biasanya sih kalau sudah heboh..ujug2 ada paper dari orang2 yang namanya ke-barat2an. semoga hasil penelitian & data2 geologist Indonesia ga di tanggok sama bule2.
natan On Feb 12, 2012 12:30 PM, "Ismail" <lia...@indo.net.id> wrote: > ** > Berita di TV One saat ini Kementerian Ristek juga akan kirim Tim untuk > riset piramida garut yg heboh itu , wah bakalan ramai lagi risetnya kalau > yg ini pastinya pakai uang negara / APBN > > Ism > > Sent by Liamsi's Mobile Phone > ------------------------------ > *From: * "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com> > *Date: *Sun, 12 Feb 2012 03:32:24 +0000 > *To: *<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Berfikir positif saja, kalau tidak ketemu piramid; paling tidak penelitian > ke gunungapian jadi lebih dalam. > > Pengenalan berbagai bentuk hasil evusi maupun hasil letusan akan lebih > baik, minimal untuk wilayah jawa barat, makin dikenal. > > Pengembangan geoarkeologi maupun geotataruang kuno dan mendatang akan > lebih baik. > > Salam, bandono. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: * "Ismail" <lia...@indo.net.id> > *Date: *Sun, 12 Feb 2012 02:45:25 +0000 > *To: *<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Beliau pak bupati juga bilang kalau hikmah dari semua ini sekarang Garut > dikenal bahkan sampai ke LN , nanti daerah tsb akan dijadikan daerah tujuan > wisata khusus , > Dan saya kira kalau ditambah lagi dg wisata yg lain spt Kawah Kamojang dan > sekitarnya akan lbh banyak lagi orang ke Garut , di Kawah Kamojang > disamping air panas ada sumur Panasbumi yg dibor belanda thn 30 an sampai > saat ini masih mengeluarkana uap panas kering yg suaranya cukup keras spt > raungan pesawat terbang , di Kamojang ini juga merupakan panasbumi pertama > kali dimanfaatkan untuk listrik dg teknologi yg paling awal sampai PLTP yg > baru , dan masih banyak lagi yg bisa ditawarkan sbg Geowisata > > Sent by Liamsi's Mobile Phone > ------------------------------ > *From: * "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id> > *Date: *Sun, 12 Feb 2012 08:57:51 +0700 > *To: *<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Saya tidak mendapatkan kesan demikian dari talk-show di TV One kemarin. > Saya pikir Pemda Garut cukup netral bahkan positif. Yang dikatakan adalah > "kalau ada yang mau meneliti ya silahkan saja, tidak akan dihalang-halangi" > Positif-nya tidak akan menghalang-halangi yang mau research. > RPK > > ----- Original Message ----- > *From:* taufik.ma...@gmail.com > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Sent:* Saturday, February 11, 2012 10:43 PM > *Subject:* Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Saya sejak awal kurang antusias terhadap masalah ini karena masih banyak > potensi sumber daya alam di Garut dan sekitarnya yang lebih bermanfaat > untuk dibahas dan dikembangkan bagi perkembangan ilmu dan kesejahteraan > masyarakat dibandingkan masalah ini yang "mendadak hangat" (apa ada > skenario lain?). > > Tapi salut dan apresiasi tinggi atas penelitian ilmiah dari para sahabat > yang lebih pakar dan peduli (Mang Okim, Mas Andang, Pak Danny, dll) dalam > aplikasi ilmu (geologi, arkeologi, dll) terhadap kasus ini dan yang > sejenisnya. > > Sedangkan pada sisi lain dalam Talkshow di TVOne tsb, Bupati Garut > (mewakili pemda & pemerintah?) mencoba membahas dengan prinsip pembuktian > terbalik. Jadi itu pasti piramid dan dicari alasan untuk mendukungnya. > Silakan saja dianalisa dan disampaikan asal logis dan tanpa rekayasa ilmiah. > > Jelas ada "benang merah" nya dan alternatif solusi menurut saya untuk > terus diteliti secara komprehensif dan hasil penelitian ilmiah harus > merdeka dan independen sesuai kaidah disiplin berbagai ilmu terkait. > Masyarakatpun perlu mendapatkan penjelasan yang obyektif, sehingga boleh > berpendapat sesuai pandangannya. > > Selanjutnya, mari bersama membangun bangsa sesuai kemampuan kita yang > bermanfaat untuk semuanya. > > Salam akhir pekan. > > > TAM > NPA 3005 > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: *ajis...@ymail.com > *Date: *Sat, 11 Feb 2012 15:04:22 +0000 > *To: *<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Ada satu comment bupati yg gak enak, saya tidak menyuruh pak miko > melakukan penelitian, itu mendahuluan pemda. > Hehehe....terus maju mang okim..... > > Salam > SA > Sekjen IAGI 2011-2014 > > > sent from my @ipad > ------------------------------ > *From: *dartadjud...@yahoo.co.id > *Date: *Sat, 11 Feb 2012 14:36:48 +0000 > *To: *IAGI<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Bupati Garut ngotot pertahankan pendapat G Sadahurip sbg pyramid dgn > argumen bahwa secara bentuk dari tampak atas benar2 simetris. > Mang Okim dan Arkeolog sampaikan argumen2 ilmiah yg tdk mendukung pendapat > Bupati, tapi tetap saja sang Bupati bertahan dgn pendapatnya. > > Wss, > Dar > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: *Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> > *Date: *Sat, 11 Feb 2012 21:29:30 +0700 > *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Saat ini jam 9 20 di TVone ada diskusi talkshow ttg sadahurip. > Narasumber , mang okim, arkeolog dan pak bupati garut. > Sore tadi saya juga didatangi TVone utk soal g padang dan sadahurip ini. > Paling tidak geologist sudah jadi berita ..... > > Rdp > > On Saturday, February 11, 2012, Wayan Heru Young <londob...@yahoo.com> > wrote: > > Saya setuju sekali dengan Pak Danny dalam hal bahu-membahu ini.. > > Memang seharusnya dalam hal ini (atau mungkin dalam setiap penelitian > arkeologi) ada masukan dari berbagai disiplin ilmu, termasuk geologi yang > cukup penting. > > Di beberapa universitas di luar negeri sudah mulai ada program S2 > Geoarcheology, yang menjembatani antara ilmu geologi-geophysics dan > archeologi serta paleoantropologi. > > Keahlian menginterpretasi keadaan bawah permukaan yang dimiliki oleh > geologist/geophysics tentu akan sangat membantu archeologist. > > Geologi kan bukan hanya melulu pekerja minyak atau tambang atau sipil > saja toh? > > Salam, > > Heru > > ________________________________ > > From: Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com> > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Sent: Saturday, February 11, 2012 5:36 PM > > Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > > > Para Arkeolog sudah meneliti di Situs Gunung Padang ini sejak tahun > 1980-an. > > Pak Luthfi Yondri itu salah satunya yang meniliti situs tahun 2000-an. > > Oleh para arkeolog keliatannya penelitian Situs Gunung Padang ini SUDAH > > DIANGGAP SELESAI. Metoda arkeologi tidak akan mampu mengungkap bangunan > > yang terkubur karena SOP-nya kalau ada artefak baru bisa gali. Kalau > > digali, misalnya, sudah 2 meter tidak ketemu artfak, ya sudah berhenti, > > tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mneruskan penelitian. Pak Lutfi > itu > > tahun 2000 sudah trencing ampai sekitar 1.8 meter (ini tipikal) di > beberapa > > lokasi di atas situs. Dia hanya ketemu lapisan dari kolom-kolom andesit > > yang ditata. Meskipun sebenarnya kolom-kolom andesit itu sangat > > mencurigakan karena seperti dilumuri