Kenapa musti ada hari geologi indonesia? Buat apa? Latah2an? Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message----- From: Dandy Hidayat <dhida...@live.com> Date: Sat, 24 Mar 2012 09:59:55 To: Pengurus Pusat IAGI<pp-iagi-2...@iagi.or.id>; iagi<iagi-net@iagi.or.id>; IAGI<iagi...@cbn.net.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: [iagi-net-l] RE: [pp-iagi-2011] Arief F Lasut .. Pahlawan Geology Mas Syaiful Mantap ... Tinggal bikin hari Geology Indonesia mas .. Sukses .. To: pp-iagi-2...@iagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id; iagi...@cbn.net.id From: mohammadsyai...@gmail.com Date: Sat, 24 Mar 2012 01:57:10 +0000 Subject: Re: [pp-iagi-2011] Arief F Lasut .. Pahlawan Geology Mas Dandy, Sudah ada Piagam Lasut di lingkungan kita. Salam, Syaiful Powered by Telkomsel BlackBerry®From: Dandy Hidayat <dhida...@live.com> Date: Sat, 24 Mar 2012 09:33:23 +0800To: iagi<iagi-net@iagi.or.id>; IAGI<iagi...@cbn.net.id>; Pengurus Pusat IAGI<pp-iagi-2...@iagi.or.id>ReplyTo: <pp-iagi-2...@iagi.or.id> Subject: [pp-iagi-2011] Arief F Lasut .. Pahlawan Geology Sekedar mengingatkan , bahwa ternyata Indonesia punya seorang Pahlawan Geology bernama Arie F Lasut . Seorang pegawai jawatan Geology yang harus berpindah - pindah dari satu kota ke kota laian dalam upayanya menyelamatkan Data Geology Indonesia dan harus mati di ujung pucuk senjata Belanda. Tiba - tiba saja berpikir .. apakah IAGI punya sejenis Penghargaan pada mereka yang memiliki komitment kuta dalam dunia Geologi Indonesia ? ... Salam Dari negeri Sebrang http://www.biografitokohdunia.com/2011/06/biografi-arie-frederik-lasut.html Arie Frederik Lasut Lahir di Tondano Sulawesi Utara tanggal 6 Juli 1918 Wafat Yogyakarta, 7 Mei 1949 Di Makamkan Di Yogyakarta. Arie Frederik Lasut menamatkan pendidikan AMS di Jakarta. kemudian ia bekerja di Depatermen Urusan Ekonomi dan meneruskan pendidikanya di sekolah Teknik Tinggi Bandung (ITB) dengan beasiswa dari Dinas Pertambangan. namun, dia tidak menyelesaikan karena terjadi perang dunia ke 2. Pendidikan di Sekolah Teknik Tinggi tersebut akhurnya menjadi bekal bagi Arie untuk bekerja di Jawatan Geologi (Chrisitsu Chosayo) sebagai asisten geologi pada jaman jepang. Saat Indonesia Merdeka, Arie mempelopori untuk merebut jawatan tersebut dari Jepang. Setelah itu, ia diangkat sebagai kepala Jawatan Tambang dan Geologi. Jawatan tersebut sempat beberapa kali pindah lokasi karena situasi politik yang dirasa tidak aman saat itu, antara lain ke Tasikmalaya dan Magelang. Di Magelang, Arie sempat mendirikan Sekolah Laboran Geologi, Sekolah Pertambangan Rendah, dan Sekolah Pertambangan Menengah Tinggi. Arie Frederik Lasut juga diangkat sebagai anggota KNIP yang berfungsi sebagai DPR sebelum pemilihan umum dilaksanakan. Arie yang mengepalai Jawatan Tambang banyak mengetahui rahasia pertambangan RI. Karenanya, Belanda yang mencoba menguasai kembali RI membujuk agar Arie mau bekerjasama dengan diberi imbalan kedudukan dan gaji yang besar. Namun, Arie menolak dan malah berunding dengan pengusaha-pengusaha tambang asing yang bukan Belanda. Hal ini menyebabkan Belanda menjadi kesal dan kemudian menculik Arie. Arie Frederik Lasut ditembak mati oleh pilisi Militer Belanda di daerah Pakem, Yogyakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 021/TK/1969, Arie Frederik Lasut diangkat sebagai Pahlawan kemerdekaan Nasional.