Pak Ellino,

masih inget aku kagak
di satui dll

smoga inget ...

Salam buat keluarga

edi- ex plorasi



----- Original Message ----- From: "Febriadi, Elino" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id>; "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>; "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>; "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, December 11, 2008 10:09 AM
Subject: [iagi-net-l] OOT: Pemaksaan dalam agama


Saya tidak tahu banyak soal naskah kuno, namun menarik mendengar cerita penyiar Islam dulu menyerang dan memaksa kerajaan Hindu masuk Islam, sebab ini bertentangan dengan doktrin utama Islam, yaitu "tidak ada pemaksaan dalam agama". Bila cerita ini benar, mungkin penyiar2 itu menyalahgunakan Islam sebagai alasan untuk berkuasa.

Ada juga cerita yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui pedagang dan pengajar Arab, bukan tentara2 yang berperang.

Elino

-----Original Message-----
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, 10 December, 2008 9:35 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 6,9 Skala Richter Mengancam Bandung

Pak Rovicky,

Semalam saya cek sekilas beberapa naskah yang saya punyai terkait Kerajaan Pajajaran pada abad ke-16 (tahun 1500-an), terutama Carita Parahyangan, Babad Pajajaran, Pustaka Caruban Negri, dan Wangsakerta; spesifik terkait dengan bencana awal abad ke-16 tak saya temukan.

Analisis Pak Koesoema saya pikir benar walaupun tak langsung bisa menyimpulkan bahwa gempa 500 tahun yang lalu akibat gerakan Sesar Lembang tak terjadi. Bisa saja gempa itu terjadi hanya tak tercatat dalam naskah sejarah. Ini berbeda dengan naskah Pararaton yang sekitar dua tahun lalu pernah saya ulas karena memuat beberapa kejadian bencana yang berhubungan dengan dinamika Delta Brantas di wilayah Majapahit (bencana "banyu pindah" dan "pagunung anyar").

Semua naskah kuno itu dicatat oleh pujangga istana, sehingga hanya mengabadikan kejadian-kejadian sekitar istana saja (istana-sentris) dan kegiatan-kegiatan kenegaraan yang dilakukan rajanya. Carita Parahyangan dan Babad Pajajaran ditulis untuk Kerajaan Pajajaran yang ibu kotanya di Pakuan (sekitar Bogor sekarang), sedangkan Pustaka Caruban Negri dan Wangsakerta ditulis untuk mengabadikan Kerajaan/Kesultanan Cirebon. Kedua pusat kekuasaan ini jauh dari Bandung, jauh dari Sesar Lembang; sehingga bencana yang terjadi di luar wilayah kekuasaan ini wajar tak tercatat.

Jawa Barat pada awal abad ke-16 atau awal tahun 1500-an dikuasai oleh sebuah kerajaan Hindu bernama Syiwa Pajajaran beribu kota Pakuan di dekat Bogor sekarang. Negeri ini mempunyai enam pelabuhan di pantai barat, utara dan timur laut : Banten, Sunda-Kalapa, Pontang, Cikande, Tangerang, dan Cimanuk. Saat itu semuanya pelabuhan kecil karena belum termasuk wilayah perdagangan. Yang tercatat dalam babad-babad sejarah dan prasasti adalah kegiatan raja-raja Pajajaran dengan kaum pedagang Portugis dan bagaimana mereka bekerja sama untuk menahan serangan pedagang dan penyiar agama Islam. Pedagang Portugis bersaing dengan pedagang Islam di Malaka, Pajajaran yang Hindu tak mau berubah menjadi agama baru itu (Islam).

Apa daya, pelabuhan-pelabuhan Pajajaran berangsur-angsur menjadi pusat Islam berkat usaha Faletehan dan pasukannya. Tetapi Pajajaran di Pakuan tetap Hindu. Dan, Pakuan tak pernah menyerah memeluk Islam. Tahun 1579, Pakuan runtuh diserang pasukan Panembahan Yusuf dari Banten. Keruntuhan Pajajaran bukan semata-mata karena serangan kerajaan-kerajaan Islam di dekatnya, tetapi karena pengkhianatan beberapa pembesar Pakuan yang sudah memeluk Islam dan bekerja sama dengan musuh. Riwayat runtuhnya Majapahit oleh Demak sekitar 100 tahun sebelumnya terulang lagi di Jawa Barat -dikeroposi dari dalam kemudian diserang. Beberapa pembesar Pakuan yang masih beragama Hindu dipaksa menjadi Islam dan diperkenankan terus memegang jabatannya. Sementara beberapa penduduk Pajajaran melarikan diri ke selatan dan baratdaya ke arah Banten Selatan. Keturunan mereka adalah orang Baduy di Gunung Kancana. mereka masih menganggap dirinya orang Pajajaran. Demikian sekilas cerita dalam Babad Pajajaran.

