kalau situasi harga minyak sekarang  dan masih seperti ini (sekitar 95 an) 
bertahan sampai beberapa bulan.  maka subsidi tidak melebihi yang di anggarkan 
di APBN.

fbs



________________________________
 From: Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com>
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Friday, May 11, 2012 9:59 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April 2012
 

Vicky dan kawan kawan.

Ada lagi persoalan yang lebih rumit .

Yaitu rakyat kita (yang katanya para politisi sudah sangat cerdas) tidak dapat 
menerima suatu keputusan bersama ,yang sudah dsepakati apabila tidak sesuai 
dengan seleranya !!!!
Buktinya : tawuran di-mana2 , protes atas kekalahan calon yang difavoritkan , 
selalu curiga atas hasil apaun sepanjang kurang berkenan dihati- nya.
Kalau protes itu diperlihatkan dengan demonstrasi yang sesuai dengan jiwa 
kbersamaan dan dengan kedewasaan sebagai orang yang mengerti dan melaksanakan 
demokrasi denganbaik sih OK OK saja.
Tetapi hampir tidak ada demonstrasi yang tidak ricuh , dan anehnya selalu yang 
disalahkan adalah aparat (yang bermaksud agar demontstrasi sesuai denganUU yang 
berlaku) , lebih lagi seringkal sangat destruktif spt membakar kantor , 
fasilitas umum dsb . Yang ujung ujungnya merugikan semuanya dan TIDAK ada 
sangsi hukum apapun dijalankan oleh Polisi .
Akibatnya Pemerintah (yang agak penakut ini ) tidak berani melakukan hal 
halyang kurang popiler.

Tapi kesadarn akan hal seperti ini diam diam sudah ada juga dari DPR dan 
Kementrian Dalam Negeri , yaitu untuk mengembalikan Pemiliha Kepala Daerah 
ketangan DPRD.
Mungkin ini akan mengurangi biaya baik finansial maupun biaya politik .
Dan mengembalikan spirit " permusyawaratan dalam perwakilan" yang sudah 
ditinggalkan itu lho.
Gituuuuuuuuuuuu.


si Abah
 
 


________________________________
 From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, May 11, 2012 9:38 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April 2012
 

2012/5/11 <lia...@indo.net.id>

Yg enak itu Tidak Masuk apapun Tapi ada dimanapun...... tak iye...
>Sebetulnya Tugas Menteri ESDM itu kalau subsidi dihapus / Tidak
>ada Subsidi ( Subsidi Energi ) itu akan lebih ringan ....kalau dilihat 
>Statmen/kebijakan Menteri selama ini yg
>dikerjakan  berhubungan dg Subsidi ( Pengendalian Subsidi ) ,
>mulai dari sisi suplai ( produksi/ lifting , kalau ini
>dijabarkan menyangkut berbagai aspek  ) sampai dengan demand
>(pengendalian dan diversifikasi ), apalgi masalah subsidi harus
>melibatkan interdept/lintas sektoral untuk mengatasinya.Cuma " Mungkinkah 
>subsidi Energi ( Listrik dan BBM )itu
>dihilangkan ?"
>Ism
>
Sebenernya kalau dicermati seksama, beratnya tugas menteri ESDM dalam persoalan 
subsidi ini bukan soal tehnis. Soal keputusan bukan soal hitungan. Ini lebih 
pada hal politis ketimbang tehnis. 
Jadi keperluan ahli tehnis (Wamen) dalam hal ini mungkin bukan hal yang 
krusial. Mungkin malah perlu seorang yang memiliki daya lobby kuat ketimbang 
kemampuan tehnis yang kuat. Seorang yang dapat diterima oleh semua partai dan 
elit politis.

Just my 2 cent

Have a nice week end. 
Be safe !

RDP

-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

Kirim email ke