Amburadul sekali ya ..selamat deh

2012/4/19 Bandono Salim <bandon...@gmail.com>

> MrLaung, krn pemerintah minta di"jualkan" jatahnya, disini jadi sangat
> menarik. Kpk pernah cek tidak?
> Terus bgmana perusahaan menjual dgn harga murah pada anak perusahaan yang
> berdomisili di luar btas negara, dan anak ini jual mahal diluar? Hehehe
> pemerintah dpt 13,5% dari penjualan ke anak pershaan.
> Ini mrnarik untuk disimak.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * parlaunga...@gmail.com
> *Date: *Wed, 18 Apr 2012 03:08:28 +0000
> *To: *IAGI<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>
> Royalty adalah PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) dan harus disetorkan
> ke Kas Negara bukan ke Kementrian ESDM. Pada pengaturan awal PKP2B, royalty
> yang 13,5% harus disetorkan dalam bentuk "in kind" atau berupa batubara.
> Ttp karena Pemerintah tdk mau repot aturan tsb dirobah, sehingga Pemegang
> PKP2B menyetorkan dalam bentuk uang (Pemerintah minta perusahaan menjualkan
> bagian negara yg 13,5% tsb lalu menyetorkan ke Kas Negara). Sehingga
> akibatnya jika Negara/Pemerintah perlu batubara harus membeli. Tks
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Hikmatulloh Geologist <hikmat_geolog...@yahoo.com>
> *Date: *Tue, 17 Apr 2012 19:54:03 -0700 (PDT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>
> berarti yg di dapat negara adalah royalti ya? masuk kedalam pendapatan
> ESDM? berarti dalam hal ini negara kurang bisa mengarahkan kemana batubara
> akan dijual oleh si perusahaan?
> mungkin perlu adanya regulasi tambahan untuk minerba untuk mengarahkan
> penjualan batubara oleh si perusahaan terhadap kepentingan kesejahteraan
> masyarakat indonesia. contoh,,Mewajibkan melakukan penjualan batubara
> kepada negara lebih dari 50% (misalkan). agar pihak PLN tidak kesulitan
> dalam pencarian batubara guna memperlancar proses operasionalnya,,sehingga
> dari pihak PLN bisa mudah dalam melakukan pengembangan pendirian pembangkit
> listrik dan masyarakat kita bisa merasakan listrik.
>
> Salam,
> FGMI,
>
> Hikmatulloh
>
>   ------------------------------
> *From:* "ajis...@ymail.com" <ajis...@ymail.com>
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
> *Sent:* Wednesday, April 18, 2012 8:53 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>
> Royalti penjualan batubara disesuaikan dg harga batubara yg sesuai HBA
> atau newcastle index.
> Royalti IUP tsb bervariasi dari 3% dr harga jual, 5% dari harga dan
> maksimal 7% tergantung kalori, semakin tinggi kalori maka royalti akan mjd
> 7%.
> Sedangkan untuk PKP2B, royalti pemerintah adala 13.5 persen dr harga jual.
> Akan tetapi tidak ada cost recovey spt di migas. Artinya gagal dan
> berhasilnya eksplorasi ditanggung sepenuhnya oleh prshn.
>
> Salam
>
>
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Hikmatulloh Geologist <hikmat_geolog...@yahoo.com>
> *Date: *Tue, 17 Apr 2012 18:26:45 -0700 (PDT)
> *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>
> kalau di batubara negara mendapatkan berapa persen batubara yg di keruk
> oleh perusahaan ya? apa sama sekali tidak kebagian karena kontraknya beda
> dengan migas? kalau negara tidak dapat batubara dari perusahaan yg mengeruk
> batubara,,apakah mungkin ini salah satu penyebab pihak negara dalam hal ini
> PLN sangat sulit untuk mendapatkan batubara untuk operationalnya..
>
>
> Salam,
> FGMI,
>
> Hikmatulloh
>
>   ------------------------------
> *From:* "ajis...@ymail.com" <ajis...@ymail.com>
> *To:* "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
> *Sent:* Wednesday, April 18, 2012 7:54 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>
> Batubara langsung diawasi oleh dirjen minerba pelaksanaannya. Baik untuk
> PKP2B maupun IUP.
> Ada Pengawas Inspektur Tambang (PIT) yang dibagi bbrp zona dan selalu
> berkeliling tambang diseluruh Indonesia unt pengawasan safety, environment
> dan produksi.
>
> Salam
> SA
> Sekjen IAGI
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * fatchur zamil <fatchurza...@yahoo.co.id>
> *Date: *Wed, 18 Apr 2012 08:44:41 +0800 (SGT)
