Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko melakukan 
penelitian, itu mendahuluan pemda.
Hehehe....terus maju mang okim.....

Salam
SA
Sekjen IAGI 2011-2014



sent from my @ipad

-----Original Message-----
From: dartadjud...@yahoo.co.id
Date: Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 
To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn argumen 
bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. 
Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat 
Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya.

Wss,
Dar
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Date: Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip.
Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut.
Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini.
Paling tidak geologist sudah jadi berita .....

Rdp

On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young <londob...@yahoo.com>
wrote:
> Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini..
> Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian
arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang
cukup penting.
> Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2
Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan
archeologi serta paleoantropologi.
> Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh
geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist.
> Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil
saja toh?
> Salam,
> Heru
> ________________________________
> From: Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM
> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun
1980-an.
> Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an.
> Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH
> DIANGGAP SELESAI.  Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan
> yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali.  Kalau
> digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti,
> tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian.  Pak Lutfi
itu
> tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di
beberapa
> lokasi di atas situs.  Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit
> yang ditata.  Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat
> mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak
punya
> alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut.  Untuk
> subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya
geolog
> yang bisa.  Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-)
>
> Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan ahli
> lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs yang
> berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus
yang
> dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis seperti
> semula.  Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi dengan
> ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita
> berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja
ada
> 'ranjau'nya.  Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara
> inter-disipliner pak.  "Jangan pake kacamata Kuda", kata Ok.Taufik sih
:-)
>
> Salam
> DHN
>
>
> -----Original Message-----
> From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
> Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
>
> Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat respect
> kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak
belajar
> dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya
> ini murid bapak juga
>
> Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja
ini
> peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg
tempat
> BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of
culture
> mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah
> sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu
>
> Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg
> kerja yg Geologist diluar dulu
>
> Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja
>
> Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak
>
> Avi 0666
> Nomor cantik
>
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
> -----Original Message-----
> From: Sukendar Asikin <asikin_suken...@yahoo.com>
> Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48
> To: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Cc: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
> Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar
terhadap
> rame-2 "piramida" ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk
> melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di
> Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan
> lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2
> geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis
> dll).bentuknya diperikan dll.
>
> Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya kunjungi,
> amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya
> kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno
> Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga
> bergelut di lapangan.
>
> Sejak saya

-- 
*"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*

Kirim email ke