Lho lha yang membeayai LSm kan pencipta isue, biar laku dan rame.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: deni rahayu <deni...@yahoo.com>
Date: Sat, 9 Jun 2012 10:59:51 
To: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekonomi hijau..Ada buku baru
Ada hal yang saya sepakati dr Mas RDP terkait adanya penciptaan komoditi baru, 
krn paska isue Komunis, Teroris maka mereka (invisible hand) menciptakan jargon 
baru yang dinamakan Lingkungan untuk menciptakan nilai keuntungan ekonomis bagi 
kelompok yg menciptakan isue tersebut. negara2 berkembang dipaksa mematuhi 
segala ketentuan yang berhubungan dengan isue lingkungan dengan maksud 
tersembunyi untuk mematikan industri negara2 berkembang, tentunya indonesia 
adalah salah satunya. Penciptaan isue lingkungan ini juga digerakan tentunya 
baik secara struktural (lewat aturan2) maupun gerakan2 kultural (oleh LSM); 
coba kita perhatikan Isue2 lingkungan sering menyerang industri nasional oleh 
kelompok tertentu(LSM) terakhir isue terkait kualitas perikanan kita dan kelapa 
sawit kita, sementara mereka akan diam ketika berhadapan dengan kapalis 
global......

dNr
Deni Rahayu
2888

Sent from my iPad

On 8 Jun 2012, at 16:31, bosman batubara <bosman200...@yahoo.com> wrote:

> Carbon trading memang saya tidak sepakat juga, itu adalah bagian dari 
> environmental movement yang "dibajak" oleh kapitalisme. dan saya melihat 
> green economy tidak sekedar carbon trading. ada banyak alternatif, ada banyak 
> pilihan, prinsipnya adalah seperti yang sekilas saya sebut di bawah Pakdhe:
> 
> melakukan pembangunan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ekologi dan 
> lingkungan
> merubah paradigma ekonomi ekstraktif ke ekonomi dengan emisi karbon yang 
> lebih rendah
> lebih elasitis terhadap iklim
> lebih inklusif secara sosial
> lebih efisien dalam penggunaan resources, dan 
> tentu saja menghargai/respek terhadap ecosystem services.
>  
> tabik
> bosman batubara 
> 
> From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Sent: Friday, June 8, 2012 10:50 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Ekonomi hijau..Ada buku baru
> 
> Bosman
> 
> Mungkin anda bisa menangkap kekhawatiran dan suudzon saya tentang hal
> ini. Terutama ketika berbicara lingkungan dan menyangkut "carbon
> trading". Carbon trading ini (dibenak saya) seolah sebuah penciptaan
> komoditi baru (yang tidak riil). Memperjual belikan "barang" dimana
> "barang" ini (dikatakan) akan dipakai untuk "menyelamatlkan bumi".
> Namun "barang" ini sangat sarat dan jenuh dengan tehnologi. Dan
> ujung-ujungnya yang memperoleh keuntungan terbesar dalam jual beli
> "barang" ini adalah mereka yang memiliki tehnologi.
> 
> Misalnya memanfaatkan sampah untuk menghasilkan listrik. Dengan
> memanfaatkan sampah yang diubah menjadi listrik, kita memperoleh
> insentif karena mengurangi emisi karbon ke udara. Ntah seperti apa
> ngitungnya, tetapi ada insentif supaya project ini menjadi ekonomis.
> Tentusaja, untuk menjalankan proyek ini perlu tehnologi khusus yang
> dikuasai oleh negeri maju. Artinya pemilik tehnologi ini telah
> menciptakan pasar yang baru dibuatnya supaya tehnologinya laku.
> 
> Dulu mereka menjajah dengan penguasaan dan mencerabut dan merampas
> kemerdekaan, kemudian menjarah dengan melalui perdagangan dan akhirnya
> menjarah dengan tehnologi.
> 
> Sorry aku masih suudzon tentang carbon trading
> 
> RDP
> 
> 
> 
> 
> 
> --
> "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"
> 
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
> abstrak 28 Februari 2012.
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of 
> use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> 

Kirim email ke