Setahu saya Uiversitas Indonesia tidak seperti di negeri lain.
Di negeri Paman Sam, juara basket walaupun kurang pinter akan diterima
sebagai mahasiswa di perguruan tinggi untuk mengangkat harkat (ranking)
university karena nanti kalau lomba basket universitas tsb menjadi juwara,
dan terkenal. Hal speerti ini tidak ada di Indonesia, karena "jauh" dari
fakultas yang ada. Teori "pencitraan" di Indonesia masih dianggap tabu, atau
bahkan masuk usaha terlarang.

Juwara olimpiade fisika di Indonesia juga tidak otomatis masuk university,
tetapi harus mengikuti jalur administrasi yang benar. di Indonesia ini kalau
ada yg tidak mengikuti administrasi yang bener bisa kena panggilan KPK.
Mengambil "kebijakan" di Indonesia saat ini lebih sulit dan "ndrawasi"
(mengkhawatirkan) kalau kepleset bisa masuk bui.

Dibawah ini contoh di milist sebelah tentang bagaimana seorang jawarapun
harus mengikuti jalurnya dan memang mendapatkan kemudahan setelah
administrasinya diikuti. Tetap harus proaktif !

RDP

2011/6/7 Triez <triswor...@yahoo.com>
  Memang betul, pengalaman saya juga seperti itu, ada teman yang berasal
dari sisi keluarga kurang mampu melalui jalur UMPTN tapi sebelumnya yang
bersangkutan sudah mengajukan permohonan untuk bebas biaya kuliah. Pihak
universitas mengabulkan, dengan syarat dia lulus UMPTN. Alhasil dia lulus
dan sampe akhir kuliah memang tidak ada biaya sepeserpun saat itu sampai
lulus kuliah yang dibayarkan.Saya juga pernah ikut olympiade fisika dan
matematika dulu, cuman memang tidak masuk 10 besar yang diberangkatkan. Tapi
memang betul, untuk ranking tertentu saja yang bisa free masuk universitas
bonafid kok. Sudaha ada rules dan kreterianya kok dari 1, 2, 3 dan bla
bla..bisa masuk mana aja. Saya kurang tahu untuk olimpiade selain fisika dan
matematika seperti apa.
Saran saya *ikutin jalur seperti diatas, bawa surat keterangan tidak mampu,
ikut UMPTN, lulus dan bebas biaya kuliah. *Diadalam kampus banyak sekali kok
tawaran Beasisiwa. Lumayan klo buat uang saku.

