Pak Awang yang baik,
Trimakasih atas artikel singkatnya yang menarik.
Bahwa sampai saat ini kerak India masih bergerak, dan gunung Himalaya masih
terus bertambah tinggi. Walaupun gunung, tetapi Himalaya tidak mengeluarkan
api atau lahar seperti layaknya gunung-2 di negeri kita. Apakah ini dapat
dijelaskan bahwa Himalaya terbentuk karena gerak lempeng tektonik? Ini perlu
saya tanyakan sebab saya sekali-2 mendongeng tentang geologi untuk "non
geologist".
Kembali ke "extrusion tectonics", gerakan lateral suatu kerak bumi, tentunya
plateu Tibet akan berpengaruh ke arah timur (pegunungan-2 Ningjing Shan,
Hengdun Shan di China selatan) sehingga terbentuk sungai-2 yang luar biasa
dalam tebingnya. National Geographic pernah menayangkan kehidupan warga di
sekitar sungai yang curam ini. Mereka, para petani dan penduduk sudah biasa
melintasi sungai (untuk ke ladang atau berkunjung ke kerabat) dengan naik
"cable car" yang terbuat dari keranjang yang menggantung di tali baja.
Barang-2 bawaan, ternak (sapi juga) masuk ke dalam keranjang, lalu ada
seorang bapak yang bertugas sebagai "pengemudi" menggerakkan cable car ini
secara manual. Sungguh pemberani mereka itu.
Tentang "Stone Forest" di sekitar kota Kunming yang menjadi obyek wisata
andalan, saya menduga ini singkapan batu gamping. Apakah Pak Awang bisa
menjelaskan ini? Trimakasih. Kalau tidak ada perubahan, saya diajak untuk
dolan ke Kunming, lalu ke arah barat, kota Dali (4100 m), dan terakhir ke
arah utara ke kota Zhongdian (Shangrila). Konon tempat ini merupakan
"paradise" yang indah, pernah ditulis sebagai novel Lost Horizon oleh
penulis Inggris, James Hiltan (1933).
Salam,
sugeng
----- Original Message -----
From: "Awang Satyana" <awangsaty...@yahoo.com>
To: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>; "Forum HAGI" <fo...@hagi.or.id>; "Geo
Unpad" <geo_un...@yahoogroups.com>; "Eksplorasi BPMIGAS"
<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, March 30, 2011 12:31 AM
Subject: [iagi-net-l] Gempa Myanmar 24 Maret 2011 (7,0 Mw) dan SE Asia
Extrusion/Escape Tectonics
Tapponier et al. (1982 – Propagating extrusion tectonics in Asia : new
insights from simple experiments with plasticine, Geology, vol. 10, pp.
611-616.), semua yang pernah bekerja dengan tektonik SE Asia pasti mengenal
publikasi ini, mengatakan bahwa akibat India membentur Eurasia di sektor
Tibet pada sekitar 50-40 Ma (Eosen) terjadilah apa yang disebutnya
“extrusion tectonics”, yaitu gerakan keluar secara lateral suatu segmen
kerak bumi relatif terhadap massa induknya akibat benturan. Paul Tapponier
dkk kala itu melakukan pemodelan analog konsepnya dengan ‘plasticine box’.
Melalui model itu, sesar-sesar mendatar regional yang keluar dari wilayah
benturan diketahui sebagai media gerakan ekstrusi, a.l: Red River Fault dan
Sumatran Fault.
Senada dengan Tapponier, Burke dan Sengor (1986 – Tectonic escape in the
evolution of the continental crust in Barazangi, M. and Brown, L. (eds),
Reflection Seismology, American Geophysical Union Geodynamic Series, no. 14,
pp. 41-53) menyebut apa yang diterangkan Tapponier et al. (1982) ini sebagai
“escape tectonics” (karena memang segmen kerak bumi itu ‘lari’- escape-
menjauhi massa kerak induknya). Kevin Burke dan Celal Sengor di dalam
publikasinya itu menerangkan geometri dan ‘hukum-hukum’ yang mengatur escape
tectonics.
Karena Indonesia dibangun oleh beberapa benturan kontinen dan mikrokontinen,
di samping subduksi dan akresi, maka ideal menerapkan prinsip2
escape/extrusion yang digagas oleh Tapponier et al. (1982) dan Burke and
Sengor (1986). Aplikasi pertama post-collision escape tectonics untuk
seluruh wilayah Indonesia telah saya lakukan dan dipublikasikan di pertemuan
PIT IAGI 2006 di Pakanbaru (Satyana, 2006: Post-collisional tectonic escapes
in Indonesia: fashioning the Cenozoic history, Proceedings IAGI Riau 2006).
Banyak yang mengatakan bahwa ekstrusi SE Asia telah berakhir dengan
ditutupnya ‘free oceanic edge’ oleh berjalannya Australia ke utara dan Papua
serta Pasifik ke barat. ‘Free oceanic edge’ adalah istilah dari Burke dan
Sengor (1986) yang mengatakan bahwa arah2 escape selalu menuju kerak
samudera yang belum tertutup kontinen. Secara regional, bahwa ekstruksi SE
Asia telah selesai adalah benar, tetapi secara lokal tidak. Sebab, indentor
utama (indentor = pembentur) yaitu India masih terus ‘merangsek’ Tibet
meskipun ditekuk Pegunungan Himalaya. Penelitian jaringan GPS di Pegunungan
Himalaya oleh joint research dari University of Alaska, University of
Colorado, Xi'an College of Geology, Wuhan Technical University of Surveying
and Mapping, dan the State Seismological Bureau, Wuhan menyimpulkan bahwa
kerak India masih berjalan di bawah Tibet dengan kecepatan sekitar 20 +/- 3
mm/tahun dengan vektor konvergensi N 5deg E (Freymueller and Bilham, 2011
- Displacements and Strain in the India-Eurasia Plate Collision Zone:
http://www.aeic.alaska.edu/input/jeff/Tibet/India.html.). Sementara itu,
gerak lateral lempeng pembawa India adalah 45 mm/tahun. Dengan masih
bergeraknya indentor utama, maka escape tectonics masih mungkin terjadi
(Burke & Sengor, 1986).
Gempa Myanmar tanggal 24 Maret 2011 yang lalu (7,0 Mw), pusat gempa dari
kedalaman 10 km, membuktikan bahwa extrusion/escape tectonics ini masih
terjadi. Gempa kuat ini terjadi pada pukul 20.25 waktu setempat, membuat
jatuh korban paling sedikit 74 tewas, 111 terluka, 413 bangunan rusak, satu
jembatan runtuh dan tanah longsor. Gempa menggoncang kuat Myanmar, Thailand,
Vietnam, juga dirasakan di Yunnan dan Guangxi, China.
Myanmar dikawal di sisi baratdaya dan timurlautnya oleh sesar-sesar mendatar
dextral Sagaing Fault dan sinistral Red River Fault (Packham, 1996: Cenozoic
SE Asia reconstruction - Geo. Soc. Spec. Publ. 106, p. 123-152). Sagaing
Fault masih bergerak dengan kecepatan 18 mm/tahun berdasarkan data GPS.
Lokasi episentrum gempa berada di tengah blok-blok yang dibatasi dua sesar
mendatar besar ini. Blok-blok ini sesungguhnya juga berbenturan atau
berpapasan dibatasi oleh punggungan atau sesar mendatar. Di area lokasi
episentrum terjadi papasan antara blok Shan plateau dengan Shan-Thai block
yang batasnya berupa sesar-sesar antitetik sinistral relatif terhadap sesar
utama dekstral Sagaing Fault. Bahwa mekanisme penyesaran penyebab gempa
Myanmar kemarin terjadi di salah satu sesar antitetik sinistral di atas,
dibuktikan dengan focal mechanism gempa Myanmar, yang mengindikasi
left-lateral (sinistral) slip pada sesar2 antitetik Red River Fault dan
Sagaing Fault.
Jadi meskipun skalanya lokal, gerakan-gerakan sesar mendatar di wilayah
ini, terutama yang master fault-nya, menunjukkan masih aktifnya gerak
ekstrusi/escape di wilayah ini.
salam,
Awang
--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------