Pak Rakhmadi, 

KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan  
multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun. 

Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs 
Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan 
(Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini 
dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, 
KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga 
membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". 

Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat 
Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 
anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya 
disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya 
!).

Semoga jelas ya Pak. 
Wassalam,
Mang Okim
-----Original Message-----
From: rakhmadi.avia...@gmail.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
KRCB itu apa mang Okim

Suwun
Very nice elaboration
NPA 0666 nomor cantik

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Sujatmiko" <m...@cbn.net.id>
Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Dear Pak Bandono,

Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 
7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan 
keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang 
sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak 
Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. 
Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata 
masih belum menyadarkan ahli  geolistrik bahwa hal seperti itulah yang 
ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. 

Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan 
klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : 
Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, 
ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe 
ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari 
dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya 
tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka  yang cocok adalah 
tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) :  the shapes of 
volcanic structures built predominantly of lava flows  that show no sign of a 
crater or orifice  and  developed by internal  as well as external accumulation 
of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang 
Okim ini ).

Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan 
bantuan  dan acuan Arthur Holmes  menyimpulkan  bahwa G. Sadahurip adalah 
gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga 
karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle 
of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah 
begitu meyakinkan ?

Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, 
marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah 
geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan 
geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, 
banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, 
warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku 
masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong .

Wassalam,

Mang Okim
Paneliti KRCB yang bebas aktif


-----Original Message-----
From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] 
Sent: 15 Februari 2012 11:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut
sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg. 

Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di
sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.

Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),
sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.

Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.

Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza
di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya 
dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang 
miring.

Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa 
piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ 
yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua 
tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang 
miring. 

Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara,
tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah 
Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita 
kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya.

Salam,
Awang



--- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto <rsoeri...@yahoo.com> menulis:

Dari: Rus Soeripto <rsoeri...@yahoo.com>
Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM

Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi 
geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah 
feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana 
feedernya berupa cabang dari "main volcanic neck" dg posisi menyudut menerobos 
sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit.  Atau bahkan konduitnya sejajar 
lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith.  Apabila sketsa profil 
"cinder cone" Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak 
punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud 
saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto     

        From: Yustinus Suyatno Yuwono <yuw...@gc.itb.ac.id>
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
   

Rekan rekan Yth.

Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya
ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de
cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,
bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan
gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti
kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya
bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi
membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya
tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api
raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi
volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut
(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang
tersingkap dekat Desa
 Toblong)

Salam,
Yatno


-----Original Message-----
From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] 
Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,

Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.
Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik
Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,
penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar
lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang
berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya
 menengarai adanya
asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai
 dengan ilmu yang beliau
tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan
beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil
geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.

Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar
arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain
sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan
hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter
saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan
sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan
pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan
manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi
bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir
 halus
tersebut mirip dengan volcanic ash ).
 
Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,
di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi
dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu
kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena
dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.
Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga
dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent
erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan
bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ).

Diumumkan ke seluruh jagad

Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden
telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di
dunia terdapat di
 Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di
Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung
menginstruksikan : LANJUTKAN !!! 

Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus
Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti,
maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi,
Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan
beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata
anak cucu kita - - - ta' iya !!!

Salam Cinta Geologi,

Mang Okim

-----Original Message-----
From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] 
Sent: 10 Februari 2012 14:10
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE:
 [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Brisik amat sih ya diskusi pyramid (????) ini?

Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya
batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?

Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik
sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah
volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah
satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava
tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya
proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir
bila dilihat dari resistivity).
Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau
samadi para praktisi kerohanian.
Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air
 dengan debit lebih dari
2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air
tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip
sungai bawah tanah di carst topography.
Sharing pengalaman saja.

Salam,
Yatno ITB (YSY)

-----Original Message-----
From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] 
Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti
ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di
kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir
penyebab loss circ juga
 mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in,
 bagaimana
membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya
juga masih spekulatif dan multi tafsir..
Ruskamto 1061
-----Original Message-----
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan
adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk
perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus
dipersiapkan down-hole camera,
 dg antisipasi diketemukan rongga, utk
menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga
 buatan. Kalau rongga2 tdk
diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa
dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika
rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman
dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk
campuran beton.
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-----Original Message-----
From: mufar...@gmail.com
Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Kan sdh dapat core-nya pak kok harus
 pake camera lagi? Kalo total loss
begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa
 pake downhole cam
Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? 

Salam
Razi 

-----Original Message-----
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya
penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi
bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga
tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga
 besar/ruangan bukan
rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera'
 barangkali
namanya RPK
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-----Original Message-----
From: Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>
Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Pak Koesoema,
Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?
Itu Halliburton punya kalo gak salah.

Shofi


On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata
<koeso...@melsa.net.id>
 wrote:
> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang
> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut
 kamera kecil (dan pencahayaannya) yang
> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.
Begitu
> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa
> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau
> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir
> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)
> Wassalam
> RPK
>
> ----- Original Message -----
> From: Andang Bachtiar
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM
> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,
> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah
 data2
> geologi permukaan
 dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi
> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi
pemboran).
> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR
> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2
> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2
> yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar,
resistivity
> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4
> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan
> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk
> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil
analisis
> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.
>
> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan
>
 hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical
> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,
> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.
>
>
>
> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami
> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism
> -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,
> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah
akan
> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2
> batuan kami.
>
>
>
> Salam
>
> ADB
>
>
>
>
>
> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]
> Sent: Thursday, February
 09, 2012 7:55 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring
>
>
>
> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum
> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang
> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga
> dibor.
>
> 2012/2/8 <abacht...@cbn.net.id>
>
> Rekan2 geosains,
>
> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami
> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.
> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami
> telah menembus tembok
 konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di
> teras-3 dan
 kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami
telah
> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam
> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya
dg
> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara
> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck
> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan
> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada
> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.
>
> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample
> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg
> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs
> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari
kesamaan
> bentuk, teknologi, dan interpretasi
 kegunaan bangunan berundak tsb bahwa
> situs Gn. Padang berumur 2500th.
>
> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru
yg
> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs
di
> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami
> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab
analyses
> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan
> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan
> dalam waktu sesingkat2nya.
>
> Salam
> ADB-DHN
> Powered by Telkomsel BlackBerryR
>
>
>
>
>
> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
>
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.com

----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit
 IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or
 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or
 profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------



----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post
 the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists,
 whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be
 liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
----------------------------------------------------------------------------
----
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
abstrak 28 Februari 2012.
----------------------------------------------------------------------------
----
To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
email to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan
 lupa PIT IAGI 2012 di
 Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke