Wah nasib kawulo cilik yang diperjuangkan PDIP tetep sengsara ya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id>
Date: Wed, 22 Feb 2012 11:50:05 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l] Pertamina EP 
Temukan Cadangan Gas Baru
Kebanyakan orang tidak sadar, bahwa dalam perjalanan kita selama merdeka 
ideologi negara kita yang dituangkan dalam UUD-45 sudah jauh bergeser dari 
Socialism a la Pancacila ke Liberal Capitalism dengan Free Market Economy, 
karena dengan runtuhnya Uni Soviet socialism sudah terbukti tidak bisa berjalan.
Pertamina sekarang sudah lain dengan Pertamina di tahun 60-70 han, begitupun 
BUMN-BUMN yang lainnya yang sudah dikonversi menjadi Persero, bahkan tidak lama 
lagi akan diprivatisasi. Jadi soal gas dan minyak bumi juga ditentukan oleh 
harga pasar internasional. Jika harganya di pasaran dunia, lebih baik dari pada 
di dalam negeri, kenapa tidak diexport saja. Kalau rakyat tidak mampu ya muncul 
lah subsidi. Waktu Suharto masih dianggap "reluctant capitalism', tetapi 
sesudah Reformasi sudah sama sekali kita menganut liberal capitalism dengan 
global free market economy, dan UUD-45 sudah banyak yang diamademen. 
Undang-undang dengan jiwa capitalism dan free market economy yang keluar 
sesudah Reformasi itu banyak yang dianulir oleh MK karena masih bertentangan 
dengan UUD-45 yang sudah di-amandemen itu. Maka kita lihat Indonesia import 
garam, import beras dsb itu nyaris dibiarkan, karena karena salah orang 
Indonesia sendiri tidak mampu bersaing dengan luar negeri dalam soal 
produktivitas dan harga. Baru sesudah banyak demo, distop. Dalam free-market 
economy tentu kalau pesawat terbang dari dalam negeri lebih mahal belilah dari 
luar negeri, juga barang-barang lainnya.
Namun saya dengar sekarang industri dalam negeri juga sudah mampun beli gas 
dengan harga pasaran internasional, tetapi cadangan gas yang ada sudah telanjur 
terikat kontrak dengan pembeli luar negeri.
Yang menarik adalah RRC, karena partai komunis masih bertahan, tetapi 
perekonomiannya didasarkan liberal capitalism dengan free-market economy, 
tetapi tetap mengandalkan negara, yaitu munculnya BUMN-BUMN yang mendominasi 
free-market economynya, antara lain PetroChina, CNOOC dll yang dipunyai negara 
tetapi beroperasi seperti perusahaan international lainnya, dan ternyata 
menjadi perusahaan raksasa yang mendunia, mampu bersaing dengan perusahaan 
seperti Exxon-Mobil dan Shell
Keberadaan BUMN adalah tabu bahkan haram dalam perekonomian system liberal 
capitalism. Untuk itu maka BUMN, seperti Garudah, Pertamina sudah segera akan 
diprivatisasi, dengan IPO di pasar modal. Dulu Pertamina dilahirkan sebagai 
suatu Badan Negara yang diberi tugas mengamankan persediaan bahanbakar migas 
untuk rakyat, hampir seperti BuLog. Kalau sekarang perusahaan ini tugasnya 
adalah memberikan keuntungan bagi negara, sama seperti perusahaan Exxon-Mobil 
dsb bagi pemegang sahamnya.. Fungsi menyediakan BBG dan BBM bagi rakyat 
kelihatannya diambil alih oleh BP Migas Hulu maupun Hilir, sedangkan Pertamina 
hanya jadi kontraktor saja. Maka sekarang, terutama jika masalah subsidi bisa 
diselesaikan, saya kira supply migas untuk kebutuhan dalam negeri tidak lagi 
monopoli Pertamina, tetapi perusahaan asingpun dapat menutupi kebutuhan dalam 
negeri, seperti adanya pom bensin Petronas, Shell, Total dsb, sama seperti di 
Amerika Serikat, Europa, Malaysia dsb, apakah itu Indonesia itu menjadi 
net-importer migas, itu bukan masalah. Tugasnya pemerintah adalah meningkatkan 
keberdayaan masyarakat dengan meningkatkah penghasilan negara, apakah dari 
pajak, dari royalty dari pertambangan atau dari bagihasil dsb dsb
Itu menurut saya apa yang terjadi di negara kita ini
Wassalam
RPK


