin pak Asrizal hanya salah ketik tahunnya aja, yaitu seharusnya 1
Desember 2008, bukan 2009.

Kepada pak Asrizal tolong diklarifikasi beritanya, betul apa tidak
kejadiannya telah menimpa anda, kalau memang betul saya ikut prihatin,
mudah2an memang tidak bertujuan mendiskreditkan Garuda, semoga.


wass,
nyoto





On Sat, Dec 6, 2008 at 8:03 AM, Rendra Amirin <[EMAIL PROTECTED]>wrote:

> Karangan/hayalan yg ketahuan bodongnya...ini kan baru tahun 2008 oom.
>  terus
> terang, janganlah melecehkan dan disebarluaskan share yg justru menjatuhkah
> harkat dirimu sendri...(atau kenapa tidak ditulis di Koran saja-yg mungkin
> dapat tanggapan positif dari Garuda)...apalagi Garuda yg satu2nya itu yg
> Indonesia punya, malu lah..Jangankan di Garuda, di maskapai lainpun kita
> akan mengalami hal ini apabila kita lalai. Pikun/pelupa/teledor adalah
> manusiawi dan itu kita harus introspeksi...
>
> Selamat merayakan Idul Adha, maaf lahir bathin
>
> Wassalam
>
>
>
> 2008/12/5 Asrizal Asrizal <[EMAIL PROTECTED]>
>
> > Kepada Bapak / Ibu / Sdr.
> > Saya ingin membagi pengalaman pahit yang dialami baru-baru ini yaitu
> > kehilangan note book and hand pone ( 2 units), ditempat yang kita pikir
> > sangat aman (executive lounge garuda bandara soekarno hatta).
> > Peristiwanya sebagai berikut:
> > Pada tanggal 1 desember 2009 saya bermaksud mau berangkat ke Banda Aceh
> > transit di medan dengan pesawat Garuda dengan jadwal keberangkatan jam
> 05.30
> > pagi. Pada jam 04.00 kami telah sampai kebandara dan langsung check-in.
> > Kemudian saya memasuki ruang executive lounge garuda pada jam + 04.10
> pagi,
> > langsung menanyakan kepada pegawai di sana dimana tempat shalat /
> mushala,
> > setelah ditunjukan lokasi mushala tanpa berpikir panjang dan merasa
> tempat
> > ini adalah cukup aman (namanya executive lounge?) saya pun menyimpan tas
> > pakaian dan tas kecil yang berisi note book and 2 unit Hp nokia kursi
> > ditempat yang cukup terang, dan saya pun pergi shalat subuh. Setelah
> > melakukan shalat subuh kembali ketempat dimana barang-barang saya
> disimpan,
> > pada saat kembali tidak ada sesuatu yang mencurigakan. Beberapa menit
> > kemudian saya pergi toilet dan sekembali dari toilet lagi-lagi tidak sama
> > sekali tidak ada hal-hal yang mencurigakan. Pada saat itu di ruang
> executive
> > lounge tsb
> >  ada sekitar lima-enam orang "mungkin" para pengunjung yang akan
> melakukan
> > perjalanan juga. Sekitar jam 05.05 pengunjung bertambah banyak mungkin
> > sekitar 10-15 orang dan dipanggilah para penumpang garuda jurusan Medan /
> > Banda Aceh untuk persiapan naik pesawat dan saya pun berangkat membawa
> > barang bawaan termasuk tas yang " berisi "notebook dan 2 unit Hp, dengan
> > tidak ada merasa curiga terhadap tas ini. Pada saat mau masuk pesawat
> saya
> > berpikir untuk menelepon kepada istri dan dibukalah tas dimana Hp
> disimpan
> > ternyata saya sangat kaget 2 Hp tidak ada didalamnya dan diperiksa
> dikantong
> > yang besar saya lebih sangat terkejut sekali note book saya telah diganti
> > dengan barang bentuk, berat dan ukurannya persis sama dengan note book
> saya.
> > Karena ketahuannya setelah masuk pesawat saya melapor langsung kepada
> > pramugara/I dan petugas yang ada disekitarnya. Setelah mereka
> berkoordinasi
> > dengan petugas di executive lounge dan menanyakan kesana kemari tidak
> >  ada hasil (jadwal pesawt take –off sempat terturnda beberapa menit),
> > kemudian saya diberi nama petugas executive yang dapat dihubungi apabila
> > barangnya diketemukan dan saya pun meninggalkan nomer tlp rumah.
> Sekembali
> > dari Banda Aceh tanggal tanggal 2 Desembernya saya menanyakan tentang
> barang
> > saya yang hilang tersebut hasilnnya nihil, dengan berucap Innalillahi
> > wainnalillahi rajiu'n sambil berpikir mendalam " stress" karena banyak
> > barang yang tak ternilai didalamnya. Semoga para pelaku tersebut diberi
> > petunjuk oleh Allah untuk mengembalikan barang-barang saya dan segera
> > bertobat kembali kejalan yang benar.
> > Semoga kejadian ini dapat mengingatkan kepada kita semua  untuk tetap
> > berhati hati terhadap barang barang bawaan dimanapun kita berada walaupun
> > lokasi yang kita rasa sangat aman sekalipun.
> > Semoga bermanfaat.
> >
> > Salam, Asrizal Masri
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
> > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
> > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
> > pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
> >
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
> > dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
> > * mungkin di semarang
> > * mungkin pula di solo
> > * mungkin juga join dg HAGI dll.
> >
> >
> -----------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> > IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct
> > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> loss
> > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
> any
> > information posted on IAGI mailing list.
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
>

Kirim email ke