Pak Rakhmadi, KRCB singkatan dari Kelompok Riset Cekungan Bandung, satu kelompok ilmuwan multi disiplin yang tidak berafiliasi dengan organisasi apapun.
Dalam kiprahnya sejak tahun 2000, kelompok ini telah berhasil menemukan Situs Gua Pawon dan melestarikannya melalui perjuangan "ilmiah" yg tidak ringan (Buku:Amanat Gua Pawon ). Taman Jasper Tasikmalaya juga ditemukan kelompok ini dan berhasil diselamatkan (Buku: Taman Jaspet Tasikmalaya). Di Purbalingga, KRCB dengan approach ilmiahnya berhasil meyakinkan Pemkab Purbalingga sehingga membangun Museum Artefak dan menerbitkan buku " Misteri Batu Klawing ". Kelompok independen ini dipimpin oleh Dr.Budi Brahmantyo yang saat ini menjabat Ketua Prodi T.Geologi ITB. Karena kantornya di tempat mang Okim maka rekan2 anggota termasuk Pak Bandono meminta mang Okim untuk jadi Sekjennya ( mestinya disebut Sekretaris saja, tetapi kadang2 perlu juga nyombong dikit --- ta' iya !). Semoga jelas ya Pak. Wassalam, Mang Okim -----Original Message----- From: rakhmadi.avia...@gmail.com Date: Wed, 15 Feb 2012 23:40:09 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO KRCB itu apa mang Okim Suwun Very nice elaboration NPA 0666 nomor cantik Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "Sujatmiko" <m...@cbn.net.id> Date: Thu, 16 Feb 2012 05:28:36 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Dear Pak Bandono, Sentilan dari Prof. Sutikno Bronto sebelum penutupan seminar di Sekneg Jakarta 7 Februari 2012 cukup jelas : Marilah kita berargumentasi sesuai dengan keahlian kita masing-masing. Masalah gunung api purba bukanlah masalah yang sederhana sehingga kalau bukan ahlinya , mbok ya hati-hati laaah ! Setelah Pak Tikno, muncul Dr. Yatno yang ternyata mendalami juga masalah kegunung-apian. Sketsanya terakhir tentang G. Kiamis yang begitu jelas dan masuk akal ternyata masih belum menyadarkan ahli geolistrik bahwa hal seperti itulah yang ditafsirkan oleh Pak Tikno dan mang Okim untuk G. Sadahurip. Buat mang Okim sendiri siih, jauh-jauh hari sudah merasa yakin dengan klasifikasi gunung api dari Arthur Holmes dalam bukunya setebal 730 halaman : Principles of Physical Geology, 1978 reprinted 1984. Dari 5 tipe gunung api, ada tipe 4 dan 5 yang susunan batuannya " mainly lava flows ". Dari kedua tipe ini, sesuai dengan hasil pengamatan mang Okim terhadap singkapan batuan dari dasar G. Sadahurip sampai ke puncaknya , tidak diragukan lagi bahwa seluruhnya tersusun dari batuan beku segar atau lapuk. Untuk itu maka yang cocok adalah tipe 4 yaitu Culumo Dome ( of mainly internal growth ) : the shapes of volcanic structures built predominantly of lava flows that show no sign of a crater or orifice and developed by internal as well as external accumulation of highly viscous lava over a hidden vent ( Pak Tikno menyetujui acuan mang Okim ini ). Nah, kalau dua pakar gunung api kita ditambah dengan pengamatan singkapan bantuan dan acuan Arthur Holmes menyimpulkan bahwa G. Sadahurip adalah gunung api purba yang ventnya tidak harus kelihatan ternyata dibantah juga karena hasil geolistrik tidak mendukung, lalu apa kata dunia ? Mengenai angle of repose, buat apa lagi dipersoalkan kalau kajian geologi lapangannya telah begitu meyakinkan ? Itu pak Bandono, sekedar pandanganmang Okim. Geologi adalah ilmu yang indah, marilah keindahan itu tidak dirusak oleh hal-hal yang imaginer. Bukankah geologi terapan adalah pendukung saja kaan ??? Kalau tidak cocok, bukan geologinya, tetapi ya itu terapannya. Di salah satu penampang geolistrik, banyak warna yang memotong lereng G. Sadahurip. Coba dong periksa ke lapangan, warna-warna tersebut berhubungan dengan litologi apa ? Semuanya batuan beku masif kok, bukan batuan lepas dari lembah Batu Rahong . Wassalam, Mang Okim Paneliti KRCB yang bebas aktif -----Original Message----- From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com] Sent: 15 Februari 2012 11:17 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas anda menjawab. Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com> Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO ‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan melandai sekitar 25-30 deg. Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori. Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui kita karena berbagai faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, maklum benda jatuhan (pyroclastic fall), sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting. Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai angle of repose yang berbeda. Sebagai informasi, pembangunan piramida kompleks Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan. Dan bidang miringnya membentuk ‘angle of repose’ sekitar 40. Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang miring. Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang miring. Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara, tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya. Salam, Awang --- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto <rsoeri...@yahoo.com> menulis: Dari: Rus Soeripto <rsoeri...@yahoo.com> Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah feedernya mesti vertikal, apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana feedernya berupa cabang dari "main volcanic neck" dg posisi menyudut menerobos sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit. Atau bahkan konduitnya sejajar lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith. Apabila sketsa profil "cinder cone" Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto From: Yustinus Suyatno Yuwono <yuw...@gc.itb.ac.id> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Rekan rekan Yth. Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks, bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut (selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang tersingkap dekat Desa Toblong) Salam, Yatno -----Original Message----- From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman, Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga. Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto, penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA mengingatkan Tim BKP agar lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya menengarai adanya asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai dengan ilmu yang beliau tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan kebenarannya. Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan oleh para pakar arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan hasil pemboran inti yang diameter mata bornya hanya beberapa sentimeter saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan manusia , yang konon sengaja disusun sebagai peredam gempa untuk melindungi bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir halus tersebut mirip dengan volcanic ash ). Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki , di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi dasar dapat memberikan kesimpulan bahwa gunung tersebut merupakan satu kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof. Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ). Diumumkan ke seluruh jagad Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di dunia terdapat di Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung menginstruksikan : LANJUTKAN !!! Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti, maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi, Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata anak cucu kita - - - ta' iya !!! Salam Cinta Geologi, Mang Okim -----Original Message----- From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id] Sent: 10 Februari 2012 14:10 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Brisik amat sih ya diskusi pyramid (????) ini? Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih? Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir bila dilihat dari resistivity). Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau samadi para praktisi kerohanian. Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air dengan debit lebih dari 2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip sungai bawah tanah di carst topography. Sharing pengalaman saja. Salam, Yatno ITB (YSY) -----Original Message----- From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com] Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif. Di kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir penyebab loss circ juga mungkin. Kalau dari data bor inti 1 in, bagaimana membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?, menurut saya juga masih spekulatif dan multi tafsir.. Ruskamto 1061 -----Original Message----- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus dipersiapkan down-hole camera, dg antisipasi diketemukan rongga, utk menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga buatan. Kalau rongga2 tdk diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk campuran beton. Powered by Telkomsel BlackBerryR -----Original Message----- From: mufar...@gmail.com Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Kan sdh dapat core-nya pak kok harus pake camera lagi? Kalo total loss begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa pake downhole cam Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya? Salam Razi -----Original Message----- From: koeso...@melsa.net.id Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga besar/ruangan bukan rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera' barangkali namanya RPK Powered by Telkomsel BlackBerryR -----Original Message----- From: Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com> Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring Pak Koesoema, Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak? Itu Halliburton punya kalo gak salah. Shofi On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id> wrote: > Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang > dipakai di ilmu kedokteran, yaiut kamera kecil (dan pencahayaannya) yang > digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor. Begitu > ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa > di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau > di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir > alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa) > Wassalam > RPK > > ----- Original Message ----- > From: Andang Bachtiar > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM > Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral, > airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah data2 > geologi permukaan dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi > dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi pemboran). > Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR > berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2 > sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2 > yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar, resistivity > dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4 > rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan > anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk > berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil analisis > lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya. > > Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan > hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical > survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut, > kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir. > > > > Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami > sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism > -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin, > swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah akan > dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2 > batuan kami. > > > > Salam > > ADB > > > > > > From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com] > Sent: Thursday, February 09, 2012 7:55 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring > > > > Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum > pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang > dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga > dibor. > > 2012/2/8 <abacht...@cbn.net.id> > > Rekan2 geosains, > > Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami > paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn. > Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami > telah menembus tembok konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di > teras-3 dan kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami telah > menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam > 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya dg > masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara > vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck > menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan > polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada > bangunan2/ruangan2 bikinan manusia. > > Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample > paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg > lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs > "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari kesamaan > bentuk, teknologi, dan interpretasi kegunaan bangunan berundak tsb bahwa > situs Gn. Padang berumur 2500th. > > Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru yg > berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs di > atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami > masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab analyses > yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan > laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan > dalam waktu sesingkat2nya. > > Salam > ADB-DHN > Powered by Telkomsel BlackBerryR > > > > > > __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________ > > This message was checked by NOD32 antivirus system. > http://www.eset.com ---------------------------------------------------------------------------- ---- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com ---------------------------------------------------------------------------- ---- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. ---------------------------------------------------------------------------- ---- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------- ---- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com ---------------------------------------------------------------------------- ---- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. ---------------------------------------------------------------------------- ---- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------- ---- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com ---------------------------------------------------------------------------- ---- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. ---------------------------------------------------------------------------- ---- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com -------------------------------------------------------------------------------- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. -------------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com -------------------------------------------------------------------------------- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. -------------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. --------------------------------------------------------------------- -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com -------------------------------------------------------------------------------- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. -------------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------