Gak bicara parpol, cuman ilustrasi aja.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Jerry Sihombing <jerry.c.sihomb...@gmail.com>
Date: Wed, 22 Feb 2012 14:27:48 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l] Pertamina EP
 Temukan Cadangan Gas Baru
usul : no parpol in this forum please....


_JCS_


On Wed, Feb 22, 2012 at 2:23 PM, Bandono Salim <bandon...@gmail.com> wrote:

> **
> Wah nasib kawulo cilik yang diperjuangkan PDIP tetep sengsara ya.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * "R.P.Koesoemadinata" <koeso...@melsa.net.id>
> *Date: *Wed, 22 Feb 2012 11:50:05 +0700
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l]
> Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>
> Kebanyakan orang tidak sadar, bahwa dalam perjalanan kita selama merdeka
> ideologi negara kita yang dituangkan dalam UUD-45 sudah jauh bergeser dari
> Socialism a la Pancacila ke Liberal Capitalism dengan Free Market Economy,
> karena dengan runtuhnya Uni Soviet socialism sudah terbukti tidak bisa
> berjalan.
> Pertamina sekarang sudah lain dengan Pertamina di tahun 60-70 han,
> begitupun BUMN-BUMN yang lainnya yang sudah dikonversi menjadi Persero,
> bahkan tidak lama lagi akan diprivatisasi. Jadi soal gas dan minyak bumi
> juga ditentukan oleh harga pasar internasional. Jika harganya di pasaran
> dunia, lebih baik dari pada di dalam negeri, kenapa tidak diexport saja.
> Kalau rakyat tidak mampu ya muncul lah subsidi. Waktu Suharto masih
> dianggap "reluctant capitalism', tetapi sesudah Reformasi sudah sama sekali
> kita menganut liberal capitalism dengan global free market economy, dan
> UUD-45 sudah banyak yang diamademen. Undang-undang dengan jiwa capitalism
> dan free market economy yang keluar sesudah Reformasi itu banyak yang
> dianulir oleh MK karena masih bertentangan dengan UUD-45 yang sudah
> di-amandemen itu. Maka kita lihat Indonesia import garam, import beras dsb
> itu nyaris dibiarkan, karena karena salah orang Indonesia sendiri tidak
> mampu bersaing dengan luar negeri dalam soal produktivitas dan harga. Baru
> sesudah banyak demo, distop. Dalam free-market economy tentu kalau pesawat
> terbang dari dalam negeri lebih mahal belilah dari luar negeri, juga
> barang-barang lainnya.
> Namun saya dengar sekarang industri dalam negeri juga sudah mampun beli
> gas dengan harga pasaran internasional, tetapi cadangan gas yang ada sudah
> telanjur terikat kontrak dengan pembeli luar negeri.
> Yang menarik adalah RRC, karena partai komunis masih bertahan, tetapi
> perekonomiannya didasarkan liberal capitalism dengan free-market economy,
> tetapi tetap mengandalkan negara, yaitu munculnya BUMN-BUMN yang
> mendominasi free-market economynya, antara lain PetroChina, CNOOC dll yang
> dipunyai negara tetapi beroperasi seperti perusahaan international lainnya,
> dan ternyata menjadi perusahaan raksasa yang mendunia, mampu bersaing
> dengan perusahaan seperti Exxon-Mobil dan Shell
> Keberadaan BUMN adalah tabu bahkan haram dalam perekonomian system liberal
> capitalism. Untuk itu maka BUMN, seperti Garudah, Pertamina sudah segera
> akan diprivatisasi, dengan IPO di pasar modal. Dulu Pertamina dilahirkan
> sebagai suatu Badan Negara yang diberi tugas mengamankan persediaan
> bahanbakar migas untuk rakyat, hampir seperti BuLog. Kalau sekarang
> perusahaan ini tugasnya adalah memberikan keuntungan bagi negara, sama
> seperti perusahaan Exxon-Mobil dsb bagi pemegang sahamnya.. Fungsi
> menyediakan BBG dan BBM bagi rakyat kelihatannya diambil alih oleh BP Migas
> Hulu maupun Hilir, sedangkan Pertamina hanya jadi kontraktor saja. Maka
> sekarang, terutama jika masalah subsidi bisa diselesaikan, saya kira supply
> migas untuk kebutuhan dalam negeri tidak lagi monopoli Pertamina, tetapi
> perusahaan asingpun dapat menutupi kebutuhan dalam negeri, seperti adanya
> pom bensin Petronas, Shell, Total dsb, sama seperti di Amerika Serikat,
> Europa, Malaysia dsb, apakah itu Indonesia itu menjadi net-importer migas,
> itu bukan masalah. Tugasnya pemerintah adalah meningkatkan keberdayaan
> masyarakat dengan meningkatkah penghasilan negara, apakah dari pajak, dari
> royalty dari pertambangan atau dari bagihasil dsb dsb
> Itu menurut saya apa yang terjadi di negara kita ini
> Wassalam
> RPK
>
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* Ery Arifullah <eariful...@yahoo.com>
> *To:* <iagi-net@iagi.or.id> <iagi-net@iagi.or.id%3E>
> *Sent:* Wednesday, February 22, 2012 10:32 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] BUMN buat siapa? --->Re: [iagi-net-l]
> Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>
> UUD 45 mengamanahkan sumber daya energi adalah milik negara yg digunakan
> utk kepentingan kemakmuran rakyat. Pemerintah harusnya memberi kemudahan
> kpd BUMN terkait yg bertugas melayani langsung rakyat Indonesia.
>
> Sy percaya ada aturan di bawah UUD 45 seperti UU, PP dst sebagai dasar
> hingga BUMN "dipaksa" bersusah payah bersaing untuk mencari sendiri dan
> mendapatkan blok-blok itu...yg justru bertolak belakang dg amanah UUD 45
> itu. Alasan profesionalisme agar BUMN bisa bersaing?
> Bila negara menjadi pedagang? Penawar tertinggi yg dimenangkan? Ketika
> penawar yg menang tadi menjualnya kepada rakyat....kira2 harganya murah
> atau mahal ya? Andaikan PLN yg menang mungkin listrik tetap murah, tapi PLN
> yg tekor...ketika PLN tekor maka pemerintah kembali
> mensubsidi...dst...dst... Siklus ini terus terulang dan dibiarkan.
> Sebenarnya negara bekerja untuk siapa?
>
> Salam,
> Ery, NPA: 2525
>
>
>
>
>
> Sent from my iPad
>
> On Feb 22, 2012, at 10:31, abacht...@cbn.net.id wrote:
>
>   Tergelitik oleh thread Discovery-nya Pertamina EP, terutama pembahasan
> ttg harga gas dsb, berikut ini sedikit unegh2 tentang BUMN energy kita:
> punya siapa?
>
> Pertamina kepunyaan negara, PLN kepunyaan negara, PGN juga kepunyaan
> negara. Semuanya BUMN yg bekerja untuk memastikan rakyat Indonesia
> mendapatkan energi listrik, minyak, gas, dan produk industri petrokimia
> secara adil merata.
>
> Tapi kenapa koq mereka alot tawar menawar alokasi dan harga gas-(minyak)
> yg diproduksi dr tanah air Indonesia? Yg kontrak 2.2$/mmbtu lah, yg
> 5$/mmbtu dr kontrak Santos-lah, yg PLN berani bayar 8$/mmntu-lah...
> Se-olah2 mrk itu pedagang yg mencari keuntungan sebesar2nya dg modal
> sekecil2nya: pedagangnya negara? Yang musti diuntungkan itu kan negara -
> rakyat Indonesia? Bukan mrk sebagai lembaga!
>
> Koq semakin ruwet sih hubungan institusi bisnis-politik - industri milik
> negara kita? Dan kita semua seolah hanyut dalam ketidak-beresan
> ketidak-logisan cara berpikir dan bertindak lembaga2 bisnis negara tsb.
> Coba saja: untuk memastikan pasokan gas: PGN sampai bersusah payah nyari
> blok2 migas sendiri, jangan2 PLN nanti juga akan punya blok migas sendiri
> pula!?
