He sangat menarik, bahwa negara ini dimerdekakan tanpa AB, tapi dengan bahu 
membahu seluruh anak negeri.
Ini kan konsep hankamrata nya jendr nasution, sekarang tiada terasa lagi 
gemanya. (Mungkin karena sdh terpisah antara ab dan rakyat? Dulu seingat saya 
ada babinsa yang benar benar membina, bukan menakut-nakuti rakyat)
 Semoga kesadaran memiliki negeri ini bukan sekadar slogan, dan jadi kenyataan 
bila pendidikan belanegara diajarkan sejak sd dengan contoh nyata, bukan hanya 
cerita. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Eko Prasetyo <strivea...@gmail.com>
Date: Tue, 6 Mar 2012 14:01:14 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
Kalo pemikiran saya, AB itu superfisial, dan cenderung menjadi pagar makan
tanaman. Harusnya melindungi, malah menjajah atau menindas.


Yang cocok di jaman sekarang itu bukan AB, tapi seperti swiss di mana
rakyatnya sendiri yang menjaga. Semua punya kewajiban bela negara secara
fisik. Ketika negara dirongrong, bukan berharap pada AB saja, tapi langsung
balik merongrong. 250 juta+ rakyat, kalau semua punya mindset bela negara
sejati, gak bakal punya pemimpin calo, dirampok emasnya secara membabi
buta, dijajah kapital secara sistematis, dan dikangkangin negara kecil
berduit besar (duitnya sendiri ngerampok dari yang ngankangin).

Kalau  polisi, itu mungkin masih perlu, untuk mengkoordinir kekuatan bela
diri internal, dan jumlahnya dicukupkan hanya untuk  law enforcement, bukan
attack force.

Toh negara ini dimerdekakan tanpa AB, tapi dengan bahu membahu seluruh
rakyat negeri.

Tapi kemudian dijajah oleh AB nya sendiri...yang jadi calo penjajah...

Kirim email ke