Siapp, terimakasih Komandan!
Semoga kita semua selalu mengarah kepada perbaikan dalam menjalankan bakti kita 
kepada Tuhan, Bangsa, dan Almamater.  Amien.

________________________________
From: Yanto R.Sumantri <yrs...@rad.net.id>
To: iagi-net <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Thu, May 26, 2011 10:55:30 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?


Harry

Tiga hal yang Anda sebutkan saya setuju.
Mengenai batubara , saya singkat saja komentarnya "amburadul dan sangat 
merugikan anak cucu dimasa depan.

si Abah

On Thu, May 26, 2011 2:52 am, Harry Kusna wrote:
> Pakdhe RDP menulis:
>     Ini adalah buah simala kama ketika banyak orang berteriak tidak adanya
> akses
> data di Indonesia, kekhawatiran lain uncul .....
>     Benarkah akses pada data harus dibuka ?
> 
> Saya kira, jika kita memutuskan, tetap ditutupnya data migas (secara
> terbatas)
> seperti sekarang, atau kalaupun nanti data tsb dibuka seperti di negara
> lain, hendaknya keputusan itu akan tetap
> dapat meningkatkan aktifitas migas di
> Indonesia.  Untuk itu, beberapa hal yang mungkin bisa kita pertimbangkan
> ant.
> lain adalah sbb:
> 
> 1) Di era sekarang, kecenderungan data sebagai "open source" menjadi
> semakin
> gencar.  Persaingan sekarang diarahkan ke pemakaiannya, sedangkan data
> sendiri
> merupakan sumber yg tersedia bagi siapa saja.  Siapa yg bisa
> memanfaatkannya /
> menganalisanya secara baik, maka dia yg akan unggul.   Dalam pemikiran
> saya,
> untuk negara kita, mungkin ini akan lebih baik, karena dengan data yg
> terbuka,
> mudah didapat, negara kita mungkin akan menjadi semakin jelas
> (menarik/tidak
> menarik) bagi investor.  Tetapi dari segi pemakai (KPS), dengan terbukanya
> data,
> maka competitive advantage-nya akan berkurang, karena informasi yg tadinya
> hanya
> dia yg tahu, akan dengan mudah orang lain juga mengetahuinya.  Tinggal
> kita
> berhitung saja, untuk kita sebagai negara, mana yg kiranya akan lebih
> menguntungkan.
> 
> 2) Jika keterbukaan data disetujui, kewajiban menyerahkan data kepada
> pemerintah
> hendaknya tetap diberlakukan.  Bagaimanapun data migas Indonesia adalah
> milik
> pemerintah RI.  Dengan demikian, PND tetap punya peluang lebih baik
> dibandingkan Petroconsultant, IHS Energy, atau WoodMackenzie dalam
> berperan
> menjadi sumber data yg lengkap bagi investor Migas di Indonesia.  Produk
> PND
> (Inameta) yg berisi peta lokasi yg bisa di "drill-down" men-display-kan
> informasi di lokasi tsb., tetap berpotensi besar untuk bisa melebihi
> "Probe"
> produk dari IHS, untuk area Indonesia.
> 
> 3) Hal yang juga perlu dipertimbangkan dalam memutuskan terbuka atau
> tertutupnya
> data adalah kemajuan teknologi masa kini, yang dengan satu single key
> stroke
> saja pada komputer, data sudah bisa terkirim kemana-mana.  Jika hendak
> tetap
> ditutup, hendaknya perangkat hukum dan counter secara technologynya terus
> dikembangkan dan diimplementasikan.  Jika hendak dibuka,  benefit2 yang
> hilang
> karena data jadi terbuka hendaknya juga sudah dipikirkan kompensasinya. 
> Silahkan ...
> 
> Wassalam,
> Harry Kusna
> 
> ________________________________
>
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> To: geologi...@googlegroups.com; Indoenergy <indoene...@yahoogroups.com>;
> IAGI
> <iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI <fo...@hagi.or.id>
> Sent: Wed, May 25, 2011 10:10:11 AM
> Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Perusahaan Asing Mengancam
> Kedaulatan
> Indonesia?
> 
> 2011/5/25 wahyu aji <seno_geo...@yahoo.com>
>>
>> tenang pakdhe..
>> ada AA yg bakal menangani
>> kekekekeke
>> eniwei, di tempat saya kerja skrg, yg namanya data susahnya minta ampun,
>> selain
>>bahasa dewa yg dipake, informasi strategis di migas dilindungi pemerintah
>> sampe
>>ke bawah dgn serius.
> ---
> 
> Betul sekali,
> DATA di tempat lain (termasuk China tempat Mas Seno bekerja) saat ini
> banyak
> yang DILINDUNGI, karena dari data inilah munculnya minat untuk menguasai.
> China
> memang sangat ketat dengan data ini. Bahkan data yang ada di public domain
> (Metadata) juga tidak diperbolehkan di"share" Itulah sebabnya salah satu
> staff
> IHS (penyedia data scouting) di China sempat masuk penjara karena menjual
> data
> yang di Indonesia sudah public domain. (lihat kutipan beritanya dibawah)
> 
> Ini adalah buah simala kama ketika banyak orang berteriak tidak adanya
> akses
> data di Indonesia, kekhawatiran lain muncul .....Benarkah akses pada data
> harus
> dibuka ?
> 
> RDP
> 
> ===
> Beritanya di Aljazeera
> 
> Chinese court imprisons US citizen
> Geologist Xue Feng, detained in 2007 for "betraying state secrets", loses
> appeal
> to get eight-year jail term overturned.
> Last Modified: 18 Feb 2011 05:26 GMT
> Feng's case has highlighted the risks of doing business in China for those
> holding foreign nationalities [GALLO/GETTY]
> 
> A court in Beijing has upheld the conviction of an American geologist on
> the
> charge of betraying state secrets.
> 
> Xue Feng was arrested in November 2007, and tried to appeal against a
> conviction
> that resulted in an eight-year prison sentence handed down in July last
> year.
> 
> Jon Huntsman, the US ambassador, attended the hearing on Friday, and urged
> the
> Chinese government to release Xue.
> 
> "We ask the Chinese government to consider an immediate humanitarian
>  release of
> Xue Feng," he said.
> 
> "I am extremely disappointed in the outcome when you consider that the
> charges
> are very questionable."
> 
> Xue, a Chinese-born US citizen working for a private firm, was first
> detained
> over the sale of a database on China's oil industry.
> 
> US concerns
> 
> At the time of Xue's arrest, he was working for IHS Inc., a US energy and
> engineering consulting firm . Both Xue andIHS have said they believed the
> database to be a commercially available product.
> 
> According to the Dui Hua Foundation, a rights group, it was only
> classified as a
> state secret after Xue had  bought it.
> 
> The US has repeatedly raised concerns over whether Xue's rights were being
>  protected and whether he had access to a fair trial.
> 
> The embassy previously said that the case was not handled with the
> "transparency
> that would befit a nation which tells us that the rule of law is paramount
> in
> all judicial processes".
> 
> Barack Obama, the US president, has personally raised Xue's case with  Hu
> Jintao, his Chinese counterpart.
> 
> Xue's arrest and other cases have cast a spotlight on the dangers of doing
> business in China, especially for those born in China but who have been
> educated
> abroad and taken a foreign nationality.
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma 
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Reply via email to