Aku sekolah puluhan tahun yang lalu, dibilang 20th lagi minyak indonesia habis. 
Sekarang juga begitu, apakah yakin? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Rahardjo S. 76" <rahardjo...@yahoo.co.id>
Date: Fri, 16 Mar 2012 11:09:37 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Apakah ini benar ?
Sebentar kang Asep,
 
Apakah A. Daryoko tahu persis dunia minyak, ini yang pertama harus 
dipertanyakan..
Kita hitung sederhana, dari 91 sumur petrokimia (or Petrochina nih??) apa ya 
semuanya memproduksi minyak?
kalau mereka menghilangkan data, terus bgmn caranya, lha wong minyaknya (semoga 
ga salah) ditransfer  ke Bajubang  - Tempino terus dipompa ke Plaju. Apakah di 
Bajubangnya tidak ada perhitungan jumlah minyak yang masuk?
berandai andai: Misalnya sebagian minyaknya tidak melalui Bajubang, diangkut 
dengan truk menuju Pelabuhan untuk dikapalkan, pasti akan terjadi trafik yang 
cukup sibuk krn hilir mudiknya truk pengangkut minyak, kan nyolok banget tuh, 
apa pemda Jambi akan diam saja.
 
Satu hal lagi jumlah 1,6 juta bbls itu kapan? dan apakah tidak ada "decline 
rate" (penurunan produksi) karena hukum alam memang demikian.
 
pada hemat saya LSM, Federasi Serikat Pekerja, dsb kadang ga sabaran melihat 
data dan lebih mengutamakan suara keras dulu.....lebih baik dihitung secara 
fair saja.
 
Salam
 
Rahardjo S.
NPA 0848 
 


>________________________________
>Dari: Asep Hidayat <ahidaya...@yahoo.com>
>Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
>Dikirim: Jumat, 16 Maret 2012 9:38
>Judul: [iagi-net-l] Apakah ini benar ? Kalau benar pantaskah kita dukung masih 
>pemerintah ?!
>
>
>
>
>Minyak Senilai Rp 720 Milyar Hilang Setiap Hari
>Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis Ahmad Daryoko menyatakan 
>turunnya lifting akibat adanya penggelapan data sumur minyak yang ada. Dan 
>nilainya itu sekitar Rp 720 milyar per hari.
>“Menurunnya lifting, bukan karena sumur  minyak menipis seperti yang diklaim 
>Purnomo Yusgiantoro atau pun karena birokrasinya terlalu panjang seperti yang 
>dipermasalahkan Kurtubi, tetapi karena adanya pencatatan yang tidak apa 
>adanya,” ungkapnya dalam konfrensi pers tolak kenaikan harga BBM dan tolak 
>liberalisasi sektor migas Kamis (15/3) siang di Kantor DPP Hizbut Tahrir 
>Indonesia, Crown Palace Jl Soepomo, Tebet, Jakarta.
>Salah satu buktinya, lanjut dia, kasus penggelapan sumur minyak yang dikelola 
>Petrokimia di Provinsi Jambi.  Jumlah sumur minyak Petrokimia di Provinsi 
>Jambi berdasarkan catatan BP Migas berjumlah 30 sumur. Kemudian Pemda Jambi 
>melakukan investigasi sendiri ternyata ada 91 sumur. Berarti ada 61 satu sumur 
>yang tidak tercatat.
>Daryoko pun menyakan temuan Pemda Jambi ini bisa dijadikan langkah awal untuk 
>menemukan jawaban mengapa sejak berlakunya UU 22 tahun 2001 itu lifting 
>minyak, jatuh ke kisaran 800-900 ribu barel perhari padahal sebelumnya sekitar 
>1.6 juta barel perhari.
>“Itu baru satu kontraktor bagaimana dengan kontraktor lainnya seperti Chevron, 
>Total, Petronas dan lainnya? tidak menutup kemungkinan kontraktor lainnya juga 
>berbuat demikian. Dan itu kejadian di Jambi dan tidak menutup kemungkinan di 
>daerah lainnya pun terjadi modus serupa,” prediksinya.
>Berdasarkan UU yang meliberalisasikan sektor minyak dan gas tersebut, 
>Pertamina di sejajarkan dengan kontraktor migas swasta dan asing. Karena 
>sejajar, Pertamina tentu saja tidak memiliki kewenangan untuk mengawasi sumur 
>yang dikelola para kontraktor itu. Maka dibentuklah BP Migas untuk melakukan 
>pengawasan.
>“Tetapi BP Migas itu pada faktanya hanya mencatat laporan dari kontraktor, 
>tidak mengawasi! Berbeda dengan Pertamina yang memiliki inspektor pada setiap 
>sumur minyak,” ungkapnya.
>Maka, sangat dimungkinkan, fakta sebenarnya produksi minyak itu tidak menurun, 
>tetapi yang dilaporkan ke BP Migas sebagiannya saja. Jadi bila produksinya 
>tetap 1,6 juta barel maka ada sekitar 800 juta barel digelapkan.
>“Bila satu barel harganya US$ 100 (kurs Rp 9000) maka sekitar Rp 720 milyar 
>hilang setiap hari!” pungkasnya.(mediaumat.com, 16/3/2012)
> 
>Salam,
>Asep
>
>

Kirim email ke