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *RE: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>
> BUMN batubara kayaknya  PTBA = PT Bukit Asam yang mungkin kalah besar dari
> perusahaan lainya.
> Kalau ada BP Migas, kok gak ada ya BP Batubara yang mengontrol
> perusahaan2/PT2 batubara. Fz
>
> --- Pada *Rab, 18/4/12, Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>
> * menulis:
>
>
> Dari: Muharram Jaya Panguriseng <muhar...@pertamina.com>
> Judul: RE: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
> Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
> Tanggal: Rabu, 18 April, 2012, 7:31 AM
>
>  Setuju dengan usulan Abah Yanto, namun barangkali bukan hanya sektor
> MIGAS yang perlu di-review lagi term & condition kontraknya, tetapi juga
> mineral logam dan batubara. Kalau sudah ada ANTAM yang punya hak pengelola
> beberapa WK mineral logam, kelihatannya perlu pula dibuat BUMN yang
> mengelola batubara (atau sudah ada ya?) agar hasilnya dapat dipergunakan
> sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, dalam pengertian kalau BUMN yang
> kelola hasilnya akan jadi pendapatan Negara dan mudah-mudahan kembali
> kepada rakyat.
> Banyak diantara kita yang kalau membahas masalah subsidi BBM dengan lancar
> mengulas pasal 33 UUD 45 tetapi kalau membahas harga emas, tembaga dan
> batubara yang sebagian hasilnya untuk pemilik perusahaan kok agak melempem
> ya he he he... Padahal kenaikan harga BBM sesungguhnya dinikmati oleh
> Negara (walaupun sebagian orang menganggap menyusahkan rakyat), sementara
> emas, tembaga, nikel, mangan, batubara dst lebih banyak dinikmati oleh
> perusahaan yang bersangkutan.
> Jadi pantas lah kalau saat ini orang-orang terkaya Indonesia didominasi
> oleh pemain batubara, sementara bagian yang diperoleh Negara tidak cukup
> untuk memperbaiki jalan raya yang dirusak selama pengangkutan batubara dari
> tambang ke pelabuhan. Harganya pun harga pasar…enak tenan
> pengusaha-pengusaha batubara ini.
>
> Salam,
> MJP – 3048
>
>
> *From:* nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com]
> *Sent:* Tuesday, April 17, 2012 3:55 PM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>
>  Benar Abah, semua kekayaan alam ada ditangan negara dan oleh Pemerintah
> dimanfaatkan utk se-banyak2nya kemakmuran rakyat Indonesia, tapi Pemerintah
> kita dari dulu selalu nggak berani, terutama sama negara2 adidaya...repot
> dah.
>
>  wass,
>  nyoto
>
>
>
>  2012/4/17 Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>
>    Pak Yoga
>
>  Sebenarnya bukan "nasionalisasi" akan tetapi mungkin merubah term &
> condition dari DMO , dengan mewajibkan Kontarktor - nya menyerahkan lebih
> banyak lagi bagian roksinya untuk keperluan dometik.
>  Jadi judul beritanya agak agitatif.
>  Sebenarnya hal ini harus dilakukan oleh Indonesia , re-negosiasi ?
>  Mungkin saja , kenapa tidak ! Toh , "mineral right" ada ditangan negara
> melalui Pemerintah untuk se-besar2nya kesejahteraan rakyat.
>
>  si Abah
>
>    ------------------------------
>  *From:* yoga suryanegara <yoga_suryaneg...@yahoo.com>
> *To:* iagi iagi <iagi-net@iagi.or.id>
> *Sent:* Tuesday, April 17, 2012 10:36 AM
> *Subject:* [iagi-net-l] cukup menarik untuk disimak
>
>   Nemu berita bagus dari Media Indonesia ttg apa yg dilakukan Argentina
> dlm hal kebijakan migas-nya
>
>
> http://www.mediaindonesia.com/read/2012/04/17/313465/39/6/Argentina-Nasionalisasi-Perusahaan-Migas-Asing
>
>
>  Salam
>  *Yoga Suryanegara*
>
>
>  ***** This message may contain confidential and/or privileged
> information. If you are not the addressee or authorized to receive this for
> the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on
> this message or any information herein. If you have received this
> communication in error, please notify us immediately by responding to this
> email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is
> neither liable for the proper and complete transmission of the information
> contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****
>
>
>
>
>
>


-- 
Sent from my Computer®

Kirim email ke