>
> Ini akan jadi lebih ruwet dan nggak masuk di pemahaman manusia normal
> kalau kita masukkan juga BPMigas dan Ditjen Migas dalam percaturan hubungan
> antar kelembagaan bisnis tersebut. Lha wong semua cadangan migas Indonesia
> di"kuasai" data, pengelolaan, peruntukan, dan operasinya oleh BPMigas dan
> ultimately Ditjen Migas. Koq masih juga kita baca berita: PGN berhasil
> menambah pasokan gas u/Jawa sejumlah sekian sekian juta kubik kaki bperhari
> dsb. Khan harusnya itu semua sdh bisa dikuasai, dihandel, dialokasikan oleh
> BPMigas/Ditjen Migas. Bukannya PGN yg kesana kemari nyari jatah gas
> u/diperdagangkan kembali ke industri di Indonesia. Cukup BPMigas/Ditjen
> Migas sebagai penguasa mengaturnya: siapa akan mendapatkan berapa lewat apa
> (PGN? Swasta?) Dll.
>
> Ah, entahlah, atau karena aku terlalu bodoh saja?
>
> Jkt, 22Feb 2012
> ADB
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: *Setiabudi Djaelani <setiabudi.djael...@energi-mp.com>
> *Date: *Wed, 22 Feb 2012 08:49:37 +0700
> *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *RE: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>
>  Pada tahun 2004 bisa jual gas ke PLN dengan harga USD 2.65/ MMBTU sudah
> merasa paling tinggi.****
>
> Bila dibandingkan dengan harga pasar gas sekarang tentu saja terlalu
> murah, namun demikian****
>
> Harga gas bisa saja dinegosiasi ulang dengan memberikan alasan yang tepat
> untuk minta kenaikan,****
>
> Dengan menambahkan adendum pada PJBG. Memang pada kenyataannya tidak mudah
> dan sangat****
>
> alot.****
>
> ****
>
> Salam****
>
> Setiabudi ****
>
> ****
>
> *From:* rakhmadi avianto [mailto:rakhmadi.avia...@gmail.com]
> *Sent:* Wednesday, February 22, 2012 8:32 AM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru****
>
> ****
>
> mas Muharram
>
> Harga gasnya koq murah banget yah, lah kapan Pertamina bisa maju kalo gas
> dijual dg harga charity gitu mas
> Kata pak DI kalo di jual ke PLN brani 8USD/mmbtu, lha ini diijual cuman
> 2,2 quo vadis nih
>
> Salam
> Avi 0666
> Dir Expl and New Venture
>
> ****
>
> 2012/2/22 Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>****
>
> Pak Bandono and all,
>
> Pipanya sudah ada pak, kalau ini untuk PGN (Perusahaan Gas Negara) berarti
> akan masuk Pipa Transmisi Sumatera Selatan-Jawa Barat (SSWJ). Mudah-mudahan
> harganya juga bagus, syukur-syukur bisa mencapai US$ 5 per MMBTU atau
> lebih. Kalau tidak salah selama ini harganya cuma US$ 2.2 per MMBTU.
> Bandingkan dengan harga pembelian PGN dari Santos Indonesia (di Jawa Timur
> ?) sebesar US$ 5 per MMBTU dengan penyesuaian 3 persen per tahun.
> Selisihnya luar biasa, lebih dari 100%.
>
> Ternyata dimana-mana pedagang yang paling diuntungkan, produsen dan
> konsumen belakangan he he he...
>
> Salam,
> MJP - NPA: 3048****
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: Bandono Salim [mailto:bandon...@gmail.com]
> Sent: Tuesday, February 21, 2012 9:41 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru
>
> Senang nya banyak gas,
> Lebih mudah dan murah.