semen tapi dia kelihatannya tidak > punya > > alasan cukup kuat untuk meneruskan penggalian lebih lanjut. Untuk > > subsurface eksploration tentunya para arkeolog tidak akan bisa, hanya > geolog > > yang bisa. Kalau Arkeolog-nya sehebat Indiana Jones sih mungkin bisa :-) > > > > Ke depan kita memang akan lebih bahu-membahu dengan para arkeolog dan > ahli > > lainnya juga. Misalnya apabila kami harus memindahkan batu-batu situs > yang > > berserakan untuk keperluan nge-bor, tentu ini butuh bantuan ahli khusus > yang > > dapat memindahkan dan nanti mengembalikannya ke tempat asal persis > seperti > > semula. Untuk nge-bor lebih ke-dalampun tentu harus ada konsultasi > dengan > > ahli-nya yang ngerti struktur dlsb tidak bisa asal bor saja karena kita > > berhadapan dengan produk peradaban/teknologi yang masih asing; Bisa saja > ada > > 'ranjau'nya. Sekarang sudah saatnya kita bekerja bahu-membahu secara > > inter-disipliner pak. "Jangan pake kacamata Kuda", kata Ok.Taufik sih > :-) > > > > Salam > > DHN > > > > > > -----Original Message----- > > From: rakhmadi.avia...@gmail.com [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] > > Sent: Saturday, February 11, 2012 3:53 PM > > To: iagi-net@iagi.or.id > > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > > > Pak Sukendar Asikin ikut prihatin dg cuci darahnya dan saya sangat > respect > > kepada bpk meskipun saya tidak kuliah di ITB tapi justru saya banyak > belajar > > dari teman2 UPN Yogya setelah menerima kuliah dari bpk jadi indirect saya > > ini murid bapak juga > > > > Saya kira cara penalaran pak SA sama dg yg saya rasakan bahwa bisa saja > ini > > peristiwa proses pembentukan kolumnar join yg mungkin berbarengan dg > tempat > > BUDAYA yg mirip Piramid, kalo memang ini di duga sebagai remnant of > culture > > mestinya yo Arkeolog yg turun juga, biasanya cara bongkar Arkeolog sudah > > sngat sistimatis krn mrk kuliah untuk cracking masalah yg kaya gitu > > > > Balik ke pokok masalah kalo memang ini di duga Piiramid biar Arkeolog yg > > kerja yg Geologist diluar dulu > > > > Kalo ada biaya selama dipake buat yg berbau sain saya kira ya OK2 saja > > > > Pak SA tetap semangat ya and believe you can pak > > > > Avi 0666 > > Nomor cantik > > > > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > > > -----Original Message----- > > From: Sukendar Asikin <asikin_suken...@yahoo.com> > > Date: Sat, 11 Feb 2012 15:24:48 > > To: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id> > > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> > > Cc: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id> > > Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO > > Sebenarnya saya agak enggan untuk memberikan pendapat atau komentar > terhadap > > rame-2 "piramida" ini, karena ini akan menyalahi metoda atau cara-2 untuk > > melakukan interpretasi geologi. Waktu memberi kuliah lapangan di > > Karangsambung, saya selalu menekankan pentingnya melakukan pengamatan > > lapangan dengan teliti. Singkapan itu harus diraba, diukur unsur-2 > > geologinya (jurus/kemringan bidang, orientasindan plunge kalau garis > > dll).bentuknya diperikan dll. > > > > Dari kedua piramida yang diributkan ini, tidak satupun yang saya > kunjungi, > > amati apalagi melakukan pengukuran-2. Jadi singkatnya apa yang saya > > kemukakan disini, pasti akan diketawain oleh pk ADB, pk Miko, pk Sutikno > > Bronto dll. Yang disamping mereka ini adalah pakar-2 dibidangnya, juga > > bergelut di lapangan. > > > > Sejak saya > > -- > *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"* > >