mari kita pusatkan konversi bbm ke gas..mungkin ini salah satu solusinya.....
hehe..


________________________________
 From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, May 11, 2012 3:28 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April 2012
 

"Subsidi" ini domain Ekonomi atau domain Energi ?

Karena di Indonesia yg disubsidi itu energinya, maka menjadi urusan menteri 
energi.
Kalau yang disubsidi itu kemampuan ekonomi rakyatnya, maka subsidi bisa jadi 
urusan mentri ekonomi (menkeu)

RDP


2012/5/11 <lia...@indo.net.id>

Bisa . Jika :
>harga crude di Nol kan (ICP = 0 )  shg tidak ada pemasukan ke
>negara ( APBN) , harga BBM tidak ada subsidi shg tidak ada
>anggaran negara (APBN) yang dipakai , Pemakaian BBM disesuiakan
>dg Produksi sendiri (bagian Negara ) shg Dibatasi
>pemakaian/pembeliannya ( kalau Konsumsi Vs Produksi spt saat
>ini maka  pembatasnnya  50% , alternatifnya  bisa gantian Satu
>bulan Naik Mobil satu bulan jalan kaki atau ngotel ( bulan
>Ganjil pada naik mobil , bulan genap jalan kaki atau
>ngontel..shg cukup dg 50% konsumsi BBM.........  )
>
>ISM
>
>
>
>
>
>> Betul, itu sebenarnya yang diharapkan hidup menyesuaikan
>> dari keuangan dan keterbatasan migas, kalau melihat angka
>> kenaikan konsumsi BBM kedepan dan kekuatan keuangan negara
>> kondisinya akan sama dengan, tetap saja tak akan mampu
>> menutupi pembelian konsumsi BBM dengan acuan decline
>> produksi migas kita.
>>
>> soal jatah daerah bisa saja diatur dari penerimaan sektor
>> lain, selama ini di jaman orba pembagian untuk daerah dari
>> migas juga tak ada..semua keuangan daerah di drop dari pusat
>> plus PAD dari pajak dll.
>>
>> 2012/5/11 noor syarifuddin <noorsyarifud...@yahoo.com>
>>
>>>   Pak Ok...
>>>
>>> - kalau penerimaan sektor MIGAS dihilangkan, maka dana
>>> alokasi daerah juga akan hilang....maka daerah penghasil
>>> yang umumnya konsumsi BBMnya lebih sedikit, akan semakin
>>> menderita: nggak dapat bagian dana alokasi dan harus
>>> mensubsidi daerah non penghasil yang konsumsinya jauh lebih
>>> boros (i.e Jakarta)....
>>> maukah Kaltim, Riau dll menerima kenyataan ini..?
>>>
>>> - kalaupun mereka dipaksakan untuk menerima, dengan bagian
>>> pemerintah yang sekitar 600-700 ribu bph (50% dari konsumsi
>>> harian kita), maka mungkinkah kita dipaksa untuk mengurangi
>>> konsumsi kita hanya menjadi separohnya...? sudah pasti
>>> diperlukan aturan yang sangat drastis untuk hal ini: jumlah
>>> kendaraan harus dikurangi menjadi separohnya (paling tidak
>>> pemakaiannya), mungkin listrik akan padam di sebagain area
>>> atau pada periode tertentu dll.
>>>
>>>
>>> salam,
>>>
>>>
>>> --- On *Fri, 5/11/12, Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com>*
>
>>> wrote:
>>>
>>>
>>> From: Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com>
>>>
>
>>> Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April
>>> 2012
>
>>> To: iagi-net@iagi.or.id
>>> Date: Friday, May 11, 2012, 3:23 AM
>>>
>>>
>>>  Kalau mikir-mikir keuangan dari orang non keuangan, kenapa
>>>  kenaikan BBM
>>> harus dikaitkan dengan APBN, sumbangan migas untuk APBN
>>> hanya  15% (berupa penjualan crude oil dan gas), kalau yg
>>> 15% ini ditarik dari APBN apa jadinya?..paling anggaran
>>> belanja dan pembangunan mengecil dan terhenti untuk sampai
>>> bisa hidup dari APBN yang ada. kemudia kenapa harus beli
>>> BBM keluar dengan uang APBN, kalau tak beli minyak dari
>>> luar yg terjadi adalah, pasokan BBM berkurang dan akan
>>> stabil sampai masyarakat (industri/konsumen pribadi dll)
>>> dapat hidup dari BBM produk DN yg tersedia, ada penghematan
>>> uang membeli BBM import yang bisa dialokasikan untuk hal
>>> lain.
>>>
>>> APBN bisa bertambah dari macam2 ekspor dan sektor pajak,
>>> dari ekspor jengkol sampai emas. Kenyataannya India dan
>>> Cina yang tak mencukupi produksi migasnya untuk DN malah
>>> lebih besar subsidinya dari RI, kekuatan mereka adalah
>>> barang produksi ekspor mereka sangat besar menyumbang
>>> keuangan negara.
>>> 2012/5/11 Franciscus B Sinartio
>>> <fbsinar...@yahoo.com<http://us.mc1604.mail.yahoo.com/mc/compose?to=fbsinar...@yahoo.com>>>
>>>  >
>>>
>>>
>>>   ------------------------------
>>> *From:* Rovicky Dwi Putrohari
>>> <rovi...@gmail.com<http://us.mc1604.mail.yahoo.com/mc/compose?to=rovi...@gmail.com>>>
>>>  >
>
>>>
>>> Sebenernya kalau dicermati seksama, beratnya tugas menteri
>>> ESDM dalam persoalan subsidi ini bukan soal tehnis. Soal
>>> keputusan bukan soal hitungan. Ini lebih pada hal politis
>>> ketimbang tehnis.
>>> Jadi keperluan ahli tehnis (Wamen) dalam hal ini mungkin
>>> bukan hal yang krusial. Mungkin malah perlu seorang yang
>>> memiliki daya lobby kuat ketimbang kemampuan tehnis yang
>>> kuat. Seorang yang dapat diterima oleh semua partai dan
>>> elit politis.
>>>
>>> Just my 2 cent
>>>
>>> Have a nice week end.
>>> Be safe !
>>>
>>> RDP
>>>
>>>
>>> ================>
>
>>> Loh itukan tugas nya menteri,  ntar menterinya ngak kerja..
>>>
>>> fbs
>>> --
>>>
>>>
>>>
>>>
>>> --
>>> Sent from my Computer®
>>>
>>>
>>>
>>
>>
>> --
>> Sent from my Computer®
>
>
>
>
>___________________________________________________________
>indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>
>
>
>--------------------------------------------------------------------------------
>PP-IAGI 2011-2014:
>Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
>Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>--------------------------------------------------------------------------------
>Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
>Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
>abstrak 28 Februari 2012.
>--------------------------------------------------------------------------------
>To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
>email to: o...@iagi.or.id
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>No. Rek: 123 0085005314
>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>No. Rekening: 255-1088580
>A/n: Shinta Damayanti
>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>---------------------------------------------------------------------
>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
>its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
>its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
>damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
>or profits, arising out of or in connection with the use of any information 
>posted on IAGI mailing list.
>---------------------------------------------------------------------
>
>


-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

Kirim email ke