kalao si Cempli menghindar ya menurut saya logis.....asumsinya khan dia sudah 
nggak pegang data karena bloknya sudah dilepas....secara legal dia harus 
menyerahkan data ke pemerintah, jadi kalau serah terima itu sudah terjadi ya 
dia secara legal nggak punya hak lagi...:-)
 
3Dnya di-crop? lha kok yang menerima mau....mestinya khan ada proses cek dan 
ricek waktu serah terima data....nah kalau sudah diserahkan ya bukan tanggung 
jawab perusahaan lagi....
 
mirip di bank: hitunglah uang di depan kasir, di laur itu bukan tanggung jawab 
bank lagi...

 
salam,

--- On Wed, 4/18/12, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> wrote:


From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Data Data Data !!!
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, April 18, 2012, 6:18 AM



2012/4/18 rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com>

Yg jelas KPS sekelas Chevron, CPI, Vico, Mobil, ExxonMobil dll ngga mungkin 
melakukan penyunatan data
Kalau aku duga masalahnya ada di PND, banyak data yg tidak tersimpan dengan 
baik, Navigasi dan Koordinat sumur bisa tidak benar gimana ini.
 
Kenapa KPS sekelas itu ngga mungkin ?
Beberapa waktu lalu, maksudnya sekitar 15 tahun lalu. Saya bekerja di Cekungan 
Sumatera Tengah mencari data sumur dibor oleh cemplon (dulu namanya CemPli) 
sulit sekali. Sumur itu di bor tahun 60-70 an. Memang UU atau peraturan soal 
data saat itu belum ada, ya kita minta lewat BPPKA, dan diteruskan ke 
CemPli. Waktu itu sudah lebih dari 10 tahun sejak dibor tentunya, tapi juga 
sulitnya 'minta maaf' (maksudnya sulitnya minta ampun). karena setiap diminta 
selalu bilang maaf belum sempat ... doh.Saya akhirnya mendapatkan sedikit 
informasi justru ketika ada kerja bersama saat penulisan buku cekungan2 
Indonesia yg diprakarsai Pertamina. 
Saya hanya ngasih satu contoh saja bahwa ketlingsutnya data bisa dimana saja. 
Yang baru-baru ini ketika mau beli data di PND juga ternyata sebuah 3D seismic 
yg sudah lebih dari 5 tahunpun oleh kumpeni tetangga dicrop, doh ! Ga jadi beli 
deh. Padahal sesuai aturan mestinya sudah boleh diakses oleh kumpeni lain. 
Secara bisnis memang bisa dimengerti karena mereka (KPS-KPS) ini saling 
berkompesisi, walau sering berkolaborasi joint mengerjakan blok yg sama. Tetapi 
pada waktu awal tawar-menawar salah satu kunci (data) sering saling 
disembunyikan.
 
pripun niki ?
 
RDP
 
 

Reply via email to