mas vicky...
ini ada artikel dari artikel buatan pak benny L, yang sekarang kerja di OPEC..
silahkan cek di http://ekonomi-migas.blogspot.com/

Kontrak Berdasarkan Gross Revenue 
Sehubungan dengan wacana menggunakan model kontrak perminyakan berdasarkan 
pembagian dari Gross Revenue (selanjutnya kita singkat GR), saya kira ada 
baiknya kita kaji lebih jauh sistem ini. Apakah benar sistem ini superior 
karena: “lebih mudah alias tidak lagi berurusan dengan cost recovery” dan 
“lebih mudah mekanisme perhitungannya”.

Pada saat kita mengkaji suatu usulan kebijakan, pertanyaannya tentu apa tujuan 
kebijakan tersebut, kalau tujuan utamanya karena 2 hal tersebut diatas, maka 
pemilihan sistem pembagian berdasarkan GR ini TIDAK SALAH alias syah syah saja. 
Apakah sistem ini akan memberikan hasil yang paling optimum untuk host country? 
wacana inilah yang perlu kita kaji lebih jauh.

Pertama, saya berangkat dari data dulu, kalau seandainya ini sistem yang baik 
atau paling tidak yang cukup dikenal, kenapa hampir tidak pernah dijumpai 
kontrak pembagian berdasarkan GR di belahan dunia ini?, katanya Peru pernah 
menggunakannya - tapi itu pun model kontrak mereka yang lama, saya sendiri 
belum pernah melihat detail modelnya, karena database yang saya punya disini 
adalah untuk kontrak yang lebih baru (setelah tahun 1998), model kontrak mereka 
yang lebih baru tidak lagi menggunakan model pembagian berdasarkan GR ini. Saya 
berharap ada contoh negara lain, mungkin saya belum sempat memeriksa semua, 
tapi paling tidak, untuk kontrak kontrak yang lebih baru, hampir tidak pernah 
atau jarang sekali ditemui. Senang sekali kalau ada kolega yang dapat memberi 
info atau pernah menemukan model kontrak seperti ini, buat pembelajaran kita 
bersama tentunya.

Berangkat dari worldwide database tersebut, logis kalau timbul pertanyaan: “kok 
nggak ada (atau sedikit sekali) yang pakai model seperti ini?”, apa karena 
negara lain “belum sempat memikirkan untuk mencoba model ini”? atau justru 
sebaliknya, mereka sudah mengkaji lebih jauh dan mereka (memutuskan) tidak 
tertarik. Mungkin juga, tujuan utama mereka memang bukan “yang mudah mudah” 
seperti diatas sehingga wajar kalau mereka memilih tidak menggunakan sistem ini.

Disadvantage model pembagian berdasarkan GR
Mari kita lihat disadvantage sistem ini, misalkan kita memilih pembagian 
berdasarkan GR (X% : Y%), X% buat host country, dan Y% buat IOC. Silahkan 
dilakukan exercise atau simulasi, yang paling umum dilakukan adalah melihat 
respons Government Take (selanjutnya kita singkat GT*) terhadap profit. Apakah 
GT akan naik, konstan atau turun dengan kenaikan profit?, kenaikan profit yang 
paling umum disebabkan kenaikan harga minyak, bisa juga karena recoverable 
reserves yang naik atau karena biaya turun.

Suatu sistem disebut “regresif” apabila GT turun dengan kenaikan profit, 
“netral” apabila tidak berubah (konstan) dengan kenaikan profit dan “progresif” 
apabila naik dengan kenaikan profit.

Cara paling sederhana untuk menghitung kenaikan profit tentu dengan melakukan 
sensitivitas terhadap harga minyak, berdasarkan hitungan hitungan sederhana, 
maka sistem pembagian berdasarkan GR ini akan cenderung masuk golongan sistem 
yang “regresif” (mungkin rekan rekan bisa melakukan exercise juga, menarik 
untuk diskusi kalau seandainya hasilnya berbeda, sekali lagi ini untuk 
pembelajaran kita semua). 

