Nathan 

Saya ingin mendengar diskripsi "kayak" Jokowi itu seperti apa sih ???
Saya juga ingin tahu apa yang diharapkan dari seorang PIMPINAN IAGI oeh Anda ?
Jadi bagaimana korelasi antara "kayak" Jokowi dan Pimpinan/Ketua Umum IAGI ??

Nah kalau ini sudah jelas , barulah kita dapat mendiskusikan-nya.
Kalau saya sih (maaf , saya pendukung JOKOWI untuk menjadi DKI - I), tetapi 
saya kira kita sebagai ilmuwan   tidak boleh latah begitu saja dalam menilai .
Maaf , maaf ,

Sebagai anggota IAGI "mud" , apa sih yang telah kita berikan kepada IAGI.

si Abah


From: Prianda Raspati <prianda_rasp...@yahoo.com>
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Thursday, August 9, 2012 10:33 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] REGENERASI IAGI -->[was: Calon Wali Kota Terbaik 
Dunia]
 

Salam,
Mohon maaf sebelumnya karena saya tidak tahu persis struktur organisasi IAGI 
seperti apa, tapi kalo boleh urun rembuk, menurut hemat saya harus ada satu 
bidang / bagian didalam kepengurusan IAGI yang concern terhadap kaderisasi 
internal IAGI itu sendiri. Mudah2an nantinya bisa melahirkan kader2 pemimpin 
seperti yang diinginkan.

Wassalam
prianda -2704


________________________________
 From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Thursday, 9 August 2012, 9:43
Subject: [iagi-net-l] REGENERASI IAGI -->[was: Calon Wali Kota Terbaik Dunia]
 

2012/8/7 Nataniel Mangiwa <nataniel.mang...@gmail.com>

kalo geologist mengidolakan jokowi. nah apa ada orang seperti jokowi
>ini di iagi, biar iagi juga dipimpin dgn yg mirip2 'jokowi'.
>
>no offense ke pemimpin iagi loh..cuma mencoba menganalogikan antar
>pemimpin. karena jokowi ini katanya mau dengar suara rakyat bukan
>suara orang hebat, suara orang kaya, suara orang punya posisi, suara
>orang pejabat, suara pejabat teras, suara General Manager, dll..tapi
>benar2 suara rakyat.
>

Pertanyaan Nathan sangat valid untuk dibawa ke ranah diskusi internal IAGI 
ketimbang diskusi politik praktis.

Salah satu yang saya perhatikan dari IAGI sejak saya aktif di IAGI adalah 
sulitnya IAGI mencari generasi-generasi militan dan bermental organisastoris di 
kalangan anggota IAGI. Tentusaja ini bukan hanya masalah yang dihadapi IAGI, 
namun juga organisasi profesi lain di Indonesia. Sehingga bisa kita runut dua 
penyebab internal dan eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi langka dan 
sulitnya mencari generasi muda sangat mungkin dipengaruhi pergerakan mahasiswa 
sebelumnya. 

Pada tahun 1978 - 1979 Kegiatan kampus (kemahasiswaan) sedang direformasi kuat 
oleh penguasa saat itu dengan puncaknya diberlakukan NKK-BKK. Kebijakan NKK 
dilaksanakan berdasarkan SK No.0156/U/1978 sesaat setelah  Dooed Yusufdilantik 
tahun 1979. Project pelumpuhan organisasi kemahasiswaan NKK-BKK sendiri salah 
satunya dilarangnya Dewan Mahasiswa (Dema). 
Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Mendikbud Fuad Hasan kebijakan 
NKK/BKK dicabut dan sebagai gantinya keluar Pedoman Umum Organisasi 
Kemahasiswaan (PUOK). 
Dampaknya mungkin terlihat pada mahasiswa yang kuliah di era 79-90, (ya era 
saya kuliah), dimana saat ini relatif sedikit yg tertarik dalam kegiatan 
organisasi mapun politik. Era ini juga banyak mahasiswa yang justru menikmati 
kejayaan Indonesia. Mungkin menjadikan generasi saya ini sedikit yg berkiprah 
didalam kegiatan organisasi.

Gerakan 1998 menuntut reformasidan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan 
nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPRoleh ribuan 
mahasiswa, Nah Mahasiswa yang kuliah mulai tahun 98 ini tentunya mahasiswa 
reformasi. Tidak mengalami hal-hal heroisme sebelumnya tetapi memiliki 
kesadaran hak individual dan keberanian berbicara lebih dari generasi 
sebelumnya.

Kalau dirunut, maka memang mencari pemimpin yang disinggung Nathan diatas 
menjadi tidak mudah. Generasi saya barangkali sudah terlalu tua untuk memimpin 
organisasi setingkat IAGI, namun generasi penerusnya belum banyak yang muncul. 
Sehingga hal ini memicu terbentuknya FGMI (Forum Geosaintis Muda Indonesia) yg 
sudah lahir, dan akan dikukuhkan disaat PIT IAGI di Jogja nanti. 

Semoga saja wadah FGMI ini mampu membina dalam mengkader 
organisator-organisator IAGI dalam memajukan IAGI. Perubahan IAGI sedang 
berlangsung saat ini. dan kita semua tahu "Perubahan tidak selalu mengarah ke 
lebih baik, tetapi untuk menjadi lebih baik kita harus melalui perubahan".

Salam sukses !

Rovicky Dwi Putrohari

Kirim email ke