wah langsung tancap gas rupanya pak ketua, jadi lupa "stretching" dulu....:-)

semoga lekas sembuh....


salam,




________________________________
From: "z...@gc.itb.ac.id" <z...@gc.itb.ac.id>
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, February 4, 2009 7:10:51 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s

Pak Sekjen dan Rekans,
Pak Ketua IAGI, Bang Lambok dirawat di RS Halmahera Bandung sejak Senin
kemarin, katanya sih sakit: "Lower back pain" itu bahasa kerennya yang
juga dari beliau sendiri yang bilang (lewat smsnya ke saya Senin malam).

Semoga cepat sembuh, dapat kerja serta mimpin IAGI lagi dengan sehat.

Wassalam,

Yahdi Zaim

> matur nuwun, ceritanya pak sugeng. semoga bermanfaat utk semuanya.
> kalau saya dulu hanya mampir saja di sorong, terus pakai heli atau
> pesawat kecil terbang ke selatan (inanwatan). masih ingat, kalau
> pesawat masih di darat (jafman) maka sering membunyikan klakson, sebab
> ternyata sering ojek menyeberang bandara tsb, he.. he..
>
> tambahan satu lagi, buah sukun dari sorong terkenal besar ukurannya
> dan uenakkk tenan bila digoreng atau direbus...
>
> salam,
> syaiful
>
> On Tue, Feb 3, 2009 at 4:40 PM, Sugeng Hartono
> <sugeng.hart...@petrochina.co.id> wrote:
>> Bang Syaiful,
>>
>> Wah, Sampeyan kok malahan cerita kuliner?
>> Well, ini cerita lama yha: Jawaranya di Kepala Burung (PSC) adalah
>> Petromer
>> Trend, perusahaan dari Denver, mulai 1970. Selain itu ada Phillips
>> (P.Salawati).
>> Trend discovery Kasim-1 sekitar 1972, flowing lebih 50,000 bopd (?) dari
>> Kais limestone.
>> Seterusnya Trend menemukan lapangan-2: Walio (315 wells), Kasim (59),
>> Jaya
>> (22), Cendrawasih (29), Moi (9), Kasim Utara (11), Kasim Barat (8), Arar
>> (4), Klalin (10), Payao (3 well, produksi tinggal 2); bbrp sumur yang
>> kurang
>> ekonomis: Klagagi-1, West Klagagi, Klaifi (2), Klagana (2), Klari-1, ada
>> oil
>> stain di Sirga sandstone). Klate-1 (paling ujung timur) ada oil stain di
>> Crystalline Lmst yang posisinya di bawah Kais, Terumbu-1 (targetnya
>> Klasaman
>> carbonate).
>> Masih ada bbrp sumur lain, dan yang menarik discovery SE Walio-1 (2000
>> bopd).
>> Block ini masih berproduksi sekitar 7000 BOPD dengan watercut (harap
>> tidak
>> kaget) 99.0%, sehingga produksi airnya mencapai 780,000 BWPD.
>> Semua produksi dengan ESP (Reda) pump, mungkin sumur baru masih flowing.
>> Trend membangun fasilitas produksi dan basecamp yang sangat bagus dan
>> lengkap di ujung Papua (mainland) berhadapan dengan P.Kasim (banyak
>> karyawan
>> dan keluarga tinggal di sini) dinamakan Kasim Marine Terminal. Kerja di
>> sini
>> sangat mengasyikan. Jam 05:00 sudah terlihat hiruk-pikuk, perahu ponton
>> tanggung mondar-mandir membawa karyawan dari P.Kasim ke KMT base atau ke
>> lapangan. Tepat jam 06:00 sirine berbunyi nyaring...setelah itu keadaan
>> menjadi sunyi senyap. Nanti jam 11:30 dan jam 13:00 (istirahat) sirine
>> berbunyi lagi. Baru jam 18:00 saat kantor tutup, sekali lagi sirine
>> berbunyi.
>> Kehidupan malam cukup menarik, tidak membosankan. Ada club house yang
>> sangat
>> bagus, lengkap dengan film, tivi, bilyar, permainan lain dan bar.
>> Walaupun
>> remote area, para pekerja dibuat kerasan dengan kegiatan yang positif.
>> sekali-2 kami menyanyi ramai-2 di bar.