> Semoga cepet dibuat pipa penyalur juga depot distributor yang mudah dan
> murah. Buat laksanakan transportasi murah bagi semua.****
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry(r)****
>
>
> -----Original Message-----
> From: "ok.taufik" <ok.tau...@gmail.com>
> Date: Tue, 21 Feb 2012 14:27:33
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: [iagi-net-l] Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Selamat buat
> rekan Syamsu Alam dan jajarannya atas discovery lapangan gasnya.****
>
> Pertamina EP Temukan Cadangan Gas Baru Sumur Eksplorasi Lavatera-1
> Jakarta, 20 Pebruari 2012 Pertamina EP kembali menemukan cadangan gas bumi
> di area PAFE Pagardewa, Sumatera Selatan. Hasil uji produksi pada sumur
> eksplorasi Lavatera (LVT)-1 ini memproduksikan gas sebesar 5,7 juta standar
> kaki kubik gas per hari (MMSCFD) pada bukaan sumur 36/64 inchi."Kami sangat
> bersyukur bahwa penemuan cadangan gas di sumur LVT-1 ini menambah daftar
> keberhasilan eksplorasi di area PAFE Pagardewa. Dengan penemuan ini maka
> telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan di tengah upaya
> optimalisasi produksi dan penemuan cadangan migas baru yang dilakukan
> Pertamina EP," tegas Presiden Direktur Petamina EP Syamsu Alam.Untuk
> mendorong peningkatan produksi gas, Pertamina EP merencanakan POP (Put On
> Production) untuk sumur Lavatera pada awal 2013 dengan rencana produksi
> sebesar 3 MMSCFD, seperti program POP tujuh sumur yang sudah dilakukan
> sebelumnya di struktur Pagardewa, Tasim dan Prabumenang dengan produksi gas
> 17 MMSCFD dan kondensat 450 BOPD. Produksi gas ini untuk memenuhi kebutuhan
> gas South Sumatra West Java (SSWJ) melalui Perjanjian Jual Beli Gas dengan
> PGN.Struktur Lavatera terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan, atau
> sekitar 3 km sebelah timur struktur Tasim atau 2,5 km sebelah Barat Laut
> struktur Pagardewa. Penemuan gas bumi tersebut dibuktikan melalui uji
> kandungan lapisan (UKL) pada sumur LVT-1, interval 820 - 825 m Formasi Air
> Benakat. Kegiatan Eksplorasi di PAFE Pagardewa-Beringin ditujukan untuk
> menambah cadangan migas baru, salah satunya melalui penerapan konsep
> eksplorasi target dangkal pada reservoir batupasir Formasi Air Benakat
> (ABF) yang telah terbukti sebelumnya di sumur Tasim-1 dan
> Pagardewa-6.Sebelumnya, keberhasilan penemuan minyak dan gas di area PAFE
> Pagardewa pada tahun 2011 dicapai melalui pemboran lima sumur delineasi di
> struktur Prabumenang, Tasim, dan Kuang terutama pada reservoir Formasi
> Baturaja. Di tahun 2011 hasil temuan dari lima sumur delineasi di struktur
> Tasim, Prabumenang dan Kuang telah menambah cadangan sebesar 169 juta barel
> setara minyak (MMBOE).Kegiatan Eksplorasi PAFE Pagardewa bertujuan untuk
> membuktikan keberadaan hidrokarbon di struktur-struktur existing Pagardewa,
> Tasim, Prabumenang dan Kuang melalui pemboran sumur delineasi dan saat ini
> beberapa struktur existing tersebut telah siap ke fase pengembangan
> lapangan. Selain itu masih terdapat beberapa prospek siap bor di area
> Gajah-Beringin yang merupakan hasil akuisisi seismik-3D Gajah-Beringin
> tahun 2011.
> Powered by Telkomsel BlackBerry(r)
> ***** This message may contain confidential and/or privileged information.
> If you are not the addressee or authorized to receive this for the
> addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on
> this message or any information herein. If you have received this
> communication in error, please notify us immediately by responding to this
> email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is
> neither liable for the proper and complete transmission of the information
> contained in this communication nor for any delay in its receipt. ********
> *
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
> pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net 
> <http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/%0AIAGI-net>Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------****
>
> ****
> 3 I4H<ãQ òØýqÓ0´“DƒÎ5 -
>
>
>
> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
>
> This message was checked by NOD32 antivirus system.
> http://www.eset.com
>
>

Kirim email ke