Sesar Lembang sepanjang 22 km dengan thow yang makin mengecil dari 450 meter di Maribaya ke 40 meter di Cisarua dan menghilang di utara Padalarang tak akan punya efek apa-apa atau minimal ke ibukota Pakuan di sekitar Bogor sekarang bila gempa menggerakkannya 500 tahun yang lalu. Ibu kota Pajajaran ini sekitar 100 km ke arah barat baratlaut dari jalur sesar. Maka wajar bila gempa 500 tahun lalu hanya menggoyang lembah sisa danau Bandung yang rentan goyangan dari Majalaya sampai Padalarang, dan tak terasa atau minimal efeknya di Pakuan Pajajaran, sehingga kejadian itu tak tercatat di babad2 sezaman dengan Pajajaran sebab babad selalu istana-sentris.

Maka, harus mencari pendekatan lain kalau mau membuktikan kejadian gempa 500 tahun lalu sebab mungkin tak akan ditemukan catatannya di babad-babad Pajajaran.

salam,
awang


--- On Tue, 12/9/08, R.P.Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: R.P.Koesoemadinata <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa 6,9 Skala Richter Mengancam Bandung
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, December 9, 2008, 6:40 PM

Menurut age dating terakhir (Dam 1998?) Danau Bandung sudah menghilang sejak 16.000 tahun yang lalu. Pada tahun 1500 Masehi kerajaan Pajajaran ada di daerah Bogor, dan sekitar Lembang mungkin merupakan hutan belantara, walaupun di timurlaut Bandung mungkin berpenghuni, karena ditemukan artefak dari zaman neolithikum sampai abad ke 18.
Jadi adanya gempa 500 tahun yang lalu tidak ada bukti sejarah.
RPK

----- Original Message ----- From: "Rovicky Dwi Putrohari"
<[EMAIL PROTECTED]>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, December 09, 2008 2:35 PM
Subject: [iagi-net-l] Gempa 6,9 Skala Richter Mengancam Bandung


Pak Awang, juga kawan lain mungkin Pak Koesoemadinata atau rekan-rekan
P3G Bandung.
Kalau benar 500 tahun yang lalu terjadi gempa besar di bandung. Adalah
peninggalan sejarah (tulisan) mengenai gempa sesar lembang ini ?
Sangat mungkin tulisan-tulisan kerajaan Pajajaran waktu itu ada yang
mencatatnya.

RDP
======
Selasa ,   09 Desember 2008 ,
Peneliti Informasikan Siklus 500 Tahunan Gempa 6,9 Skala Richter
Mengancam Bandung Ferri Amiril Mukminin

LEMBANG, TRIBUN - Gempa berkekuatan 6,9 skala richter yang mengguncang
sesar Lembang masih menghantui kawasan Bandung. Warga diminta untuk
selalu waspada karena sesar lembang masih dalam status aktif hingga saat ini.

Peringatan itu disampaikan peneliti geoteknologi LIPI, Dr Ir Eko Yulianto.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan dengan melihat kawasan endapan
tanah yang terbentuk setelah gempa, sesar Lembang diperkirakan
bergerak terakhir kali sekitar 500 tahun yang lalu, sementara siklus
gempanya 500 tahunan.

"Jika kita lihat dari hasil penghitungan umur tanah yang terbentuk,
tanah
ini terakhir bergerak sekitar tahun 1500, mungkin itu masih zaman
kerajaan Demak dan Pajajaran," ucap Eko saat meninjau lokasi timbunan
sesar
Lembang
di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Sabtu (7/12).

Menurut Eko, dengan gempa berkekuatan 6,9 skala richter, kawasan
Bandung bisa porak-poranda. Sebab, kata Eko, Bandung Raya dulu kala
merupakan
danau
yang sangat luas yang mengalami perubahan menjadi kawasan dataran
karena letusan lava yang mengalir dari Gunung Sunda Purba. Karena itu,
tanahnya mengandung banyak lempung, dan apabila terjadi gerakan
patahan
guncangannya
akan terasa.

"Jika kita ibaratkan tanah kawasan Bandung ini seperti bubur, apabila
mangkuknya digoyang maka seluruh permukaan akan bergoyang," jelasnya.

Saat ditanya kapan persisnya gempa yang bisa memorak-porandakan
Bandung
itu
akan terjadi, hingga saat ini para peneliti selalu dihujani pertanyaan
yang
dinilai menggoda untuk diutarakan pihak mana pun.