salam,

Triez


2011/7/8 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>

>  Mustinya kan kalau juara itu, apalagi juara Olympiade international,
> dielu-elukan, diundang sana sini untuk bicara, atau digotong di-arak-arak
> seperti dulu Rudy Hartono, atau Timnas sepakbola, dan berlomba-lomba
> ditawari langsung untuk diterima di perguruan tinggi yang bergengsi.
> Tetapi kelihatannya Perguruan tinggi ini terbelenggu Birokrasi Peraturan
> ini dan itu, SK ini itu, harus mendaftarkan dulu dsb. Maunya itu kan
> diundang datang atas biaya dari perguruan tinggi itu sendiri, soal
> pendaftaran dan peraturan kan bisa dilakukan secara pro-forma, kalau sang
> juara itu menerima tawaran dari perguruan tinggi ybs, dan bukannya setelah
> sang juara itu diterima oleh perguruan tinggi ybs.
> Saya dengar kalau perguruan tinggi di Singapura saya dengar (katanya),
>  begitu seseorang itu diketahui juara Olympiade Fisika dsb, secara pro-aktif
> menawarinya masuk ke perguruan tinggi, bahkan langsung diberi bea-siswa.
> Ini masalah gengsi dan birokrasi.
> Ini sebetulnya masalahnya.
> RPK
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* mohammadsyai...@gmail.com
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Wednesday, June 08, 2011 7:50 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian
> yang terbuang
>
> Jadi, langsung aja Geologi UPN ambil orangnya sebelum UGM berpikir, ya bu?
> Sip... Ditawarkan aja dulu, semoga mau. Mungkin jawara tsb terobsesi dg om
> RDP dg dongeng geologinya, sehingga sangat senang dg geologi dan maunya di
> UGM, he..he..
>
> Salam,
> Syaiful
>
> Mohammad Syaiful
> * handphone: +62-812-9372808
> * business: msyai...@etti.co.id
> ------------------------------
> *From: *premonow...@gmail.com
> *Date: *Wed, 8 Jun 2011 00:27:31 +0000
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian
> yang terbuang
>
> Di FTM UPN sdg dibahas mslh siswa jawara ini. Bgmnpun, siswa berprestasi
> akn mmbawa kebaikan bagi universitas. Salam
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ------------------------------
> *From: *"R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id>
> *Date: *Fri, 8 Jul 2011 07:19:02 +0700
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian
> yang terbuang
>
> Jadi pada dasarnya Perguruan Tinggi itu tidak mau jemput bola!
>
> ----- Original Message -----
> *From:* Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Cc:* migas_indone...@yahoogroups.com
> *Sent:* Tuesday, June 07, 2011 9:51 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian
> yang terbuang
>
> Penjelasan dari Dosen UGM
>
> Rekan-rekan di milis Geologi UGM,
>
> email ini sudah menyebar luas di berbagai milis, terutama di milis yang
> berhubungan dengan ilmu kebumian. Pada mulanya saya tidak terlalu memberikan
> perhatian pada email ini, tapi setelah banyak beredar kiranya perlu juga
> saya memberikan informasi supaya tidak terjadi kesan bahwa ada PTN tertentu
> yang sangat kejam tidak menghargai prestasi anak bangsa sehingga menolak
> siswa berprestasi seperti ini.
>
> Saya memberikan informasi ini pada rekan-rekan di milis Geologi UGM, karena
> terus terang PTN yang dimaksud tersebut adalah UGM dan Geologi UGM selama
> ini adalah leader dari Pembina Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia
> (disingkat TOIKI). Untuk diketahui Pembina TOIKI terdiri dari para
> dosen/peneliti di Geologi UGM, Geofisika UGM, Meteorologi ITB, Oseanografi
> LIPI & UNDIP serta Astronomi ITB yang diberi tugas oleh Direktorat Pembinaan
> SMA Kemendiknas. Koordinasi selama ini dihandle dari Geologi UGM dengan saya
> dan Pak Saptono sebagai person in charge koordinator.
>
> Kamil Ismail ini adalah anak didik kami pada Pelatnas TOIKI yang memang