Sekarang kita bandingkan dengan PSC standard, PSC standard cenderung netral, 
dengan kenaikan profit, GT akan cenderung tetap, sekitar 85% (akan sedikit 
lebih tinggi karena pengaruh DMO, dll). Apabila kita bandingkan dengan sistem 
pembagian berdasarkan GR, maka untuk kasus low profitability (bisa karena harga 
minyak rendah, recoverable reserves lebih jelek dan atau biaya naik), maka 
model (pembagian berdasarkan GR) ini akan lebih baik bagi RI. Namun sebaliknya, 
apabila nantinya parameter yang men-drive profit (price, reserves, cost) 
membuat naiknya tingkat keuntungan (high profitability), maka sebenarnya GT 
untuk model pembagian berdasarkan GR akan lebih jelek daripada sistem PSC 
standard.

Wacana ini perlu diantisipasi dan dipahami, jangan sampai setelah kejadian 
(sekian tahun dari sekarang), kita baru terheran heran, “lha kok GT malah turun 
pada saat keuntungan naik?”. Saya sengaja memfokuskan ke “disadvantage” dari 
sistem pembagian berdasarkan GR, supaya kita dapat melihat kedepan, bahwa 
kemudahan yang kita inginkan (ternyata) ada “cost” nya juga.

Masalah perpajakan untuk model pembagian berdasarkan GR
Dari aspek perpajakan, pembagian berdasarkan GR akan mempunyai dua kemungkinan:

1. Bagian Contractor sudah “net”
2. Contractor masih membayar pajak dari bagiannya

Kemungkinan 2 tentu tidak ada masalah dari aspek perpajakan, saya berasumsi 
yang sedang kita bicarakan adalah jenis yang pertama, artinya bagian GR 
Contractor sudah “net”, dalam kasus ini “seolah olah” bagian tersebut after 
tax, jadi resminya Contractor tidak dikenakan pajak lagi. Kalau kasusnya 
seperti ini, ada kemungkinan timbul masalah perpajakan di home country 
Contractor tersebut, karena Contractor seolah olah “belum/tidak membayar pajak” 
di negara tempat mereka melakukan investasi. Contractor bisa berdalih “ini 
sudah net”, tapi kemungkinan besar otoritas pajak di negara asalnya tidak mau 
mengakui dan (tetap) akan mengenakan pajak lagi, ini dis-insentif buat 
Contractor tentunya. Oleh karena itu, perlu masukkan dari pakar perpajakan 
(yang memahami international taxation, tax treaty, etc) untuk model pembagian 
berdasarkan GR ini. Bukankah dalam PSC generasi sebelumnya, kita pernah 
mengalami masalah perpajakan seperti ini?, yang membuat
 RI harus me-redesign PSC generasi berikut untuk mengatasinya, seperti sistem 
yang sekarang kita gunakan.

Penutup
Tujuan saya melihat dari perspektif disadvantage ini supaya kita dapat memahami 
bahwa sistem ini juga mengandung banyak kelemahan. Namun demikian, saya percaya 
bahwa tidak ada satu sistem pun yang paling baik - “one size fits all model 
does not exist”. Sehingga kalau tetap berkeinginan memperkenalkan model 
pembagian berdasarkan GR, saya sarankan agar sistem pembagian berdasarkan GR 
dibuat sliding scale in favour of our country, ini untuk mengurangi “efek 
regresif” seperti penjelasan sebelumnya.

Parameter sliding scale yang umum dalam pembagian profit oil split adalah: 
profitability, oil price, production rate, cumulative production, etc. Untuk 
sistem “progresif”, idealnya sliding scale dilakukan berdasarkan profitability, 
namun untuk kasus pembagian berdasarkan GR ini, rasanya kurang pas atau kurang 
relevan apabila dilakukan sliding scale berdasarkan profitability, yang mungkin 
dapat dilakukan adalah sliding scale berdasarkan oil price atau production rate 
atau cumulative production.

Vienna, 2 January 2007


----- Original Message ----
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, June 1, 2010 2:49:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Apa yang dimaksud dengan POD basis Ring Fence dalam 
Cost Recovery ?

Pak Syaiful

Wacana yang sedang berkembang saat ini adalah GROSS REVENUE SPLIT (GRS)
Mungkin dengan GRS ini akan lebih banyak mengundang perhatian. Bukan lagi
sekedar masalah Cost Recovery tetapi juga masalah perubahan tatacara
pengawasan dan peningkatan perolehan negara dalam oil anda gas exploration.

