2012/4/18 rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com> > Yg jelas KPS sekelas Chevron, CPI, Vico, Mobil, ExxonMobil dll ngga > mungkin melakukan penyunatan data > Kalau aku duga masalahnya ada di PND, banyak data yg tidak tersimpan > dengan baik, Navigasi dan Koordinat sumur bisa tidak benar gimana ini.
Kenapa KPS sekelas itu ngga mungkin ? Beberapa waktu lalu, maksudnya sekitar 15 tahun lalu. Saya bekerja di Cekungan Sumatera Tengah mencari data sumur dibor oleh cemplon (dulu namanya CemPli) sulit sekali. Sumur itu di bor tahun 60-70 an. Memang UU atau peraturan soal data saat itu belum ada, ya kita minta lewat BPPKA, dan diteruskan ke CemPli. Waktu itu sudah lebih dari 10 tahun sejak dibor tentunya, tapi juga sulitnya 'minta maaf' (maksudnya sulitnya minta ampun). karena setiap diminta selalu bilang maaf belum sempat ... doh.Saya akhirnya mendapatkan sedikit informasi justru ketika ada kerja bersama saat penulisan buku cekungan2 Indonesia yg diprakarsai Pertamina. Saya hanya ngasih satu contoh saja bahwa ketlingsutnya data bisa dimana saja. Yang baru-baru ini ketika mau beli data di PND juga ternyata sebuah 3D seismic yg sudah lebih dari 5 tahunpun oleh kumpeni tetangga dicrop, doh ! Ga jadi beli deh. Padahal sesuai aturan mestinya sudah boleh diakses oleh kumpeni lain. Secara bisnis memang bisa dimengerti karena mereka (KPS-KPS) ini saling berkompesisi, walau sering berkolaborasi joint mengerjakan blok yg sama. Tetapi pada waktu awal tawar-menawar salah satu kunci (data) sering saling disembunyikan. pripun niki ? RDP