> memiliki prestasi yang cukup baik. Selama ini kami memantau perkembangan
> Kamil setelah ybs selesai tugasnya sebagai salah satu anggota TOIKI untuk
> Internasional Earth Science Olympiad 2010 yll dan setelah ybs lulus SMA dan
> berminat masuk ke Geologi UGM  dengan jalur prestasi memanfaatkan prestasi
> yang sudah dimilikinya.
>
> Yang jelas perlu dijawab adalah pertanyaan mengapa ybs tidak diterima?
> Jawabannya sederhana (tetapi memang tragis) yaitu berkas ybs tidak pernah
> diterima oleh Direktorat Administrasi Akademik UGM! Nama ybs tidak pernah
> terdapat pada para pelamar jalur prestasi di UGM. Jadi ybs secara
> administratif tidak pernah melamar ke UGM. Dengan demikian UGM tentu saja
> belum pernah menolak ybs.
>
> Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena ketidaksinkronan sistem
> pemberian penghargaan pada siswa berprestasi antara Ditjen Pendidikan Dasar
> & Menengah dengan Ditjen Pendidikan Tinggi. Ada proses yang "miss" diantara
> Dikdasmen dan Dikti. Dikdasmen memberikan nama siswa berprestasi pada Dikti
> beserta universitas & jurusan yang mereka pilih. Akan tetapi universitas
> (UGM dalam hal ini), tidak pernah menerima nama-nama tsb dari Dikti, selain
> itu UGM juga tidak memiliki jalur "khusus" penerimaan mahasiswa berprestasi
> (misalnya kalau ada short cut dari Dikti), jalur yang ada hanyalah jalur
> penelusuran bibit unggul (PBU, yang kemudian berganti nama menjadi jalur
> SNMPTN Undangan). Para pelamar dalam hal ini harus mengisi lamaran dan
> mengirimkannya ke UGM.
>
> Pada saat kami telusuri, ternyata pihak sekolah Kamil tidak mendaftarkan
> Kamil pada jalur PBU karena asumsinya sudah ada jaminan dari pihak Dikdasmen
> bahwa Kamil akan otomatis diterima di PTN yang dipilih. Nah inilah yang
> kemudian menjadi blunder karena pada saat pihak sekolah tahu bahwa nama
> Kamil tidak masuk dalam daftar pelamar PBU di UGM, pendaftaran PBU sudah
> ditutup dan pihak Dikdasmen juga menganggap bahwa urusan ini sudah di tangan
> Dikti & universitas karena nama-nama siswa berprestasi sudah diserahkan ke
> Dikti. Ya akhirnya ybs lah yang menjadi korban dari "miss" antara Dikdasmen
> & Dikti. Kalaupun misalnya nama Kamil sampai ke UGM, pasti oleh UGM ybs
> tetap akan diminta untuk mengisi lamaran melalui jalur PBU.
>
> Kurang lebih seperti itulah ceritanya. Kami juga kecewa karena hal ini,
> tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena memang sudah di luar jangkauan
> kami. Saya & Pak Saptono juga sudah berkomunikasi dengan guru ybs dan kami
> menyarankan agar ybs tetap mencoba ikut tes SNMPTN. Akan tetapi kelihatannya
> ybs sudah "mutung". Kami belum mengetahui apakah ybs jadi ikut SNMPTN atau
> tidak. Terhadap guru ybs kami sebetulnya juga sudah menyarankan agar ybs
> diberi pengertian untuk tidak hanya mengandalkan prestasinya tersebut,
> karena ada kesan ybs merasa bahwa dengan modal prestasinya tsb semuanya akan
> berjalan lancar sehingga tidak ada persiapan lainnya.
>
> Untuk diketahui pada saat ini di Geologi UGM terdapat beberapa mahasiswa
> yang adalah alumnus TOIKI & alumnus pelatnas yaitu misalnya
> - Diah Anisa angkt. 2008 (Perunggu IESO 2007 di Korea)
> - Sarah Sausan angkt 2009 (Perak IESO 2009 di Taiwan)
> - Fraga Luzmi angkt 2010 (Perunggu IESO 2009 di Taiwan)
> - Ega Gita angkt 2010 (Emas IESO 2010 di Indonesia)
> kemudian ada lebih dari 20 mahasiswa lain (mulai angkatan 2009) yang meraih
> medali emas, perak, perunggu pada Olimpiade Sains Nasional Kebumian yang
> pernah ikut pelatnas TOIKI. Jalur masuk mereka bermacam-macam, ada yang
> melalui jalur PBU tapi ada pula yang ikut tes tertulis karena lamarannya
> pada jalur PBU tidak diterima (karena memang jatahnya sedikit). Artinya