  ----- Original Message ----- 
  From: Ery Arifullah 
  To: <iagi-net@iagi.or.id> 
  Sent: Wednesday, February 22, 2012 10:32 AM
  Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l] Pertamina EP 
Temukan Cadangan Gas Baru


  UUD 45 mengamanahkan sumber daya energi adalah milik negara yg digunakan utk 
kepentingan kemakmuran rakyat. Pemerintah harusnya memberi kemudahan kpd BUMN 
terkait yg bertugas melayani langsung rakyat Indonesia. 


  Sy percaya ada aturan di bawah UUD 45 seperti UU, PP dst sebagai dasar hingga 
BUMN "dipaksa" bersusah payah bersaing untuk mencari sendiri dan mendapatkan 
blok-blok itu...yg justru bertolak belakang dg amanah UUD 45 itu. Alasan 
profesionalisme agar BUMN bisa bersaing? 
  Bila negara menjadi pedagang? Penawar tertinggi yg dimenangkan? Ketika 
penawar yg menang tadi menjualnya kepada rakyat....kira2 harganya murah atau 
mahal ya? Andaikan PLN yg menang mungkin listrik tetap murah, tapi PLN yg 
tekor...ketika PLN tekor maka pemerintah kembali mensubsidi...dst...dst... 
Siklus ini terus terulang dan dibiarkan.
  Sebenarnya negara bekerja untuk siapa?


  Salam, 
  Ery, NPA: 2525








  Sent from my iPad

  On Feb 22, 2012, at 10:31, abacht...@cbn.net.id wrote:


    Tergelitik oleh thread Discovery-nya Pertamina EP, terutama pembahasan ttg 
harga gas dsb, berikut ini sedikit unegh2 tentang BUMN energy kita: punya siapa?

    Pertamina kepunyaan negara, PLN kepunyaan negara, PGN juga kepunyaan 
negara. Semuanya BUMN yg bekerja untuk memastikan rakyat Indonesia mendapatkan 
energi listrik, minyak, gas, dan produk industri petrokimia secara adil merata. 

    Tapi kenapa koq mereka alot tawar menawar alokasi dan harga gas-(minyak) yg 
diproduksi dr tanah air Indonesia? Yg kontrak 2.2$/mmbtu lah, yg 5$/mmbtu dr 
kontrak Santos-lah, yg PLN berani bayar 8$/mmntu-lah... Se-olah2 mrk itu 
pedagang yg mencari keuntungan sebesar2nya dg modal sekecil2nya: pedagangnya 
negara? Yang musti diuntungkan itu kan negara - rakyat Indonesia? Bukan mrk 
sebagai lembaga!

    Koq semakin ruwet sih hubungan institusi bisnis-politik - industri milik 
negara kita? Dan kita semua seolah hanyut dalam ketidak-beresan ketidak-logisan 
cara berpikir dan bertindak lembaga2 bisnis negara tsb. Coba saja: untuk 
memastikan pasokan gas: PGN sampai bersusah payah nyari blok2 migas sendiri, 
jangan2 PLN nanti juga akan punya blok migas sendiri pula!?

