Mang Okim, apakah sudah dpt naskah dari andi arief di IAGI, dan tulisan team 
bencana purba?
Sebagai referensi mas?
Salam, bdnslm.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Sujatmiko" <m...@cbn.net.id>
Date: Tue, 2 Oct 2012 16:57:52 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Cc: MGEI<economicgeol...@yahoogroups.com>; Eddy 
SOEDIGDJO<eddy.soedig...@total.com>
Subject: [iagi-net-l]  IAGI PENGDA KALTIM :  CERAMAH GUNUNG PIRAMIDA
Rekan-rekan IAGI yang budiman,

 

Atas koordinasi Pak Aussie, tanggal 14 September 2012 yang lalu,  mang Okim
mendapat kesempatan bersilaturahmi dengan para anggota IAGI Pengda Kaltim di
Community Center Total Balikpapan. Silaturahmi ini alhamdulilah telah dapat
melengkapi nostalgia mang Okim di Balikpapan yang selama periode 1978 - 1985
ikut membangun IAGI Kaltim. Agar silaturahmi tersebut lebih bermanfaat maka
mang Okim tawarkan  ceramah  tentang perkembangan terakhir batu mulia
Indonesia. Rupanya  rekan-rekan lebih tertarik dengan topik  gunung piramida
karena  masih hangat ( konon di antara mereka ada yang menyaksikan  dialog
mang Okim  dengan Bupati Garut dan Arkeolog Lutfi Yondri di TV- One,  yang
dipandu oleh neng  Balqis Manisang - - - nu geulis tea - - - he - - hee ) .
Untuk menyiapkan bahan ceramah, mang Okim berusaha seobjektif mungkin agar
rekan-rekan yang hadir dapat menilai sesuai dengan kemampuannya
masing-masing. 

 

Ketika menginjakkan kaki di Community Center Total Balikpapan, mang Okim
langsung  teringat akan masa-masa indah di tahun 1978 - 1985. Pada  periode
itu,  IAGI Kaltim  sangat  aktif menyosialisasikan makna pelestarian
lingkungan hidup  untuk  kota urban Balikpapan dan sekitarnya. Waktu itu,
dengan slide projector dan layar tancap, IAGI memberikan ceramah di
kampung-kampung dan kadang-kadang di kota.  Nara sumber utamanya adalah  Pak
Luki Samuel  dari Pertamina UEP IV dan kadang-kadang Bu Etty Nuay. Selain
masalah lingkungan hidup, pelestarian benda-benda peninggalan Perang Dunia
II seperti meriam-meriam penangkis serangan udara, tank-tank baja yang utuh
ataupun yang berantakan, demikian juga jaringan guha-guha Jepang  tak luput
dari pengamatan  IAGI. Upaya pelestarian dan kemungkinan pemanfaatannya
disosialisasikan ke Pemkot Balikpapan dan Dinas Sejarah TNI AD. IAGI juga
diundang sebagai  nara sumber dalam pembahasan Rencana Strategis Pembangunan
Jangka Panjang Kota Balikpapan ( bersama Bappenas ). Hal-hal itulah yang
masih membayang segar di ingatan mang Okim.

 

Ceramah Gunung Piramida

 

Seperti biasanya,  mengawali ceramah, mang Okim minta kesediaan rekan-rekan
untuk berdiri dan menyanyikan lagu Bagimu Negeri  yang diikuti dengan
hikmat dan penuh semangat. Selanjutnya, mang Okim  memberikan penjelasan
tentang latar belakang hipotesis gunung  piramida yang pada awalnya diklaim
dan disosialisasikan   oleh para ahli spiritual  Yayasan Turangga Seta.
Hipotesis mereka ternyata mendapat dukungan dari  beberapa geolog senior
yang konon pada saat bersamaan melakukan penelitian kegempaan di Gunung
Lalakon Bandung dan  Gunung Sadahurip Garut dengan metode geolistrik dan
georadar  . Di  Gunung Padang , klaim tentang tersembunyinya bangunan
piramida / budaya di perut Gunung Padang tidak lagi oleh Yayasan Turangga
Seta melainkan  oleh Tim Bencana Katastropik Purba / Stafsus Presiden Bidang
Bantuan Sosial dan Bencana , yang selain melakukan survey geolistrik dan
georadar, melakukan juga pemboran inti dan ekskavasi arkeologi ( mendapat
kritikan tajam dari masyarakat arkeologi ).

 

Kegiatan penelitian  Tim Bencana Katastropik Purba  di Gunung Padang
kemudian dihentikan dan diambil alih oleh lembaga yang lebih berwenang
secara hukum yaitu Puslit Arkeologi Nasional . Temuan-temuan imaginer yang
telah diumumkan ke khalayak ramai seperti tentang adanya lapisan pasir
sebagai peredam gempa yang sengaja diayak oleh manusia prasejarah lebih
sepuluh ribu tahun yang lalu,  tiang pintu gerbang setinggi 18 meter, ruang
kosong di perut G.Padang yang diduga menyimpan logam berat ( baca Tempo 27
Agustus : Mimpi Emas di Gunung Padang ) , demikian juga bangunan "piramida "
raksasa yang diperkirakan 10 kali lebih besar dari Candi Borobudur, tidak
sempat  dibuktikan dan tampaknya akan tinggal sebagai hayalan belaka. Kepala
Puslit Arkenas yang ditugasi melanjutkan penelitian dengan visi dan misi
yang berbeda langsung memberikan pernyataan di Pikiran Rakyat bahwa :
Piramida Itu Omong Kosong ( PR 28 Agustus 2012 ).

 

Itulah rekan-rekan , garis besar ceramah mang Okim tentang gunung piramida.
Semoga saja pesan yang tersurat dan tersirat dalam ceramah mang Okim  dapat
ditangkap oleh rekan-rekan IAGI Komwil Kaltim yang relatif masih muda-muda.
Alangkah eloknya  kalau setiap langkah yang kita lakukan , apalagi yang
namanya penelitian ilmiah, dapat memberikan kesejukan dan kesegaran  bagi
semua pihak, bukannya gejolak dan sakit hati bagi individu ataupun lembaga
yang secara hukum berwenang, tetapi  tersingkir oleh kekuasaan .  Di
kesimpulan ceramah mang Okim ditulis tentang  penghargaan NOBEL yang
diungkapkan di Pikiran Rakyat, yang walaupun senda gurau tetapi terkesan
menjadi salah satu tujuan dari penelitian Gunung Padang ( kalau berhasil
menemukan yang dicari ! ). 

 

Semoga bermanfaat, 

Wassalam,

 

Mang Okim

 

LAMPIRAN  GAMBAR

 

DSCN9722-40.jpg

Gambar 1 : Pak Aussie Gautama memperkenalkan  mang Okim, didampingi Pak Noor
Syarifuddin.

 

DSCN9737-40.jpg

Gambar 2 : Sessi foto bersama anggota IAGI Pengda Kaltim. 

Tampak di kiri  neng Ai,  pasangan Bu Aniek dan Pak Dicky ( Eddy Soedigdjo
).

 

cid:image010.jpg@01CDA07B.4C746350

Gambar 3 :  Topik ceramah: Tinjauan Piramida G.Lalakon, G. Sadahurip, dan G.
Padang

 dari Perspektif Geologi 

 

cid:image012.jpg@01CDA07B.4C746350

Gambar 4 : Hipotesis awal dari  Yayasan Turangga Seta ( tersebar luas di
seluruh jagad )

 



Gambar 5 : Survey geolistrik di G. Sadahurip Garut, dan interpretasinya.

 


        
        


KESIMPULAN GUNUNG PADANG

 

*       Arkeologi  :  Situs Megalitik Gunung Padang adalah Punden Berundak
yang dibangun pada kisaran tahun 2500-1500 SM , dengan bahan columnar joint
in situ yang disusun dengan penguatan struktur yang juga tersusun dari
columnar joint andesit. 

*       Ahli Gunung Api Purba :  G. Padang adalah leher/sumbat lava di dalam
kawah gunung api purba, berstruktur kekar kolom yg sudah roboh berserakan
kemudian ditata oleh manusia (masa lalu) sebagai punden berundak utk lokasi
pemujaan, namun karena sebab tertentu (tanah longsor & gempa bumi?) kemudian
ditinggalkan/ditelantarkan. 

*       Puslit  Arkenas : Fokus penelitian mendatang bukan untuk memburu
adanya konstruksi mirip piramida terbesar di dunia melainkan penelitian yang
berkaitan dengan upaya pelestarian, rekonstruksi bangunan situs , dan
cakupan luas situs.

*       Mang Okim : Buat apa memburu kejayaan masa lalu, apalagi penghargaan
NOBEL, kalau masyarakat di sekitar Situs Megalitik Punden Berundak Gunung
Padang yang sudah dinyatakan terbesar di kawasan Asia Tenggara masih saja
hidup di bawah garis kemiskinan. 

 

 

 

  
 




 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Kirim email ke