> siswa-siswa tersebut memiliki semangat yang tinggi untuk tetap masuk Geologi
> UGM.
>
> Semoga informasi ini bisa membantu menjawab masalah ini.
> Salam dari kampus,
>
> Hendra Amijaya
>
> 2011/6/6 OK Taufik <ok.tau...@gmail.com>
>
>> ini kasus yg sering terjadi, perlu di ingat ada acuan dari Dikti dan PTN
>> soal penghargaan lomba yg menjadi pertimbangan untuk menerima langsung calon
>> mahasiswa, tidak semua olimpiade sains yg bisa diterima oleh PTN. PTN akan
>> kembali menanyakan ke dikti apa kriteria olimpiade tersebut memang "diakui"
>> oleh dikti. Ada olimpiade yg memang siapa saja bisa ikut. atas biaya
>> sponsor, biaya sendiri dan sejenisnya.
>>
>> Saya juga tak menjamin seorang anak yg menang olimpiade sains pasti
>> prestasi akademisnya baik, untuk ikut perlombaan satu pelajar bisa saja
>> dikarantina untuk mempeljari materi2 olimpiade tersebut.
>>
>> Lebih adil memang pelajar tersebut ikut saja SMPTN, bersaing sama ribuan
>> siswa yg lain..kalau emang mampu..satu kursi bangku kuliah di PTN tak kan
>> lari kemana-mana.
>>
>>   2011/6/6 Kokok IP <kokok...@ymail.com>
>>
>>>  Yth bapaks,
>>>
>>> Masalahnya justru di birokrasi sistim pendidikan kita. Dari pihak sekolah
>>> sudah mendaftarkan ke PTN yang dituju sesuai jalur yang ada namun hanya di
>>> "ping pong" tanpa ada tindakan yang nyata sekalipun sudah disodori bukti2
>>> janji yang disampaikan.
>>>
>>> Selalu ada "alasan" untuk tidak memproses ybs, mungkin saja pejabat
>>> terkait cari aman dll. Saya teringat waktu pak JK jadi wapres & beliau
>>> pernah bilang kalau langsung telp ke salah satu PTN karena tidak memproses
>>> juara olimpiade untuk masuk PTN yang dituju.
>>> FYI, sewaktu proses seleksi & lomba olimpiade ybs konsentrasi ke
>>> olimpiade sehingga tidak masuk 75% siswa yg bisa daftar jalur undangan namun
>>> pihak sekolah sudah memperjuangkan agar bisa masuk salah satu PTN dengan
>>> bekal juara olimpiade dan surat rekomendasi tapi itupun tak bisa menembus
>>> birokrasi masuk PTN.
>>> Daftar ke NTU pun pernah dicoba namun ada alasan yang cukup
>>> memprihatinkan, hanya karena olimpiade kebumian internasional diadakan di
>>> Yogya maka kurang dipercaya hasilnya - OMG.
>>>
>>> Yah, mudah2an doa yang ikhlas dari bapaks bisa membantu agar ybs bisa
>>> diterima snmptn lewat jalur tulis.
>>>
>>> kokok
>>>
>>>  ------------------------------
>>> *From:* Muhammad Walfajri <fajri.ba...@gmail.com>
>>> *To:* migas_indone...@yahoogroups.com
>>> *Sent:* Monday, June 6, 2011 6:30 PM
>>> *Subject:* Re: [Oil&Gas] OOT - Juara Olimpiade Kebumian yang terbuang
>>>
>>>
>>>  Yth. anggota milist,
>>>
>>> Berikut jawaban dari Dekan salah satu PTN yg saya hubungi, Dekan Fakultas
>>> yg sesuai dgn minat siswa pemenang olimpiade tadi, yaitu Fakultas Teknik
>>> Geologi.
>>>
>>> Untuk Pak Kokok yg pertama mem-posting berita ini, mungkin bisa
>>> menginfokan ke Guru BK ybs untuk ditindaklanjuti (karena disitu dicantumkan
>>> no hp-nya).
>>>
>>> Dengan adanya minat kuliah di bagian kebumian yg sudah terpatri sejak
>>> bangku SMU tentu sangat bagus, karena tidak sedikit pula yg kuliah di
>>> Geologi tapi sebelumnya tidak tau menahu apa itu Geologi dan kecemplung di
>>> jurusan tersebut.. Ada yg kecemplung menjadikan keingintahuannya makin
>>> menyala-nyala utk terus belajar, ada juga yg kecemplung tapi malah
>>> menganggap salah jurusan dan akhirnya tidak kuliah2 lagi alias jadi
>>> mahasiswa abadi sampai akhirnya DO.
>>>
>>> Demikian, semoga membantu.
>>>
>>> Salam
>>> Fajri
>>>
>>>
>>>
>>>
>>>
>>
>>
>> --
>> Sent from my Computer®
>>
>>
>
>
>
> --
> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
>
>
>


-- 
*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*

<<330.gif>>

Reply via email to