>> KMT ini sekitar 65 km jauh di selatan kota Sorong lho.
>> Ada kejadian lucu: Biasanya pesawat Merpati dari Jakarta/Makassar
>> mendarat
>> di Jefman (bandara lama, berupa pulau karang) jam 17:00. Para karyawan
>> segera ramai-2 naik ke boat perusahaan. Boat segera berangkat melewati
>> selat, diantara pulau-2 yang banyak sekali jumlahnya (kawan Papua saya
>> ingat
>> nama pulau-2 tersebut); setelah 2 jam, boat sampai KMT. Kami pun turun
>> untuk
>> menuju kamar masing-2. Ada tiga penumpang perlente bertanya: Pak, dimana
>> hotel Cendrawasih (hotel di kota Sorong). Wah, ini gawat. Mereka pikir
>> boat
>> yang ditumpangi menuju kota Sorong :(
>>
>> Sekitar 1993 JOB Pertamina-Trend Salawati baru menemukan Lapangan Matoa
>> di
>> P.Salawati.
>> Sudah ada sekitar 30 sumur, dan bbrp sumur-2 di luar Matoa. Jumlah
>> produskinya sekitar 5600 BOPD. Di lapangan ini lah kami banyak belajar
>> pekerjaan wsg. Kenapa? Di sini seorang wsg dituntut untuk lebih hati-2
>> menjelang pemboran masuk Kais, karena kita hanya diperbolehkan menembus
>> Kais
>> setebal 10 ft. Bayangkan kalau kawan geophisicyst "meleset" memprediksi
>> top
>> Kais sekitar 100 ft lebih dalam, bisa-2 kawan wsg akan semalaman tidak
>> tidur. Anehnya, dari sekian banyak sumur, top Kais selalu ditembus
>> setelah
>> tengah malam atau subuh. Kawan Drilling beda lagi; dia mengeluh, setiap
>> running casing 7" selalu hujan lebat.
>> Kalau kegiatan di Jabung (Jambi) lain lagi: Kawan yang pegang operation
>> di
>> Jkt (expat) selalu mengeluh karena TD selalu ditembus hari Jumat.
>> Akibatnya
>> jadwal sofball, golf atau acara keluarga akan terganggu.
>>
>> Ada pengalaman menarik di salah satu sumur Matoa. Ketika completion,
>> sudah
>> ribuan barrel air disedot (swabbing) tetapi hasilnya tetap 100% water.
>> Bagian Operation sudah pesimis, dan ingin menutup sumur secara permanen.
>> Kawan Exploration bersikeras bahwa ini termasuk sumur bagus. Dari
>> laporan
>> wsg terlihat jelas. Setelah diselidiki lebih lanjut, ternyata saat
>> drilling
>> in progress sempat terjadi lost circulation, dan sekian ratus atau ribu
>> barrel fresh water dipompakan (tidak dicatat dengan baik). Sebuah Reda
>> pump
>> segera dipasang, sumur disedot. Tidak lama kemudian, muncul 2% oil, 5%,
>> 10%
>> dst sampai flowing. Sumur ini selamat dan berproduksi cukup lama.
>> Dari pengalaman ini, kami selalu menekankan, apapun yang dipompakan ke
>> dalam
>> sumur harus dicatat dengan rapi dan lengkap.
>>
>> Sekian dulu, kalau ada kawan yang ingin menambahkan cerita silahkan.
>>
>> Salam hangat,
>> sugeng
>>
>>
>> ----- Original Message ----- From: "mohammad syaiful"
>> <mohammadsyai...@gmail.com>
>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>> Sent: Tuesday, February 03, 2009 11:32 AM
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s
>>
>>
>> lho, mas sugeng ini kok malah banyak cerita duriannya sih. tapi memang
>> asyik kok, soalnya saya juga dulu sering menikmati durian khas,
>> berukuran kecil (dibandingkan durian sumatra / udanmas dari sumsel),
>> dan sering disebut sbg 'durian mentega. apalagi kalo dicampur dengan
>> sayur ikan tuna yg dimasak oleh seorang drillling supervisor, atau
>> dicampur juga dengan udang bakar yg direnteng seperti sate, ahhhhh..
>> maknyus tenannn...
>>
>> nah, kembali ke soal migas, mungkin mas sugeng bisa cerita lebih
>> panjang dong, kapan si matoa ditemukan. kalo sungkan atau lupa berapa
>> besar cadangannya, mungkin bisa cerita akan berapa lama utk
>> diproduksi: 10 tahun, 100 tahun?
