Sekedar tambahan.
 
Selama 41 tahun bekera di perminyakan, khususnya eksplorasi, selalu terulang 
kisah seperti yang sedang kita bicaraka ini, khususnya di Pertamina. Eksplorasi 
ditingkatkan, kemudian di minimumkan (hampir stop), diperdebatkan, diaktifkan 
lagi, di-rem lagi dan seterusnya berulang terus. Kalau tentang alasan teknis, 
semua pihak yang berbeda pendapat dapat berargumen sama2 meyakinkan. Satu hal 
yang sebenarnya menjadi faktor utama tetapi tidak diungkapkan adalah 
ketersediaan dana. Kalau dana tidak ada lalu mau eksplorasi pakai apa. Cari 
pinjaman, wahhh pinjam dana untuk eksplorasi biasanya sulit. Mau pinjam pakai 
tanggungan hasil produksi yang ada saat ini, ini bisa cuma yang punya produksi 
(ujungnya di dept keuangan) tidak mengijinkan barangkali. Akhirnya jawaban 
pamungkas adalah " itu policy pemerintah" yang dapat diterjemahkan " si Dul can 
do no wrong". Jangan ditanggapi serius ahhhh, selamat mengayati "Earth Day"
 
Yangkung

--- On Wed, 21/4/10, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> wrote:


From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Belum Saatnya Pertamina Eksplorasi Sumur Baru (???)
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, 21 April, 2010, 8:15 AM


"....Pemerintah menegaskan belum  saatnya Pertamina melakukan eksplorasi *ke
daerah lain* karena .... ".
Kalau dibaca sesuai diatas, yang saya tangkap adalah perlunya Pertamina
meningkatkan produksi dan masih 'boleh' eksplorasi dari lapangan yg sudah
dimiliki saat ini.  Kalau saya baca positip pernyataan itu saja, maka ini
perlu ditunjukkan kehebohan .. eh kehebatannya dalam mengelola lapangan yg
sudah dioperasikan saat ini. Mungkin salah satunya dengan cara benchmarking
dengan perusahaan2 senada (NOC lain). Saya rasa PTM perlu menunjukkan hal
ini supaya pemerintah juga tahu performancenya hingga kini.

Selamat Hari Kartini !!

RDP
-- 
You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do it
any way ... not just discuss it in the hall way.


Kirim email ke