Pak Yanto, Pertama, jelas sekali saya tidak pernah memberikan apapun atau sedikitpun ke IAGI.
Kalau masalah jokowi seperti apa, menurut saya itu tinggal di browsing di internet apa dan bagaimana beliau. Yang jelas dia tidak pernah ambil gajinya, dia mau naik ojek, dia sering ke angkringan dan blusukan masuk pasar. Dan ini dilakukan saat menjabat walikota, bukan hanya sebelum menjabat untuk meraih popularitas. Dia juga mau berpasangan dengan etnis&agama yg sangat tidak populer di Indonesia. Menurut saya Indonesia sekarang ada beberapa leader yg sangat bagus, Dahlan Iskan Jokowi. Dan mereka jauh dari kesan pemimpin yg super eksklusif, rakyat biasa sepertinya ga minder dan ga takut untuk dekat dengan mereka, dan ga takut ngobrol ga nyambung dengan org yang jabatannya tinggi. Mereka tidak main aman, dan seperti awal saya bilang, ini hanya analogi leader di suatu lembaga. Dan dari awal juga saya sudah mengangkat "no offense". Maaf kalau saya cuma terkesan 'gandeng' Pak dan cuma bisanya omdo. Salam, Natan On 8/9/12, Yanto R. Sumantri <yrs_...@yahoo.com> wrote: > Nathan > > Saya ingin mendengar diskripsi "kayak" Jokowi itu seperti apa sih ??? > Saya juga ingin tahu apa yang diharapkan dari seorang PIMPINAN IAGI oeh Anda > ? > Jadi bagaimana korelasi antara "kayak" Jokowi dan Pimpinan/Ketua Umum IAGI > ?? > > Nah kalau ini sudah jelas , barulah kita dapat mendiskusikan-nya. > Kalau saya sih (maaf , saya pendukung JOKOWI untuk menjadi DKI - I), tetapi > saya kira kita sebagai ilmuwan tidak boleh latah begitu saja dalam menilai > . > Maaf , maaf , > > Sebagai anggota IAGI "mud" , apa sih yang telah kita berikan kepada IAGI. > > si Abah > > > From: Prianda Raspati <prianda_rasp...@yahoo.com> > To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> > Sent: Thursday, August 9, 2012 10:33 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] REGENERASI IAGI -->[was: Calon Wali Kota Terbaik > Dunia] > > > Salam, > Mohon maaf sebelumnya karena saya tidak tahu persis struktur organisasi IAGI > seperti apa, tapi kalo boleh urun rembuk, menurut hemat saya harus ada satu > bidang / bagian didalam kepengurusan IAGI yang concern terhadap kaderisasi > internal IAGI itu sendiri. Mudah2an nantinya bisa melahirkan kader2 pemimpin > seperti yang diinginkan. > > Wassalam > prianda -2704 > > > ________________________________ > From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Thursday, 9 August 2012, 9:43 > Subject: [iagi-net-l] REGENERASI IAGI -->[was: Calon Wali Kota Terbaik > Dunia] > > > 2012/8/7 Nataniel Mangiwa <nataniel.mang...@gmail.com> > > kalo geologist mengidolakan jokowi. nah apa ada orang seperti jokowi >>ini di iagi, biar iagi juga dipimpin dgn yg mirip2 'jokowi'. >> >>no offense ke pemimpin iagi loh..cuma mencoba menganalogikan antar >>pemimpin. karena jokowi ini katanya mau dengar suara rakyat bukan >>suara orang hebat, suara orang kaya, suara orang punya posisi, suara >>orang pejabat, suara pejabat teras, suara General Manager, dll..tapi >>benar2 suara rakyat. >> > > Pertanyaan Nathan sangat valid untuk dibawa ke ranah diskusi internal IAGI > ketimbang diskusi politik praktis. > > Salah satu yang saya perhatikan dari IAGI sejak saya aktif di IAGI adalah > sulitnya IAGI mencari generasi-generasi militan dan bermental organisastoris > di kalangan anggota IAGI. Tentusaja ini bukan hanya masalah yang dihadapi > IAGI, namun juga organisasi profesi lain di Indonesia. Sehingga bisa kita > runut dua penyebab internal dan eksternal. Faktor eksternal yang > mempengaruhi langka dan sulitnya mencari generasi muda sangat mungkin > dipengaruhi pergerakan mahasiswa sebelumnya. > > Pada tahun 1978 - 1979 Kegiatan kampus (kemahasiswaan) sedang direformasi > kuat oleh penguasa saat itu dengan puncaknya diberlakukan NKK-BKK. Kebijakan > NKK dilaksanakan berdasarkan SK No.0156/U/1978 sesaat setelah Dooed > Yusufdilantik tahun 1979. Project pelumpuhan organisasi kemahasiswaan > NKK-BKK sendiri salah satunya dilarangnya Dewan Mahasiswa (Dema). > Memasuki awal tahun 1990-an, di bawah Mendikbud Fuad Hasan kebijakan > NKK/BKK dicabut dan sebagai gantinya keluar Pedoman Umum Organisasi > Kemahasiswaan (PUOK). > Dampaknya mungkin terlihat pada mahasiswa yang kuliah di era 79-90, (ya era > saya kuliah), dimana saat ini relatif sedikit yg tertarik dalam kegiatan > organisasi mapun politik. Era ini juga banyak mahasiswa yang justru > menikmati kejayaan Indonesia. Mungkin menjadikan generasi saya ini sedikit > yg berkiprah didalam kegiatan organisasi. > > Gerakan 1998 menuntut reformasidan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan > nepotisme) pada 1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPRoleh ribuan > mahasiswa, Nah Mahasiswa yang kuliah mulai tahun 98 ini tentunya mahasiswa > reformasi. Tidak mengalami hal-hal heroisme sebelumnya tetapi memiliki > kesadaran hak individual dan keberanian berbicara lebih dari generasi > sebelumnya. > > Kalau dirunut, maka memang mencari pemimpin yang disinggung Nathan diatas > menjadi tidak mudah. Generasi saya barangkali sudah terlalu tua untuk > memimpin organisasi setingkat IAGI, namun generasi penerusnya belum banyak > yang muncul. Sehingga hal ini memicu terbentuknya FGMI (Forum Geosaintis > Muda Indonesia) yg sudah lahir, dan akan dikukuhkan disaat PIT IAGI di Jogja > nanti. > > Semoga saja wadah FGMI ini mampu membina dalam mengkader > organisator-organisator IAGI dalam memajukan IAGI. Perubahan IAGI sedang > berlangsung saat ini. dan kita semua tahu "Perubahan tidak selalu mengarah > ke lebih baik, tetapi untuk menjadi lebih baik kita harus melalui > perubahan". > > Salam sukses ! > > Rovicky Dwi Putrohari -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com -------------------------------------------------------------------------------- Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. -------------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------