    Ini akan jadi lebih ruwet dan nggak masuk di pemahaman manusia normal kalau 
kita masukkan juga BPMigas dan Ditjen Migas dalam percaturan hubungan antar 
kelembagaan bisnis tersebut. Lha wong semua cadangan migas Indonesia di"kuasai" 
data, pengelolaan, peruntukan, dan operasinya oleh BPMigas dan ultimately 
Ditjen Migas. Koq masih juga kita baca berita: PGN berhasil menambah pasokan 
gas u/Jawa sejumlah sekian sekian juta kubik kaki bperhari dsb. Khan harusnya 
itu semua sdh bisa dikuasai, dihandel, dialokasikan oleh BPMigas/Ditjen Migas. 
Bukannya PGN yg kesana kemari nyari jatah gas u/diperdagangkan kembali ke 
industri di Indonesia. Cukup BPMigas/Ditjen Migas sebagai penguasa mengaturnya: 
siapa akan mendapatkan berapa lewat apa (PGN? Swasta?) Dll.

    Ah, entahlah, atau karena aku terlalu bodoh saja?

    Jkt, 22Feb 2012
    ADB
    Powered by Telkomsel BlackBerry®

----------------------------------------------------------------------------

    From: Setiabudi Djaelani <setiabudi.djael...@energi-mp.com> 
    Date: Wed, 22 Feb 2012 08:49:37 +0700
    To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
    ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
    Subject: RE: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru


    Pada tahun 2004 bisa jual gas ke PLN dengan harga USD 2.65/ MMBTU sudah 
merasa paling tinggi.

    Bila dibandingkan dengan harga pasar gas sekarang tentu saja terlalu murah, 
namun demikian

    Harga gas bisa saja dinegosiasi ulang dengan memberikan alasan yang tepat 
untuk minta kenaikan,

    Dengan menambahkan adendum pada PJBG. Memang pada kenyataannya tidak mudah 
dan sangat

    alot.



    Salam

    Setiabudi 



    From: rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com] 
    Sent: Wednesday, February 22, 2012 8:32 AM
    To: iagi-net@iagi.or.id
    Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru



    mas Muharram

    Harga gasnya koq murah banget yah, lah kapan Pertamina bisa maju kalo gas 
dijual dg harga charity gitu mas
    Kata pak DI kalo di jual ke PLN brani 8USD/mmbtu, lha ini diijual cuman 2,2 
quo vadis nih

    Salam
    Avi 0666
    Dir Expl and New Venture



    2012/2/22 Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>

    Pak Bandono and all,

    Pipanya sudah ada pak, kalau ini untuk PGN (Perusahaan Gas Negara) berarti 
akan masuk Pipa Transmisi Sumatera Selatan-Jawa Barat (SSWJ). Mudah-mudahan 
harganya juga bagus, syukur-syukur bisa mencapai US$ 5 per MMBTU atau lebih. 
Kalau tidak salah selama ini harganya cuma US$ 2.2 per MMBTU. Bandingkan dengan 
harga pembelian PGN dari Santos Indonesia (di Jawa Timur ?) sebesar US$ 5 per 
MMBTU dengan penyesuaian 3 persen per tahun. Selisihnya luar biasa, lebih dari 
100%.

    Ternyata dimana-mana pedagang yang paling diuntungkan, produsen dan 
konsumen belakangan he he he...

    Salam,
    MJP - NPA: 3048



    -----Original Message-----
    From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
    Sent: Tuesday, February 21, 2012 9:41 PM
    To: iagi-net@iagi.or.id
    Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru

    Senang nya banyak gas,
    Lebih mudah dan murah.
    Semoga cepet dibuat pipa penyalur juga depot distributor yang mudah dan 
murah. Buat laksanakan transportasi murah bagi semua.

    Powered by Telkomsel BlackBerry(r)


    -----Original Message-----
    From: "ok.taufik" <ok.tau...@gmail.com>
    Date: Tue, 21 Feb 2012 14:27:33
    To: <iagi-net@iagi.or.id>
    Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
    Subject: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Selamat buat 
rekan Syamsu Alam dan jajarannya atas discovery lapangan gasnya.

    Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Sumur Eksplorasi Lavatera-1 Jakarta, 
20 Pebruari 2012 Pertamina EP kembali menemukan cadangan gas bumi di area PAFE 
Pagardewa, Sumatera Selatan. Hasil uji produksi pada sumur eksplorasi Lavatera 
(LVT)-1 ini memproduksikan gas sebesar 5,7 juta standar kaki kubik gas per hari 
(MMSCFD) pada bukaan sumur 36/64 inchi."Kami sangat bersyukur bahwa penemuan 
cadangan gas di sumur LVT-1 ini menambah daftar keberhasilan eksplorasi di area 
PAFE Pagardewa. Dengan penemuan ini maka telah memberikan kontribusi yang cukup 
signifikan di tengah upaya optimalisasi produksi dan penemuan cadangan migas 
baru yang dilakukan Pertamina EP," tegas Presiden Direktur Petamina EP Syamsu 
Alam.Untuk mendorong peningkatan produksi gas, Pertamina EP merencanakan POP 
(Put On Production) untuk sumur Lavatera pada awal 2013 dengan rencana produksi 
sebesar 3 MMSCFD, seperti program POP tujuh sumur yang sudah dilakukan 
sebelumnya di struktur Pagardewa, Tasim dan Prabumenang dengan produksi gas 17 
MMSCFD dan kondensat 450 BOPD. Produksi gas ini untuk memenuhi kebutuhan gas 
South Sumatra West Java (SSWJ) melalui Perjanjian Jual Beli Gas dengan 
PGN.Struktur Lavatera terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan, atau sekitar 3 
km sebelah timur struktur Tasim atau 2,5 km sebelah Barat Laut struktur 
Pagardewa. Penemuan gas bumi tersebut dibuktikan melalui uji kandungan lapisan 
(UKL) pada sumur LVT-1, interval 820 - 825 m Formasi Air Benakat. Kegiatan 
Eksplorasi di PAFE Pagardewa-Beringin ditujukan untuk menambah cadangan migas 
baru, salah satunya melalui penerapan konsep eksplorasi target dangkal pada 
reservoir batupasir Formasi Air Benakat (ABF) yang telah terbukti sebelumnya di 
sumur Tasim-1 dan Pagardewa-6.Sebelumnya, keberhasilan penemuan minyak dan gas 
di area PAFE Pagardewa pada tahun 2011 dicapai melalui pemboran lima sumur 
delineasi di struktur Prabumenang, Tasim, dan Kuang terutama pada reservoir 
Formasi Baturaja. Di tahun 2011 hasil temuan dari lima sumur delineasi di 
struktur Tasim, Prabumenang dan Kuang telah menambah cadangan sebesar 169 juta 
barel setara minyak (MMBOE).Kegiatan Eksplorasi PAFE Pagardewa bertujuan untuk 
membuktikan keberadaan hidrokarbon di struktur-struktur existing Pagardewa, 
Tasim, Prabumenang dan Kuang melalui pemboran sumur delineasi dan saat ini 
beberapa struktur existing tersebut telah siap ke fase pengembangan lapangan. 
Selain itu masih terdapat beberapa prospek siap bor di area Gajah-Beringin yang 
merupakan hasil akuisisi seismik-3D Gajah-Beringin tahun 2011.
    Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
    ***** This message may contain confidential and/or privileged information. 
If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, 
you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or 
any information herein. If you have received this communication in error, 
please notify us immediately by responding to this email and then delete it 
from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and 
complete transmission of the information contained in this communication nor 
for any delay in its receipt. *****


    
--------------------------------------------------------------------------------
    PP-IAGI 2011-2014:
    Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
    Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
    
--------------------------------------------------------------------------------
    Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
    Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
    
--------------------------------------------------------------------------------
    To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
    To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
    For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
email to: o...@iagi.or.id
    Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
    Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
    Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
    No. Rek: 123 0085005314
    Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
    Bank BCA KCP. Manara Mulia
    No. Rekening: 255-1088580
    A/n: Shinta Damayanti
    IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
    IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
    ---------------------------------------------------------------------
    DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI 
or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
information posted on IAGI mailing list.
    ---------------------------------------------------------------------



    3 I4H<ãQòØýqÓ0´“DƒÎ5-


  __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________

  This message was checked by NOD32 antivirus system.
  http://www.eset.com

Kirim email ke