Mas Udrekh..selama anda disana ..mungkin bisa dicari tahu apakan barang2
atau makanan itu nantinya digantikan atau dibayar lagi oleh pemerintah atau
asuransi...seperti anda bilang mereka punya SOP.kalau iya barang itu
digantikan,mungkin SOP itu bisa diterapkan di daerah bencana lain terutama
di Indonesia.dimana pemerintah atau satkorlak mempunyai tempat atau toko2
pangan yang barangnya bisa langsung dipakai sesaat setelah bencana sambil
menunggu bantuan yang ada.

Salam

2011/3/12 Udrekh <udr...@gmail.com>

> Amiiin... Iya, urusan keperdulian kita sih rasanya nggak kalah. Cuman,
> mereka kok sepertinya lebih punya SOP.
>
> Btw, saya sendri nggak banyak paham dengan gempa. Rasa2nya, informasi gempa
> yang terjadi di Indonesia, jarang mendengar after shocknya sering dan
> lumayan besar. Di sini, jadi was-was terus, meningat goyangannya rutin
> terjadi , tetap besar, dan hampir mencapai 1 hari.
>
> 2011/3/12 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
>
> Hal yang sama sebenernya juga terjadi di Jogja sewaktu Gunung Merapi
>> Meletus akhir tahun lalu.
>> Bagi yang suka kuliner tentunya tahu Rumah Makan Moro Lejar. Ketika Merapi
>> meletus, Rumah makan itu seketika berubah menjadi POSKO Bencana yang
>> dikelola IOF (Indonesian Offroad Federation). Walaupun akhirnya terpaksa
>> berpindah setelah radius bahaya berkembang menjadi 20 Km. Tetapi ketika
>> radius diturunkan, Rumah Makan Morolejar ini berganti kembali menjadi POSKO
>> Bencana. Saya tahu ini karena bersama IOF saya naik keatas diantar Staff
>> bahkan bersama Pak Kapolda.
>>
>>
> --
> Udrekh
> Marine Geoscientist
> Nusantara Earth Observation Network
> The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT)
> BPPT 1th Building 20th floor
> M.H. Thamrin no. 8
> Jakarta 10340
> Indonesia
> Phone : 62-21-3168909
>

Reply via email to