Wacana GRS ini sudah didengung-dengungkan sejak beberapa waktu lalu. Juga
waktu Lunch Talk IAGI-JSC sudah didengungkan oleh anggota Komisi VII DPR.
GRS akan memberikan "keleluasaan" pada KKKS untuk melakukan operasinya, juga
memberikan kepastian (secara prosentase) pada pendapatan negara. Walaupun
tentusaja masih tidak dapat dipastikan berapa jumlah produksinya, tetapi
prosentase perolehannya saja yang bisa lebih pasti. Yang saya perkirakan
akan lebih baik karena akan adanya "keleluasaan" kontraktor dalam
mengoperasikan blok-nya.

Yang perlu diketahui bahwa keleluasaan ini bukan berarti kebebasan penuh.
Masih banyak hal-hal yang perlu dikontrol dan diawasi. Misalnya penyisihan
biaya abandonement, ComDev, environment dll.

Silahkan dilanjut !

RDP

2010/6/1 mohammad syaiful <mohammadsyai...@gmail.com>

> tampaknya cukup rame dan menarik ya, topik yg nyerempet keberadaan PSC
> ini? bisa dibawa utk temu muka pas jam makan siang nih...
>
> salam,
> syaiful
>
> 2010/6/1 Sugeng Hartono <sugeng.hart...@petrochina.co.id>:
> > Pak Yudie,
> >
> > Memang benar, buat technical people atau orang awam, selain njelimet
> kontrak
> > PSC
> > ini membuka peluang para investor untuk "aji mumpung" pokoke cost
> recovery.
> > Ketika saya menulis artikel ini (majalah Tempo Mei 1998) sempat saya
> > ungkapkan
> > bagaimana caranya agar investor juga "berhemat", seperti petani penggarap
> > sawah saya;
> > karena tidak CR mereka akan mempekerjakan tukang cangkul dari desa
> setempat,
> > menggunakan pupuk tidak berlebihan dll agar pengeluarannya kecil,
> sehingga
> > hasil
> > pembagian padinya dapat banyak (mrapat, mertelu dan maro).
> > Saya katakan, jangan-2 walaupun pembagian dirubah dari 85%-15% menjadi
> > 90%-10%
> > mereka tetap tertarik asalkan ada CR. Seorang kawan dari Pekanbaru
> > berkomentar:
> > jangankan 10%, lha mbok 95%-5% mereka pasti mau (bagaimana dng
> Venezuela?);
> > kawan dari USA bertanya: kalau kita pegawai nasional di perusahaan asing,
> > kita mesti
> > loyal kepada siapa? Ke RI atau perusahaan psc?
> > Menurut kawan yang suka mengurusi PSC dan investasi, katanya bahwa spirit
> > PSC itu
> > bagus (buktinya diadopsi bbrp negara tetangga, saya setuju), mungkin
> fungsi
> > pengawasan
> > yang perlu ditingkatkan. Dia membandingkan salah satu negara tetangga,
> bahwa
> > PSC dimodifikasi
> > menjadi semacam "revenue over cost" dan dihubungkan dengan "split"
> > keuntungan. Di sini para
> > investor "dipaksa" efisien (hemat) sebab kalau perhitungan revenue dibagi
> > cost (modal)
> > nilainya hanya kecil maka split-nya, misalnya ya kecil, misalnya hanya
> 90%
> > dan 10%, tetapi kalau bagus,
> > split bisa 85% dan 15% atau lebih bagus lagi.
> > Contoh "kelemahan" PSC/CR (ini cerita kawan lho): ada geologist tka
> tinggal
> > di Kemang, dikontrakkan rumah
> > selama 2 th; baru 1,5 th dia sudah ditarik pulang ke USA. Geologist
> > pengganti nggak mau tinggal di
> > Kemang, maunya di Lebakbulus atau Cinere yang lebih adem. Jadi rumah
> > kontrakan di Kemang dibiarkan,
> > otomatis "hangus". Kalau sewanya $3000/bulan, maka sisa 6 bulan sama dng
> > $.... Lumayan besar.
> > Maaf, ceritanya keluar dari POD dan ring fence...(juga njelimet?), tetapi
> > saya gembira karena mendapat
> > banyak masukan.
> >
> > Salam hangat.
> > sugeng
> > (dulu banyak kawan geologist tka)
> >
> >
> > ----- Original Message ----- From: <yudie.iskan...@total.com>
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Sent: Monday, May 31, 2010 9:23 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Apa yang dimaksud dengan POD basis Ring Fence
> > dalam Cost Recovery ?
> >
> >
> >> Saya ingin mengomentarai postingan Pak Sugeng:
> >> Memang buat technical people, kontrak K3S itu njelimet, sepertinya
> mengacu
> >> ke hukum anglo-saxon yang sangat detail merinci a to z nya.  Karena
> >> detailnya kontrak K3S itu, kemungkinan terjadi "void", ovellapping atau
> >> malah bertabrakan dengan aturan lain semisal UU. Itu sebabnya IPA rajin
> >> "complaint" karena adanya wilayah abu-abu ini.
> >> Jargon IPA yang paling sering disuarakan adalah, hormati kontrak sampai
> >> liang kubur (respect the contract till's the grave). Jadi kalau kontrak
> >> K3S
> >> lebih sakral dari UUD, mungkin ada benarnya, karena UUD sendiri sudah di
> >> amend sekian kali, begitu juga UU MIGAS.
> >> Anehnya di negara barat sendiri, kontrak bisnis itu gak sakral-sakral
> >> amat.
> >> Beberapa bulan lalu, PM Australia Rudd mengusulkan RUU yang oleh
> kalangan
> >> miners disebut "Resources Super Tax" dimana pemerintah Australia akan
> >> menarik pajak 40%  dari keuntungan!. Ini akan diberlakukan untuk kontrak
> >> yang berjalan.
> >> Pada waktu harga minyak meroket, seorang pakar menginfokan bahwa
> beberapa
> >> negara Europa menerapkan pajak atas "winfall profit". Artinya jika GOI
> >> pede
> >> semestinya perubahan kontrak itu di mungkinkan. Waktu Hugo Chavez
> mengubah
> >> term PSC contract nya, toh cuma 1 company saja yang menolak
> menandatangani
> >> kontrak baru. Buat Oil company, sepanjang masih menguntungkan mereka
> pasti
> >> akan berinvestasi. Masalahnya mungkin untuk Indonesia, mereka tidak mau
> >> keuntungan yang besar itu akan berkurang.
> >> Untuk mbak Yuriza Noor, walaupun UU KIP (kebebasan Informasi Publik)
> telah
> >> resmi diberlakukan, saya gak yakin kita bisa mendapatkan info soal yang
> >> ditanyakan. Perkiraan saya, dari tahun ke tahun prosentase pendapatan
> >> negara berkurang.
> >>
> >> Salam
> >>
> >> YI
> >>
> >>
> >>
> >>            yuriza.n...@ep.to
> >>            tal.no
> >>                                                                      To
> >>            05/27/2010 12:56          <iagi-net@iagi.or.id>
> >>            PM                                                        cc
> >>
> >>                                                                  Subject
> >>            Please respond to        Re: [iagi-net-l] Apa yang dimaksud
> >>            <iagi-...@iagi.or        dengan POD basis Ring Fence dalam
> >>                  .id>                Cost Recovery ?
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> Ada bapak bapak dan ibu ibu dari BPMigas yng bisa menerangkan :
> >>
> >> - berapa akhirnya negara mendapat keuntungan setelah dipotong production
> >> cost (gas cas misalnya)
> >> - gimana kalau ternyata capex sudah besar tapi waktu produksi ternyata
> >> tidak seperti yang diprediksi siapa yang rugi ?.
> >> - pembayaran capex dan opex itu seberapa lama  ?. apakah ada perhitungan
> >> amortisasinya ?
> >>
> >> Terima kasih atas pencerahannya
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> Ujay <ujay...@yahoo.com>
> >> 27.05.2010 05:54
> >> Please respond to
> >> <iagi-net@iagi.or.id>
> >>
> >>
> >> To
> >> iagi-net@iagi.or.id
> >> cc
> >>
> >> Subject
> >> Re: [iagi-net-l] Apa yang dimaksud dengan POD basis Ring Fence dalam
>  Cost
> >> Recovery ?
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> mas vick, pak sugeng,...
> >>
> >> PSC kita sejak tahun 1966 sampe sekarang kalau dilihat sebetulnya sudah
> >> ada 6 generasi, secara fiskal baru 4 generasi tetapi secara ketentuan di
> >> dalamnya ada 6 generasi (khusus PSC generasi 3 ada kurang lebih 4
> >> perubahan ketentuan).
> >>
> >> mas vick, kenapa LCCA ini harus dipisahkan? ini terkait dengan
> percepatan
> >> produksi. ada beberapa kasus di mana ada penemuan di area perbatasan
> >> dengan WK lain dengan hasil yang cukup siginificant lah tetapi kalau
> >> dihitung secara keekonomian blok maka belum ekonomis sehingga penemuan
> ini
> >> masih belum diproduksikan, mudah2an dengan ketentuan ini bisa
> meminimalkan
> >> penemuan marginal di area perbatasan WK yang tidak bisa dikembangkan.
> >>
> >> untuk POD ring fence... yess kurang lebih kayak gitu mas.. bottom
> linenya
> >> semangat PSC adalah negara tidak ikut menanggung resiko, sehingga
> klausul
> >> ini digodok oleh tim (kalau ga salah lebih dari 1 tahun), untuk
> mendorong
> >> kegiatan eksplorasi sebetulnya dari dulu sudah ada ketentuan di bab III
> >> tentang semangat continued exploration effort dan untuk biayanya ada di
> >> bab V mengenai DMO holiday... (sori diulang).
> >>
> >>
> >> regards
> >> sunjaya
> >>
> >>
> >>
> >> ----- Original Message ----
> >> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> >> To: iagi-net@iagi.or.id
> >> Sent: Thu, May 27, 2010 7:07:37 AM
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] Apa yang dimaksud dengan POD basis Ring Fence
> >> dalam Cost Recovery ?
> >>
> >> Terimakasih Ujay.
> >> Maaf, saya agak rancu dengan LCCA ... semestinya issue yang terpisah.
> >> Sepertinya kasus lapangan yang perlu unitisasi ini cukup banyak
> >> sehingga perlu dimasukkan khusus dalam kontrak.
> >>
> >> Untuk soal CR dengan POD ring fence.
> >> Dengan demikian berarti sumur 1 dan 2 yang dryhole masih bisa di cost
> >> recovered oleh produksi sumur 3 yang akan dikembangkan tsb. Sedangkan
> >> sumur eksplorasi (serta biaya eksplorasi seismic eksplorasi
> >> selanjutnya) hanya akan mendapatkan CR bila berhasil dikembangkan (di
> >> POD kan).
> >> Benarkah demikian ?
> >>
> >> Rovicky
> >>
> >> 2010/5/27 Ujay <ujay...@yahoo.com>:
> >>>
> >>> mas vick,
> >>> ketentuan ini ada di bab II PSC generasi tahun 2008 (yang 2009 saya
> >>
> >> belum lihat). mudah2an ga salah kutip nih...
> >>>
> >>> limited commerciality ini diberlakukan apabila ada penemuan HC yang
> >>
> >> berada di WK dia tetapi melampar juga ke WK yang berdekatan dan dinilai
> >> oleh BPMIGAS tidak ekonomis untuk ditanggung oleh WK (wilayah kerja)nya
> >> sendiri, melainkan melalui unitisasi dengan WK yang berdekatan, dan
> PODnya
> >> disetujui menteri maka lapangan yang disteujuinya PODnya disebut sebagai
> >> limited commercial contract area. dan disini Kontraktor hanya boleh
> >> merecover petroleum operation yang berada di dalam limited commerciality
> >> tersebut.
> >>>
> >>> sementara POD ring fence cost recovery ada di bab VI PSC: kurang lebih
> >>
> >> kira-kira penjelasannya seperti berikut:
> >>>
> >>> - sebelum persetujuan POD pertama,maka semua biaya yang dikeluarkan
> >>
> >> masuk dalam perhitungan cost recovery, tetapi setelah pod di approved
> maka
> >> biaya yang direcover adalah biaya operating cost yang terkait dengan
> >> operasi di lapangan tersebut.
> >>>
> >>> sepertinya idenya adalah negara tidak ikut menanggung resiko. memang
> ada
> >>
> >> konsekuensi bahwa kontraktor akan menina bobokan area selain lapangan
> yang
> >> sudah disetujui podnya... tetapi sudah ada ketentuan di bab III dengan
> >> sanksi yang lebih tegas tentang continued exploration effort dan juga di
> >> bab V tentang penggunaan kelebihan dana DMO holiday untuk continued
> >> exploration effort.
> >>>
> >>> banyak hal yang baru di kontrak 2008 yang merupakan pengisian dari grey
> >>
> >> area kontrak2 sebelumnya, diantaranya adalah syarat perpanjangan jangka
> >> waktu eksplorasi yang tertulis di dalam kontrak dengan tegas, serta
> >> BPMIGAS sebagai pengawas bisa mengeluarkan performance deficiency notice
> >> kapan saja selama kontrak berlaku (cat: kontrak tahun sebelumnya cuma
> bisa
> >> dikeluarkan di akhir kontrak tahun ke-6).
> >>>
> >>> moga-moga ga salah kutip :D
> >>>
> >>> regards
> >>> ujay
> >>>
> >>>
> >>>
> >>> ----- Original Message ----
> >>> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> >>> To: IAGI <iagi-net@iagi.or.id>; geologi...@googlegroups.com;
> >>
> >> migas_indone...@yahoogroups.com
> >>>
> >>> Sent: Tue, May 25, 2010 9:05:38 AM
> >>> Subject: [iagi-net-l] Apa yang dimaksud dengan POD basis Ring Fence
> >>
> >> dalam Cost Recovery ?
> >>>
> >>> Dalam kontrak PSC generasi pasca 2008 ada istilah baru yaitu POD ring
> >>> fence cost recovery. Didalamnya ada istilah "Limited Commercial
> >>> Contract Area"
> >>> Apakah ini yang dimaksudkan sebagai POD basis itu ?
> >>> Bagaimana ketentuan penentuan daerah yang akan masuk dalam LCCA ini ?
> >>>
> >>> Pertanyaan ini akan muncul seandainya kontraktor melakukan pengeboran
> >>> 3 sumur dari 3 prospek, dan hanya satu prospek yang berhasil secara
> >>> komersial untuk dikembangkan. Apakah dua sumur yang dryhole (yg berada
> >>> diluar daerah yg akan dikembangkan) tadi dapat memperoleh Cost
> >>> Recovery ?
> >>>
> >>> Salam
> >>>
> >>> rdp
> >>>
> >>>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>
> >>> PP-IAGI 2008-2011:
> >>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> >>>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>
> >>> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >>> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2
> Desember
> >>
> >> 2010
> >>>
> >>
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >>
> >>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >>> No. Rek: 123 0085005314
> >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >>> No. Rekening: 255-1088580
> >>> A/n: Shinta Damayanti
> >>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >>> ---------------------------------------------------------------------
> >>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> >>
> >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event
> >> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
> to
> >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> >> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> >>>
> >>> ---------------------------------------------------------------------
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>
> >>> PP-IAGI 2008-2011:
> >>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> >>>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>
> >>> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >>> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2
> Desember
> >>
> >> 2010
> >>>
> >>
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >>
> >>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >>> No. Rek: 123 0085005314
> >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >>> No. Rekening: 255-1088580
> >>> A/n: Shinta Damayanti
> >>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >>> ---------------------------------------------------------------------
> >>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> >>
> >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event
> >> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
> to
> >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> >> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> >>>
> >>> ---------------------------------------------------------------------
> >>>
> >>>
> >>
> >>
> >>
> >> --
> >> You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to
> >> do it any way ... not just discuss it in the hall way.
> >>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>
> >> PP-IAGI 2008-2011:
> >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>
> >> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> >> 2010
> >>
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >>
> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event
> >> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
> to
> >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> >> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>
> >> PP-IAGI 2008-2011:
> >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>
> >> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> >> 2010
> >>
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >>
> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event
> >> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
> to
> >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> >> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> This e-mail message is intended only for the use of the named recipient.
> >> Information contained in this e-mail message and its attachment may be
> >> privileged,confidential and protected from disclosure. If you are not
> the
> >> intended recipient, any copying, disclosure, reproduction, distribution
> or
> >> use of this communication is strictly prohibited. Please notify the
> sender
> >> of your receipt of the e-mail message by replying to the message and
> then
> >> delete it from your system.
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
> >> recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
> >> privileged information and should not be copied or disclosed to, or
> >> otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
> >> please contact the sender and delete the e-mail from your system.
> >>
> >>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >> PP-IAGI 2008-2011:
> >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> >> 2010
> >>
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> >> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
> event
> >> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
> to
> >> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> >> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the
> >> use of any information posted on IAGI mailing list.
> >> ---------------------------------------------------------------------
> >>
> >
> >
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > PP-IAGI 2008-2011:
> > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > Ayo siapkan diri....!!!!!
> > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> > 2010
> >
> -----------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct
> > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> loss
> > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
> any
> > information posted on IAGI mailing list.
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
> >
>
>
>
> --
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
>
> Technical Manager of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net>Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>


-- 
You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do it
any way ... not just discuss it in the hall way.





--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to