>>
>> salam,
>> syaiful
>>
>> On Tue, Feb 3, 2009 at 11:15 AM, Sugeng Hartono
>> <sugeng.hart...@petrochina.co.id> wrote:
>>>
>>> Bang Ipul dan Den Agus,
>>>
>>> Penemuan lapangan minyak yang cukup besar di Salawati adalah lapangan
>>> Matoa,
>>> saya dan kawan-2 banyak terlibat.
>>> Rupanya sebelum kami masuk ke hutan Salawati, para penduduk setempat
>>> sudah
>>> lebih dulu meng-eksplorasi ke seluruh pelosok pulau ini.
>>> Mereka tidak mencari singkapan, tetapi mencari pohon durian! Kalau
>>> ketemu
>>> kumpulan pohon sagu, ya rezeki.
>>> Begitu pohon durian ditemukan, mereka langsung memberi tanda: milik
>>> Jeremias, milik Otter Ohorella, milik Jacob Rumbiak dll.
>>> Semak-2 di sekeliling pohon segera dibersihkan, lalu pondok kecil
>>> segera
>>> di
>>> bangun.
>>> Begitu musim durian tiba, mereka berkumpul di pondok ini sambil
>>> menunggui
>>> durian masak yang jatuh.  Beberapa hari sekali mereka turun untuk
>>> menjual
>>> durian, tetapi sekarang sering dibeli kawan-2 produksi di lapangan
>>> Matoa.
>>> Ternyata kawan-2 Drilling Dept  PetroChina juga punya satu pohon durian
>>> :)
>>>
>>> Salam hangat,
>>> sugeng
>>>
>>> ----- Original Message ----- From: "mohammad syaiful"
>>> <mohammadsyai...@gmail.com>
>>> To: <iagi-net@iagi.or.id>
>>> Sent: Tuesday, February 03, 2009 10:57 AM
>>> Subject: Re: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s
>>>
>>>
>>> lha, kang agus, bukankah di kepalanya (kepala burung) sudah sejak
>>> puluhan tahun lalu diproduksi minyaknya lho... coba tanya teman2
>>> pertamina dan petrochina (dulunya: devon), pasti bisa cerita banyak.
>>> kalo gas, tuh tangguh-nya bp tentunya yg telah terkenal...
>>>
>>> salam,
>>> syaiful
>>>
>>> On Tue, Feb 3, 2009 at 10:33 AM, Hendratno Agus
>>> <agushendra...@yahoo.com>
>>> wrote:
>>>>
>>>> Perjalanan panjang eksplorasi migas di Papua, ternyata juga membuka
>>>> banyak
>>>> peluang investasi eksplorasi migas pada 3 tahun terakhir ini. Beberapa
>>>> blok
>>>> seperti bintuni, semai, cendrawasih, nothern papua, menjadi target
>>>> beberapa
>>>> pemain besar di dunia untuk invest di Papua, sekalipun semua masuk
>>>> dalam
>>>> kategori high risk. Ternyata...Papua tidak saja kaya bijih dan koteka
>>>> tapi
>>>> juga kaya migas...
>>>>
>>>> salam, agus hendratno
>>>>
>>>>
>>>>
>>>>
>>>> ________________________________
>>>> From: "yanto...@yahoo.co.id" <yanto...@yahoo.co.id>
>>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>>> Sent: Sunday, February 1, 2009 4:35:00 PM
>>>> Subject: Re: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s
>>>>
>>>> Pak Awang menarik sekali, seismic survey pertama yang dilakukan di
>>>> Papua
>>>> juga terjadi th 1936 yaitu Refraction seismic, sayangnya saya lupa
>>>> publikasi
>>>> yang pernah say baca.
>>>>
>>>> Salam
>>>>
>>>> Yanto Salim
>>>>
>>>> Powered by Telkomsel BlackBerry(R)
>>>>
>>>> -----Original Message-----
>>>> From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
>>>>
>>>> Date: Thu, 29 Jan 2009 21:10:27
>>>> To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI<fo...@hagi.or.id>; Geo
>>>> Unpad<geo_un...@yahoogroups.com>; Eksplorasi
>>>> BPMIGAS<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
>>>> Subject: [iagi-net-l] Papua Petroleum Exploration 1930s
>>>>
>>>> Dua puluh tahun yang lalu, Juni 1988, di tengah saya libur setahun
>>>> dari
>>>> kuliah, saya berada di Jajayapura, bekerja selama dua minggu
>>>> memilih-milih
>>>> laporan Belanda, memotokopinya, dan menerjemahkannya untuk sebuah
>>>> perusahaan
>>>> emas asal Australia. Pada saat itulah saya menemukan buku-buku
>>>> lapangan
>>>> asli
>>>> beberapa geologist Belanda yang pernah bekerja di Papua, yang namanya
>>>> selama
>>>> itu hanya saya baca dari buku van Bemmelen (1949), antara lain
>>>> Molengraaff.
>>>> Saya pun menemukan beberapa laporan NNGPM tentang awal eksplorasi
>>>> perminyakan di wilayah Papua.
>>>>
>>>> Jayapura, Juni 1988 adalah sebuah kota yang mahal dan tetap terpencil.
>>>> Ongkos fotokopi Rp 75 selembar (saat itu di Bandung fotokopi Rp 15-Rp
>>>> 20).
>>>> Koran Kompas datang terlambat 3-4 hari. Harian lokal, Cenderawasih,
>>>> terbit
>>>> seminggu sekali. Beberapa tabloid yang terbit di Jakarta terlambat
>>>> satu-dua
>>>> minggu di sini. Di kota, para pedagang makanan adalah dominan orang2
>>>> Bugis :
>>>> ikan bakar. Satu restoran Padang ada. Sementara itu, penduduk aslinya
>>>> hanya
>>>> menggelar tikar 1x1 meter berjualan kapur, sirih, dan buah matoa, itu
>>>> saja.
>>>> Malam minggu, hotel tempat saya menginap penuh dengan penduduk asli
>>>> ini
>>>> (para pegawai kantor), mereka membelanjakan gajinya untuk minum-minum
>>>> bir
>>>> dan membeli porkas (jenis lotere yang populer saat itu). Minggu
>>>> paginya,
>>>> saya menemukan mereka bergelimpangan di pinggir jalan – pulas
>>>> tertidur.
>>>> Di
>>>> ujung jalan, saya melihat dua orang dari mereka sedang berkejaran,
>>>> yang
>>>> mengejar membawa pecahan botol sambil berteriak "Kubunuh kau...!".
>>>> Hm..masih mabuk rupanya. –demikian sepenggal paragraf buku harian
>>>> saya.
>>>>
>>>> Belum lama ini saya membuka kembali catatan2 saya itu. Sebagian saya
>>>> ingin
>>>> menceritakannya di bawah ini. Semoga menjadi variasi bacaan dari
>>>> tulisan2
>>>> saya.
>>>>
>>>> ---------------
>>>> Ini kisah lama, sekitar 75 tahun yang lalu, mungkin masih menarik
>>>> untuk
>>>> diketahui lebih luas sebab selama ini hanya tersimpan di buku-buku
>>>> lama,
>>>> yang sulit terbuka untuk umum. Ini kisah eksplorasi minyak di Papua,
>>>> pulau
>>>> terakhir yang dieksplorasi Belanda di Indonesia.
>>>>
>>>> Tahun 1935, NNGPM (the Nederlandsche Nieuw-Guinee Petroleum
>>>> Maatschappij)
>>>> mulai mengeksplorasi bagian barat Papua (Vogel Kop – Bird's Head,
>>>> alias
>>>> Kepala Burung) seluas 10 juta hektar. Pulau besar ini belum pernah
>>>> dipetakan, peta yang ada hanya peta topografi kasar dalam rangka
>>>> patroli
>>>> militer. Maka tim besar di bawah pimpinan Dr A.H. Colijn, manajer
>>>> eksplorasi
>>>> dari Tarakan, mulai melakukan perkerjaan raksasa memetakan geologi
>>>> Papua.
>>>> Dengan berbagai pertimbangan, NNGPM memilih Babo di Teluk Berau
>>>> sebagai
>>>> basecamp. Pekerjaan pemetaan di area yang sangat luas ini dilakukan
>>>> pertama
>>>> kali menggunakan pesawat terbang. Pesawat amfibi Sikorski yang bisa
>>>> mendarat
>>>> di air ditugaskan untuk pekerjaan ini. Para pilot pesawat ini mesti
>>>> pandai-pandai membaca cuaca yang sering berkabut dan berubah di atas
>>>> Papua,
>>>> mereka pun mesti pandai bermanuver di antara celah-celah tebing batuan
>>>> gamping di beberapa pegunungan Papua. Dari ketinggian 12.000 kaki,
>>>> beberapa
>>>> formasi
>>>> geologi bisa diketahui. Ini adalah pekerjaan awal –semacam
>>>> reconnaissance
>>>> survey.
>>>>
>>>> Pekerjaan selanjutnya, yang jauh lebih menantang adalah ground survey.
>>>> Torehan banyak sungai di Papua menolong para geologists Belanda
>>>> memetakan
>>>> geologi wilayah besar ini. Para kru lapangan semuanya adalah suku2
>>>> dari
>>>> banyak wilayah di Indonesia : Dayak, Manado, Ambon, Jawa, Batak, dan
>>>> Banda.
>>>> Suku Papua sendiri kelihatannya tak ada sebab pada zaman itu
>>>> diceritakan
>>>> bahwa mereka masih merupakan suku pengayau alias pemenggal kepala yang
>>>> diceritakan tentara Inggris di perbatasan PNG-Papua sebagai suku
>>>> pelintas
>>>> batas yang suka mengejar musuhnya melewati garis batas demarkasi. Para
>>>> geologists yang memetakan geologi Papua memilih camp-nya di perahu,
>>>> ini
>>>> jauh
>>>> lebih nyaman daripada di dalam hutan yang sangat lebat. Setiap perahu
>>>> dilengkapi dengan : listrik dari genset, radio, kulkas, lampu2, dan
>>>> bak
>>>> mandi untuk berendam dengan cukup nyaman. Mandi harus di atas perahu
>>>> sebab
>>>> bila mandi di sungai akan menjadi santapan ramai-ramai para buaya.
>>>> Detasemen
>>>> militer tentu
>>>> selalu berjaga mengawal para geologists dan kru-nya ini, maklum mereka
>>>> berada di wilayah yang alam dan penduduknya dinilai tidak ramah.
>>>>
>>>> Lama-kelamaan, bumi Papua pun mulai terpetakan dan terbuka. Beberapa
>>>> wilayah telah dibuka untuk dibangun jalan, dan bahkan beberapa sumur
>>>> pertama
>>>> telah dibor : Wasian, Klamono, Jef Lio, Kasim. Pemukiman2 para
>>>> pendatang
>>>> mulai meramaikan bagian barat Papua, perahu2 kecil yang pada awalnya
>>>> kecil
>>>> telah menjadi kapal-kapal besar bermotor dengan nama : Jan Carstenz,
>>>> Soedoe,
>>>> Moeara, Boelian, Minjak Tanah, dan Casuaris. Desa Papua Babo, di
>>>> sebuah
>>>> pulau  delta kecil Sianiri Besar, tetap dipilih sebagai base. Ini
>>>> karena
>>>> posisinya yang berada di tengah di antara wilayah eksplorasi NNGPM.
>>>> Sungai
>>>> di depannya, Sungai Kasira, juga cukup dalam untuk kapal-kapal besar
>>>> berlabuh. Meskipun deltanya tentu saja berawa-rawa, tetapi Babo base
>>>> terletak diatas bukit berkerikil setinggi 30 kaki dan masih aman dari
>>>> pasang
>>>> naik di sekitarnya. Di bukit ini kantor NNGPM dibangun, juga pemukiman
>>>> para
>>>> pekerjanya. Dan di sekitar Babo ada ruang luas yang telah dibuka
>>>> tempat
>>>> dibangun
>>>> aerodrom, hanggar, perbengkelan, rumah sakit, lapangan golf, dan
>>>> bioskop
>>>> (bayangkan di tepi hutan Papua yang terpencil, pada tahun 1930-an
>>>> telah
>>>> ada
>>>> lapangan golf).
>>>>
>>>> Suku2 Papua pun mulai mau bekerja sama dengan para pendatang ini.
>>>> Sebelumnya, mereka jarang melihat para pendatang berkulit putih,
>>>> kecuali
>>>> para pemburu burung cenderawasih atau para pedagang Cina. Orang2 Papua
>>>> ini
>>>> diperkerjakan NNGPM untuk membongkar muat barang-barang dari kapal2
>>>> yang
>>>> berlabuh di depan Babo dan menarik batang2 pohon dari sekitar hutan
>>>> Babo
>>>> untuk membangun perumahan. Bahkan, mereka juga mau berbulan-bulan
>>>> meninggalkan kampung2nya membantu NNGPM membuka hutan. Mereka bekerja
>>>> untuk
>>>> "Tuan Merah", begitu mereka memanggil tuan-tuan Belanda ini (mungkin
>>>> karena
>>>> muka Belanda ini merah bila kepanasan). Dari suku pemburu menjadi suku
>>>> pekerja, tentu sebuah perubahan budaya yang besar buat mereka.
>>>> Diceritakan
>>>> bahwa suku-suku Papua ahli menggunakan tombak, busur dan anak panah.
>>>> Keahlian ini telah menjadi rezeki untuk seluruh kru sebab mereka bisa
>>>> dengan
>>>> mudah makan daging segar kanguru, babi, dan merpati hutan. Mereka
>>>> meninggalkan kewajiban
>>>> mengolah sagu kepada para perempuan di sukunya. Sebelum kedatangan
>>>> NNGPM,
>>>> suku2 Papua ini masih menggunakan cangkang kerang sebagai alat
>>>> pembayaran,
>>>> kini mereka mempunyai uang Belanda sebagai upah mereka bekerja. Dan
>>>> saat
>>>> mereka membawa uang Belanda ke toko-toko yang baru dibuka, mereka
>>>> begitu
>>>> takjub bisa mendapatkan barang2 yang semula tak mereka lihat. Dan,
>>>> standar
>>>> hidup suku Papua pun meningkat dengan cepat. Mereka mengalami revolusi
>>>> budaya dalam beberapa tahun saja, jauh lebih cepat daripada lebih dari
>>>> 1000
>>>> tahun sejak nenek moyangnya mulai mendiami wilayah ini.
>>>>
>>>> Para pekerja Eropa NNGPM pun yang semula hanya laki-laki saja mulai
>>>> membawa kaum perempuannya ke Babo. Maka komunitas seperti di kota
>>>> besar
>>>> pun
>>>> mulai tumbuh, laki-laki perempuan bercampur baur. Bila ada kelahiran
>>>> anak,
>>>> maka bendera di kantor NNGPM dinaikkan, bila ada anak kembar lahir;
>>>> maka
>>>> dua
>>>> bendera NNGPM akan dikibarkan. Rute2 penerbangan keluarga mulai ada,
>>>> sekaligus membawa semua keperluan untuk komunitas. Inilah cikal bakal
>>>> penerbangan ke Papua. Pada tahun 1940, diresmikan layanan terbang ke
>>>> wilayah
>>>> ini "Groote Oost Luchtvaart" (Great East Flight) oleh KNILM
>>>> (Koninklijke
>>>> Nederlandsch Indische Luchtvaart Maatschappij) yang punya airport di
>>>> Babo.
>>>>
>>>> Semua pesta2 penting tentu saja diadakan dengan meriah : Kelahiran
>>>> Ratu
>>>> Belanda, festival St Nicholas, Natal, dan Tahun Baru. Setiap malam
>>>> minggu
>>>> ada pemutaran film di bioskop perusahaan, ada pertandingan hoki, sepak
>>>> bola,
>>>> tenis dan golf. Para wanita Belanda pun dengan bantuan suku2 asli yang
>>>> telah
>>>> menjadi pekerja NNGPM punya hobi baru yaitu mengumpulkan anggrek hutan
>>>> dari
>>>> berbagai varietas. Para botanist dan zoologist amatir mulai
>>>> bermunculan
>>>> dengan kayanya flora dan fauna Papua ini. Komunitas ini pun
>>>> menghasilkan
>>>> para etnograf amatir yang meneliti para suku2 Papua di sekitar Babo.
>>>> Suatu
>>>> hari, Mr. Wissel, seorang insinyur NNGPM terbang di atas Punggung
>>>> Papua
>>>> (Pegunungan Tengah) Papua dan menemukan beberapa danau besar di
>>>> sekitar
>>>> wilayah Enarotali sekarang. Pantai danau ini dihuni oleh suku2 Papua
>>>> yang
>>>> belum dikenal sama-sekali oleh dunia luar. Saat Wissel turun dari
>>>> pesawat,
>>>> ia disambut sebagai "dewa dari langit". Kemudian, danau ini sekarang
>>>> terkenal sebagai Danau Wissel. Hubungan baik terbina, beberapa orang
>>>> suku
>>>> Papua penghuni pantai danau ini pernah diterbangkan ke Babo untuk
>>>> operasi
>>>> darurat.
>>>>
>>>> Begitulah sekelumit sejarah pembukaan wilayah Papua di Kepala Burung.
>>>> Membuka semuanya : pengetahuan geologi, membawa minyak ke permukaan
>>>> (lapangan Klamono, Mogoi, Wasian, dll.), dan membuka keterpencilan
>>>> suku-suku
>>>> Papua. Ini sebuah contoh bagaimana minyak bisa membuka dunia yang
>>>> semula
>>>> "back of beyond".
>>>>
>>>> Teman-teman ex Petromer Trend (kini PetroChina) yang menemukan
>>>> lapangan2
>>>> besar di Salawati awal tahun 1970-an (misal Walio dan Kasim), BP yang
>>>> sedang
>>>> mengembangkan Tangguh di Berau Bay, dan Genting Kasuri yang mau
>>>> memulai
>>>> survey di wilayah ex Babo, pasti punya cerita tersendiri dan terkini
>>>> membuka
>>>> Kepala Burung ini; saya hanya menceritakan sedikit masa lalunya.
>>>>
>>>> Salam,
>>>> awang
>>>>
>>>>
>>>>
>>>
>>>
>>>
>>> --
>>> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
>>> Mobile: 62-812-9372808
>>> Emails:
>>> msyai...@etti.co.id (business)
>>> mohammadsyai...@gmail.com
>>>
>>> Technical Manager of
>>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>>>
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------------------
>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------------------
>>> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
>>> akan dilaksanakan di Semarang
>>> 13-14 Oktober 2009
>>>
>>> -----------------------------------------------------------------------------
>>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>> No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n: Shinta Damayanti
>>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>> ---------------------------------------------------------------------
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted
>>> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
>>> shall
>>> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
>>> direct
>>> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
>>> loss
>>> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use
>>> of
>>> any
>>> information posted on IAGI mailing list.
>>> ---------------------------------------------------------------------
>>>
>>>
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------------------
>>> PP-IAGI 2008-2011:
>>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>>
>>> --------------------------------------------------------------------------------
>>> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
>>> akan dilaksanakan di Semarang
>>> 13-14 Oktober 2009
>>>
>>> -----------------------------------------------------------------------------
>>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>> No. Rek: 123 0085005314
>>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>> No. Rekening: 255-1088580
>>> A/n: Shinta Damayanti
>>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>> ---------------------------------------------------------------------
>>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>>> posted
>>> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
>>> shall
>>> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
>>> direct
>>> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
>>> loss
>>> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use
>>> of
>>> any
>>> information posted on IAGI mailing list.
>>> ---------------------------------------------------------------------
>>>
>>>
>>
>>
>>
>> --
>> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
>> Mobile: 62-812-9372808
>> Emails:
>> msyai...@etti.co.id (business)
>> mohammadsyai...@gmail.com
>>
>> Technical Manager of
>> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>>
>> --------------------------------------------------------------------------------
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>> --------------------------------------------------------------------------------
>> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
>> akan dilaksanakan di Semarang
>> 13-14 Oktober 2009
>> -----------------------------------------------------------------------------
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> ---------------------------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted
>> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
>> shall
>> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
>> direct
>> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
>> loss
>> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
>> any
>> information posted on IAGI mailing list.
>> ---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>> --------------------------------------------------------------------------------
>> PP-IAGI 2008-2011:
>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>> --------------------------------------------------------------------------------
>> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
>> akan dilaksanakan di Semarang
>> 13-14 Oktober 2009
>> -----------------------------------------------------------------------------
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>> No. Rekening: 255-1088580
>> A/n: Shinta Damayanti
>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> ---------------------------------------------------------------------
>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>> posted
>> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
>> shall
>> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
>> direct
>> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
>> loss
>> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
>> any
>> information posted on IAGI mailing list.
>> ---------------------------------------------------------------------
>>
>>
>
>
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> Technical Manager of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> --------------------------------------------------------------------------------
> tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
> akan dilaksanakan di Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


      

Kirim email ke