"Itulah pertanyaan yang selalu menggoda wartawan untuk diungkapkan.
Hingga
saat ini kita belum bisa memastikan kapan itu terjadi. Namun satu hal
yang pasti, sesar ini aktif dan pernah bergerak 500 tahun yang lalu,"
ungkapnya.

Menurut Eko, perlu digarisbawahi bahwa penimbunan proses tanah di
bekas patahan Lembang sudah berlangsung setengahnya. Dengan kata lain,
jika diasumsikan tanah tersebut bergerak sekitar 500 tahun yang lalu,
berarti umur tanah yang mengalami proses sedimentasi sudah 250 tahun.
Eko mengatakan, gempa bisa terjadi kapan saja karena tidak ada faktor
pemicu dan belum ditemukan cara untuk melihat tanda-tanda akan datangnya gempa.

Saat ini tepat di sesar Lembang tersebut dibangun sebuah perumahan dan
rumah makan.

"Kawasan ini memang sangat indah dan menggoda untuk dijadikan kawasan
pemukiman. Namun di balik semua itu tersimpan ancaman yang kapan saja
bisa terjadi. Saya menyebut kawasan ini sebagai mawar berduri," tutur
pria
yang
sempat tinggal lama untuk studinya di negara Jepang ini.

Eko menjelaskan, sesar Lembang adalah satu bentuk landmark geologis
yang paling menarik di dataran tinggi Bandung dan ekspresi
geomorfologi yang jelas dari aktivitas neotektonik di cekungan
Bandung. Sesar Lembang secara morfologi diekspresikan berupa tebing
(gawir) besar dengan dinding tebing menghadap ke arah utara.

Bagian sesar Lembang yang dapat dilihat baik dari peta topografi dan
terutama dari foto udara maupun citra satelit mempunyai panjang sampai
dengan 22 kilometer. Dari timur ke barat, tinggi tebing sesar yang
mencerminkan besarnya pergeseran sesar (baik loncatan vertikal/throw
maupun
dislokasi) berubah dari sekitar 450-an meter di ujung timur (Maribaya,
Gunung Palasari) hingga 40-an meter di sebelah barat (Cisarua) dan
bahkan menghilang di ujung barat di sekitar utara Padalarang.

Hampir seluruh dataran sisa danau Bandung Purba yang membentang dari
timur ke barat teramati dengan jelas dengan latar belakang kompleks
Gunung Guntur, Gunung Papandayan, Gunung Malabar, Gunung Patuha, ke
arah utara terlihat dengan jelas jajaran Gunung Burangrang, Gunung
Tangkuban Perahu, Gunung Bukit Tunggul.

Gunung Burangrang, yang dipercayai merupakan sisa-sisa Gunung Sunda
Purba, tampak mempunyai ekspresi topografi tersayat tajam, satu
tahapan geomorfik
tua.

Pesan para peneliti LIPI kepada warga Bandung dan sekitarnya adalah
waspada
dan perhatikan langkah jika terjadi gempa. Contoh kecil pengalamannya
di Jepang adalah dengan bersembunyi di bawah meja yang kuat jika
terjadi
gempa.

"Jangan keluar dari rumah karena bahaya yang mengancam akan lebih
besar.
Bersembunyi di bawah meja merupakan hal yang pernah saya lakukan
bersama istri saya ketika mengalami gempa di apartemen saya di
Jepang," ujar
Eko.

Masyarakat, kata Eko, bisa menuntut pemerintah jika sosialisasi
tentang ancaman gempa ini kurang diketahui. (fam)

http://www.tribunjabar.co.id/artikel_view.php?id=26322&kategori=22


--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah
PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit
IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




__________ NOD32 3244 (20080705) Information __________

This message was checked by NOD32 antivirus system.
http://www.eset.com




--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------





Disclaimer - This message including any attachments and information contained herein ("Message" ) may contain privileged information or otherwise is protected from disclosure. Any unauthorized use of this Message by any person may lead to legal consequences. If you receive this Message in error, or if the recipient of this Message is not the intended recipient or the employee or agent authorized for delivering this Message to the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, dissemination, distribution or copying of this Message or let or cause this Message to be disclosed,disseminated, distributed, or copied is strictly prohibited, and please notify the sender by return message and immediately delete this Message from your system. Incoming and outgoing communications using this electronic mail may be monitored by PT Arutmin Indonesia,as permitted by applicable law and regulations. Unless it is made by the authorized person,any views expressed in this Message are those of the individual sender and may not necessarily reflect
the views of PT Arutmin Indonesia.


--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke