Jadi, langsung aja Geologi UPN ambil orangnya sebelum UGM berpikir, ya bu? Sip... Ditawarkan aja dulu, semoga mau. Mungkin jawara tsb terobsesi dg om RDP dg dongeng geologinya, sehingga sangat senang dg geologi dan maunya di UGM, he..he..
Salam, Syaiful Mohammad Syaiful * handphone: +62-812-9372808 * business: msyai...@etti.co.id -----Original Message----- From: premonow...@gmail.com Date: Wed, 8 Jun 2011 00:27:31 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian yang terbuang Di FTM UPN sdg dibahas mslh siswa jawara ini. Bgmnpun, siswa berprestasi akn mmbawa kebaikan bagi universitas. Salam Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id> Date: Fri, 8 Jul 2011 07:19:02 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian yang terbuang Jadi pada dasarnya Perguruan Tinggi itu tidak mau jemput bola! ----- Original Message ----- From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Cc: migas_indone...@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 07, 2011 9:51 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian yang terbuang Penjelasan dari Dosen UGM Rekan-rekan di milis Geologi UGM, email ini sudah menyebar luas di berbagai milis, terutama di milis yang berhubungan dengan ilmu kebumian. Pada mulanya saya tidak terlalu memberikan perhatian pada email ini, tapi setelah banyak beredar kiranya perlu juga saya memberikan informasi supaya tidak terjadi kesan bahwa ada PTN tertentu yang sangat kejam tidak menghargai prestasi anak bangsa sehingga menolak siswa berprestasi seperti ini. Saya memberikan informasi ini pada rekan-rekan di milis Geologi UGM, karena terus terang PTN yang dimaksud tersebut adalah UGM dan Geologi UGM selama ini adalah leader dari Pembina Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (disingkat TOIKI). Untuk diketahui Pembina TOIKI terdiri dari para dosen/peneliti di Geologi UGM, Geofisika UGM, Meteorologi ITB, Oseanografi LIPI & UNDIP serta Astronomi ITB yang diberi tugas oleh Direktorat Pembinaan SMA Kemendiknas. Koordinasi selama ini dihandle dari Geologi UGM dengan saya dan Pak Saptono sebagai person in charge koordinator. Kamil Ismail ini adalah anak didik kami pada Pelatnas TOIKI yang memang memiliki prestasi yang cukup baik. Selama ini kami memantau perkembangan Kamil setelah ybs selesai tugasnya sebagai salah satu anggota TOIKI untuk Internasional Earth Science Olympiad 2010 yll dan setelah ybs lulus SMA dan berminat masuk ke Geologi UGM dengan jalur prestasi memanfaatkan prestasi yang sudah dimilikinya. Yang jelas perlu dijawab adalah pertanyaan mengapa ybs tidak diterima? Jawabannya sederhana (tetapi memang tragis) yaitu berkas ybs tidak pernah diterima oleh Direktorat Administrasi Akademik UGM! Nama ybs tidak pernah terdapat pada para pelamar jalur prestasi di UGM. Jadi ybs secara administratif tidak pernah melamar ke UGM. Dengan demikian UGM tentu saja belum pernah menolak ybs. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena ketidaksinkronan sistem pemberian penghargaan pada siswa berprestasi antara Ditjen Pendidikan Dasar & Menengah dengan Ditjen Pendidikan Tinggi. Ada proses yang "miss" diantara Dikdasmen dan Dikti. Dikdasmen memberikan nama siswa berprestasi pada Dikti beserta universitas & jurusan yang mereka pilih. Akan tetapi universitas (UGM dalam hal ini), tidak pernah menerima nama-nama tsb dari Dikti, selain itu UGM juga tidak memiliki jalur "khusus" penerimaan mahasiswa berprestasi (misalnya kalau ada short cut dari Dikti), jalur yang ada hanyalah jalur penelusuran bibit unggul (PBU, yang kemudian berganti nama menjadi jalur SNMPTN Undangan). Para pelamar dalam hal ini harus mengisi lamaran dan mengirimkannya ke UGM. Pada saat kami telusuri, ternyata pihak sekolah Kamil tidak mendaftarkan Kamil pada jalur PBU karena asumsinya sudah ada jaminan dari pihak Dikdasmen bahwa Kamil akan otomatis diterima di PTN yang dipilih. Nah inilah yang kemudian menjadi blunder karena pada saat pihak sekolah tahu bahwa nama Kamil tidak masuk dalam daftar pelamar PBU di UGM, pendaftaran PBU sudah ditutup dan pihak Dikdasmen juga menganggap bahwa urusan ini sudah di tangan Dikti & universitas karena nama-nama siswa berprestasi sudah diserahkan ke Dikti. Ya akhirnya ybs lah yang menjadi korban dari "miss" antara Dikdasmen & Dikti. Kalaupun misalnya nama Kamil sampai ke UGM, pasti oleh UGM ybs tetap akan diminta untuk mengisi lamaran melalui jalur PBU. Kurang lebih seperti itulah ceritanya. Kami juga kecewa karena hal ini, tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena memang sudah di luar jangkauan kami. Saya & Pak Saptono juga sudah berkomunikasi dengan guru ybs dan kami menyarankan agar ybs tetap mencoba ikut tes SNMPTN. Akan tetapi kelihatannya ybs sudah "mutung". Kami belum mengetahui apakah ybs jadi ikut SNMPTN atau tidak. Terhadap guru ybs kami sebetulnya juga sudah menyarankan agar ybs diberi pengertian untuk tidak hanya mengandalkan prestasinya tersebut, karena ada kesan ybs merasa bahwa dengan modal prestasinya tsb semuanya akan berjalan lancar sehingga tidak ada persiapan lainnya. Untuk diketahui pada saat ini di Geologi UGM terdapat beberapa mahasiswa yang adalah alumnus TOIKI & alumnus pelatnas yaitu misalnya - Diah Anisa angkt. 2008 (Perunggu IESO 2007 di Korea) - Sarah Sausan angkt 2009 (Perak IESO 2009 di Taiwan) - Fraga Luzmi angkt 2010 (Perunggu IESO 2009 di Taiwan) - Ega Gita angkt 2010 (Emas IESO 2010 di Indonesia) kemudian ada lebih dari 20 mahasiswa lain (mulai angkatan 2009) yang meraih medali emas, perak, perunggu pada Olimpiade Sains Nasional Kebumian yang pernah ikut pelatnas TOIKI. Jalur masuk mereka bermacam-macam, ada yang melalui jalur PBU tapi ada pula yang ikut tes tertulis karena lamarannya pada jalur PBU tidak diterima (karena memang jatahnya sedikit). Artinya siswa-siswa tersebut memiliki semangat yang tinggi untuk tetap masuk Geologi UGM. Semoga informasi ini bisa membantu menjawab masalah ini. Salam dari kampus, Hendra Amijaya 2011/6/6 OK Taufik <ok.tau...@gmail.com> ini kasus yg sering terjadi, perlu di ingat ada acuan dari Dikti dan PTN soal penghargaan lomba yg menjadi pertimbangan untuk menerima langsung calon mahasiswa, tidak semua olimpiade sains yg bisa diterima oleh PTN. PTN akan kembali menanyakan ke dikti apa kriteria olimpiade tersebut memang "diakui" oleh dikti. Ada olimpiade yg memang siapa saja bisa ikut. atas biaya sponsor, biaya sendiri dan sejenisnya. Saya juga tak menjamin seorang anak yg menang olimpiade sains pasti prestasi akademisnya baik, untuk ikut perlombaan satu pelajar bisa saja dikarantina untuk mempeljari materi2 olimpiade tersebut. Lebih adil memang pelajar tersebut ikut saja SMPTN, bersaing sama ribuan siswa yg lain..kalau emang mampu..satu kursi bangku kuliah di PTN tak kan lari kemana-mana. 2011/6/6 Kokok IP <kokok...@ymail.com> Yth bapaks, Masalahnya justru di birokrasi sistim pendidikan kita. Dari pihak sekolah sudah mendaftarkan ke PTN yang dituju sesuai jalur yang ada namun hanya di "ping pong" tanpa ada tindakan yang nyata sekalipun sudah disodori bukti2 janji yang disampaikan. Selalu ada "alasan" untuk tidak memproses ybs, mungkin saja pejabat terkait cari aman dll. Saya teringat waktu pak JK jadi wapres & beliau pernah bilang kalau langsung telp ke salah satu PTN karena tidak memproses juara olimpiade untuk masuk PTN yang dituju. FYI, sewaktu proses seleksi & lomba olimpiade ybs konsentrasi ke olimpiade sehingga tidak masuk 75% siswa yg bisa daftar jalur undangan namun pihak sekolah sudah memperjuangkan agar bisa masuk salah satu PTN dengan bekal juara olimpiade dan surat rekomendasi tapi itupun tak bisa menembus birokrasi masuk PTN. Daftar ke NTU pun pernah dicoba namun ada alasan yang cukup memprihatinkan, hanya karena olimpiade kebumian internasional diadakan di Yogya maka kurang dipercaya hasilnya - OMG. Yah, mudah2an doa yang ikhlas dari bapaks bisa membantu agar ybs bisa diterima snmptn lewat jalur tulis. kokok -------------------------------------------------------------------------- From: Muhammad Walfajri <fajri.ba...@gmail.com> To: migas_indone...@yahoogroups.com Sent: Monday, June 6, 2011 6:30 PM Subject: Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian yang terbuang Yth. anggota milist, Berikut jawaban dari Dekan salah satu PTN yg saya hubungi, Dekan Fakultas yg sesuai dgn minat siswa pemenang olimpiade tadi, yaitu Fakultas Teknik Geologi. Untuk Pak Kokok yg pertama mem-posting berita ini, mungkin bisa menginfokan ke Guru BK ybs untuk ditindaklanjuti (karena disitu dicantumkan no hp-nya). Dengan adanya minat kuliah di bagian kebumian yg sudah terpatri sejak bangku SMU tentu sangat bagus, karena tidak sedikit pula yg kuliah di Geologi tapi sebelumnya tidak tau menahu apa itu Geologi dan kecemplung di jurusan tersebut.. Ada yg kecemplung menjadikan keingintahuannya makin menyala-nyala utk terus belajar, ada juga yg kecemplung tapi malah menganggap salah jurusan dan akhirnya tidak kuliah2 lagi alias jadi mahasiswa abadi sampai akhirnya DO. Demikian, semoga membantu. Salam Fajri -- Sent from my Computer® -- "Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"
<<330.gif>>